Anda di halaman 1dari 75

Rokiah Kusumapradja

1
PENDAHULUAN

JENJANG KARIER
PERAWAT

KEWENANGAN
KLINIK PERAWAT

KESIMPULAN
 UU no.44 th 2009 tentang RS  menuntut RS 
pelayanan berkualitas dan safety
 Setiap tenaga kesehatan  bekerja sesuai
kewenangan klinis  harus kompeten  perlu
diukur secara berkala ( proses kredensial) 
Mitra Bestari berdasarkan buku putih
 Permenkes No. 49/2013 ttg Komite Keperawatan
 dibentuk u/ : profesionalisme, pembinaan etik
dan disiplin tenaga keper, menjamin mutu pel. Kes.
dan melindungi keselamatan pasien
 Penetapan Kewenangan Klinis Perawat untuk
menjamin pemberi pelayanan keper mampu
memberikan pelayanan yang sesuai dengan lingkup
praktik dan berkualitas serta safety bagi pasien.
3
• UU RI No. 29 Tahun 2004 Ttg Praktik Kedokteran
• UU RI No. 36 Tahun 2009 Ttg Kesehatan
• UU RI No. 44 Tahun 2009 Ttg Rumah Sakit
• UU RI No.36 Tahun 2014 Ttg Tenaga Kesehatan
• UU RI No.38 Tahun 2014 Ttg Keperawatan
• Permenkes No 12 tahun 2012 ttg Akreditasi RS
• Permenkes No: 39 tahun 2013 ttg Komite
Keperawatan
• Jenjang karir Perawat, Direktorat Keperawatan ,
Depkes RI,2004
• Standar Kompetensi Perawat , PPNI, 2011 4
Pasal 13
(3) Setiap Tenaga kesehatan yang bekerja di RS harus
bekerja sesuai dengan
 Standar profesi
 Standar pelayanan rumah sakit
 Standar prosedur operasional yang berlaku
 Etika profesi
 Menghormati hak pasien dan
 Mengutamakan keselamatan pasien
Pasal 46
RS bertanggungjawab secara hukum terhadap semua
kerugian yang ditimbulkan atas kelalaian yang
dilakukan oleh tenaga kesehatan di RS
BAB I
Pasal 1.
Pelayanan Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan
profesional yg merupakan bagian integral dari pelayanan
kes. yg didasarkan pada ilmu dan kiat Keperawatan
ditujukan kpd individu, keluarga, kelompok, atau
masyarakat, baik sehat maupun sakit

Pasal 3
Pengaturan Keperawatan bertujuan:
a. meningkatkan mutu Perawat;
b. meningkatkan mutu Pelayanan Keperawatan;
c. memberikan pelindungan dan kepastian hukum
kepada Perawat dan Klien; dan
d. meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
Praktik Keperawatan adalah pelayanan yg
diselenggarakan oleh Perawat dalam bentuk
Asuhan Keperawatan.

Asuhan Keperawatan adalah rangkaian


interaksi Perawat dengan Klien dan
lingkungannya untuk mencapai tujuan
pemenuhan kebutuhan dan kemandirian Klien
dalam merawat dirinya.
 UJI KOMPETENSI adalah proses pengukuran
pengetahuan, keterampilan, dan perilaku peserta
didik pada perguruan tinggi yg
menyelenggarakan program studi Keperawatan.

 SERTIFIKAT KOMPETENSI adalah surat tanda


pengakuan terhadap kompetensi Perawat yg
telah lulus Uji Kompetensi untuk melakukan
Praktik Keperawatan.

