Anda di halaman 1dari 32

BAB III

KALIMAT YANG POKOK PEMBICARAAN DAN


PENJELAS (KOMENNYA) KABUR

A. Pendahuluan
Sebuah kalimat bisa menjadi kalimat yang sangat tidak
efektif, jika pokok pembicaraan (tapik) dan penjelas (komen)
kalimat itu kabur atau tidak jelas. Sebab, sebuah kalimat
dibangun oleh unsur utama yang disebut pokok pembicaraan
(tapik) dan penjelas (komen). Apabila unsur utama itu tidak
ada, maka sesungguhnya pembaca/pendengar tidak bisa
memahami atau memperoleh informasi apa-apa. Perhatikan
contoh-contoh kalimat kutipan di bawah ini!
1. Penelitian dengan melakukan dua siklus, yakni siklus
1 dan siklus 2.
2. Melakukan percobaan berkali-kali yang dilakukan
sejak Oktober 2008 sampai dengan Januari 2009.
3. Tanaman perdu yang banyak mengandung air dan
buahnya amat manis.
Pembaca tidak memperoleh informasi apa dan
bagaimana mengenai hal yang diungkapkan pada kutipan-
kutipan nomor 1, 2, dan 3 di atas.

B. Tujuan Pembelajaran
Tujuan pokok pembelajaran yang ingin dicapai pada
paparan materi bab III ini, antara lain:

39
1. dapat mengidentifikasi pokok pembicaraan (topik)
dan penjelas kalimat.
2. dapat menemukan pokok pembicaraan (topik kalimat)
dan penjelas (komen) secara tepat.
3. dapat memperbaiki kalimat yang tidak efektif menjadi
kalimat efektif dengan memunculkan topik dan
komen kalimat itu.
4. dapat menyusun (ordering) kalimat efektif dengan
urutan: pokok pembicaraan + penjelas + pelengkap
(topic + comment + complement).

C. Indikator Pencapaian Hasil Belajar


Indikator pencapaian hasil belajar mengenai materi ini
akan diukur melalui kemampuan:
1. mengidentifikasi pokok pembicaraan (topik) dan
penjelas (komen) kalimat.
2. menemukan pokok pembicaraan (topik) dan penjelas
(komen) kalimat secara tepat.
3. memperbaiki kalimat yang tidak efektif menjadi
kalimat efektif dengan memunculkan topik dan
komen kalimat tersebut.
4. menyusun (ordering) kalimat efektif dengan urutan:
pokok pembicaraan + penjelas + pelengkap (topic +
comment + complement).

40
D. Uraian/Pemaparan Materi
Kalimat-kalimat tidak efektif dalam uraian materi ini,
diambil dari skripsi mahasiswa S-1 Universitas Pendidikan
Ganesha Singaraja pada semua jurusan yang tamat tahun
2007, 2008, dan 2009. Materi ini digunakan sebagai fokus
dalam membahas kalimat yang pokok pembicaraan (topik) dan
penjelasnya kabur atau tidak jelas.
Contoh:
Kasus: 1
Dari beberapa jenjang pendidikan yang ada salah
satunya Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).

Penjelasan
Topik dan penjelas atau komen kalimat pada kasus 1 ini
kabur. Pastikan topik dan penjelas kalimat tersebut, kemudian
lakukan pengurutan topik dan komennya secara tegas dan
jelas, contoh:
- Topiknya: Salah satu jenjang pendidikan menengah
atas//
- Komennya: adalah Sekolah Menengah Kejuruan
(SMK).
Selanjutnya, lakukan pemilihan dan penulisan kata
secara tepat, misalnya menulis dengan huruf besar/kapital
setiap awal kata pada kata-kata yang menyebut atau
menunjuk nama lembaga, seperti Sekolah Menengah Kejuruan
(SMK). Dengan demikian, perbaikan kalimat tersebut akan
menjadi seperti berikut.

41
Perbaikannya
Salah satu jenjang pendidikan menengah atas adalah
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).

Kasus: 2
Persentase rata-rata penguasaan materi pembelajaran
lompat jauh gaya berjalan di udara oleh siswa kelas XI
A SMP Negeri 2 Singaraja dari hasil siklus I sebesar
86,05% berada pada kategori sangat baik dan pada
siklus II sebesar 95,46% berada pada kategori sangat
baik.

Penjelasan
Kalimat pada kasus 2 terlalu dijejalkan. Akibatnya topik
dan penjelas menjadi kabur. Untuk mengefektifkan kalimat
tersebut, lakukanlah segmentasi (pemisahan), perjelas topik
dan komennya, kemudian lakukan pengurutan penulisan topik
dan penjelasnya. Misalnya:
- Persentase rata - rata penguasaan materi pembel-
ajaran lompat jauh gaya berjalan di udara oleh
siswa kelas XI A SMP Negeri 2 Singaraja pada siklus I
adalah sebesar 86,05%.
- Rata-rata ini ada pada kategori sangat baik.
- Pada siklus II, persentase rata-rata penguasaannya
menjadi sebesar 95,46%.
- Rata-rata ini juga ada pada kategori sangat baik.

