Primer
Kelompok 1 A
• Winda Meriyani
G1A117001
• M. Qowi Fikrihadil G1A117002
• Syafira Anggi S.
G1A117003
• Riska Marvelia
G1A117004
• Miftahul Khairiah
G1A117005
Anatomi Kelenjar Adrenal
Vaskularisasi Kelenjar Adrenal
Inervasi kelenjar adrenal
Zona-zona korteks Adrenal
Zona glomerulosa:
• mineralokortikoid-aldosteron.
• diatur oleh konsentrasi angiotensin II dan kalium
ekstrasel.
Zona fasikulata:
• sekresi glukokortikoid-kortisol, kortikosteron,
• diatur oleh hormon adrenokortikotropik (ACTH).
Zona retikularis:
• sekresi androgen dehidroepiandrosteron (DHEA)
dan androstenedion,
• diatur oleh ACTH, dan hormon perangsang-
androgen korteks yang disekresi oleh hipofisis.
Hormon yang disekresi korteks adrenal
Glukokortikoid (kortisol)
• metabolisme glukosa, protein, dan lemak.
• hiperglikemiadengan mengorbankan
simpanan lemak dan protein
(glukoneogenesis, glikogenolisis, lipolilisis)
• Kortisol terutama terikat pada protein
plasma yang spesifik untuknya yaitu
corticosteroid-binding globulin (transkortin)
Androgen (DHEA)
• Peran dalam sifat seks sekunder
• DHEA umumnya terikat pada albumin.
Mineralkortikoid
• peran dalam transport/ keseimbangan elektrolit
dan distribusi air dalam jaringan.
• aldosterone mempengaruhi keseimbangan
mineral (elektrolit) khususnya, keseimbangan Na+
dan K+.
• Tempat kerja utamanya di tubulus distal dan
koligentes ginjal
• Sekresi aldosterone ditingkatkan oleh pengaktifan
sistem Renin-Angiotensin
Fungsi
Aldosteron
• Retensi Na+ dan H2O
• Meningkatkan eksresi K+
dan ion H+
• Meningkatkan tekanan
darah akibat vasokontriksi
• Tes captopril/losartan
• MRI
• NP-59 iodocholesterolscintigraphy : radioaktif
• Adrenal vein sampling (AVS)
Tatalaksana Farmakologi
• hiperaldosteronisme primer unilateral adrenalektomi
unilateral.
• hiperaldosteronisme primer bilateral pemberian
antagonis mineralokortikoid : spironolakton 12,5-25 mg