8
Pasal 18
Perawat yang menjalankan Praktik Keperawatan
wajib memiliki Surat Tanda Registrasi (STR).

Pasal 19
(1) Perawat yang menjalankan Praktik Keperawatan
wajib memiliki izin.
(2) Izin sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
diberikan dalam bentuk SIPP.
 Kualifikasi perawat
 Profesionalisme keperawatan

 Mempunyai tubuh pengetahuan ( body of knowledge )


yang spesifik, memberikan pelayanan kpd masyarakat
melalui praktik keprofesian yang didasari motivasi
altruistik, mempunyai standar kompetensi dan kode
etik profesi.
 Mencapai kompetensi dengan landasan teoritik
 Menyusun dan menspesifikasi keterampilan dan
kompetensi sebagai batas dari keahlian
 Kepemimpinan

 Otonomi

 Pengaturan bersama/ shared governance


11
 JENJANG KARIR merupakan sistem utk
meningkatkan kinerja dan professionalisme,
sesuai dgn bidang pekerjaan melalui peningkatan
kompetensi

 Pengembangan sistem Jenjang Karir  perawat


membedakan antara pekerjaan (job) dan Karir
(career)

 PEKERJAAN (JOB) : suatu posisi atau jabatan yg


diberikan/ditugaskan dan terikat hubungan antara
atasan & bawahan serta mendapatkan imbalan
berupa uang.
12
13
Prestasi kerja

Orientasi professional
dan kepribadian
perawat

Kompetensi yg
menghasilkan kinerja
professional
14
Mampu Mengakomo
Mengenal
berpikir dasi kondisi
diri sendiri
rasional lingkungn

Mempunyai
Belajar dari
aktualisasi
pengalaman
diri
 Pendidikan formal
 Pendidikan berkelanjutan berbasis
kompetensi
 Pengalaman kerja di sarana kesehatan

16
1. Meningkatkan moral kerja dan mengurangi
kebuntuan karir (dead end job/career) .
2. Menurunkan jumlah perawat yg keluar dari
pekerjaannya (turn over).
3. Menata sistem promosi berdasarkan
persyaratan dan kriteria yg telah ditetapkan,
sehingga mobilitas karir berfungsi dgn baik &
benar.

17
1. Kualifikasi: dimulai dari lulusan D-III Kep
2. Penjenjangan: mempunyai makna tingkatan
kompetensi utk melaksanakan asuhan
keperawatan yg akontabel dan etis sesuai batas
kewenangan
3. Penerapan as-kep: fungsi utama perawat klinik
adalah memberi asuhan keperawatan langsung
sesuai standar praktik dan kode etik
pengembangan karir perawat

18
4. Kesempatan yang sama: setiap
perawat klinik mempunyai kesempatan yg
sama utk meningkatkan karir sampai
jenjang karir professional tertinggi
5. Standar profesi: dlm memberi askep
mengacu pd standar praktik keperawatan
dan kode etik kep.
6. Komitmen pimpinan: pimpinan sarana
kesehatan harus mempunyai komitmen yg
tinggi terhadap pengembangan karir
Perawat
19
1. Perawat Klinik (PK)
2. Perawat Manajer (PM)

3. Perawat Pendidik (PP)

4. Perawat Peneliti/Riset (PR)

20
PK V PM V PP V PR V

PK IV PM IV PP IV PR IV

PK III PM III PP III PR III

PK II PM II PP II PR II

PK I PM I PP I PR I
21
 Perawat Klinik I (PK I)
 Perawat Klinik II (PK II)
 Perawat Klinik III (PK III)
 Perawat Klinik IV (PK IV)
 Perawat Klinik V (PK V)

23
a. Memiliki kompetensi yg dipersyaratkan
b. Memiliki pengalaman kerja (waktu tertentu) di
sarana kesehatan
c. Mengikuti pendidikan formal atau pendidikan
berkelanjutan (program sertifikasi/PBP)
d. Lulus uji kompetensi yg dilaksanakan oleh
lembaga independen/ Tim Kredensial
e. Memiliki SIP, SIK dan SIPP terbaru

24
• Kemampuan perawat melaksanakan
Praktik tindakan keperawatan sesuai
Profesional, Etis, standar profesi, kode etik
keperawatan, peraturan perundang-
Legal dan Peka undangan yang berlaku serta
Budaya memperhatikan budaya dan adat
istiadat klien/ pasien.

