Anda di halaman 1dari 35

DEMAM SHOCK SYNDROME

Oleh:
ABDUL CHARIS KONORAS
IDENTITAS
Nama : Nn. NDI
Umur : 19 Thn
Alamat : Jl. Tejourarno 3/21,
Tamanagung, Muntilan Magelang
Pekerjaan : Swasta
Agama : Islam
Masuk Rs : 05 Juni 2014. Jam 15.10 WIB
ANAMNESIS
B.1 Keluhan Utama
Demam sejak malam selasa, 2 HSMRS.
B.2 Riwayat Penyakit Sekarang
Demam 2 HSMRS, Demam Terus menerus tinggi, turun
pada Pagi SMRS, mimisan (-), Nyeri perut di bagian atas.
Mual (+), Batuk (+) kering saat masuk rs, sebelumnya
ada riwayat batuk berdahak 2 minggu sebelum demam,
berdarah (-), sesak (-), Keringat malam (-), nyeri telan
(-), BAB/BAK (+) normal, makan/minum (+), nyeri otot
(-), nyeri belakang mata (-).
B.5 Riwayat Penyakit Dahulu
Rw DHF (-), Rw Gastritis (+), Rw Hipotensi (-), Rw
Alergi (-), Rw Alergi Obat (-)
B.6 Riwayat Penyakit Keluarga
HT (-), DM (-), alergi (-), asma (-), jantung (-)
PEMERIKSAAN FISIK

Keadaan Umum : Tampak Lemas

Kesadaran : Compos Mentis

Vital Sign : T : 90/60 mmhg

HR : 62 x/m reguler, lemah

RR : 17 x/menit, reguler.

T : 35,5O C
2 Pemeriksaan Kepala
.
- Palpebra : Edema-/-),
( ptosis-/-)
(
- Konjunctiva : Anemis-/-)(
- Sklera : Ikterik-/-)
(
3 Pemeriksaan Leher : Pembesaran Lnn -) (
.
4 Pemeriksaan Thorax : Simetris (+/+), Ketinnggalan G
(-/-),
Sonor -/-),
( Taktikal Frem (+/+)
Pulmo : Vesikuler (+/+), RBH-/-),( RBK (-/-),
Wheezing-/-)
(
- Cor : S1-2 reguler, Bising
-), (Aritmia-)(
- Abdomen : Supel (+), Bu (+) Peristaltik menurun,
Thympani (+), NT (+) pada
hipocondriaca dan epigastrik,-)MT (
Pemeriksaan ekstremitas
- superior : Edema -(/-) akral dingin (+/+)
, Rumple
leed test (+) >20/lp
- Inforior : Edema (-/-) akral Hangat (+/+) Arteri
Dorsalis Pedis teraba (+), CRT<2 detik
Parameter Hasil Satuan NilaiNormal

WBC 3,05 X 103/uL 5-10

RBC 4,65 X 103/uL 4-5

HGB 13,5 g/dL 12-15

HCT 37,6 % 37-43

MCV 80,9 FL 79-99

MCH 29,0 Pg 27-31

MCHC 35,9 g/dL 33-37

PLT 21 X 103/uL 150-400


Parameter Hasil SatuanNilai Normal
WBC 4,0 X 103/Ul 5-10
RBC 4,62 X 103/uL 4-5
HGB 13,3 g/dL 12-15
HCT 37,9 % 37-43
PLT 19 X 103/uL 150-400
Parameter Hasil Satuan NilaiNormal
WBC 3,52 X 103/uL 5-10
RBC 4,17 X 103/uL 4-5
HGB 12,1 g/dL 12-15
HCT 34,6 % 37-43
PLT 16 X 103/uL 150-400
Pemeriksaan Serologi
Dengue IgG = (+)
Dengue IgM = (+)
Ro Thorax = Bronchopneumonia
DIAGNOSIS
- DENGUE FEVER dengan Preshock
- Bronchopneumoni
DIAGNOSIS BANDING
DSS
DHF
ITP
Inf RL fimahes 20 tpm
Inj Ranitidin 1A/12 jam
Inj Sotatic 1A/8 jam K/p
Po
Syr Trolit 3x C1
Dexanta 3 x C1
Sistenol 3x1 Kp
Glisodin 1x1
Usul :
Awasi Ku/ TTV/ tanda Shock tiap 2 jam
Jika shock inf RL 5 cc/Kbb/Secepatnya
Lanjut 50 ml/kgBB/ 24jam
Waspada kelebihan cairan
SGOT/SGPT
A. DEFINISI
Demam Dengue: sindrom jinak yang disebabkan
oleh Virus, ditandai dengan demam bifasik,
mialgia atau artralgia, ruam, leukopeni, dan
limfadenopati.
Demam Berdarah Dengue: penyakit demam berat
sering mematikan, disebabkan oleh virus, ditandai
oleh permeabilitas kapiler, kelainan hemostasis.
B. ETIOLOGI
virus dengue termasuk group B Arthropod borne virus

(arbo viruses), sekarang dikenal sebagai genus


Flavivirus, famili Flaviviridae, mempunyai empat jenis
serotipe, yaitu DEN-1, DEN-2, DEN-3, dan DEN-4.
C. VEKTOR
 nyamuk Aedes Aegypti, Aedes Albopictus, Aedes Polynesiensis.

