0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
69 tayangan13 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang ekonomi kerakyatan sebagai sistem ekonomi yang mengacu pada Pancasila dan UUD 1945 untuk mencapai keadilan sosial dan kesejahteraan rakyat. Dokumen ini menjelaskan landasan hukum, nilai-nilai, pilar, dan strategi ekonomi kerakyatan serta tujuannya untuk membangun Indonesia yang berdikari secara ekonomi.
Deskripsi Asli:
Judul Asli
pancasila sebagai sumber nilai ekonomi dan kerakyatan.pptx
Dokumen tersebut membahas tentang ekonomi kerakyatan sebagai sistem ekonomi yang mengacu pada Pancasila dan UUD 1945 untuk mencapai keadilan sosial dan kesejahteraan rakyat. Dokumen ini menjelaskan landasan hukum, nilai-nilai, pilar, dan strategi ekonomi kerakyatan serta tujuannya untuk membangun Indonesia yang berdikari secara ekonomi.
Dokumen tersebut membahas tentang ekonomi kerakyatan sebagai sistem ekonomi yang mengacu pada Pancasila dan UUD 1945 untuk mencapai keadilan sosial dan kesejahteraan rakyat. Dokumen ini menjelaskan landasan hukum, nilai-nilai, pilar, dan strategi ekonomi kerakyatan serta tujuannya untuk membangun Indonesia yang berdikari secara ekonomi.
DAN KERAKYATAN Nama Anggota: 1. Aulia Intan. B 11190840000025 2. Fabian Rabbani. H 11190840000064 3. Fadia Zulfah Fazrin 11190840000070 4. Mahligainisa. R 11190840000029 5. Mailisa Rindung. B 11190840000032 6. Wahyu Nugroho 11190840000065 SISTEM EKONOMI KERAKYATAN
Ekonomi kerakyatan adalah tatalaksana ekonomi
yang bersifat kerakyatan yaitu penyelenggaraan ekonomi yang memberi dampak kepada kesejahteraan rakyat kecil dan kemajuan ekonomi rakyat, yaitu keseluruhan aktivitas perekonomian yang dilakukan oleh rakyat kecil (Awang,2009). LANDASAN HUKUM PANCASILA SEBAGAI SUMBER EKONOMI KERAKYATAN
Sistem Ekonomi Kerakyatan merupakan sistem ekonomi yang
mengacu pada amanat konstitusi nasional, sehingga landasan konstitusionalnya adalah produk hukum yang mengatur (terkait dengan) perikehidupan ekonimi nasional yaitu :
1. Pancasila (Khususnya Sila keadilan Sosial)
2. Pasal 27 ayat (2) UUD 1945
3. Pasal 28 UUD 1945
4. Pasal 31 UUD 1945
5. Pasal 33 UUD 1945
6. Pasal 34 UUD 1945
NILAI-NILAI DASAR SISTEM EKONOMI KERAKYATAN Sistem Ekonomi Kerakyatan mengacu pada nilai-nilai Pancasila sebagai sistem nilai bangsa Indonesia yang tujuannya adalah mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia dengan salah satu unsur intrinsiknya adalah Ekonomi Pancasila (Mubyarto:2002) dengan nilai-nilai dasar sebagai berikut : 1. Ketuhanan 2. Kemanusiaan 3. Kepentingan Nasional (Nasionalisme Ekonomi) 4. Kepentingan Rakyat Banyak (Demokrasi ekonomi) 5. Keadilan Sosial PILAR-PILAR PANCASILA SEBAGAI SISTEM EKONOMI KERAKYATAN Revrisond Baswir (2005) menyebutkan beberapa pilar demokratisasi ekonomi, yaitu: 1. Peranan vital negara (pemerintah).
2. Efisiensi ekonomi berdasar atas keadilan, partisipasi, dan
keberlanjutan. 3. Mekanisme alokasi melalui perencanaan pemerintah, mekanisme pasar, dan kerjasama (kooperasi). 4. Pemerataan penguasaan faktor produksi.