Manajemen dan • serangkaian kemampuan dalam


Pemberian mengelola dan memberikan
Asuhan asuhan keperawatan kepada klien/
Keperawatan. pasien.

• Kemapuan perawat untuk


Pengembangan meningkatkan pengetahuan dan
Profesional keterampilan diri serta keilmuan
keperawatan
25
a. Pendidikan & pengalaman kerja
1) D-III Kep + pengalaman kerja 2 thn
2) S-1 Kep/Ners + pengalaman kerja 0 thn

b. Kompetensi
1) Memberikan keperawatan dasar
2) Memberikan askep dgn bimbingan dari perawat
klinik lebih tinggi
3) Melakukan pendidikan kesehatan pd klien &
Melakukan dokumentasi askep
5) Melakukan keluarganya
4) kolaborasi dgn profesi lain
26
a. Pendidikan & pengalaman kerja
1) D-III Kep + pengalaman kerja 5 thn
2) S-1 Kep/Ners + pengalaman kerja 3 thn

b. Kompetensi
1) Memberikan keperawatan dasar dlm lingkup
keperawatan: Medikal bedah/ Maternitas/ Pediatrik/
jiwa/ Komunitas/ gadar, tanpa komplikasi/ tdk
komplek dgn bimbingan terbatas dari perawat klinik
yg lebih tinggi

27
Perawat Klinik II…

2) Melakukan tindakan kolaborasi dgn profesi lain


3) Melakukan dokumentasi askep
4) Melaksanakan pendidikan kesehatan bagi klien &
keluarganya serta bagi perawat klinik pd tingkat
di bawahnya
5) Membimbing PK I

28
a. Pendidikan & Pengalaman kerja
1) D-III Kep + pengalaman kerja 8 thn + sertifikasi
(dlm proses mengikuti pendidikan S1 Kep)
2) S-1 Kep + pengalaman kerja 6 thn
3) S-2 Kep (Spesialis 1) + pengalaman kerja 0 thn

b. Kompetensi
1) Memberikan keperawatan dasar pd klien dlm
lingkup keperawatan: medikal bedah/ maternitas/
pediatrik/ jiwa/ komunitas/ gawat darurat dgn
komplikasi/kompleks

29
Perawat Klinik III…

2) Melakukan tindakan keperawatan khusus dgn


resiko
3) Melakukan konseling kpd klien
4) Melakukan rujukan keperawatan
5) Melakukan askep dgn keputusan secara mandiri
(tanpa bimbingan)
6) Melakukan dokumentasi askep
7) Melakukan kolaborasi dgn profesi lain
8) Melakukan pendidikan kesehatan bagi pasien,
keluarga
9) Membimbing PK II
10) Mengidentifikasi hal-hal yg perlu diteliti lebih lanjut
30
a. Pendidikan & pengalaman kerja
1) S-1 Kep/Ners + pengalaman kerja 9 thn +
sertifikasi
2) S-2 Kep (spesialis 1) + pengalaman kerja 2 thn
3) S-3 Kep (Spesialisasi 2) + pengalaman kerja 0 thn

b. Kompetensi
1) Memberikan askep khusus atau sub-spesialisasi.
2) Melakukan tindakan keperawatan khusus atau sub
spesialis dgn keputusan secara mandiri

31
Perawat Klinik IV…

3) Melakukan bimbingan bagi PK III


4) Melakukan dokumentasi askep
5) Melakukan kolaborasi dgn profesi lain
6) Melakukan konseling kpd pasien
7) Melakukan pendidikan kesehatan bagi pasien,
keluarga
8) Membimbing peserta didik keperawatan
9) Mengidentifikasi hal-hal yg perlu diteliti lebih lanjut

32
a. Pendidikan & pengalaman kerja
1) S-1 Kep + pengalaman kerja 12 thn
2) S-2 Kep (Spesialis 1 Kep/Ners Spesialis) +
pengalaman kerja 4 thn
3) S-3 Kep (Spesialis 2 Kep/Ners Spesialis Konsultan) +
pengalaman kerja 1 thn

b. Kompetensi
1) Memberikan askep khusus atau sub-spesialisasi dlm
lingkup medikal bedah/ maternitas/ pediatrik/ jiwa/
komunitas/ gawat darurat

