Anda di halaman 1dari 39

• ANEMIA

• Kriteria WHO

• < 6 th : Hemoglobin < 11 g/dL


• > 6 th : Hemoglobin < 12 g/dL
ANEMIA

Usia/jenis Hemoglobin Hematokrit


kelamin (g/dL) (vol%)
Anak
6 bl – 5 th 11 33
5 th – 11 th 11,5 34
12 - 14 th 12 36
Perempuan 12 36
Perempuan hamil 11 33
Lelaki 13 39
Masalah dunia
WHO
39% balita
Anemia 48,1% 5-14 tahun
Defisiensi Indonesia
Survei SKRT (2007):
Besi 40-45% balita
Survei SKRT (2001):
0-6 bulan 61,3%
6-12 bulan 64,8 %
Anak balita 48,1 %
Distribusi dan Fungsi Besi
Protein Jaringan/sel Besi Jumlah besi Fungsi
(mg) dalam tubuh
(%)
Hemoglobin SDM 2.500 66 Transpor O2 dlm darah

Myoglobin Otot 500 13 Transpor O2 dlm otot


(protein otot non-
enzim)
Enzim Heme Semua sel 50 1 Transpor, pemakaian,
(sitokrom, dan konsumsi O2 di
oksidoreduktase) semua sel

Senyawa besi non Semua sel 200 5 Transpor O2 dan


heme cadangan besi di semua
sel
Feritin dan Hati, limpa, dan 500 13 Cadangan besi
hemosiderin sumsum tulang

Transferin Plasma dan 14 < 1 (0,4) Transpor besi


cairan
ekstravaskuler
Total - 3800 98 -
Normal body iron distribution
and storage
Dietary iron
Duodenum
Utilization (average, 1–2 mg Utilization
per day)

Transferrin Transferrin
Functional
iron pool
Muscle Bone
(myoglobin) marrow
(300 mg) Circulating (300 mg)
Storage erythrocytes
iron (hemoglobin)
(1800 mg)

Sloughed mucosal cells


Desquamation/menstruation
Other blood loss
(average, 1–2 mg per day)
Liver Reticuloendothelial
(1000 mg) macrophages
Iron loss (600 mg)
Andrews NC. N Engl J Med 1999;341:1986–1995,  Massachusetts Medical Society, with permission
Berkurangnya produksi sel
Hilangnya sel darah merah darah merah
(perdarahan) (Kegagalan sumsum tulang:
Anemia aplastik)

Penyebab anemia
pada anak

Kurangnya bahan pembentuk Penghancuran sel darah


sel darah merah merah (hemolisis)
Defisiensi: besi, asam folat, B12 Infeksi
Gangguan pematangan Thalassemia, sferositosis
Anak Remaja
di bawah usia 2 tahun khususnya perempuan

Tahapan kehidupan yang


berisiko terhadap defisiensi
besi

Lanjut usia
Ibu hamil
(geriatrik  65 tahun)
Penyebab defisiensi besi
• Bayi kurang dari 1 tahun
- cadangan besi kurang
- Alergi protein susu sapi
• Anak umur 1-2 tahun
- Asupab besi kurang
- Obesitas
- Kebutuhan meningkat/infeksi
- Malabsorbsi
Penyebab defisiensi besi
• Anak usia 2-5 tahun
- Asupan besi kurang
- obesitas
- kebutuhan meningkat
- kehilangan berlebihan/perdarahan
• Anak umur 5 tahun – Remaja
- Kehilangan berlebihan
- Menstruasi berlebihan
Gejala anemia defisiensi besi umum
• Pucat, lemah, tidak bergairah
• Tidak ada perdarahan
• Tidak ada demam
• Tidak ada nyeri tulang
Anamnesis • Riwayat penyakit dahulu dan riwayat keluarga

• Konjungtiva pucat
• Tidak ada ikterik
• Tidak ada facies Cooley
Pemeriksaan • Tidak ada pembesaran organ/tumor
fisis
Diagnosis

Pucat lama
Ditemukan Responsif
Tanpa perdarahan penyebab/etiologi Darah tepi:
terhadap
Tanpa anemia hipokrom-
Ada/tidak adanya pemberian
pembengkakan mikrositer
komplikasi senyawa besi
organ
Pemeriksaan laboratorium yang perlu
Hemoglobin
Hematokrit
Jumlah eritrosit + Retikulosit
Index eritrosit (MCV, MCH, MCHC)
RDW dan Mentzer’s index

