Anda di halaman 1dari 35

HAKIKAT PENERJEMAHAN

Rahayu Surtiati Hidayat


(rahayu.surtiati@gmail.com)
Teori dan Masalah Penerjemahan
Semester Gasal 2019—2020
Kemampuan penerjemah
profesional
• Penerjemahan dapat dilakukan dalam tiga
bahasa: A, B, C
• A = bahasa ibu; B = bahasa asing I; C =
bahasa asing II
• Penerjemahan:
BA
A B
C A
Contoh
• BA
Bahasa Inggris  Bahasa Indonesia
• AB
Bahasa Indonesia  Bahasa Inggris
• CA
Bahasa Arab  Bahasa Indonesia
Penerjemahan B  A
atau C  A
• Kekuatan:
- penerjemahan ke bahasa ibu (bahasa
pertama), bahasa yang diperoleh sejak
bayi
- terjadi secara alami  tindak komunikatif
• Kelemahan:
- tidak/salah memahami budaya asing
- terlalu terikat pada teks sumber (bahasa
asing)
Penerjemahan A  B (1)

• Kondisi:
- Ada kebutuhan pasar
- Sulit menemukan penutur jati bahasa
asing tertentu
Penerjemahan A  B (2)
• Kekuatan:
- Memahami dengan baik budaya sendiri
- Bahasa Inggris internasional
• Kelemahan:
- Kurang rasa bahasa  pembaca sasaran
merasakan “logat” orang asing
- Teks Indonesia sering kali perlu ditata
ulang  Penerjemahan interpretatif
Dua Jenis Teori Penerjemahan

• Teori berbasis penerjemah (Translator-


based theory)  petunjuk praktis
• Teori berbasis penelitian (Research-based
theory)  kajian penerjemahan
(translation studies)

7
Terjemahan 120419
Pada suatu malam, Ali, anak nelayan, menemukan
seorang kakek yang sakit parah terbaring di tepi jalan.
Karena Ali anak yang baik, dia membawa kakek tersebut
ke rumah sakit terdekat. Setibanya di rumah sakit sang
kakek menanyakan nama dan alamat Ali. Karena merasa
malu berasal dari keluarga miskin, Ali menjawab, “Saya
Mustafa, anak dari guru di sini.” Selang beberapa hari,
sang kakek tutup usia dan berwasiat bahwa seluruh
hartanya diwariskan kepada “Mustafa, anak dari guru
setempat.” Karena berbohong tentang identitasnya, Ali pun
gagal mendapatkan warisan dari sang kakek.
Percobaan
Once there was a boy called Ali, a poor fisherman’s son.
As he was going home one evening, he saw an old man
lying by the side of the road, seriously ill. The boy was
very kind, and he helped the old man to the nearest
hospital. The old man thanked the boy and asked him for
his name and address. The boy was ashamed to admit
that his father was a poor fisherman, so he said, “My
name is Mustafa and my father is a teacher.” A few days
later, the old man died in hospital, and he left all his
money to “Mustafa, a local teacher’s son who helped me
in my hour of need.” Of course, because Ali had lied, he
did not receive any of the old man’s money.
Dahulu kala terdapat seorang bocah bernama Ali. Ia
adalah seorang anak dari nelayan miskin. Suatu hari ketika
dalam perjalanan pulang, Ali mendapati seorang laki-laki
tua terbaring sakit di pinggir jalan. Ali sebagai anak yang
baik menolong laki-laki tua itu dan membawanya ke
puskesmas terdekat. Si lelaki tua merasa brterima kasih
sekali pada Ali danmenanyakan nama dan tempat
tinggalnya. Malu akan latar belakang ayahnya yang hanya
seorang nelayan miskin, Ali menjawab, “namaku Mustafa
dan ayahku guru.” Tidak lama kemudian, lelaki tua itu
meninggal dan meningglkan semua uangnya pada
“Mustafa, putra guru setempat.” Tentu saja, karena Ali
berbohong, ia tidak mendapatkan uang sepeser pun.
Situasi Penerjemahan
Wilayah Bahasa
Sumber
Wilayah Bahasa
Sasaran

Teks Sumber Pembaca


Teks Sumber
Proses penerjemahan

Penerjemah sebagai
Pembaca Teks
Sumber
Penerjemah sbg
Pengirim Teks Teks Sasaran
Sasaran

Pembaca Teks
Sasaran
Langkah penerjemahan interpretatif
Christine Durieux, Apprendre à traduire, Paris: La Maison du Dictionnaire, 1995:15

Memahami
deverbalisasi

Pengetahuan Pengetahuan Fusi Citra Mental


TSu
kebahasaan Tematis

Kemampuan Situasi Sintesis TSa


Citra Mental
kebahasaan Komunikasi

reverbalisasi
Membuat Paham
Peristilahan
• Penerjemahan: proses, kegiatan
menerjemahkan.
• Terjemahan: hasil menerjemahkan.
• Bahasa sumber: Bahasa pengungkap pesan
teks sumber (BSu)
• Teks (bahasa) sumber: teks yang akan
diterjemahkan (TSu)
• Bahasa sasaran: Bahasa pengungkap kembali
pesan teks sumber (BSa)
• Teks sasaran: teks terjemahan (TSa)
Peristilahan
• Pesan (message) bukan kata
atau kalimat
• Mengungkapkan kembali (to
reproduce)
• Untuk siapa? (your audience)
• Untuk tujuan apa (your purpose)
14
Terjemahan yang berhasil adalah
yang berterima [acceptable]

