Anda di halaman 1dari 10

MINI RISET PENELITIAN

PENGARUH TERAPI PSIKORELIGIUS MEMBACA AL FATIHAH


TERHADAP SKOR HALUSINASI PASIEN SKIZOFRENIA DI RUANG 2 (B
ROTOJOYO) RSJD DR.AMINO GONDHOHUTOMO
PROVINSI JAWA TENGAH

Kelompok X
Rifyal,Erlin,Elisna,Elda,Adi
Latar Belakang

Halusinasi Terapi Surah


Skizofrenia
Psikoreligius Al Fatihah

Gangguan jiwa yang ditandai de Halusinasi adalah salah satu Perlakuan dan pengobatan ya - Lebih mudah dihafal
ngan terganggunya kemampuan gejala gangguan jiwa pada in ng ditujukan kepada penyemb
menilai realitas atau tilikan - Tidak membutuhkan
dividu yang ditandai dengan uhan suatu penyakit mental, k biaya
(insight ) yang buruk.
perubahan sensori persepsi; epada setiap individu, dengan - Interpreprestasi
halusinasi merasakan sensa kekuatan batin atau ruhani, ya makna Al Qur’an
si palsu berupa suara, pengli ng berupa ritual keagamaan b secara
hatan, penciuman, perabaan ukan pengobatan dengan oba komperhensif
atau penghidungan. tobatan
Tujuan Penelitian

Tujuan Umum Tujuan Khusus


. 1. Mendeskripsikan karakteristik
Untuk mengetahui Pengaruh Terapi
Psikoreligius Membaca Al Fatihah responden
Terhadap Skor Halusinasi Pasien 2. Mengetahui skor halusinasi sebelum diberika
Skizofrenia Di Ruang 2 (Brotojoyo) n terapi psikoreligius
Rsjd Dr.Amino Gondhohutomo 3. Mengetahui skor halusinasi setelah diberikan
Provinsi Jawa Tengah. terapi psikoreligius
4. Menganalisis terapi Terapi Psikoreligius Me
mbaca Al Fatihah Terhadap Skor Halusinasi
Pasien Skizofrenia Di Ruang 2 (Brotojoyo)
Rsjd Dr.Amino Gondhohutomo Provinsi Jaw
a Tengah
Tinjauan Pustaka
Skizofrenia merupakan suatu deskripsi sindrom
dengan variasi penyebab dan perjalanan penya
kit yang luas, serta sejumlah akibat yang
tergantung pada pengaruh genetik, fisik, dan
sosial budaya (Maslim, 2013). Terapi psikoreligius (keagamaan) secara I
slami, yaitu suatu perlakuan dan pengobat
an yang ditujukan kepada penyembuhan s
Halusinasi adalah salah satu gejala gangguan jiwa pada
uatu penyakit mental, kepada setiap indivi
individu yang ditandai dengan perubahan sensori persepsi;
du, dengan kekuatan batin atau ruhani, ya
halusinasi merasakan sensasi palsu berupa suara, penglihat
ng berupa ritual keagamaan bukan pengo
an, penciuman, perabaan atau penghidungan. Klien merasa
batan dengan obatobatan, dengan tujuan
kan stimulus yang sebenarnya tidak ada
untuk memperkuat iman seseorang agar i
(Keliat, 2010).c
a dapat mengembangkan potensi diri dan
fitrah beragama yang dimilikinya secara o
Tanda dan Gejala :
ptimal, dengan cara mensosialkan nilai-nil
1. Klien nampak berbicara sendiri
ai yang terkandung di dalam al-Quran dan
2. Klien nampak tertawa/tersenyum sendiri
as-Sunnah ke dalam diri. Sehingga ia dap
3. Klien mencondongkan kepala seolah sedang mendengark
at hidup selaras, seimbang dan sesuai de
an sesuatu
ngan ajaran agama.
4. Klien tiba-tiba melakukan suatu tindakan tanpa stimulus e
ksternal
Desain Penelitian
Pendekatan yang digunakan dalam rancangan
penelitian ialah pendekatan eksperimen dengan
desain one group pretest and posttest design

Populasi dan Sampel


Populasi : Banyaknya pasien Skizofrenia di
Tempat Penelitian
tanggal 17 Juni 2019 yaitu 11 orang
Ruang 2 (Brotojoyo) RSJD Dr.Amino
Sampel : Teknik total sampling dengan krit
Gondhohutomo Provinsi Jawa Tengah
eria inklusi eksklusi = 6 orang responden