Serum Ferritin
Saturasi Transferrin

Reseptor Serum
Transferrin
Erythrocyte
protoporphyrin
Pendekatan diagnosis anemia
MCV
Menurun Normal Meningkat
Normal Thalassemia Normal Anemia
heterozigot Penyakit kronik aplastik
Penyakit kronik Penyakit hati Preleukemia
Kemoterapi
CML
RDW Sferositositosis
herediter
Perdarahan
Meningkat Defisiensi besi Awal defisiensi besi Defisiensi folat
S β-thalassemia atau folat Defisiensi vit.
Hemoglobin H Hemoglobinopati B12
Hemolisis Myelofibrosis AIHA
Anemia sideroblastik

RDW : Red cell Distribution Width (11,5 – 14,5%)


Lanzkowsky 2005, Manual of Pediatric Hematology and Oncology, h.9
MCV

Rendah Normal Tinggi


Defisiensi besi Defisiensi folat
Thalassemia Def. Vit B12
Lead poisoning Anemia aplastik
Penyakit kronik Preleukemia
AIHA
Retikulosit Peny hati

Tinggi Rendah

Bilirubin Leukosit
dan
Normal Tinggi
trombosit
Perdarahan Anemia
hemolitik Rendah Normal Tinggi

Tes Depresi Pure red cell Infeksi


sumsum tulang aplasia
Coombs’ Keganasan
Anemia aplastik
Negatif Positif
Korpuskular Ekstrakorpuskular AIHA
Hemoglobinopati Idiopatik
Enzymopati Sekunder
Defek membran Obat
Infeksi
Mikroangiopati Lanzkowsky 2005, Manual of Pediatric Hematology and
Summary of laboratory Studies in Microcytic Anemias

Serum
Hb Rt MCV RDW Ferritin TIBC
iron

Iron Deficiency       

-Thalassemia
+ trait Slight    N/slight  N or  N N
(heterozygous)
      
0 (homozygous)

Anemia chronic of
  N N N or   N or 
chronic disease

Abbreviations: Hb, hemoglobin; MCV, mean corpuscular volume; RDW, red cell distribution width;
TIBC, total iron-binding capacity

Lanzkowsky, Manual of Pediatric Hematology and Oncology, 2005


Gambaran SDM normal

Bain BJ. A Beginner’s Guide to Blood Cells 2004


Makrositik

Defisiensi asam folat


(makrositik dan hipersegmentasi neutrofil)

Bain BJ. A Beginner’s Guide to Blood Cells 2004


Anemia Defisiensi Besi

Normal

Bain BJ. A Beginner’s Guide to Blood Cells 2004


Thalassemia

Normal
Komplikasi anemia defisiensi besi
• Komplikasi ringan :
– Koilonikia
– Atrofi papil lidah + Fe  sembuh
– Glositis – stomatitis
• Komplikasi berat :
– Mudah infeksi
– Gangguan prestasi belajar + Fe  lama
– Gangguan mental sembuh/menetap

Gangguan tumbuh kembang anak


Komplikasi anemia defisiensi besi
Dampak anemia defisiensi besi terhadap
kecerdasan bayi
• Chile (Walter dkk, 1989)
Sejak umur 9 bulan
Anemia selama 3 bulan : test kecerdasan menunjukkan hasil lebih
ADB rendah
Lebih lama anemia : dampak lebih besar

• Israel (Palti dkk, 1983)


Anemia pada umur 9 bulan dampak IQ < sampai < 4 tahun.
ADB

• PNG (Heywood dkk, 1989)


• Costa Rica (Lozzoff dkk, 1989)
ADB
Besi terhadap kognisi
Kognisi adalah aktivitas mental yang
mencakup mendapatkan, menyimpan,
mengeluarkan dan menggunakan informasi
dan pengetahuan.

Agar impuls dari sebuah sel syaraf


(neuron) dapat merambat kepada
neuron berikutnya diperlukan zat kimia
penghantar yang disebut
neurotransmiter (norepinefrin,
dopamin, dan serotonin).

Sintesis dan penguraian


neurotransmiter tersebut
memerlukan enzim tertentu dan
zat besi sebagai faktor
pendamping yaitu:
- Tyrosine hydroxylase
- Tyrptofan hydroxylase Maltin 1989
- Aldehyde oksidase
Metabolisme lemak
Transfer oksigen : mielin : mielinisasi 
metabolisme sel-sel
kecepatan hantar impuls
otak.
syaraf.

Dampak
anemia pada
sel otak
Enzim
Reseptor dopamin : neurotransmiter :
perilaku, konsentrasi hantaran impuls dan
perilaku.

