ARTERI
Arterial system
Venous system
Lymph system
Two distinct types of vascular disease are :
1. Microvascular (microcirculatory)
- Retinopathy
- Nephropathy
- Neuropathy
2. Macroangiopathy
- Coronary arterial
- Peripheral Arterial Disease
(PAD/PAOD)
- Carotid arterial
Mengetahui pemeriksaan dan diagnosis
pra operatif pasca diabetes
Prinsip perawatan luka
Indikasi tindakan debridemen
Indikasi amputasi dan jenisnya
Pengertian STSG – Fee Flap dan
penggunaannya
OBJEKTIF
Morbiditas
– Mortalitas
2 – 3 % ulkus aktif
15 % terbentuk ulkus
70 – 90 % amputasi karena
ulkus
komplikasi berat kematian
Ulkus/luka pada Kaki Diabetes
Penangan yang baik
Multi disiplin
- cegah komplikasi
- cegah kekambuhan
- kwalitas hidup
Biaya besar terbaik - pencegahan
Riwayat Pemeriksaan Fisik dan
Pemeriksaan Penunjang
- Neuropati
- Penyakit pembuluh darah perifer
- Gangguan Muskuloskeletal timbulnya ulkus
- Lamanya penyakit
- Kontrol gula darah buruk
- Gangguan Imunitas
penyembuhan luka buruk
- Gangguan aliran balik
Perubahan pembuluh darah
makro – mikroangiopati
Hipoksia: - luka spontan
- ulkus tak sembuh
- infeksi
Neuropati
Rasa nyeri hilang
- trauma – luka
Statis vena : - Hipertensi vena
- CVI
- Ulkus
Luka pada Kaki Diabetes
Pemeriksaan pra bedah
Mengetahui keadaan yang
mengganggu penyembuhan luka
Klasifikasi
Klasifikasi Wagner
A. Tanpa iskemik.
B. Iskemik tanpa gangren.
C. Sebagian gangren- jari ,punggung kaki.
D. Komplit gangren.
Trans Atlantic Inter Society
Consensus Group (TASC)
Ulkus:
jaringan yang melapisi
tempat penekanan sepatu
dalam
dasar
jaringan sekitar
ada tidaknya granulasi
selulitis/limfangitis
LAB- Tambahan
• Hitung lekosit
• Mikrobiologi
- kultur dari jaringan dalam
• X-Ray
• Lekosit Scan-MRI
• Biopsi
Kondisi Umum
Pemeriksaan pembantu
- Derajat 0 : PAD (-) dan
- a. Dorsalis pedis (+)
- a. Tibialis posterior (+)
- ABI 0,9 – 1,15
- TBI > 0,6 – 1,10
- TCpO2 > 600 mmHg
Derajat 1 : Intermitten claudiication
TCpO2 30 – 60 mmHg
- Rencana rekonstruksi
- Tindakan angioplasty
Neuropati / Sensation
10 – 20 tahun
Timbul ulkus
Terlambat penanganan
= CHARCOT FOOT =
Klasifikasi neuropati
Derajat 0 : gangguan (-)
Derajat 1 : gangguan/hilangnya sensasi
a. rangsang vibrasi > 25 V dan
satu atau lebih kelainan
seperti; - rangsang panas
- kecepatan hantaran saraf
b. Hilangnya persepsi
rasa tekan
sentuhan tajam
beda tumpul- tajam
Infeksi / Ulkus
Wagner : derajat 0 – 5
Derajat
0 ulkus (-)
ulkus tidak sampai membran basalis
1 ulkus seluruh dermis
2 ulkus dalam – pascia, otot, tendon, sendi
Extent / size
Ukuran milimeter persegi
- Debridement
- Mengistirahatkan
- Pembalutan
- Kontrol infeksi
- Revaskularisasi
- Tindakan amputasi
- Flap dan rekonstruksi
- Terapi tambahan
- Rehabilitasi dan edukasi
Debridement
• Tergantung dari ;
- lokasi
- dalamnya
- eskar
- eksudat
- jaringan sekitar
- infeksi
- kebutuhan penyerapan
Zat Kimia :
- Hidrogen peroksida
- Yodium
- Hiperclorit
- Kalium permanganat
• Ulkus dangkal
• Keluar nanah
• Selulitis minimal/tidak
• Tidak ada osteomyelitis/tanda
sistemik
Infeksi Ringan
• A.B. Parenteral
• Surgical Debridement
Infeksi Berat
• Debridement
• Amputasi
obat-obatan cilostazol
growth factor
terapi gen
terapi stem cell
terapi oksigen hiperbarik
masih dalam penelitian
Rehabilitasi
Harus merawat diri sendiri
• Edukasi Pasien
- Melepaskan tempat penekanan
- Perawatan kaki
- Olahraga
- Rokok
Infeksi
Kontrol gula darah dan kondisi umum
Pembiayaan
Kerjasama/pelayanan terpadu
Terapi alternatif
Masalah aliran balik
Masalah di Indonesia
Pasien Laki Laki 65 th
Diagnosa gangren DM pedis sinistra
Penyulit
PAOD dengan ABI 0,7 (Fontain IV)
Hipoalbumin (2,1)
Sulit makan
Perokok
Jantung EF 35%
Dilakukan debridement saat pasien datang
5 hari pasca debridement ke 1 dilakukan
debridement ulang
pasien dirawat dengan Cutisorb Sorbact
Pada hari ke 12 siap dilakukan STSG
Pasien perempuan 60 th
Diagnosa gangren DM cruris sinistra
Penyulit
obesitas
Hipoalbumin (2,0)
Gula tidak terkontrol
Sepsis dengan penurunan
kesadaran
Debridement ke I dan
dirawat dengan
Cutisorb Sorbact
5 hari pasca debridement ke I, dilakukan
debridemnet ulang dan dirawat dengan
Cutisorb Sorbact
10 hari pasca debridement ke II ( hari ke 15 )
dilakukan STSG
5 hari pasca STSG ( hari ke 20 )
Hari ke 28
( pasien rawat jalan ) 13 hari pasca STSG
Pasien Laki Laki 38 th
Diagnosa selulitis dan ulkus DM pedis
sinistra
Penyulit
Hipoalbumin
Gula darah tidak terkontrol
Perokok
Hipertensi
3 hari pasca perawatan
dengan Cutisorb sorbact & elastis verban
2 minggu pasca perawatan
dengan cutisorb sorbact,
hidrocoloid gel + elastis verban
Dilakukan nekrotomi & perawatan
dengan cutisorb sorbact
5 hari pasca nekrotomi (hari ke 20)
Pasien Perempuan, 52 th
Diagnosa gangren DM pedis sinistra
Penyulit
PAOD CLI gr 1 ( Rutherford )
Hipoalbumin (2,2)
Gula darah tidak terkontrol
Sepsis dan penurunan kesadaran
Debridement dan perawatan
dengan Cutisorb Sorbact
3 hari pasca debridement
1 bulan pasca debridement
& perawatan dengan cutisorsorbact + hidrocoloid gel
Pasien Perempuan, 60 th dengan
diagnosis. CRF on HD kronik DM
terkontrol, Hipoalbumin. POAD derajat 1
terdapat ulkus
Pada hasil kultur MRSE (+)
Gangguan sistemik tidak ada
1 hari pasca nekrotomi
2 Minggu pasca nekrotomi
KESIMPULAN
Penanganan tim / multidisiplin