42
Topik : Persentase rata-rata penguasaan materi pembel-
ajaran lompat jauh gaya berjalan di udara oleh
siswa kelas XI A SMP Negeri 2 Singaraja pada
siklus I//
Penjelas: adalah sebesar 86,05%.

Topik : Rata-rata ini//


Penjelas: ada pada kategori sangat baik.

Topik : Persentase rata-rata penguasaannya//


Penjelas: menjadi sebesar 95,46%.

Topik : Rata-rata ini//


Penjelas: juga ada pada kategori sangat baik.

Dengan demikian, perbaikan kalimat pada kasus 2 ini


akan menjadi seperti berikut.

Perbaikannya:
Persentase rata-rata penguasaan materi pembelajaran
lompat jauh gaya berjalan di udara oleh siswa kelas XI
A SMP Negeri 2 Singaraja pada siklus I adalah sebesar
86,05%. Rata-rata ini ada pada kategori sangat baik.
Pada siklus II, persentase rata-rata penguasaannya
menjadi sebesar 95,46%. Rata-rata ini juga ada pada
kategori sangat baik.

43
Kasus: 3
Dengan melihat tabel rekapitulasi dari tabel 4.3 sampai
tabel 4.9 (lampiran 02), di bawah terlihat bahwa rata-
rata tinggi tanaman bawang putih (Allium cepa Var.
ascalonium) yang paling tinggi dimiliki pada tanaman
yang diberi perlakukan E yaitu tanaman yang diberikan
pupuk hijau daun gamal dengan jumlah berat 100 gr.

Penjelasan
Kalimat pada kasus 3 ini tidak jelas topik dan
penjelasnya. Karena itu, perlu diperjelas topik dan
penjelasnya. Kemudian lakukan pemilihan dan penulisan kata
dengan tepat, misalnya kata “dengan” yang sengaja dicetak
tebal pada kalimat dalam kasus 3 diganti dengan kata “pada”,
dan nama latin bawang putih perlu dicetak miring, karena
berasal dari bahasa asing. Jadi topik dan komennya sebagai
berikut.

Topik : Rata-rata tertinggi tanaman bawang putih (Allium


Cepa var. Ascalonium)//
Penjelas: dimiliki oleh tanaman bawang putih yang diberi
perlakukan E.

Perbaikan kalimat pada kasus 3 ini akan menjadi seperti


di bawah ini.

44
Perbaikannya

Pada tabel rekapitulasi, yakni tabel 4.3 sampai dengan


tabel 4.9 (lampiran 02) di bawah ini terlihat bahwa, rata-
rata tertinggi tanaman bawang putih (Allium Cepa var.
Ascalonium) dimiliki oleh tanaman bawang putih yang
diberi perlakukan E, yaitu tanaman bawang putih yang
diberikan pupuk hijau daun gamal yang beratnya 100 gr.

Kasus: 4
Untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia
dilakukan berbagai upaya diantaranya adalah
penyempurnaan kurikulum maka dari itu pada saat ini
dikembangkan suatu kurikulum yang dapat memenuhi
peningkatan mutu pendidikan di Indonesia yaitu dengan
menerapkan kurikulum tingkat satuan
pendidikan (KTSP) adalah kurikulum operasional yang
disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing
satuan pendidikan (Depdiknas, 2006: 3).

Penjelasan
Kalimat pada kasus 4 ini amat kompleks. Topik dan
penjelasnya juga kabur. Untuk mengurainya, kita perlu
melakukan segmentasi untuk memperjelas topik dan penjelas
atau komennya. Setelah itu, urutkan penempatan topik,
penjelas, dan pelengkapnya. Huruf awal setiap kata dari
gatra/frase “kurikulum tingkat satuan pendidikan” ditulis

45
dengan huruf besar. Jangan lupa juga memilih kata yang
sesuai atau tepat.
Setelah disegmentasi, kalimat-kalimatnya akan menjadi:
- Untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia,
maka dilakukan berbagai upaya, di antara berbagai
upaya itu adalah penyempurnaan kurikulum.
- Oleh karena itu, pada saat ini dikembangkan kurikulum
yang dapat memenuhi peningkatan mutu pendidikan
di Indonesia, yakni Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP).
- KTSP adalah kurikulum operasional yang disusun oleh
dan dilaksanakan di setiap satuan pendidikan
(Depdiknas, 2006: 3).
Topik dan penjelas dari setiap kalimat itu setelah
disegmentasi, adalah:

Topik : Berbagai upaya itu//


Penjelas: adalah penyempurnaan kurikulum.

