Anda di halaman 1dari 19

CHUSING

SYNDROME
N A J O A N , L O V E LY J E L I TA
TA M B U W U N , V I R G I N I A
S A M A N D I , N OV I A
SAKUL,CHELSEA
ANATOMI & FISIOLOGI
DEFINISI

• Sindrom chusing (SC) merupakan akibat dari meningkatnya kadar


glukokortikoid yang berlebih
• Sindrom cushing adalah suatu keadaan yang diakibatkan oleh efek
metabolic gabungan dari peninggian kadar glukokortikoid dalam
darah yang menetap (pathofisiologi, hal 1089)
• Sindrom cushing adalah suatu kondisi dimana plasma kadar kortisol
meningkat, menyebabkan tanda dan gejala hiperkortisolisme
ETIOLOGI

• Glukokortikoid yang berlebihan


• Aktifitas korteks adrenal yang berlebih
• Hiperplasia korteks adrenal
• Pemberian kortikosteroid yang berlebihan
• Sekresi steroid adrenokortikal yang berlebih terutama kortisol
• Tumor-tumor hipofisis
• Adenoma hipofisis
• Tumor adrenal
MANIFESTASI KLINIS
Adenoma Hipofisis
(memproduksi CRF
terus)

ACTH

PATHWAY
Kortek adrenal
terus
memproduksi
glukortikoid

Glukokortik
oid

Kemampua Asam Pembentukan antibodi


Glukokortik Perubahan
n Sintesis Lambung,pe humoral,pusat Psikologik
Protein oid
psin germinal limpa dan
jaringan limpoid
terhambat Ketidakstabilan
Protein di Perlukaan Lemak tubuh
emosional euphoria,
Jaringan mukosa jaringan
insomnia,episode
Menurun lambung adipose Sistem
depresi singkat
Kekebalan
Tubuh
Sentral tubuh
MK: Nyeri (moon face, MK: Gangguan
MK: Resti
pungukbison,ob Proses Berpikir
esitas tunkus) Infeksi
Matriks penampilan
Kulit Katabolisme
tulang
protein
menurun
cushingoid

Kulit tipis,
rapuh,tampak merah, Kelemahan, MK :
Osteoporosis
timbul strie, mudah keletihan,at gangguan
memar, luka sembuh rofi otot ,lemah
lama
citra tubuh

MK : defisit resti
MK : gangguan perawatan fraktur
integritas kulit diri patologis

MK :
resiko
cedera
KOMPLIKASI

• Stroke
• Patah tulang akibat osteoporosis
• Hipertensi
• Diabetes mellitus
PENATALAKSANAAN

• Jika dijumpai tumor hipofisis. Sebaiknya diusahakan reseksi tumor tranfenoida.


• Jika terdapat bukti hiperfungsi hipofisis namun tumor tidak dapat ditemukan
maka sebagai gantinya dapat dilakukan radiasi kobait pada kelenjar hipofisis.
• Kelebihan kortisol juga dapat ditanggulangi dengan adrenolektomi total dan
diikuti pemberian kortisol dosis fisiologik.
• Bila kelebihan kortisol disebabkan oleh neoplasma disusul kemoterapi pada
penderita dengan karsinoma/ terapi pembedahan.
PENCEGAHAN

• Memperhatikan dosis pemakaian obat, golongan steroid yang


diberikan hindari pemakaian obat golongan ini secara berlebihan.
• Pasien bisa berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan terapi
yang baik, sehingga bisa memanimalkan efek untuk terkena sindrom
cushing
• Menghindari rokok sebagai salah satu faktor resiko kanker baik pada
adrenal maupun ektopik.
KOMPLIKASI
a) Diabetes Militus
b) Hipertensi
c) Krisis Addisonnia
d) Efek yang merugikan pada aktivitas koreksi adrenal
e) Patah tulang akibat osteoporosis.
f) Efek jangka panjang dari hipertensi yang tidak diobati — stroke, gagal
ginjal, gagal jantung.
MASALAH KEPERAWATAN

