Anda di halaman 1dari 23

Manajemen Pengetahuan dalam

Organisasi
LATAR BELAKANG
1. Budaya organisasi menjadi pusat penataan manajemen
pengetahuan. Oleh karenanya dalam bab ini dibahas
jenis, karakteristik, dan hambatan budaya organisasi.

2. Budaya manajamen pengetahuan dan sharing


pengetahuan membawa pada bahasan open space,
organisasi virtual, termasuk berbagai model siklus
kedewasaan dalam mengelola pengetahuan.
Pengalaman Pengetahuan
Individu

Nasihat-nasihat Tacit
Eksplicit

Belajar Pengetahuan
Organisasi
Pengetahuan
Kesalahan
Komunitas

Intranet
Sumber eksternal
Perpustakaan
Aktivitas
Sistem
Kejadian lalu atau Sejarah Informasi

(Debowski, 2006)
Sumber Pengetahuan Organisasi
Sumber pengetahuan organisasi dapat berasal dari pengalaman, nasihat,
pembeIajaran, sumber eskternal, kesalahan masa lalu atau kejadian lalu
yang merurakan sejarah terbentuknva pengetahuan, yang semua itu
akan menjadi masukan bagi rengetahuan individu dan pengetahuan
komunitas.

Gudang penyimpanan memori organisasi adalah data berupa catatan


dan sistem organisasi, pengetahuan eksplisit vang didokumentasikan
dan dapat diakses, dan pengetahuan tacit yang dimiliki oleh anggota
organisasi, pelanggan, pemegang saham, dan pemangku kepentingan
organisasi lainnya (Debowski 2006).

Sumber-sumber corporate knowledge dapat berupa Intranet,


perpustakaan, arsip, sistem informasi. Pengetahuan individu dan
pengetahuan komuitas (pengetahuan koorporat) akan terus-menerus
berinteraksi vang selanjutnya menjadi Pengetahuan Organisasi.
Dalam Manajamen Pengetahuan
Strategis
Dalam membangun manajemen pengetahuan strategis,
Debowski (2006) menekankan empat elemen dalam
pembangunan budaya pengetahuan. Keempat elemen itu
adalah Knowledge influences, Knowledge foundations,
knowledge application, dan Knowledge enhancement and
review. Tahapan-tahapan itu secara sistematis membangun
sumber-sumber pengetahuan dalam organisasi.
Pengetahuan
Pengaruh Fondasi Aplikasi
kaji ulang dan
Pengetahuan Pengetahuan Penegetahuan
peningkatan
Konteks Pengetahuan
organisasi inti
Evaluasi
Manajamen
Pengetahuan Repositori Pengetahuan
Sumber Daya
Strategis Pengetahuan
Manusia
Kelanjutan
Kepemimpinan Pelayanan Pengetahuan
Sistem
Pengetahuan Pengetahuan
Pengetahuan
Isu-isu dan riset
Budaya Pengembangan
Penegetahuan dan Belajar

(Debowski, 2006)
Dalam Manajamen Pengetahuan
Strategis
Sementara itu, pembangunan manajemen pengetahuan yang efektif, Debowski (2006)
menyatakan terdapat konsep 5P (The five P of strategic Knowledge Management) dalam
cakupan nilai, budaya, dan filsafat yang digunakan yaitu

