0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
16 tayangan14 halaman
Biomekanika otot membahas peran otot dalam gerakan, termasuk otot agonis, antagonis, dan stabilisator. Biomekanika sendi siku melibatkan gerakan fleksi dan ekstensi oleh beberapa otot. Gaya berat pada lengan dihitung menggunakan teori biomekanika statis.
Biomekanika otot membahas peran otot dalam gerakan, termasuk otot agonis, antagonis, dan stabilisator. Biomekanika sendi siku melibatkan gerakan fleksi dan ekstensi oleh beberapa otot. Gaya berat pada lengan dihitung menggunakan teori biomekanika statis.
Biomekanika otot membahas peran otot dalam gerakan, termasuk otot agonis, antagonis, dan stabilisator. Biomekanika sendi siku melibatkan gerakan fleksi dan ekstensi oleh beberapa otot. Gaya berat pada lengan dihitung menggunakan teori biomekanika statis.
Galuh Shavira Balqyz L. A. Widhi Ari Yudha Definisi Biomekanika Menurut Setiawan dkk., (2019) Biomekanika adalah kajian ilmu yang membahas kajian kapasitas fisik manusia serta performansinya. Pendekatan biomekanika memandang tubuh manusia sebagai suatu sistem yang terdiri dari elemen-elemen yang saling berkait dan terhubung satu sama lain, melalui sendi-sendi dan jaringan otot yang ada. Gambar 1. contoh penerapan Biomekanika Biomekanika Otot
Gambar 2. Biomekanika Otot
Menurut Hamill dkk., (2015) Otot melakukan berbagai peran dalam gerakan. Pada abduksi lengan, deltoid adalah agonis karena bertanggung jawab atas pergerakan abduksi. Latissimus dorsi adalah otot antagonis karena menolak penculikan. Ada juga otot yang menstabilkan di daerah sehingga gerakan dapat terjadi. Di sini, trapezius ditunjukkan menstabilkan dan menahan skapula di tempatnya. Terakhir, mungkin ada beberapa tindakan penetralan: Teres minor dapat menetralkan melalui rotasi eksternal setiap rotasi internal yang dihasilkan oleh latissimus dorsi Biomekanika Sendi Siku
Gambar 3. Biomekanika Sendi Siku
Gerakan Sendi Siku Tindakan otot adalah isometrik ketika ketegangan tidak menciptakan perubahan posisi sendi. Tindakan otot konsentris terjadi ketika ketegangan otot. Tindakan otot eksentrik dihasilkan oleh kekuatan eksternal ketika otot memanjang. Jika otot aktif dan mengembangkan ketegangan tanpa perubahan posisi sendi yang terlihat atau eksternal, aksi otot disebut isometrik. Ketika otot mengalami torsi eksternal yang lebih besar dari torsi yang dihasilkan oleh otot, otot memanjang, dan tindakan ini dikenal sebagai eksentrik. Jika otot tampak lebih pendek sementara menghasilkan ketegangan secara aktif, aksi otot disebut konsentris Kinematika Sendi Cubiti Gerakan fleksi dan ekstensi sendi cubiti melibatkan dua persendian yaitu humeroulnar sebagai sendi utama dan humeroradial. Gerakan tersebut terjadi pada bidang sagital dengan sumbu rotasi yang tidak berada pada titik yang tetap. Gambar 4. Sudut yang dibentuk antara sumbu humerus dan sumbu gerakan sendi cubiti Fleksi dan Ekstensi Fleksi pada sendi cubiti dihasilkan oleh kolaborasi musculus brachialis, biceps brachii dan kontribusi persarafan dari nervus musculocutaneus (C5,C6) dan musculus brachioradialis dengan kontribusi dari nervus radialis (C5,6). Walaupun musculus biceps brachii merupakan otot fleksores sendi bahu namun musculus tersebut juga memfleksikan sendi cubiti dan juga menyebabkan supinasi antebrachii. Secara embriologi, musculus brachioradialis merupakan musculi ekstensores. Brachio radialis juga terlibat dalam gerakan supinasi. Beberapa faktor membatasi fleksi sendi cubiti di antaranya adanya jaringan lunak di anterior dari humerus, pertemuan antara processus coronoideus dan fossa coronoidea, caput radii dengan fossa radialis dan tegangan pasif musculus triceps brachii serta kekakuan capsula sendi cubiti posterior. Sedangkan faktor yang membatasi ekstensi sendi cubiti adalah hubungan antara processus olecranon dengan fossa olecranii, tegangan pasif fleksores siku, tegangan pasif ligamentum collateral dan kekakuan capsula sendi anterior. Gambar 6. Fleksi dan Ekstensi Gaya Berat pada lengan Berdasarkan praktikum yang dilakukan oleh Tisyadi, Destriyanti, dan Nugraha (2014), Gaya berat adalah gaya yang diakibatkan oleh berat tubuh pemain drum. Gaya berat yang diamati pada kasus ini adalah gaya berat yang terjadi pada lengan. Perhitungan gaya berat ini dilakukan dengan menggunakan teori biomekanika statis. Gambar dan hasil dari gaya berat lengan dijelaskan dengan gambar di slide selanjutnya. Dari percobaan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa gaya berat pada pundak lebih besar daripada gaya berat pada pergelangan. Daftar Pustaka Setiawan, Muhammad S., Kirana, Intania W., Cahyani, Arum D., dan Suryoputro, Muhammad Ragil. 2014. Penilaian Postur Pekerja Pengangkatan Galon Dengan Metode REBA dan Biomekanika. Jurnal Biomekanika.Vol. 1. No. 2. Halaman 4-5 Tisyadi, Naufal A. L., Destrianti, Arie., dan Nugraha, Cahyadi. Analisis Dan Perancangan Layout Drum Untuk Mengurangi Resiko Cedera Otot Pada Lengan. Jurnal Online Institut Teknologi Nasional.Vol. 02. No. 01. Halaman 4 Al-Muqsith. 2018. Anatomi Dan Biomekanika Sendi Siku Dan Pergelangan Tangan. Jurnal Biologi. Vol. 03. No. 04. Halaman 15-20 Hamill, Joseph., Knutzen, Kathlin M., dan Derrick, Timothy R. 2015. Biomechanical basis of human movement. Philadelphia :Wolters Kluwer
Pembedahan Skoliosis Lengkap Buku Panduan bagi Para Pasien: Melihat Secara Mendalam dan Tak Memihak ke dalam Apa yang Diharapkan Sebelum dan Selama Pembedahan Skoliosis