1. Resiko cidera & infeksi b/d kelemahan & perubahan metabolisme protein serta respon inflamasi
# Tujuan :
• Klien bebas dari cidera jaringan lunak / fraktur
• Klien bebas dari area ekimotik.
• Klien tidak mengalami kenaikan suhu tubuh, kemerahan, nyeri / tanda-tanda infeksi & inflamasi lainnya
# Intervensi keperawatan :
• Menciptakan lingkungan yang protektif untuk mencegah jatuh, fraktur dan cidera lainnya pada tulang dan jaringan
lunak.
• Klien yang sangat lemah membutuhkan bantuan saat ambulasi dalam mobilisasi untuk mencegah jatuh atau terbentur
pada tepi perabot yang tajam.
• Hindari pertemuan dengan pengunjung, staf atau pasien yang menderita infeksi.
• Kaji klien atau penilaian kondisi pasien harus sering dilakukan untuk mendeteksi tanda-tanda infeksi yang tidak jelas.
• Berikan diet tinggi Protein, Ca dan Vitamin D untuk mengurangi kemungkinan pelisutan otot dan osteoporosis
2. Kurang perawatan diri berhubungan dengan kelemahan, perasaan mudah lelah atrofi otot, dan perubahan
pola tidur.
# Tujuan :
• Meningkatkan keikutsertaan dalam aktivitas perawatan diri.
• Klien melaporkan mengalami peningkatan kesejahteraan.
• Klien bebas dari komplikasi imobilitas.
# Intervensi Keperawatan :
• Rencanakan aktivitas dan latihan untuk memungkinkan perubahan periode istirahat dan aktivitas.
• Kelemahan, keletihan & penipisan massa otot membuat klien dengan sindrom cushing mengalami kesulitan dalam
melakukan aktivitas normal.
• Atur aktivitas menjadi tahap-tahap yang sederhana dan berikan dorongan klien untuk melakukanya untuk mencegah
komplikasi imobilitas.
• Ciptakan lingkungan yang tenang dan aman untuk meningkatkan istirahat dan tidur.
3. Gangguan integritas kulit berhubungan dengan edema, gangguan keseimbangan dan kulit
yang tipis serta rapuh.
# Tujuan :
• Kilen memiliki kulit yang utuh dan tidak rapuh.
• Berkurangya edema pada klien.
#Intervensi Keperawatan :
• Hindari penggunaan pleater karena dapat menimbulkan iritasikulit dan luka pada kulit yang rapuh.
• Daerah tonjolan tulang dan kulit harus sering diperiksa.
• Anjurkan dan bantu pasien untuk mengubah posisi sehingga kerusakan kulit dapat dicegah.
4. Kurang perawatan diri berhubungan dengan kelemahan, perasaan mudah lelah atrofi otot, dan perubahan
pola tidur.
# Tujuan :
• Meningkatkan keikutsertaan dalam aktivitas perawatan diri.
• Klien melaporkan mengalami peningkatan kesejahteraan.
• Klien bebas dari komplikasi imobilitas.
# Intervensi Keperawatan :
• Rencanakan aktivitas dan latihan untuk memungkinkan perubahan periode istirahat dan aktivitas.
• Kelemahan, keletihan & penipisan massa otot membuat klien dengan sindrom cushing mengalami kesulitan dalam
melakukan aktivitas normal.
• Atur aktivitas menjadi tahap-tahap yang sederhana dan berikan dorongan klien untuk melakukanya untuk mencegah
komplikasi imobilitas.
• Ciptakan lingkungan yang tenang dan aman untuk meningkatkan istirahat dan tidur.
5. Gangguan proses berfikir berhubungan dengan fluktuasi emosi, iritabilitas dan depresi.
# Tujuan :
Memperbaiki proses berfikir pasien supaya kembali ke tingkat yang optimal.
# Intervensi Keperawatan :
• Berikan penjelasan kepada klien dan anggota keluarga mengenai penyebab ketidakstabilan
emosional dalam mengatasi fluktuasi, emosi, iritabilitas, serta depresi.
• Observasi dan catat tanda gangguan proses berfikir yang berat (seperti letorki, gangguan memori,
tidak ada perhatian, kesulitan berkomunikasi, dan mengantuk).
• Dorong pasien dan anggota keluarga untuk mengungkapkan perasaannya jika terjadi perilaku
psikotik.
JURNAL

• Judul: Sindroma Chusing pada kehamilan


• Tujuan penelitian: Mengetahui gambaran kejadian sindrom Cushing pada anak di RSUP Haji Adam Malik Medan tahun 2012
hingga mei 2015.
• Sampel: Wanita beumur 32 tahun dengan usia kehamilan (24/25) minggu.
• Metode penelitian perawatan pasien selama 22 hari di Rumah Sakitu,.
• Hasil penelitian: Pada kehamilan dengan sindroma chusing telah di laporkan kelahiran bayi prematur sebanyak 33%-60%,
intra uterine growth retardation sebnayak 26%, abortus spontan dan lahir mati sebanyak 17%. Seorang bayi dilaporkan
berkelainan kongenital berupa celah palatum (cleft palate).
• Kesimpulan : selama perawatan rumah sakit yang berlangsung 22 hari keadaan penderita makin memburuk. Pasien jatuh
kedalam gagal jantung,sepsis syok, dan muncul gejala psikosi. Penderita melahirkan bayi prematur (24/25 minggu)n dengan
berat janin 600 gram dan apgar skor 2-0. kondisi ini ntidak memungkinkan bayi bertahann hidup di luar rahim. Bayi meninggal
beberapa saat setelah dilahirkan. Penderita pulang paksa dalam kondisi penyakitnya parah.
KESIMPULAN

• Sindrom Cushing adalah gangguan hormonal yang disebabkan kortisol plasma berlebihan dalam tubuh
(hiperkortisolisme), baik oleh pemberian glukokortikoid jangka panjang dalam dosis farmakologik
(iatrogen) atau oleh sekresi kortisol yang berlebihan akibat gangguan aksis hipotalamus-hipofisis-adrenal
(spontan). Sindrom ini dibagi menjadi dua jenis, yaitu Dependen ACTH dan Independen ACTH.
Penyebab dari sindrom Cushing dapat berasal dari pemberian steroid eksogen, overproduksi
glukokortikoid endogen karena adenoma penghasil ACTH hipofisis maupun adrenal lesi primer, dan
ektopik ACTH. Manifestasi klinis yang dapat ditemukan pada penderita penyakit ini antara lain :
penumpukan lemak pada wajah, sehingga tampak gambaran moon face, obesitas sentral, lemah dan lelah,
hipertensi (TD> 150/90), hirsutisme, amenore, striae kutan, ekimosis, edema, poliura, polidipsi, dan
hipertrofi klitoris. Secara patofisiologi, sindrom Cushing mengacu terhadap kelebihan kortisol
berdasarkan etiologi apapun, Peningkatan kadar kortisol menyebabkan umpan balik negatif (negative
feedback) pada hipofisis sehingga menurunkan jumlah ACTH yang dilepaskan dari kelenjar hipofisis.
THANK YOU 

Anda mungkin juga menyukai