Topik : yang dapat memenuhi peningkatan mutu pendi-


dikan di Indonesia,//
Penjelas: yakni Kurikulum Tingkat Pendidikan (KTSP).

Topik : KTSP//
Penjelas: adalah kurikulum operasional

46
Dengan demikian, kalimat efektifnya akan menjadi
sebagai berikut.

Perbaikannya
Untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia,
maka dilakukan berbagai upaya, di antara berbagai
upaya itu adalah penyempurnaan kurikulum. Oleh
karena itu, pada saat ini dikembangkan kurikulum yang
dapat memenuhi peningkatan mutu pendidikan di
Indonesia, yakni Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP). KTSP adalah kurikulum operasional yang
disusun oleh dan dilaksanakan di setiap satuan
pendidikan (Depdiknas, 2006: 3).

Kasus: 5
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas VIIB
SMP Negeri 3 Singaraja, dengan jumlah siswa 36
orang. Materi pelajaran yang dibelajarkan yaitu energi
dan usaha, dimana pada siklus I dikemas menjadi 4
rancangan pembelajaran, dalam pelaksanaannya
dibantu dengan Lembar Kerja Siswa (LKS). Satu LKS
dibelajarkan dalam satu kali pertemuan dengan alokasi
waktu 3 jam pelajaran tatap muka selama 135 menit,
dalam seminggu terdapat satu kali pertemuan.

Penjelasan

47
Pada kasus 5 ini, kalimat amat kompleks. Topik dan
penjelas atau komennya kabur. Kalimat ini harus disegmentasi
menjadi beberapa kalimat agar jelas topik dan komennya.
Caranya adalah dengan mengurutkan topik dan penjelas
setiap kalimat, serta mengganti atau menghilangkan kata-kata
yang tidak tepat, seperti kata “yaitu”, “dimana pada”,
“dibelajarkan”, “dalam”, “terdapat”, dll. Selanjutnya huruf awal
pada kelompok kata “Lembar Kerja Siswa “ diubah dengan
huruf kecil karena bukan nama dokumen resmi. Perbaikan
kasus 19 ini menjadi seperti berikut.
Setelah disegmentasi, kalimat-kalimatnya akan menjadi:

- Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas VIIB


SMP Negeri 3 Singaraja, dengan jumlah siswa
sebanyak 36 orang.
- Materi pelajaran yang diajarkan adalah energi dan
usaha.
- Siklus I dikemas menjadi 4 rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP), yang dalam pelaksanaannya
menggunakan lembar kerja siswa (LKS).
- Satu LKS digunakan dalam satu kali pertemuan
dengan alokasi waktu 3 jam pelajaran (135 menit)
tatap muka.
- Setiap minggu dilakukan satu kali pertemuan.

Topik dan penjelas dari setiap kalimat yang telah


disegmentasi itu adalah:

48
Topik : Penelitian tindakan kelas ini//
Penjelas: dilaksanakan....
Topik : Materi pelajaran yang diajarkan//
Penjelas: adalah energi dan usaha.

Topik : Siklus I//


Penjelas: dikemas menjadi 4 rencana pelaksanaan pembel-
ajaran (RPP)....

Topik : Satu LKS//


Penjelas: digunakan dalam satu kali pertemuan....

Topik : Setiap minggu//


Penjelas: dilakukan satu kali pertemuan.

Perbaikannya
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas VIIB
SMP Negeri 3 Singaraja, dengan jumlah siswa
sebanyak 36 orang. Materi pelajaran yang diajarkan
adalah energi dan usaha. Siklus I dikemas menjadi 4
rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), yang dalam
pelaksanaannya menggunakan lembar kerja siswa
(LKS). Satu LKS digunakan dalam satu kali pertemuan
dengan alokasi waktu 3 jam pelajaran (135 menit) tatap
muka. Setiap minggu dilakukan satu kali pertemuan.

49
Kasua: 6
Tes hasil belajar yang dibuat dan digunakan sebagai
instrumen untuk menilai hasil belajar dalam ranah
kognitif ini adalah pemahaman siswa terhadap konsep
kimia, teradaptasi dari tes-tes Ebtanas, UMPTN, Ujian
Nasional, dan SPMB dari tahun 1989 sampai dengan
tahun 2006.

Penjelasan
Pada kasus 6 ini, topik dan komennya kabur. Perjelas
topik dan komennya. Kemudian lakukan pemilihan kata yang
tepat. Perbaikan kalimat ini akan menjadi seperti di bawah ini.

