SYNDROME
N A J O A N , L O V E LY J E L I TA
TA M B U W U N , V I R G I N I A
S A M A N D I , N OV I A
SAKUL,CHELSEA
ANATOMI & FISIOLOGI
DEFINISI
ACTH
PATHWAY
Kortek adrenal
terus
memproduksi
glukortikoid
Glukokortik
oid
Kulit tipis,
rapuh,tampak merah, Kelemahan, MK :
Osteoporosis
timbul strie, mudah keletihan,at gangguan
memar, luka sembuh rofi otot ,lemah
lama
citra tubuh
MK : defisit resti
MK : gangguan perawatan fraktur
integritas kulit diri patologis
MK :
resiko
cedera
KOMPLIKASI
• Stroke
• Patah tulang akibat osteoporosis
• Hipertensi
• Diabetes mellitus
PENATALAKSANAAN
1. Resiko cidera & infeksi b/d kelemahan & perubahan metabolisme protein serta respon inflamasi
# Tujuan :
• Klien bebas dari cidera jaringan lunak / fraktur
• Klien bebas dari area ekimotik.
• Klien tidak mengalami kenaikan suhu tubuh, kemerahan, nyeri / tanda-tanda infeksi & inflamasi lainnya
# Intervensi keperawatan :
• Menciptakan lingkungan yang protektif untuk mencegah jatuh, fraktur dan cidera lainnya pada tulang dan jaringan
lunak.
• Klien yang sangat lemah membutuhkan bantuan saat ambulasi dalam mobilisasi untuk mencegah jatuh atau terbentur
pada tepi perabot yang tajam.
• Hindari pertemuan dengan pengunjung, staf atau pasien yang menderita infeksi.
• Kaji klien atau penilaian kondisi pasien harus sering dilakukan untuk mendeteksi tanda-tanda infeksi yang tidak jelas.
• Berikan diet tinggi Protein, Ca dan Vitamin D untuk mengurangi kemungkinan pelisutan otot dan osteoporosis
2. Kurang perawatan diri berhubungan dengan kelemahan, perasaan mudah lelah atrofi otot, dan perubahan
pola tidur.
# Tujuan :
• Meningkatkan keikutsertaan dalam aktivitas perawatan diri.
• Klien melaporkan mengalami peningkatan kesejahteraan.
• Klien bebas dari komplikasi imobilitas.
# Intervensi Keperawatan :
• Rencanakan aktivitas dan latihan untuk memungkinkan perubahan periode istirahat dan aktivitas.
• Kelemahan, keletihan & penipisan massa otot membuat klien dengan sindrom cushing mengalami kesulitan dalam
melakukan aktivitas normal.
• Atur aktivitas menjadi tahap-tahap yang sederhana dan berikan dorongan klien untuk melakukanya untuk mencegah
komplikasi imobilitas.
• Ciptakan lingkungan yang tenang dan aman untuk meningkatkan istirahat dan tidur.
3. Gangguan integritas kulit berhubungan dengan edema, gangguan keseimbangan dan kulit
yang tipis serta rapuh.
# Tujuan :
• Kilen memiliki kulit yang utuh dan tidak rapuh.
• Berkurangya edema pada klien.
#Intervensi Keperawatan :
• Hindari penggunaan pleater karena dapat menimbulkan iritasikulit dan luka pada kulit yang rapuh.
• Daerah tonjolan tulang dan kulit harus sering diperiksa.
• Anjurkan dan bantu pasien untuk mengubah posisi sehingga kerusakan kulit dapat dicegah.
4. Kurang perawatan diri berhubungan dengan kelemahan, perasaan mudah lelah atrofi otot, dan perubahan
pola tidur.
# Tujuan :
• Meningkatkan keikutsertaan dalam aktivitas perawatan diri.
• Klien melaporkan mengalami peningkatan kesejahteraan.
• Klien bebas dari komplikasi imobilitas.
# Intervensi Keperawatan :
• Rencanakan aktivitas dan latihan untuk memungkinkan perubahan periode istirahat dan aktivitas.
• Kelemahan, keletihan & penipisan massa otot membuat klien dengan sindrom cushing mengalami kesulitan dalam
melakukan aktivitas normal.
• Atur aktivitas menjadi tahap-tahap yang sederhana dan berikan dorongan klien untuk melakukanya untuk mencegah
komplikasi imobilitas.
• Ciptakan lingkungan yang tenang dan aman untuk meningkatkan istirahat dan tidur.
5. Gangguan proses berfikir berhubungan dengan fluktuasi emosi, iritabilitas dan depresi.
# Tujuan :
Memperbaiki proses berfikir pasien supaya kembali ke tingkat yang optimal.
# Intervensi Keperawatan :
• Berikan penjelasan kepada klien dan anggota keluarga mengenai penyebab ketidakstabilan
emosional dalam mengatasi fluktuasi, emosi, iritabilitas, serta depresi.
• Observasi dan catat tanda gangguan proses berfikir yang berat (seperti letorki, gangguan memori,
tidak ada perhatian, kesulitan berkomunikasi, dan mengantuk).
• Dorong pasien dan anggota keluarga untuk mengungkapkan perasaannya jika terjadi perilaku
psikotik.
JURNAL
• Sindrom Cushing adalah gangguan hormonal yang disebabkan kortisol plasma berlebihan dalam tubuh
(hiperkortisolisme), baik oleh pemberian glukokortikoid jangka panjang dalam dosis farmakologik
(iatrogen) atau oleh sekresi kortisol yang berlebihan akibat gangguan aksis hipotalamus-hipofisis-adrenal
(spontan). Sindrom ini dibagi menjadi dua jenis, yaitu Dependen ACTH dan Independen ACTH.
Penyebab dari sindrom Cushing dapat berasal dari pemberian steroid eksogen, overproduksi
glukokortikoid endogen karena adenoma penghasil ACTH hipofisis maupun adrenal lesi primer, dan
ektopik ACTH. Manifestasi klinis yang dapat ditemukan pada penderita penyakit ini antara lain :
penumpukan lemak pada wajah, sehingga tampak gambaran moon face, obesitas sentral, lemah dan lelah,
hipertensi (TD> 150/90), hirsutisme, amenore, striae kutan, ekimosis, edema, poliura, polidipsi, dan
hipertrofi klitoris. Secara patofisiologi, sindrom Cushing mengacu terhadap kelebihan kortisol
berdasarkan etiologi apapun, Peningkatan kadar kortisol menyebabkan umpan balik negatif (negative
feedback) pada hipofisis sehingga menurunkan jumlah ACTH yang dilepaskan dari kelenjar hipofisis.
THANK YOU