a. People (orang): individu dalam organisasi yang berkomitmen untuk berbagi dan
membangun budaya dan nilai-nilai kepemimpinan.
b. Planning (perencanaan): organisasi perlu mendefinisikan kebutukan akan sistem,
struktur, pengukuran, danproses strategis untuk mencapai tujuan jangka panjang'.
c. Processes (proses): eksekusi dengan memperhatikan strategi, prinsip, proses,
praktik terbaik.
d. Products (produk): menekankan pengelolaan/manajemen dan distribusi nilai utama
pengetahuan, jangka pendek dan jangka panjang.
e. Performance (kinerja): menekankan efisiensi bisnis inti, dengan mengguna kan
potensi kompetensi yang ada.
Dalam Manajamen Pengetahuan
Strategis
Menurut Edgar Schein dalam bukunya Organizational
Culture and Leadership (2004), keberhasilan
implementasi MP bergantung pada trust, sharing,
leaders. Schein menyatakan ketiga hal tersebut akan
menjadi faktor kunci implementasi manajemen
pengetahuan.
Budaya Organisasi
Budaya organisasi dapat menjadi penggerak dan hambatan bagi pengelolaan pengetahuan
dalam organisasi. Budaya organisasi yang terbentuk akan diperkuat melalui unsur-unsur
yang terkait strategi, struktur, orang, dan proses.

a. Budaya organisasi merupakan nilai dan keyakinan bersama yang mendasari identitas
organisasi atau perusahaan.
b. organisasi merupakan seperangkat nilai-nilai pokok, asumsi, pemahaman, dan cara
berpikir yang dimiliki bersama oleh anggota organisasi dan ditularkan ke anggota
baru.
c. Budaya organisasi merupakan nilai- ilai, norma yang dianut dan dijalankan oleh
organisasi terkait dengan lingkungan di tempat organisasi tersebut menjalankan
kegiatannya.
d. Budaya organisasi merupakan "apa yang dirasakan, apa yang diyakini, dan apa yang
dijalani" oleh organisasi.
e. Budaya organisasi merupakan pola pikiran, kebiasaan, dan perilaku dalam suatu
organisasi.
f. Nilai yang dipegang oleh orang orang dalam organisasi tersebut dan merupakan
pembeda dari organisasi lainnya.
g. Budaya pengetahuan akan memaksimalkan keunggulan kompetitif yang didapat dari
setiap proses manajemen pengetahuan.
Budaya Organisasi
Konsep tentang nilai dalam budaya organisasi:

a. Nilai (values): Keyakinan yang dipegang teguh dan


tampil dalam tingkah laku.
b. Nilai yang mendukung (Espaused Values): nilai dan
norma yang telah dibuat oleh organisasi seperti
keanekragaman, rasa hormat, dan integritas.
c. Nilai yang diperankan (Enacted Values): nilai dan norma
yang dimiliki karyawan, seperti nilai tentang rasa hormat
yang tercermin dalam perilaku setiap karyawan.
Budaya Organisasi
Budaya dalam organisasi yang memengaruhi pola pengambilan keputusan
entitas yang lain adalah kepemimpinan, struktur organisasi, infrastruktur
teknologi, fokus organisasi, proses pengetahuan, dan budaya. Keenam entitas
tersebut memengaruhi pola pengambilan keputusan organisasi yang tercermin
dalam bentuk gambar organisasi. dalam bentuk gambar yang menghubungkan
kekuatan elernen-elemen tersebut dalam organisasi.
Pentingnya Mempelajari Budaya
Organisasi
Didalam budaya organisasi, kita bisa belajar mengadaptasi lingkungan
yang baru di dalam organisasi tersebut dan sebagai pembeda dari
organisasi lainnya.

Penciptaan Penangkapan

Aplikasi Penyebaran

Akuisisi
Berbagi
Tujuh Karakteristik Perusahaan Terkait
Budaya

Perbedaan budaya organisasi biasanya akan


dipengaruhi oleh 7 karakteristik perusahaan
a. Innovation and risk tasking
b. Attention to detail
c. Outcomes Orientation
d. People Orientation
e. Team Orientation
f. Stability
g. Aggresiveness
Hambatan Budaya Organisasi

Hambatan atau kekurangan dari budaya organisasi


antara lain:
a. Barrier to Change
b. Barrier to Diversity
c. Barrier to Acquisition and Mergers
Tipe-Tipe Budaya Organisasi
Tipe budaya organisasi dapat dibedakan atas
entititas rendah tingginya stability dan sociability.
a. Komunal Tinggi

b. Jejaring
c. Fragmentasi Budaya Budaya
Sosiabilitas
Jejaring Komunal

d. Upahan
Budaya
Budaya
Terfragment
Upahan
asi

Rendah Solidaritas Tinggi


Tipe-Tipe Budaya Organisasi
Organisasi Tingkat budaya (schein, 1992)