D. EPIDEMIOLOGI
manifestasi klinis: paling ringan (mild undifferentiated febrile illness),
demam dengue, demam berdarah dengue, dan dengue syok sindrom
(DSS).
Secara epidemiologi dikenal 2 bentuk dengue:
1. bentuk klasik.
2. Bentuk epidemik (DHF).
E. PATOFISIOLOGI dan PATOGENESIS
Virus → tubuh manusia melalui gigitan nyamuk yang

menembus kulit → periode tenang selama ± lebih 3-4 hari


→ virus berreplikasi → virus masuk sirkulasi darah
(viremia) → manusia yang terinfeksi akan menunjukkan
gejala
Secondary heterologous dengue infection

Replikasi virus anamnestic antibody response

Kompleks virus –antibodi

Aktivasi komplemen

komplemen
Anafilaktoksin( C3a,C5a)
histamin dlm urin↑

Permeabilitas kapiler↑

Ht ↑
>30% kasus syok Perembesan plasma Na↓
24-48 jam cairan dlm rongga serosa
Hipovolemia

Syok

Anoksia asidosis

Secondary heterologous dengue infection

Replikasi virus anamnestic antibody response

Kompleks virus –antibodi

Agregasi trom aktivasi koagulasi aktivasi


komplemen

Penghancuran Tr o/ RES pegeluaran platelet aktivasi f/ hageman

trombositopenia koagulopati konsumtif sist. Kinin anafilatoksin

P↓ faktor pembekuan kinin p↑ permebilitas


kapiler
gg.f/ Tr FDP ↑

perdarahan masif syok


F. Gambaran klinik

DEMAM DENGUE

Gejala:Nyeri kepala, nyeri retroorbital,


Mialgia, ruam kulit,Manifestasi
Perdarahan

Pada bayi&anak kecil:


demam, faringitis, rhinitis, batuk ringan, fotofobia,
keringat Bercucuran, suara serak, nyeri
tenggorok, epistaksis, disuria

Lab: leukopenia, neutrofilia relatif, Limfositosis,


sel plasma meningkat, Trombositopenia, asidosis
ringan, hemokonsentrasi, hipoproteinuria
DEMAM BERDARAH DENGUE

Gejala: demam tinggi mendadak + fasial flush,


Fenomena perdarahan, nyeri epigastrium,
Hepatomegali, kegagalan sirkulasi,

Pemeriksaan fisik: Teraba pembesaran


hepar, manifestasi perdarahan,
nyeri epigastrium

Lab: trombositopenia,hemokonsentrasi
G. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Isolasi virus Dengue
2. Serologis
 Uji Hemaglutinasi Inhibisi (HI test)

 Uji Komplemen fiksasi (CF test)

 Uji Neutralisasi (NT test)

 Ig-M Elisa

 Ig-G Elisa
3. Reverse Transkriptase Polymerase Chain Reaction
H. DIAGNOSIS
DEMAM DENGUE
Tersangka (probable): episode demam + 2 gejala berikut

ini: Sakit kepala, nyeri retro-orbital, mialgia, arthralgia,


rash, manifestasi perdarahan, leukopeni.
ditunjang laboratorium serologis IgM-IgG/ adanya kasus

lain yang terbukti demam dengue disekitarnya.


Terbukti (confirmed) secara laboratorik

Dapat dilaporkan (reportable)


DEMAM BERDARAH DENGUE
WHO (1997)
Klinis:
 demam mendadak tinggi

 perdarahan (termasuk uji bendung +).

 Hepatomegali

 Syok

Lab: -
 Trombositopenia (≤ 100.000/µL)

 Hemokonsentrasi (Ht ≥20% dari normal)

2 gejala klinis pertama + 2 gejala laboratoris → DBD


Derajat penyakit (WHO,1997)
 Derajat I Demam disertai gejala tidak khas dan satu-
satunya manifestasi perdarahan ialah uji
tornikuet positif
 Derajat II Derajat I disertai perdarahan spontan di kulit
dan atau perdarahan lain
 Derajat III Ditemukannya kegagalan sirkulasi yaitu nadi
cepat dan lembut, tekanan nadi menurun
(kurang dari 20 mmHg)/ hipotensindisertai
kulit yang dingin, lembab dan penderita
menjadi gelisah
 Derajat IV Renjatan berat dengan nadi yang tidak
dapat diraba dan tekanan darah yang tidak
dapat diukur
I. Diagnosis banding
Demam: tipoid, Bp, kolesistitis, pielonefitis, malaria
dsb
Ruam: morbili
Hepatomegali: hepatitis/leptospirosis
Perdarahan kulit: meningitis meningokok, sepsis,
penyakit2 darah
Demam chikungunya
Komplikasi
Ensefalopati Dengue
Kelainan ginjal
Udem paru
J. Penatalaksanaan
Tanpa penyulit:

 Tirah baring selama masih demam

 Obat antipiretik/kompres air hangat bila perlu.

 pemberian cairan/elektrolit per oral, jus buah, sirup, susu, selain air

putih, dianjurkan diberikan selama dua hari.