33
Perawat Klinik V…
2) Melakukan tindakan keperawatan khusus atau sub-
spesialis dgn keputusan secara mandiri
3) Melakukan bimbingan bagi PK IV
4) Melakukan dokumentasi askep
5) Melakukan kolaborasi dgn profesi lain
6) Melakukan konseling pd pasien
7) Melakukan pendidikan kesehatan bagi pasien &
keluarga
8) Membimbing peserta didik keperawatan
9) Berperan sbg konsultan dlm lingkup bidangnya
10) Berperan sbg peneliti

34
1. TANGGUNG JAWAB INDIVIDU
2. TANGGUNG JAWAB INSTITUSI PELAYANAN
KESEHATAN
3. TANGGUNG JAWAB INSTITUSI
PENDIDIKAN
4. TANGGUNG JAWAB PROFESI
5. TANGGUNG JAWAB PEMERINTAH
( PUSAT DAN DAERAH)
35
1. Tanggung jawab individu

a. Membuat perencanaan karir jangka panjang


b. Memanfaatkan bantuan dlm pembinaan karir
jangka panjang
c. Menjadikan perencanaan karir sbg suatu proses yg
berjalan secara terus menerus yg dilaksanakan
dgn sadar & teliti
d. Mempunyai komitmen pengembangan pribadi dan
pengembangan karir
e. Membuat pemetaan (mapping) karir utk
membantu mengembangkan karir dirinya
36
Tanggung jawab pengembangan …

2. Tanggung jawab institusi pelayanan


kesehatan
a. Menciptakan jalur karir dan kenaikan pangkat
b. Mengintegrasikan kebutuhan  keterpaduan 
rencana kebutuhan
c. Menetapkan jalur karir
d. Menyebarluaskan informasi karir
e. Menyediakan penugasan menantang
f. Memberikan dukungan & dorongan
g. Menyediakan pendidikan & pelatihan
berkelanjutan

37
Tanggung jawab pengembangan …

3. Tanggung jawab Institusi pendidikan


a. Menanamkan tanggungjawab ttg perencanaan
karir individu
b. Mengkoordinasikan antara institusi pendidikan
dgn pelayanan
c. Menanamkan “life long learning” serta continuing
education
d. Menyelenggarakan program berbasis kompetensi
dgn pendekatan multidisiplin
e. Menyiapkan peserta didik utk menghargai/
apresiasi profesi

38
Tanggung jawab pengembangan …

4. Tanggung jawab profesi


a. Menetapkan pola karir termasuk sistem
penghargaan
b. Menetapkan, memberlakukan, memantau/
menilai program sertifikasi melalui pendidikan
berkelanjutan
c. Memberikan advokasi pengembangan karir
d. Mendorong iklim kerja yg kondusif utk
pengembangan karir
e. Menetapkan, memberlakukan serta memantau &
menilai sistem remunerasi

39
Tanggung jawab pengembangan …

5. Tanggung jawab Pemerintah (Pusat/Daerah)

a. Mensahkan pemberlakuan pola karir yg ditetapkan


oleh organisasi profesi
b. Mengkordinasikan, advokasi, konsultasi, asistensi
pola karir & sitem penghargaan
c. Melakukan bimbingan & evaluasi

40
 Sementara PPNI bertanggung jawab untuk
terwujudnya lembaga sertifikasi.
 Lembaga sertifikasi dpt menunjuk tempat uji
kompetensi di tk. Regional atau propinsi
 Memberi pengesahan terhadap lulusan2
program sertifikasi
 Di masa yad: sertifikasi oleh lembaga
independen yang disahkan oleh KONSIL
KEPERAWATAN

41
 Setiap kenaikan jenjang diikuti dengan
pemberian renumerasi
 Perlu direncanakan secara mantap dan
terintegrasi dalam sistem yankes khususnya
dlm sub sistem penghargaan
 Sistem penghargaan atau pemberian
imbalan, dlm perencanaan & dasar
penyusunan besarnya nominal/ imbalan
jasa perawat dpt mengacu pd komponen2
yg ada pada pola tarif yankes.