Defenisi Operasional
Variabel : Dependen : Skor Halusinasi Waktu Penelitian
DO : Penilaian terkait tanda dan gejala yang muncul 17-20 juni 2019
Alat Ukur : Lembar Observasi
Skala Ukur : Ordinal

Analisa Data
Univariat : Distribusi frekuensi
Bivariat : Uji Wilcoxon Signed Rank Test
Tabel 4.1
Distribusi Responden Berdasarkan Usia di Ruang 2 (Brotojoyo)
RSJD Dr.Amino Gondhohutomo Provinsi Jawa Tengah
N = 6, Tahun 2019

Varia Rerata SD N Min-


bel Max
Usia 43.41 6.64 6 29-62

Tabel 4.2
Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan di Ruang 2 (Brotojoyo) RSJD
HASIL Dr.Amino Gondhohutomo Provinsi Jawa Tengah
N = 6, Tahun 2019

Tingkat Pendidi N (%)


kan
Tidak Sekolah 1 16.7
SD 1 16.7
SMP 2 33.3
SMA 2 33.3
Total 6 100
Tabel 4.3
Perbedaan Skor Halusinasi Sebelum dan Setelah Terapi Psikoreligius :
Membaca Al fatihah di Ruang 2 (Brotojoyo) RSJD Dr.Amino
Gondhohutomo Provinsi Jawa Tengah
N = 6, Tahun 2019

Vaiabel Pengukuran Rata-Rata SD P value


Halusinasi Sebelum 4.81 2.898 0.000
Sesudah 14.22 2.073
PEMBAHASAN
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pendidikan yang tertinggi yaitu S
MP dan SMA, masing-masing berjumlah 2 responden. Tingkat pendidikan da
pat mempengaruhi kemampuan individu dalam menerima informasi dan men
golahnya. Tingkat pendidikan yang rendah akan memperoleh pengetahuan at
au informasi yang lebih sedikit daripada individu yang berpendidikan tinggi. H
al tersebut akan mempengaruhi mekanisme koping dan pengendalian diri dal
am menghadapi suatu masalah (Mayasari, 2016).

Nilai pretest dan posttest pada kelompok eksperimen terjadi perubahan nilai
median yang signifikan yaitu dari 4.81 menjadi 14,22 perubahan dengan p v
alue (0,000)< α (0,05). Hal ini dapat disebabkan oleh membaca Al Fatihah y
ang dilakukan selama satu hari sebanyak 1 kali yang dibacakan dengan tem
po yang lambat <60 ketukan/menit) dapat mengatur irama detak jantung da
n mengeluarkan endhorpin sehingga membuat kenyamanan dan ketenanga
n. Kahel (2010) mengatakan bahwa membaca dan mendengarkan ayat suci
Al Qur’an akan menstabilkan getaranneuron sehingga bisa melkukan fungsi
nya dengan baik.
Simpulan dan Saran
Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian diatas, maka penulis dapat membuat kesimpulan antara lain sebagai berikut :
• Usia responden penelitian minimal 29 tahun dan maksimal berusia 62 tahun. Rata-rata responden secara
keseluruhan adalah 43.41 tahun dengan standar deviasi 6.64. Sedangkan tingkat pendidikan yang tertinggi yaitu
SMA dan SMP masing-masing sebanyak 2 responden dan yang terkecil yaitu SD dan Tidak sekolah masing-masing
sebanyak 1 responden.
• Rata-rata pengukuran halusinasi sebelum diberikan intervensi yanitu 4.81 dengan SD 2.898.
• Rata-rata pengukuran halusinasi setelah diberikan intervensi adalah 14.22 dengan SD 2.073.
• Ada pengaruh terapi terapi psikoreligius membaca al fatihah terhadap skor halusinasi pasien skizofrenia di Ruang
2 (Brotojoyo) RSJD Dr.Amino Gondhohutomo Provinsi Jawa Tengah dengan p value (0,000)< α (0,05)

Saran
•Bagi Peneliti
Diharapkan agar peneliti-peneliti selanjutnya dapat meneliti terkait pendektan psikoreligius terhadap upaya
panyelesaiaan masalah-masalah keperawatan jiwa yang lain tidak hanya halusinasi.
•Bagi Rumah Sakit
Terapi psikoreligius ini diharapkan dapat diaplikasikan dengan baik sebagai upaya mengatasi tingkat halusinasi
secara non farmakologis.
•Bagi Profesi Keperawatan
Tentunya besar harapan penulis, profesi keperawatan banyak memperbaharui keilmuan atau literasi terkait terapi-
terapi psikoreligius.
TERIMAKASIH
University of Muhammadiyah Semarang

Anda mungkin juga menyukai