Anda di halaman 1dari 5

TUGA P

SANANTAZEA DENISS KUMARA


UPACARA BUDAYA NON TARIAN
ADAT BENDA DAERAH

SEKATEN TARI SAMAN


X mipa 5

TARI
tabuik
GAMBYONG

End Show
TARI SAMAN
Pada awalnya tarian tradisional saman dari
Aceh merupakan tarian etnis Suku Gayo.
Dimana Suku Gayo ini merupakan ras tertua di
pesisir Aceh pada masa itu. Pada mulanya
Tarian Saman bertujuan sebagai media dakwah
untuk menyebarkan agama Islam.
Seiring berjalannya waktu, saat ini Tarian
Saman bersifat hiburan dan lebih sering
dibawakan untuk mengisi festival kesenian
bahkan sampai ke luar negeri.

Berdasarkan dari beberapa referensi menyebutkan bahwa Tarian Saman pertama kali
didirikan dan dikembangkan oleh seorang ulama yang berasal dari Suku Gayo Aceh
Tenggara Syaikh Saman.
TARI GAMBYONG
Tarian Gambyong merupakan tarian tradisional
yang berasal dari daerah Surakarta. Pada
awalnya tarian gambyong merupakan tarian
rakyat untuk memeriahkan suasane ketika
musim panen padi.
Namun untuk saat ini tarian gambyong juga
dipakai untuk acara sakral dan sekaligus
sebagai penghormatan kepada tamu.
Untuk sejarahnya, nama Gambyong ini diambil
dari salah satu nama penari wanita jaman dulu
yakni Sri Gambyong.
Penari wanita tersebut memiliki suara emas dan tubuh yang lentur sehingga dengan kedua
bakat yang dimilkinya, nama Gambyong bisa cepat terkenal dan diminati oleh banyak orang.
Hingga pada suatu hari nama gambyong itu terdengar di telinga Sultan Paku Buono IV dan
membuat ia diundang sang raja untuk menari di istana.
Sesuai dengan ketenarannya, Sri Gambyong berhasil membuat seluruh warga istana terpikat
dengan tariannya. Tidak berhenti disini, tariannya pun dipelajari dan dikembangkan di istana
hingga akhirnya dinobatkan sabagai tarian khas istana.
Sekaten(jawa tengah)
Kegiatan upacara ini digelar atas tanda
syukur kepada Nabi Muhammad SAW
yang telah telah menyebarkan islam
ditanah jawa. Untuk wujud tanda
syukurnya, masyarakat melakukan
peringatan hari kelahiran Nabi
Muhammmad SAW. Kegiatan itu digelar
dalam kurun tujuh hari.
Asal usul kata sekaten muncul berasal
dari kata syahadatain. Dalam islam
dikenal dengan sebutan kalimat tauhid.
Tradisi ini masih dilestarikan dikawasan
kerajaan yakni seperti di Surakarta.
Bahkan dari pihak kerajaan
mengeluarkan dua gamelan yaitu
gamelan Kyai  Guntursari dan Kyai Guntur
Madu. Yang diletakkan didepan masjid
agung Surakarta.
TABUIK(SUMATERA BARAT)
Upacara yang satu ini sebenarnya lebih
berkaitan dengan religi, berdasarkan
kepercayaan umat Islam Tapi hanya
ditemukan di Kabupaten Padang
Pariaman, Sumatera Barat. Sehingga,
menjadi sebuah tradisi yang khas dari
daerah tersebut. Upacara Tabuik ini
digelar sebagai bentuk peringatan atas
kematian anak Nabi Muhammad SAW
dalam sebuah perang di zaman
Rasulullah dulu. Dilakukan pada Hari
Asura setiap tanggal 10 Muharram
tahun Hijriah.
Beberapa hari sebelum datangnya waktu penyelenggaraan upacara ini,
masyarakat akan bergotong royong untuk membuat dua tabuik. Kemudian,
pada hari H, kedua tabuik itu di arak menuju laut di Pantai Gondoriah. Satu
tabuik diangkat oleh sekitar 40 orang. Di belakangnya, rombongan
masyarakat dengan baju tradisional mengiringi, bersamaan dengan para
pemain musik tradisional. Lalu, kedua tabuik itupun dilarung ke laut.

Anda mungkin juga menyukai