42
 MEMPERHATIKAN FAKTOR2 :
 persyaratan pendidikan,
 pengalaman,
 pelatihan/ kompetensi tambahan,
 kondisi kerja/ lingkungan)
 kemampuan yg ada di institusi dan daerah
masing-masing
 daya emban masyarakat
 ditetapkan oleh pemerintah daerah
setempat.

43
KREDENSIALING

KEWENANGAN KLINIK
PERAWAT
44
Akreditasi  standar KPS 13
 RS mempunyai standar prosedur u/
mengidentifikasi tanggung jawab pekerjaan dan
u/ membuat penugasan kerja klinis berdasarkan
atas kredensial staf perawat dan peraturan
perundangan.
 Kredensial keperawatan merupakan verifikasi
kembali keabsahan bukti kompetensi seorang
perawat dan menetapkan kewenangan klinis
(clinical privilege) untuk melakukan pelayanan
keperawatan dalam lingkup spesialisasi atau
sesuai level Perawat Klinik.
 Kredensial adalah proses evaluasi terhadap tenaga
keperawatan u/ menentukan kelayakan pemberian
Kewenangan Klinis.
 Rekredensial adalah proses re-evaluasi
terhadap tenaga keperawatan yang telah
memiliki Kewenangan Klinis u/ menentukan
kelayakan pemberian Kewenangan Klinis tsb.
 Keadaan Darurat  direktur RS dapat
memberikan surat Penugasan Klinis 
langsung tdk berdasarkan rekomendasi Komite
Keperawatan
 Kewenangan Klinis ( clinical privilage ) tenaga
keper awatan adalah uraian intervensi
keperawatan dan kebidanan yg dilakukan oleh
tenaga keper. berdasarkan area praktiknya.
 Penugasan Klinis adalah penugasan
kepala/direktur RS kepada tenaga keper u/
melakukan asuhan keper atau asuhan kebid di RS
tsb berdasarkan daftar Kewenangan Klinis.
Surat yang diterbitkan oleh Kepala Rumah
Sakit kepada seorang tenaga keperawatan
untuk melakukan tindakan keperawatan
dirumah sakit tersebut berdasarkan daftar
kewenangan klinis yang ditetapkan baginya.
 Upaya RS  tugas dan tanggung jawab
menjaga keselamatan pasien  menjaga
standar profesi dan kompetensi tenaga keper.

 Semua tindakan keperawatan dan tindakan


medis ( dilimpahkan )  dilaksanakan oleh
tenaga keper yg kompeten :
1. Komponen kompetensi keprofesian :
pengetahuan , ketrampilan dan perilaku
profesional
2. Komponen kesehatan : fisik dan mental
 Perlu verifikasi  mekanisme kredensialing /
rekredensialing : alasan ?
 Banyak faktor mempengaruhi kompetensi 
perkembangan IPTEK khususnya bid kedokteran
 mungkin ilmu lama sdh kadaluwarsa/ tdk aman
bagi pasien; perkembangan ilmu yg dulu tdk
dipelajari / dianggap kemampuan standar
 Keadaan kesehatan seseorang dapat menurun
( sakit atau usia )  tindakan kurang aman

 Setelah dinyatakan kompeten  ditetapkan kewenangan


klinis oleh direktur RS melalui rekomendasi Komite
Keperawatan ( mitra bestari  buku putih )
 Apabila tdk kompeten dicabut kewenangan klinisnya
TARGET KREDENSIAL PERAWAT
 Setiap perawat yang bekerja disebuah RS
yang melayani pasien  harus memiliki
Surat Penugasan Kerja Klinik (SPKK) di RS
tersebut dari Kepala /Direktur RS
 Perawat :
 Perawat pegawai RS
 Perawat Kontrak Kerja
 Perawat yang mendampingi dokter
walau untuk sementara waktu
53
Direktur RS