Dobbing dkk, 1990


Tumbuh kembang Gangguan kognitif
terganggu (belajar)

Tumbuh kembang Gangguan kognitif


terganggu (belajar)

defisiensi Fe
Penurunan fungsi
Penurunan daya
otot  penurunan
tahan tubuh 
aktifitas fisik 
meningkatnya risiko
rendahnya
fungsi otot 
Penurunan produktifitas infeksi
Penurunan daya tahan
penurunan aktifitas fisik
tubuh  meningkatnya
 rendahnya
risiko infeksi
produktifitas
Dampak anemia ketika bayi pada prestasi anak
prasekolah dan usia sekolah

Kapasitas
Gangguan Daya ingat
pemecahan
konsentrasi rendah
masalah rendah

Gangguan
IQ lebih rendah
perilaku

Indonesia (Soewondo dkk, 1989; Soemantri, 1985)


India (Seshadri-Gopaldas, 1989)
Thailand (Politt dkk, 1989)
Chile (Perales dkk, 1996)
Stadium defisiensi besi

Anemia
Deplesi Defisiensi
Defisiensi
besi besi
Besi
Stadium defisiensi besi

Stadium Deplesi besi Defisiensi ADB


besi
I II III

Deposit besi   


(feritin)
Serum Iron Normal  

Hemoglobin Normal Normal 


MCV,MCH,
MCHC 
Hasil penelitian
IKA-FKUI : Studi lain :
75% (dari 47 anak) 50% anak dengan Hb
dengan Hb normal normal
• 1 pada stadium I •  stadium II
• 34 pada stadium II
Penanganan

Pemberian preparat besi

Mengatasi penyebab
Gizi  faktor utama, dan lain-lain
Iron Content of Infant Foods
Food Iron,mg Unit
Milk 0.5 – 1.5 Liter
Eggs 1.2 Each
Cereal, fortified 3.0 – 5.0 Ounce
Vegetables
Yellow 0.1 – 0.3 Ounce
Green 0.3 – 0.4 Ounce

Meats (strained)
Beef, lamb 0.4 – 2.0 Ounce
Pork, liver, bacon 6.6 Ounce

Fruits (strained) 0.2 – 0.4 Ounce

Lanzkowsky, Manual of Pediatric Hematology and Oncology, 2005


Pemberian preparat besi
• Cara : oral / parenteral
• Dosis : 3-6 mg/kg BB/hr besi elemental,
2x/hari sebelum sarapan pagi &
makan malam
• Evaluasi : hemoglobin, retikulosit
• Besi serum, feritin (bila ada biaya)
• Lama pemberian :
– Sampai besi serum-feritin normal
– Rekomendasi : ditambah 2 bulan sejak Hb normal
Respon pemberian besi

Waktu setelah pemberian Respons


terapi besi
12-24 jam Replacement of intracellular iron
enzymes; perbaikan subjektif; penurunan
iritabilitas; meningkatnya nafsu makan
36-48 jam Respon sumsum tulang awal; hiperplasia
eritroid
48-72 jam Retikulositosis; puncak pada hari 5-7
4-30 hari Peningkatan kadar hemoglobin
1-3 bulan Repletion of stores
Transfusi darah
(suspensi sel darah merah)

Indikasi :
Hb ≤ 8 g/dL, jika:
• Dehidrasi
• Operasi/narkose umum
• Infeksi berat
• Gagal jantung
• Distres pernafasan
Pencegahan

Primer: intake adekuat


Diet Sekunder :
< 1 th : makanan tambahan kaya Fe + Vit C skrining  terapi
> 1 th : susu formula, dll
Fe dalam vitamin
ASI eksklusif
Bayi matur : Fe habis dalam 6 bulan 
berikan Fe pada usia 4-6 bulan

Bayi prematur : Fe habis dalam 4 bulan 


berikan Fe pada usia 1-2 bulan
Pencegahan sekunder

 Balita dengan riwayat ADB


Uji tapis terhadap bayi/anak dengan
risiko mengalami ADB  Mengkonsumsi susu > 720 ml/hari
 Bayi cukup bulan:  Pola makan kurang mengandung Fe &
pada usia 9-12 bulan vit C
 Bayi prematur/berat lahir  Tinggal di daerah kumuh
rendah: 6 bulan
Periksa 18-24 bulan
Suplementasi besi

Bayi prematur/BBLR
Berat badan 1500-2000 gr:
2 mg/kgBB
Anak
Berat badan 1000-1500 gr:
Bayi cukup bulan 3 mg/kgBB 2-5 thn : 1 mg/kgbb/hari
2 mg/kgBB/hari, Berat badan < 1000 gr: 5-12 thn : 1 mg/kgbb/hari
maks 15 mg/hari 4 mg/kgBB 12-18 thn : 60 mg/hari

dimulai umur 4 bulan- 2 Dimulai pada umur 1-2


tahun bulan -2 tahun 2x seminggu selama 3
(kepustakaan lain : 2 mgg) bulan berturut –turut setiap
tahun

Maks 15 mg/hari

Anda mungkin juga menyukai