Level Budaya Deskripsi

Artefak Proses dan struktur organisasi yang tampak


Nilai Pernyataan strategi, tujuan, filsofi, dan justifikasi
Asumsi Dasar yang melatari asumsi, kesadaran, yang diambil dari
keyakinan, persepsi, pemikiran, dan perasaan
Budaya pada Fondasi MP
Budaya organisasi mempunyai pengaruh pada fondasi
MP berupa
a. Membangun sejumlah peran dalam organisasi
b. Membangun sejumlah ekspektasi peran yang
terkait.
c. Membangun nilai atau status untuk kelompok
referensi bagi setiap identitas sosial.
d. Menyediakan nilai, skema kognisi, dan model
mental yang memengaruhi setiap individu untuk
bertindak dalam kelompok atau komunitas.
Nilai Bersama Budaya Organisasi

Nilai adalah fenomena yang memiliki beberapa


tingkat kelayakan bagi anggota kelompok.

Nilai adalah kesadaran, keinginan, afeksi, atau


sesuatu yang memandu perilaku mereka.
Skema Kognisi
Skema kognisi merupakan representasi mental pengetahuan.
Skema ini menjadi berkembang luas sehingga disebut skema
konsensus, dan skema ini memperhitungkan banyak sekali
konsistensi perilaku silang individu. Singkatnya, budaya
organisasi dapat menentukan:
a. Identitas karyawan perusahaan.
b. Budaya organisasi menjadi pembeda dari organisasi
lainnya
c. Komitmen karyawan di atas kepentingan bersama
d. Perekat sosial yang menyediakan standar apa yang
karyawan harus lakukan dan katakan
e. Mekanisme kendali yang berbentuk perilaku karyawan
Organisasi Virtual

Organisasi virtual memiliki tantangan berupa:


a. Tidak ada formalisasi
b. Tidak berbagi nilai-nilai
c. Tidak ada kerangka kerja atau kebijakan yang
membimbing individu untuk bekerja dalam
organisasi
d. Komunikasi antar anggota organisasi virtual
begitu terbatas dan dilakukan melalui saluran
impersonal
Implikasi Strategis Budaya Organisasi
a. Secara jelas mendefinisikan hasil budaya yang
diinginkan
b. Menilai keadaan budaya saat ini
c. Mendiagnosis budaya yang ada menurut perilaku
berbagi pengetahuan yang diingankan
d. Mengkaji toleransi untuk berubah
e. Mengidentifikasi perubahan yang dapat dilakukan
dan hambatan-hambatannya
f. Mengkaji tingkat kedewasaan MP dalam
organisasi
g. Mengidentifikasi MP yang dapat dilakukan dan
hambatan-hambatannya
Hambatan budaya
a. Kurangnya waktu dan tempat pertemuan
b. Status dan penghargaan terhadap pemilik
pengetahuan
c. Hambatan kapasitas untuk menyerap gejala
yang tidak ditemukan di sini
d. Tidak ada toleransi terhadap kesalahan dan
kebutuhan akan pertolongan, serta kurangnya
kepercayaan diri
e. Kurangnya bahasa umum.
Hambatan budaya
Alternatif untuk mengatasi budaya organisasi
a. Melakukan seminar dan e-meetings
b. Memberikan insentif termasuk evaluasi kinerja
c. Membuka penerimaan tenaga kerja
d. Menggunakan ide dan sumber berbasis non
hierarki berdasarkan kualitas
e. Menerima dan menghargai kreativitas dan
kolaborasi
f. Membangung taksonomi pengetahuan dan
kamus pengetahuan

Anda mungkin juga menyukai