Komite Keper Bidang


• SubKom Kredensial Keperawatan
• SubKom Mutu Profesi
• SubKom Etika&Disiplin
Profesi

Staf Keperawatan
 T ata Kelola klinis
baik
 Mutu Yan Keper &
Keselamatan pasien,
 Profesionalisme staf
Keper
Pasien
• Menyusun daftar rincian kewenangan klinis dan buku
putih
• Melakukan verifikasi persyaratan kredensial :

 meliputi :1.kompetensi; 2.kes fisik dan mental;


3.perilaku; 4.etika profesi.
 evaluasi data pendidikan profesional;
 wawancara thd pemohon kewenangan klinis;
 penilaian & pemutusan kewenangan klinis yg adekuat
• Merekomendasikan rincian kewenangan klinis tenaga
keperarawatan
• Merekonmendasikan pemulihan kewenangan klinis

• Melakukan kredensial ulang secara berkala jadwal


1. Pendidikan:
1. lulus dari Pddk Keper yang terakreditasi, atau dari Penddk
Keper luar negeri dan sudah diregistrasi;.
2. Perizinan (lisensi):
1. memiliki surat tanda registrasi yang sesuai dengan bidang profesi;
2. memiliki Surat izin praktek Perawat dari dinas kesehatan setempat
yang masih berlaku.
3. Kegiatan penjagaan mutu profesi:
1. menjadi anggota organisasi yg melakukan penilaian kompetensi
bagi anggotanya;
2. berpartisipasi aktif dalam proses evaluasi mutu klinis.
4. Kualifikasi personal:
1. riwayat disiplin dan etik profesi; 2. keanggotaan dalam
perhimpunan profesi yang diakui; 3. keadaan sehat jasmani dan
mental, termasuk tidak terlibat penggunaan obat terlarang dan
alkohol, yg dpt mempengaruhi kualitas yan thd pasien; 4. riwayat
keterlibatan dalam tindakan kekerasan;
PENGKAJIAN OLEH SUBKOMITE KREDENSIAL
MELIPUTI ELEMEN:
a. kompetensi:
1) berbagai area kompetensi sesuai standar
kompetensi yang disahkan oleh lembaga
pemerintah yang berwenang untuk itu;
2) kognitif;
3) afektif;
4) psikomotor.
b. kompetensi fisik;
c. kompetensi mental/perilaku;
d. perilaku etis (ethical standing).
Rincian Kewenangan Klinis ( RKK )
( Rekomendasi Komite Keperawatan)..
RKK-PK

Surat Penugasan Kerja Klinis ( SPKK )


( di tanda tangani oleh : Direktur RS )
SPKK-PK
Proses re-evaluasi oleh suatu rumah sakit terhadap
tenaga perawat yang telah bekerja dan memiliki
kewenangan klinis (clinical privilege) di RS  untuk
menentukan apakah yg bersangkutan masih layak
diberi kewenangan klinis tsb untuk suatu periode.
1. Setiap tiga tahun
2. RS mencari dan menggunakan informasi tentang
area kompetensi praktisi klinis berikut ini :
a. Asuhan pasien
b. Pengetahuan keperawatan/klinis
c. Pembelajaran dan peningkatan berbasis
praktik
d. Ketrampilan hubungan antar manusia dan
Profesionalism-
e. Praktek berbasis sistem---melalui pemahaman
terhadap konteks dan sistem dimana pelayanan
kesehatan diberikan.
PENGAJUAN SURAT PERMOHONAN KREDENSIAL

