Anda di halaman 1dari 19

ANEMIA PADA

PENYAKIT KRONIK
Definisi

• Anemia yang menyertai penyakit inflamasi, infeksi atau


keganasan yang berlangsung lebih dari 1 atau 2 bulan.
• Penyebab kedua setelah anemia defisiensi besi
Etiologi
• 1. Infeksi kronik
• Infeksi paru-paru : abses, emfisema, TB
• Endokarditis bakterialis subakut
• Osteomielitis
• 2.Inflamasi kronik
• Artritis rematoid
• Demam rematik
• SLE
• 3.Keganasan
• Limfoma
• Multipel mieloma
• Leukimia
• 4.Lain-lain
• Gagal ginjal
PATOGENESIS ANEMIA AKIBAT
PENYAKIT KRONIK
• Usia eritrosit memendek
• Respon sumsum tulang terhadap anemia menurun
• Perpindahan besi dari Sel RES ke Sumsum tulang
menurun
• Peran sitokin terhadap RES dan SSTL
Peningkatan penghancuran eritrosit diduga
karena :
• Peningkatan aktivitas fagositosis makrofag
• Demam yang merusak kestabilan membran eritrosit
• Produksi hemolisin oleh tumor
• Toksin bakteri yang menimbulkan hemolisis
• Kerusakan vaskuler menyebabkan leakage dan penghancuran
eritrosit pada jaringan yang rusak.
Respon sumsum tulang terhadap anemia
menurun
• Hb menurun kadar eritropoetin < pada anemia
defisiensi besi
• Respon eritropoetin menurun
• Prekursor eritroid tidak sensitif
• Sitokin inflamasi : Il-1α, Il-1ß, TNFα, TGF-ß
menghambat produksi eritropoetin.
Kegagalan perpindahan besi dari RES ke SSTL =
reticuloendothelial Iron Block
• Besi di RES meningkat
• Besi di SSTL dan darah tepi menurun
Pengaruh Sitokin terhadap RES dan SST

• TNF-α : diperantarai INF-ß (mediator), menekan sistesis


eritropoetinprekursor eritrosit menurun Hb menurun
• IL-1 : merangsang IFN-γ menekan eritropoesis
• IL-6 dan TGF-ß menekan eritropoesis
Gejala dan Tanda

• Gejala ringan sampai sedang kadang


asimptomatik
• Sama seperti pada anemia pada umumnya
• Disebabkan oleh hipoksia jaringan
• Kadar Hb fisiologis minimal : 8 g%
• Kadar Hb aktivitas harian: 12 g%
• Palpitasi/takikardi, sesak nafas, lemas, anoreksia,
nausea, pusing, dll
• Menurunkan kualitas hidup
Diagnosis

• Anamnesis
• Pemeriksaan fisik
• Laboratorium
1. Anemia ringan sampai sedang (7-11g/dl)
2. Anemia normositik-normokrom  mikrositik-
hipokrom
3. Kadar feritin serum meningkat
4. Kadar transferin total menurun
5. % saturasi transferin normal
Penatalaksanaan
• Terapi utama : mengobati penyakit dasarnya
• Preparat besi
• Transfusi paling banyak diberikan, risiko infeksi dan
reaksi transfusi
• Eritropoetin Rekombinan penelitian menunjukkan
pemberian eritropoetin bermanfaat dan sudah
disepakati u terapi anemia karena kanker, gagal ginjal,
HIV dan artritis rematoid
Anemia akibat pengobatan kanker

• Pembedahan : perdarahan pada/pasca operasi


• Radiasi
• Kemoterapi dengan sitostatika
Koreksi Anemia Pada Penderita Kanker
• Meningkatkan kualitas hidup
• Faktor prediktif dan prognosis :
• Hasil pengobatan
• Harapan hidup pasien
Latar Belakang

• Kadar Hb rendah dan hipoksia dalam


tumormerangsang perubahan dalam berbagai proses :
• Meningkatkan agresivitas tumor
• Menurunkan efektivitas radiasi dan kemoterapi
• Menurunkan harapan hidup pasien
• Peningkatan kadar Hb ke nilai normal meningkatkan
oksigenasi sel /jaringan
• Pengobatan kanker (radiasi, kemoterapi/sitostatika) memerlukan
oksigenasi yang adekuatrespon pengobatan lebih baik
angka harapan hidup lebih panjang
Anemia pada Gagal Ginjal kronik

• Etiologi
• Sebab primer :
• Produksi eritropoetin berkurang
• Adanya faktor penghambatan eritropoetin
• Hemolisis
Faktor pemberat :
• produksi eritropoetin menurun oleh :
• Infeksi
• Malnutrisi
• Nefrektomi
• Hemolisis yang meningkat oleh :
1. Obat-obatan
2. Hipersplenisme
• Defisiensi
1. Besi
2. Asam folat
Tiga mekanisme yang berperan dalam defek
eritropoesis pada GGK

• Menurunnya produksi eritropoetin


• Adanya penurunan afinitas hemoglobin terhadap oksigen yang
berakibat meningkatnya efesiensi pembebasan oksigen jaringan secara
relatif terhadap beratnya anemia
• Adanya toksin dalam darah yang menghambat respon eritrosit terhadap
eritropoesis

Anda mungkin juga menyukai