5. Koperasi sebagai sokoguru perekonomian.
6. Pola hubungan produksi kemitraan, bukan buruh-majikan.
7. Kepemilikan saham oleh pekerja.
EKONOMI KERAKYATAN SEBAGAI STRATEGI BARU PEMBANGUNAN EKONOMI INDONESIA
Empat alasan mengapa ekonomi kerakyatan perlu
dijadikan paradigma baru pembangunan ekonomi Indonesia.
1. Karakteristik Indonesia.
2. Tuntutan Konstitusi.
3. Fakta Empirik.
4. Kegagalan Pembangunan Ekonomi
STRATEGI PEMBERDAYAAN EKONOMI KERAKYATAN Pertama, demokrasi ekonomi diarahkan untuk menciptakan struktur ekonomi atau konstruksi bangunan ekonomi agar terwujudnya pengusaha menengah yang kuat dan besar jumlahnya.
Kedua, kedaulatan ekonomi harus tetap dihormati agar
harkat, martabat dan citra ekonomi rakyat dapat disejajarkan dengan ekonomi usaha besar swasta dan badan usaha milik negara, tanpa dijadikan objek balas jasa atau belas kasihan.
Ketiga, pilar ekonomi diarahkan untuk merancang komitmen
yang kuat antar-stakeholder dalam mengoptimalkan sumber daya lokal untuk mendorong sekaligus menampung partisipasi bagi kepentingan rakyat banyak. STRATEGI PEMBERDAYAAN EKONOMI KERAKYATAN Keempat, benteng ekonomi harus disusun melalui master plan ekonomi kerakyatan yang berbasis sosial budaya dengan tetap memperhatikan keseimbangan pertumbuhan, pemerataan dan keseimbangan stabilitas perekonomian rakyat dalam upaya mengatasi kesenjangan ekonomi antara golongan kapitalis dan nonkapitalis (golongan ekonomi lemah).
Kelima, kemandirian ekonomi diarahkan untuk bertumpu dan
ditopang oleh kekuatan sumber daya internal yang dikelola dalam suatu sistem ekonomi 3 SISI DALAM UPAYA MEMBERDAYAKAN MASYARAKAT
Pertama, menciptakan suasana atau iklim yang
memungkinkan potensi masyarakat berkembang (enabling). Kedua, memperkuat potensi atau daya yang dimiliki masyarakat (empowering). Ketiga, memberdayakan berarti pula melindungi. Dalam proses pemberdayaan, harus dicegah yang lemah menjadi bertambah lemah, oleh karena kekurangberdayaan dalam menghadapi yang kuat. TUJUAN PENGUATAN EKONOMI KERAKYATAN Tujuan yang akan dicapai dari penguatan ekonomi kerakyatan adalah untuk melaksanakan amanat konstitusi, umumnya mengenai: 1. Perwujudan tata ekonomi yang disusun sebagai usaha bersama yang berasaskan kekeluargaan yang menjamin keadilan dan kemakmuran bagi seluruh rakyat Indonesia (pasal 33 ayat 1), 2. Perwujudan konsep Trisakti (berdikari di bidang ekonomi, berdaulat di bidang politik , dan berkepribadian di bidang kebudayaan), 3. Perwujudan cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat hidup rakyat banyak dikuasai negara (pasal 33 ayat 2), dan 4. Perwujudan amanat bahwa tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak (pasal 27 ayat 2). TUJUAN PENGUATAN EKONOMI KERAKYATAN
Adapun tujuan khusus yang akan dicapai adalah untuk:
1. Membangun Indonesia yang berdikiari secara ekonomi,
berdaulat secara politik , dan berkepribadian yang berkebudayaan
2. Mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan
3. Mendorong pemerataan pendapatan rakyat
4. Meningkatkan efisiensi perekonomian secara nasional.