 Antibiotik bila terdapat infeksi sekunder

 Monitor suhu, trombosit, hematokrit sampai normal kembali


Dengan renjatan/syok
Pemasangan infus dan dipertahankan selama 12-48 jam
stlh renjatan teratasi
Observasi keadaan umum, nadi, tekanan darah, suhu,
pernafasan tiap jam, Hb, Ht tiapa 4-6 jam pd hari pertama
selanjutnya 24 jam
DSS: guyur lalu dipertahankan Nacl, RL 12-24
jam(-) plasma ekspander
Penurunan Hb, Ht transfusi darah
BAGAN TATALAKSANA DEMAM DENGUE2

Tersangka DBD
Demam tinggi, mendadak terus
Menerus < 7 hari tidak disertai
Ispa, badan lemah dan lesu

Ada Kedaruratan Tidak ada kedaruratan


Periksa
Tanda syok uji torniquet
Muntah terus menerus
Kejang
Kesadaran menurun uji torniquet (+) uji torniquet (-)
Muntah darah
Berak hitam
Rawat jalan
Jumlah trombosit Jumlah trombosit Parasetamol
? 100.000/µL > 100.000/ µL kontrol tiap
Hari sampai
Demam hilang

Rawat inap rawat jalan nilai tanda Klinis,


Minum banyak 1,5-2 L/hr Cek trombosit, &
parasetamol Ht, bila Demam
kontrol tiap hari sampai Menetap setelah
demam turun Hari sakit ke 3
bawa ke RS periksa Hb, Ht, trombosit
tiap kali

perhatian untuk orang tua:


pesan bila timbul tanda syok (gelisah, lemah, kaki/tangan dingin,
sakit perut, berak hitam, bak kurang
Lab: Hb & Ht naik, trombosit turun
KASUS DBD
Perdarahan (-), syok (-)

Hb, Ht N Hb, Ht N/↑


Tr >100-150 rb Tr <100
-RL 4 jam/kolf -RL 4jam/ kolf
-Hb,Ht,Tr tiap 24 jam - Hb, Ht, Tr tiap 12 jam

Hb, Ht, Tr N Hb, Ht, N/ ↑ Hb, Ht, N klinis memburuk


24 jam stabil Tr >100-150 Tr > 100 TD↓, nadi ↑, diuresis ↓
RL 4jam/kolf, cairan koloid
pulang maks 1-1,5 ltr/24 jam

24 jam protokol DBD dg syok

Hb, Ht, Tr N
Hemodinamik baik(24 jam stabil)

pulang
Kasus DBD:
- Perdarahan spontan, masif : - epistaksis tdk terkendali
- Syok (-) - hematemesis melena/hematoskesia
- perdarahan otak

- RL 4jam/kolf
- Darah perifer lengkap tiap 4-6 jam
- Hemostasis

KID (+) KID (-)


RL 4 jam/kolf RL 4 jam/ kolf
Heparinisasi transfusi komponen darah(PRC)
Tranfusi komponen darah
(FFP, PRC, Tr)

Hb,Ht, Tr tiap 4-6 jam

Ulang hemostasis 24 jam kemudian


kasus DBD III/IV
Perdarahan masif(+), Syok (+)
02 2-4lt/menit
RL 20 ml/kgbb/jam:30-120 menit
darah perifer lengkap
analisa gas darah
hemostasis

TD↓, nadi↑, diuresis ↓ Td sistolik >100 mmhg


Cairan koloid: 10-20 ml/kgBB/hari ttsn cpt
Maks 1-1,5 lt/24 jam
RL 10ml/kgBB/jam
RL 4-6 jam /kolf
 4jam/kolf 1lt koloid TD, nd N , diuresis
 6jam/kolf 1,5 lt
Bila perlu inotropik(+) RL 4 jam/kolf

KID (+) KID (-)


Prognosis
Infeksi primer dengan demam dengue biasanya
sembuh sendiri
DBD/DSS: mortalitasnya tinggi
Lit surabaya, semarang, jkt prognosis dan perjalanan
penyakit lebih ringan drpd anak2.
KRITERIA MEMULANGKAN
PASIEN
Tidak demam selama 24 jam tanpa antipiretik
Nafsu makan membaik
Tampak perbaikan secara klinis
Hematokrit stabil
Tiga hari setelah syok teratasi
Jumlah trombosit >50.000/uL
Tidak dijumpai distress pernafasan

Anda mungkin juga menyukai