PROSES KREDENSIAL  KOMITE KEPERAWATAN


 MITRA BESTARI

PROSES ASESMEN KOMPETENSI ( DISEPAKATI), DIREVIEW DAN


DIVERIFIKASI OLEH MITRA BESTARI ( MB) ,

PENGAMBILAN KEPUTUSAN RINCIAN KEWENANGAN KLINIK


OLEH MB

REKOMENDASI RINCIAN KEWENANGAN KLINIS ( RKK) DARI KP


KEPADA DIREKTUR RS

PENETAPAN SURAT PENUGASAN KERJA KLINIK ( SPKK) DENGAN


RINCIAN KEWENANGAN KLINIK DARI DIREKTUR RS 61
KRED ORI RE PENI
REKRU ENSIA RINCIAN EN LAIAN KENAIKAN
ITMEN LING KEWEN
KRE
DAN AWAL TASI SPKK KINE JENJANG
ANGAN DEN
SELEK KLNIK RJA KARIR
12 DAN SIAL
ORIEN BERB PERAWAT
SI KOM KLNIK
TASI MA ( DIR ASIS
( BID.
PETS (RKK-O) GANG (RKK) .RS) RKK
PER
DASA DAN
DAN 3-6 BLN BP DAN SDM
R SPKK -O
SDM ) KP
KP BP BP

62
1. Sistem Jenjang Karir Professional Perawat dalam konteks
peningkatan kinerja dan profesionalisme Perawat, serta
aktualisasi diri
2. Pengembangan Jenjang Karir Perawat saat ini lebih
menekankan pada posisi/jabatan baik struktural maupun
fungsional yang seharusnya terkait sistem remunerasi
3. Penugasan Klinik dengan rincian kewenangan klinik
menjamin pelayanan keperawatan berkualitas dan aman
serta pelaksanaanya dinilai untuk meningkatkan jenjang
karir profesionalnya
4. Jenjang Karir Professional diharapkan berpengaruh pada
meningkatnya kinerja perawat sehingga mampu menjadi
daya ungkit peningkatan mutu pelayanan Kesehatan di
RS.
63
4. Jenjang Karir professional berfokus pd
pengembangan ke arah jenjang karir professional
yg sifatnya individual.
5. Dampak lain jenjang karir perawat professional
perawat adalah mengarahkan perawat utk
menekuni bidang keahliannya dan meningkatkan
retensi staf dan professionalisme perawat.
6. Komite Keperawatan sbg penjaga profesionalisme
Staf Keperawatan menuju tercapainya tujuan Good
Clinical Governance : *Meningkatkan Mutu Yan
Keper; *Menjamin dan Melindungi Keselamatan
Pasien; *Mengatur Penyelenggaraan Kom.Keper di
setiap RS dlm rangka meningkatkan
profesionalisme.
64
NO KEWENANGAN KLINIS Pra PK K
A, MANDIRI
1 Memandikan 17 Mengatur posisi dorsal recumbent
2 Merawat Gigi dan Mulut 18 Mengatur posisi litotomie
3 Merawat Rambut 19 Menghitung balance cairan
4 Menyiapkan tempat tidur 20 Melakukan BLS
5 Merawat Perianal 21 Memindahkan pasien dari brankard ke T.T
6 Membantu pasien saat makan 22 Melatih Tubuh, Duduk & Berdiri.
7 Memberi makanan dan/ obat melalui NGT 23 Memberikan Kompres Hangat
8 Mengukur Tinggi Badan & Berat Badan 24 Memberikan kompres dingin
9 Mengukur Denyut Nadi dan Pernafasan 25 Memberi buli- buli panas
10 Mengukur Suhu 26 Menampung & mengukur cairan NGT
11 Mengukur Tekanan Darah 27 Mengukur, Membuang Drainage Pos Op
12 Menolong Pasien BAB/BAK 28 Membuang produksi kolostomi
13 Menolong Klisma rendah 29 Penggunaan Infus Pump
14 Mengatur posisi fowler 30 Penggunaan Syringe Pump
15 Mengatur posisi sym 31 Mengoperasionalkan Infusomad B Braun
16 Mengatur posisi trendelenburg 32 Merawat Jenasah
NO KEWENANGAN KLINIS PRA PKK