Pertanyaan yang harus dijawab sebelum


menerjemahkan:
• Untuk siapa? (audience design)
• Untuk tujuan apa? (needs analysis)
Definisi penerjemahan

• Mengungkapkan kembali ke dalam suatu


bahasa [BSa], pesan yang dinyatakan
dalam bahasa lain [BSu].
• Mengungkapkan kembali pesan teks
sumber (TSu) dalam teks sasaran (TSa).
Teks Sumber
• Teks sumber: disusun oleh penutur suatu
bahasa dan ditujukan untuk penutur
bahasa yang sama.
• Teks itu disusun dalam bahasa sumber,
artinya merupakan sumber penerjemahan.
Contoh teks sumber
• Teks sumber dalam penerjemahan Alkitab:
- teks sumber primer (Yunani dan Ibrani)
- teks sumber sekunder (Latin, Inggris, Jerman,
Spanyol, …)

• Teks sumber dalam penerjemahan dari bahasa


“langka” ke bahasa Indonesia
- Teks sumber primer (Prancis, Arab)
- Teks sumber sekunder (Inggris)
Teks sasaran
• Teks sasaran adalah terjemahan yang
ditulis dalam bahasa sasaran.
• Teks sasaran berbahasa Indonesia dapat
sangat berbeda dari teks sumber
berbahasa Inggris. Begitu pula sebaliknya.
• Meskipun bentuknya berbeda, teks
sasaran harus menyajikan pesan yang
sama dengan pesan teks sumber.
Pengetahuan kebahasaan
(sumber)
• Penguasaan bahasa sumber yang memadai
untuk membaca teks sumber
• Pengetahuan kebahasaan (1): adat bahasa
- Lafal (bunyi)  ejaan (grafi)
- Kata (makna referensial)
- Kalimat (makna kontekstual)
- Teks (wacana)
• Pengetahuan kebahasaan (2): penggunaan
bahasa
Pengetahuan tematis
• Pengetahuan umum dan pengetahuan
bidang
• Penerjemah profesional harus memiliki
pengetahuan ensiklopedis
• Cara memperoleh pengetahuan tematis
adalah dengan penelusuran dokumen
• Penerjemah harus rajin membaca
Fusi
• Fusion: fusi (leburan) pengetahuan
kebahasaan dan pengetahuan tematis
yang membuat pembaca memahami teks
sumber
Citra mental
• Citra mental (mental image) yang terdapat
di benak penerjemah ketika ia memahami
teks sumber
• Bukti terbentuknya citra mental: mampu
menceritakan kembali
Kemampuan kebahasaan
(sasaran)
• Kemampuan kebahasaan yang
memungkinkan penerjemah
mengungkapkan citra mentalnya dalam
tulisan
• Penerjemah harus menguasai
keterampilan menulis dalam bahasa
sasaran
Situasi komunikasi
• Pembaca sasaran
• Norma bahasa sasaran (ragam, laras)
• Norma budaya sasaran
• Jenis teks, tujuan teks, bahasa (modern),
 setting
Sintesis
• Sintesis terjadi ketika penerjemah berhasil
merangkum segala informasi dan
menuliskannya dalam bahasa sasaran
• Penerjemah mampu menyintesiskan
informasi jika memahami teks sumber
secara utuh dan menyampaikannya dalam
teks sasaran yang utuh.
Langkah alih sandi
(Christine Durieux, Fondement didactique de la traduction technique, Paris: Didier Érudition,
1988:29)

Teks Sumber Pencarian Upaya Penulisan Teks


Padanan Memahami Sasaran
Tindak terjemah = Tindak komunikasi

• tindak komunikasi yang mencoba merelai,


dengan melintasi batas budaya dan bahasa,
tindak komunikasi lain (yang semula mungkin
dimaksudkan untuk tujuan lain dan
pembaca/pendengar lain).
Prioritas penerjemah

a. Literal vs bebas
b. Bentuk vs isi
c. Kesejajaran bentuk vs kesepadanan
dinamis
d. Semantis vs komunikatif
e. Kasat mata (translationese) vs tankasat
mata
Penerjemah profesional

• Penerjemah profesional adalah siapa pun


yang melakukan penerjemahan sebagai
profesi
• Organisasi profesi:
- Himpunan Penerjemah Indonesia (HPI)
- Bahasa dan Terjemahan Indonesia
(Bahtera, kateglo)
Tahapan penerjemahan
1. Sebelum
- Memahami pragmatika teks sumber
- Memahami pesanan terjemahan (pemesan:
penerbit atau lembaga lain?; untuk
keperluan apa teks diterjemahkan?; siapa
pembaca terjemahan yang disasar?; akan
diterbitkan atau tidak?)
- Memahami teks sumber (pembacaan
pertama, pembacaan kedua dan
penandaan/pencatatan)
Tahapan penerjemahan
2. Selama
DRAF 1
- Menerjemahkan paragraf demi paragraf
- Mengecek pengalihan informasi dalam
setiap paragraf terjemahan
- Melengkapi informasi dalam teks
terjemahan jika kurang, membetulkan jika
salah
Tahapan Penerjemahan
2. Selama
DRAF 2
- Membandingkan teks sumber dan teks
sasaran
- Menghaluskan terjemahan: ragam
bahasa, laras bahasa, pilihan kata
Tahapan Penerjemahan
3. Sesudah
- Membaca kembali terjemahan
- Mengoreksi kesalahan cetak, kesalahan
ejaan dan tanda baca
- Menyerahkan terjemahan kepada
pemesan
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai