Anda di halaman 1dari 26

PERDARAHAN

A7
Pembagian Tugas I
 DD  Sultan, Ita, Fila, Nisa, Irham, Kasma, Evan,
Fitri
 Anamnesis, Pemfis, Pemeriksaan penunjang 
Diagnosis  Thomas, Dian, Suku
 Patomekanisme gejala  Kiya, Fia
 Hemostasis  Irene, Ilmi, Ai
Pembagian Tugas II
 Slide
 Ai

 Presentator
 Sultan

 Laporan
 Kasma, Ita
Skenario
Seorang anak, wanita, umur 5 tahun, dibawa ke
Puskesmas karena ada bintik bintik merah di lengan,
tungkai dan badan, dan keluar darah dari anusnya.
Penderita tidak demam. Enam hari sebelumnya anak
tersebut baru sembuh dari batuk pilek.
Kata/Frase Kunci
 ♀ 5 tahun
 Bintik-bintik merah di lengan, tungkai, badan
 Keluar darah dari anus
 Tidak sedang demam
 Riwayat ISPA 6 hari sebelumnya
Pertanyaan
 Apa-apa saja differential diagnosis dari skenario tersebut?
 Bagaimana proses hemostasis?
 Patomekanisme gejala
 Bintik merah
 Keluar darah dari anus
 Hubungan jenis kelamin dan umur
 Hubungan riwayat ISPA
 Apa saja anamnesis, pemeriksaan fisis, pemeriksaan penunjang
yang dibutuhkan?
 Bagaimana diagnosis?
 Bagaimana penatalaksanaan?
 Bagaimana kompilasi yang dapat terjadi?
 Bagaimana prognosis?
Differential Diagnosis
Differential ♀ 5 tahun Bintik merah Keluar darah Riwayat
Diagnosis dari anus ISPA
ITP akut  (eq)    
(Ig G)
PHS     
(Ig A)
DIC akut  (eq)  (eq)   
Von Willebrand  (eq)  (eq)  (jrg)  
Disease
DHF (Dengue  (eq)  (eq)   
Hemorrhagic
Fever)
Differential Diagnosis
Hemostasis
INTRINSIC SYSTEM
HMWK
XII XII a
Kallikrein

XI XIa EXTRINSIC SYSTEM

VII
IX IXa + VIII TF
Ca 2+ Ca 2+ Ca 2+
PL

X Xa + V
Ca 2+
PL
Prothrombin Thrombin

Fibrinogen Fibrin

XIII XIIIa Stable fibrin clot


Ca 2+
Patomekanisme Gejala
 Bintik Merah
 Keluar darah dari anus
 Hubungan umur dan jenis kelamin
 Hubungan dengan riwayat ISPA
Anamnesis, Pemeriksaan fisik,
Pemeriksaan penunjang
Σ Bleeding Tes Keterangan
DD PT APTT
Trombosit time turniket tambahan
ITP akut   N N +
HSP N N N N + Purpura menonjol
Arthritis
Arthralgia

DIC akut     + D-Dimer (+)


Von N N  N - F.VIII Essay 
Willebrand
Disease

DHF   N N + Demam + bintik


merah

Hemofilia N N N  - Saudara ♂
Saudara ♂ dr ibu

Hepatisis N N   - Ikterus
Def. vit K N N   -
ITP
 ITP Akut
 ITP Kronik

 Etiology
 Idiopathic

 Imunologis
Insidens
 Simptomatik : 3-8/100.000 anak per tahun
 80-90% anak  Perdarahan akut  Sembuh
bebarapa hari/minggu – 6 bulan
 ITP akut : ♂ = ♀, puncak 2-5 tahun
 Trombosit <20.000/mm3  Perdarahan
 ITP kronis : ♂ < ♀, usia > 7 tahun
 Pengobatan ≠ membaik > 6 bln  ITP kronis
Patofisiologi
 Autoantibodi terhadap glikoprotein pada membran
trombosit  Kerusakan trombosit
 Penghancuran kompleks trombosit-antibodi oleh
makrofag di limpa dan organ RES lainnya
 PTI akut
 Antibodi respon imun terhadap infeksi yang bereaksi
silang dengan antigen trombosit
 Peningkatan mediator inflamasi terhadap respon
imun  Penekanan produksi trombosit
 PTI kronis
 Gangguan regulasi sistem imun

 Antibodi spesifik terhadap trombosit


Diagnosis
 Tiba-tiba mengalami perdarahan mukokutaneus
e.g. petekie, purpura, epistaksis
 Riwayat keluarg

 ??????
Penatalaksanaan
 Terapi supportif
 Pembatasan aktivitas fisik

 Pencegahan perdarahan akibat trauma

 Penghindaran obat penekan produksi trombosit

atau merubah fungsinya


 Penjelasan tentang penyakit kepada pasien dan

keluarganya
Penatalaksanaan
 Kortikosteroid peroral, immunoglobulin intravena
(IVIG), dan anti-D untuk pasien Rhesus (+)
 Efek samping serius  Pengobatan berdasarkan
pengalaman pribadi, pendekatan filosofis, dan
pertimbangan praktis
Penatalaksanaan
 Kortikosteroid
 Menaikkan kadar trombosit
 Pada dosis prednison 4mg/kgBB/hr (cocok untuk
keadaan sedang secara klinis)

 IVIG
 Peningkatan cepat trombosit (dalam 24 jam)
dengan efek samping minimal
 Blokade RES
 cocok untuk keadaan berat secara klinis
Penatalaksanaan
 IVIG
 75% efek samping : sakit kepala dan panas
 Efek samping serius : iritasi meningeal dan
hemiplegi sementara
 Pemberian dengan indikasi yang jelas, tidak
hanya untuk peningkatan trombosit saja
 Dosis : 0,4gram/KgBB/hr selama 5 hari
 Dosis terbaik : tunggal 0,8gram/KgBB/hr
selama 2 hari; efek samping minim
Penatalaksanaan
 Anti-D
 efektif untuk anak rhesus (+)
 Suntikan tunggal dalam waktu singkat
 Mahal
 SE : Hemolisis dan perlu transfusi darah setelah
penggunaan
Penatalaksanaan
 Tujuan pengobatan hanya untuk menaikkan kadar
trombosit sedangkan penyakit dasar tidak diobati
 Sering kambuh
 Splenektomi  Jarang, hanya untuk perdarahan
berat pada ITP kronis > 6 bulan
 Kegagalan splenektomi 25-30%
 Pengobatan lain :: gamma interferon, transfusi tukar
plasma, dan protein A-immunoadsorption, alkaloid
Vinca (vinkristin dan vinblastin), danazol, vitamin C,
dan siklofosfamid
Penatalaksanaan
 Timbul gejala neurologis, perdarahan internal,
pembedahan darurat  Intervensi darurat
 Metilprednisolon (30mg/KgBB/hr maksimal 1gr/hr
selama 2-3 hari) secara intravena dalam waktu 20-
30 menit bersamaan dengan IVIG (1gr/KgBB/hr
selama 2-3 hari) dan transfusi trombosit 2-3 kali
lipat dari jumlah biasa, vinkristin mungkin bisa
dipertimbangkan sebagai bagian dari terapi
kombinasi
Prognosis
 ITP kronis :: Kesembuhan jangka panjang masih bisa
terjadi >10 tahun
 Sembuh spontan :: 15 tahun (61%)
 Banyak ITP kronis  Tidak sembuh
 Perdarahan ringan kulit
 Keterbatasan aktivitas

Anda mungkin juga menyukai