B. KOLABORASI
1 Memasang Infus 13 Memberikan Suntikan Intra Kutan

2 Melepas Infus 14 Melakukan Suntikan Sub Kutan


3 Mengganti Cairan Infus 15 Memberikan Suntikan Intra Muskular
4 Pemberian Nutrisi Parental 16 Melakukan Suntikan Intra Vena
5 Memasang Salang Nasogastrik 17 Memberikan Terapi Inhalasi
6
Melepas Selang Nasogastrik 18 Pengambilan Darah melalui PembuluH Vena
7
Memberikan Obat Oral 19 Memasang Kondom Khateter
8
Memberikan Obat Mata 20 Memasang Khateter urin
9 Memberikan Obat Telinga 21 Memberikan Terapi Oksigen melalui binasaL
10 Melakukan Suktion Slim
Memberikan Obat Melalui Vagina 22
11
Memberikan Obat Melalui Rektal 23 Menilai tanda- tanda dehidrasi
12
Melakukan Skin Test 24 Melakukan persiapan operasi sedang
NO KEWENANGAN KLINIS PKK I
A.MANDIRI
1 Menguasai Kewenangan Klinik Pra PKK 15 Menerima Instruksi Dokter Melalui Telpon
2 Merawat Stoma Leher 16 Mendampingi visit dokter
3 Merawat Luka Dekubitus grade 1 17 Menjemput Pasien Ke Kamar operasi
4 Merawat Luka post operasi 18 Mengantar Pasien Ke Kamar operasi
5 Merawat Kolostomi 19 Melakukan Perawatan pasien POST rasi
6 Pemberian Kemoterapi Yang Aman 20 Mengirim pasien ke instalasi bedah sentra
7 Melakukan Bladder Training 21 Menjemput pasien dari bedah sentral
8 Melakukan Postural Draing 22 Mengantar konsul/ pemeriksaan ke RS luar
9 Melakukan Tindakan Perkusi, Vibrasi 23 Pemberian pendidikan kesehat
10 Melatih Pergerakkan Ekstremitas Bawah
24 Pemberian pendidikan kesehatan
11 Melatih Nafas Dalam dan Batuk Efektif 25 Menyiapkan pasien pulang
12 Memasang Khateter 26 Memindahkan pasien antar ruang rawat
13 Melakukan rekam jantung 27 Menerima pasien baru di Ruan RIIM

14 Menerima pasien baru diruang ICU 28 Merawat pasien keadaan sakaratul maut
NO KEWENANGAN KLINIS PKK I

1 Memberi makan, obat melalui gastrostomi 15 Melakukan persiapan operasi sedang

2 Pengambilan Darah Arteri 16 Mengatasi Ekstravasasi Kemoterapi

3 Pengambilan Darah Melalui Vena Sentral 17 Memberikan therapi Titrasi Bicnat, KCL

Memberikan Terapi Oksigen Melalui Melakukan Perawatan Pada Pasien


Sungkup Rebreathing atau Yang Terpasang
4 NonRebreathing. 18 Drainase post operasi
5
Melakukan interpretasi hasil Skin test
Melakukan Suktion 19 dan Mantoux test
NO KEWENANGAN KLINIS PKK II ( MANDIRI )

1 Melakukan Intervensi spesifik Keperawatan secara Mandiri PKKI

2 Mengantar pasien pindah/Rujuk ke Rumah Sakit lain


3 Merawat Vena Sentral
4 Mendampingi Pasien Pindah Rumah Sakit ke Daerah Lain/ Luar Negri
5
Memberi Makanan dan atau Obat Melalui Selang Gastroskopik
6 Melakukan Irigasi Luka
7 Melakukan Irigasi Kolostomi
8 Serah Terima Perawat Antar Shift: Pagi, Sore, Malam
9 Menjemput pasien dari ICU/NICU/PICU
10
Merawat luka dekubitus > grade II
11 Mengganti kolostomi
12
Memberikan Oksigen dengan masker venturi
13
Melakukan suction lewat mulut/hidung/tracheosto
70
71
72
73
74
75

Anda mungkin juga menyukai