Anda di halaman 1dari 21

A Stakeholder Theory of

the Modern Corporation


R. Edward Freeman
Remember --

(Milton) Friedman ≠ (Edward) Freeman

Shareholder ≠ Stakeholder
Milton (Friedman) vs. Edward (Freeman)

• Milton (Friedman) • Edward (Freeman)


– Satu-satunya – Banyak kelompok
kelompok yang memiliki kepentingan
memiliki kewenangan terhadap korporasi,
pada korporasi adalah karena korporasi
orang-orang yang memiliki potensi
memiliki saham impact positif
tersebut yaitu (menguntungkan) dan
shareholders). negatif (menyakiti),
stakeholders).
Siapa Stakeholder?

• Pemilik (yaitu, pemegang saham).


• Manajer perusahaan itu sendiri.
• Masyarakat setempat (dan setidaknya
kadang-kadang masyarakat luas -
regional, nasional, global.
• Pelanggan.
• Para karyawan.
• Pemasok.
Karakteristik Stakeholder?
• Mereka sangat penting untuk kelangsungan
hidup dan keberhasilan perusahaan.
• Hubungan mereka dengan korporasi
memungkinkan mereka untuk diuntungkan
oleh tindakan dan operasi korporasi .
• Hubungan ini juga memungkinkan
perusahaan untuk menyakiti mereka atau
melanggar hak-hak mereka .
Contoh Analisis Stakeholder.

• GM jelas tidak bisa beroperasi tanpa tenaga kerja


• Para pekerja dapat menerima manfaat besar dari
GM - upah tinggi, keamanan kerja, manfaat
pensiunan
• GM secara substansial dapat membahayakan
pekerja, dan sebaliknya.
• Para pekerja adalah kelompok pemangku
kepentingan yang sah untuk GM, dan GM
Melibatkan pekerja dalam membuat keputusan
perusahaan.
Edward (Freeman’s) Argumentasi Teori
• Pendekatan“legal argument” – Masyarakat
mempunyai pengetahuan dan kesadaran hukum
tinggi, mentuntut organisasi memberikan
keuntungan sesuai dengan peraturan yang telah
diterapkan dalam hukum, hipotesis Friedsman
tidak terbukti
• The "argumen ekonomi " - Milton teori ( Friedman )
menganggap tidak ada eksternalitas ekonomi,
moral hazard dalam bentuk biaya jangkapanjang
bersama, atau monopoli . Tapi semua ini benar-
benar ada , sehingga teori pemegang saham tidak
terbukti
Substansi Teori Edward Freeman
• Perusahaan atau organisasi harus
melibatkan semua stakeholder dalam
pengambilan keputusan strategis.
• Terdapat beberapa pendekatan
dalam pelibatan stakeholder
– Kantian ethics
– Utilitarian ethics
– Rawls’ theory about justice
Edward (Freeman’s) Kantian And
Utilitarian Example

• Memperhatikan kebutuhan pelanggan →


proses bisnis yang stabil (penjualan
produk dan pembelian bahan baku)
• Tapi memperhatikan kebutuhan
pelanggan merupakan strategi treatment
Kantian untuk mencapai tujuan bisnis,
tidak berfokus eksploitasi customer
Edward (Freeman’s) Rawlsian
• Melihat hubungan timbal balik antara para pemangku
kepentingan perusahaan dan jaminan tertulis yang
dituangkan dalam kontrak.
• Kesetaraan dasar antara para pemangku kepentingan
dalam kontrak (kontrak mengakomodasi kepentingan
semua pihak)
• Ketidaksetaraan dalam jumlah manfaat bagi kelompok
stakeholder terbukti berpengaruh terhadap peningkatkan
konflik dan pemutusan kontrak
Bagaimana Friedman dan Freeman dalam
menganalisa kasus ?

• (Milton) Friedman mengatakan untuk • (Edward) Freeman mengatakan


memaksimalkan keuntungan sesuai perlunya mengidentifikasi kelompok
dengan hukum tanpa melanggar pemangku kepentingan dan membuat
standar sosial . keputusan yang memberikan
 Pada saat mengambil keputusan keuntungan bagi stakeholder
bisnis (menganalisa kasus ) , • Jadi , dalam melihat keputusan
mengidentifikasi hukum dan bisnis (atau menganalisa kasus),
peraturan yang relevan - dan juga mengidentifikasi kebutuhab
mengidentifikasi standar sosial semua pemangku kepentingan.
saat ini dan pendapat publik • Memberikan alternatif pilihan dan
 Memaksimalkan keuntungan menjelaskan keuntungan yang
tanpa melanggar undang-undang / diterima stakeholder
peraturan, serta tidak • Memilih dan menerapkan teori etis
"mengganggu dan berkonflik untuk menentukan satu pilihan
dengan " masyarakat sehingga yang terbaik.
mengurangi keuntungan.
PENGERTIAN
• Stakeholder :merupakan individu, sekelompok manusia,
komunitas atau masyarakat baik secara keseluruhan
maupun secara parsial yang memiliki hubungan serta
kepentingan terhadap perusahaan.
• Individu, kelompok, maupun komunitas dan masyarakat
dapat dikatakan sebagai stakeholder jika memiliki
karakteristik seperti yang diungkapkan oleh Budimanta
dkk, 2008 yaitu mempunyai :
• kekuasaan,
• legitimasi,
• kepentingan terhadap perusahaan.
JENIS STAKEHOLDER
• Menurut tingkat kepentingannya dibedakan;
1. Stakeholder primer adalah pihak-pihak yang
mempunyai kepentingan terhadap perusahaan dan
menanggung resiko. Contohnya adalah pemegang
saham, investor, konsumen, pemasok, karyawan,
juga pemerintah dan komunitas lokal.
2. Stakeholder sekunder adalah pihak yang mem-
pengaruhi atau dipengaruhi oleh perusahaan, tapi
mereka tidak terlibat dalam transaksi dengan per-
usahaan dan tidak begitu penting bagi kelangsungan
hidup perusahaan. Contohnya adalah media dan
berbagai kelompok kepentingan tertentu (LSM, SP)
TEORI STAKEHOLDER
• Stakeholder theory dimulai dengan asumsi
bahwa nilai (value) secara eksplisit dan tak
dipungkiri merupakan bagian dari kegiatan
usaha.
• Teori stakeholder adalah kumpulan konsep yang
berkaitan dengan cara-cara yang digunakan
perusahaan untuk memanage stakeholdernya.
• Cara-cara yang dilakukan perusahaan untuk
memanage stakeholdernya tergantung pada
strategi yang diadopsi perusahaan
STRATEGI PENGELOLAAN STAKEHOLDER

• Terdapat dua macam strategi pengelolaan


stakeholder, yaitu;
1. Strategi aktif, apabila perusahaan berusaha
mempengaruhi hubungan organisasinya dengan
stakeholder yang dipandang
berpengaruh/penting.
2. Strategi pasif, jika perusahaan cenderung tidak
terus menerus memonitor aktivitas stakeholder
dan secara sengaja tidak mencari strategi
optimal untuk menarik perhatian stakeholder
Perkembangan teori stakeholder

• Perkembangan teori stakeholder diawali dengan


berubahnya bentuk pendekatan perusahaan dalam
melakukan aktifitas usaha. Ada dua bentuk dalam
pendekatan stakehoder menurut Budimanta dkk, 2008
yaitu;
o Old-corporate Relation
o New-corporate Relation.
Perkembangan Teori Stakeholder
Old Corporate Relation Approach
Pendekatan ini menekankan pada bentuk pelaksanaan
aktifitas perusahaan secara terpisah dimana setiap fungsi
dalam sebuah perusahaan melakukan pekerjaannya tanpa
adanya kesatuan diantara fungsi-fungsi tersebut.
 Hubungan antara bagian tanpa koordinasi. Bagian produksi
hanya berkutat bagaimana memproduksi barang sesuai dengan
target, dan bagian pemasaran hanya bekerja berkaitan dg
konsumenya tanpa mengadakan koordinasi satu dengan yang
lainya.
 Hubungan antara pemimpin dengan karyawan dan pemasok
pun berjalan satu arah.
 Hubungan dengan pihak di luar perusahaan bersifat jangka
pendek dan hanya sebatas hubungan transaksional saja tanpa
ada kerjasama untuk menciptakan kebermanfaatan bersama.
Perkembangan Teori Stakeholder
New corporate relation approach
• Pendekatan New-corporate relation menekankan kolaborasi
antara perusahaan dengan seluruh stakeholder-nya.
– Hubungan perusahaan dengan internal stakeholders dibangun
berdasarkan konsep kebermanfaatan yang membangun
kerjasama untuk bisa menciptakan kesinambungan usaha
perusahaan
– Hubungan dengan stakeholder di luar perusahaan bukan hanya
bersifat transaksional dan jangka pendek namun lebih kepada
hubungan yang bersifat fungsional yang bertumpu pada
kemitraan.
– Perusahaan tidak lagi menempatkan dirinya diposisis paling
atas sehingga perusahaa mengeksklusifkan dirinya dari para
stakeholder .
– Arah dan tujuan pola hubungan selain untuk menghimpun
keuntungan juga berusaha untuk bersama-sama membangun
kualitas kehidupan external stakholders
Triple Bottom Line
• Perkembangan teori stakeholders membawa perubahan
terhadap indikator kesusuksesan perusahaan. Hal tersebut
tercermin dengan munculnya paradigma Triple Bottom Line
(TBL)
• TBL adalah Konsep pengukuran kinerja perusahaan secara
“holistik” dengan memasukkan tiga ukuran kinerja sekaligus
yaitu: economic, environmental, social (EES) .
1) Ekonomic, berupa perolehan profit,
2) Environmental berupa pelestarian lingkungan, dan
3) Sosial berupa kepedulian sosial
• Jelasnya, perusahaan tak hanya menjadi “economic animal”,
tapi juga entitas yang “socially and environmetally
responsible.”
Pergeseran Paradigma Pengelolaan Bisnis

• Ide di balik TBL ini tak lain adalah adanya pergeseran


paradigma pengelolaan bisnis dari “shareholders-
focused” ke “stakeholders-focused”.
– Dari fokus perolehan laba secara membabi-buta menjadi
perhatian pada kepentingan pihak-pihak yang terkait
(stakeholder interest) baik langsung maupun tidak
langsung dengan perusahaan.
– Konsekuensinya, peran dunia bisnis semakin signifikan
sebagai alat pemberdaya masyarakat dan pelestari
lingkungan.
– Ide TBL sekaligus mencoba menempatkan upaya
pemberdayaan masyarakat dan pelestarian lingkungan
pada titik sentral dari keseluruhan strategi perusahaan—
bukan periferal, bukan tempelan, bukan kosmetik.
KONFLIK KEPENTINGAN
• Potensi konflik antara pemilik perusahaan
dan kreditor. Hal yang paling besar
kemungkinan terjadi yakni masalah
kepercayaan (trust).
• Potensi konflik antara pemilik dan
pegawai.
• Konflik antara pemilik modal dengan
pengelola (management)

Anda mungkin juga menyukai