Topiknya : Tes hasil belajar yang dibuat dan digunakan


sebagai instrumen untuk menilai hasil belajar
dalam bentuk ranah kognitif, yakni yang
menyangkut pemahaman siswa tentang konsep
kimia//
Penjelasnya: diadaptasi dari tes Ebtanas, UMPTN, Ujian
Nasional, dan tes SPMB dari tahun 1989 sampai
dengan tahun 2006.

Perbaikannya
Tes hasil belajar yang dibuat dan digunakan sebagai
instrumen untuk menilai hasil belajar dalam bentuk
ranah kognitif, yakni yang menyangkut pemahaman
siswa tentang konsep kimia; diadaptasi dari tes

50
Ebtanas, UMPTN, Ujian Nasional, dan tes SPMB dari
tahun 1989 sampai dengan tahun 2006.

E. Soal/Tugas
Perhatikan kalimat di dalam kolom, kemudian jawab
soal yang ada di bawahnya!

1.
Berdasarkan hasil observasi awal yang dilakukan di
SMA Negeri 1 Sukasada kelas XI IA terhadap
pembelajaran pendidikan jasmani khususnya materi
tolak peluru, dimana hasil belajar siswa masih rendah.

Pokok pembicaraan/topik inti dan penjelas inti kalimat


pada kutipan nomor 1 di atas adalah:
a. hasil observasi awal + masih rendah
b. hasil belajar siswa + menunjukkan
c. hasil observasi awal + dilakukan
d. hasil observasi awal + menunjukkan

2. Dalam rapat yang dihadiri oleh kepala desa gagal


menetapkan.

Frase-frase yang dapat menjadi pokok


pembicaraan/topik inti dan penjelas inti kalimat pada
kutipan nomor 2 di atas adalah:
a. kepala desa + menetapkan

51
b. rapat + gagal menetapkan
c. rapat + dihadiri
d. kepala desa + gagal

3. Rekapitulasi hasil pengkategorian aktivitas siswa secara


individu seperti terlihat pada lampiran F-1, secara
ringkas disajikan pada Tabel 4.2.

Kutipan nomor 3 di atas, apabila disusun menjadi


sebuah kalimat efektif, maka susunan yang paling
efektif adalah kalimat:
a. Rekapitulasi hasil pengkategorian aktivitas siswa
secara individual dapat dilihat pada lampiran F-1.
Secara ringkas, rekapitulasi tersebut disajikan pada
Tabel 4.2.
b. Secara individual dapat dilihat pada lampiran F-1
rekapitulasi hasil pengkategorian aktivitas siswa.
Secara ringkas, rekapitulasi tersebut disajikan pada
Tabel 4.2.
c. Secara individu seperti terlihat pada lampiran F-1,
secara ringkas disajikan pada Tabel 4.2 rekapitulasi
hasil pengkategorian aktivitas siswa.
d. Secara ringkas disajikan pada Tabel 4.2, secara
individu seperti terlihat pada lampiran F-1
rekapitulasi hasil pengkategorian aktivitas siswa.

Dari beberapa jenjang pendidikan yang ada salah


52
satunya Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).
4

Kalimat yang tersusun dengan urutan: pokok


pembicaraan + penjelas + pelengkap, yang paling
efektif tampak pada kalimat:
a. Beberapa jenjang pendidikan yang ada salah satunya
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).
b. Dari beberapa jenjang pendidikan yang ada salah
satunya Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).
c. Ada beberapa jenjang pendidikan. Salah satu jenjang
pendidikan itu adalah Sekolah Menengah Kejuruan
(SMK).
d. Salah satu jenjang pendidikan itu adalah Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK). Ada beberapa jenjang
pendidikan.

F. Kunci Jawaban
Soal nomor 1: d. hasil observasi awal + menunjukkan
Soal nomor 2: c. rapat + dihadiri
Soal nomor 3: a. Rekapitulasi hasil pengkategorian
aktivitas siswa secara individual dapat
dilihat pada lampiran F-1. Secara
ringkas, rekapitulasi tersebut disajikan
pada Tabel 4.2.

53
Soal nomor 4: c. Ada beberapa jenjang pendidikan.
Salah satu jenjang pendidikan itu adalah
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).

G. Umpan Balik/Latihan
Susunlah kalimat-kalimat kutipan berikut ini menjadi
kalimat efektif!

Berdasarkan hasil observasi awal yang dilakukan di


1.
SMA Negeri 1 Sukasada kelas XI IA terhadap
pembelajaran pendidikan jasmani khususnya materi
tolak peluru, dimana hasil belajar siswa masih rendah.

2. Dalam rapat yang dihadiri oleh kepala desa gagal


menetapkan.

3. Dari beberapa jenjang pendidikan yang ada salah


satunya Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).

H. DaftarPustaka
Malik, A. 1988. “Keefektifan Kalimat dan Kekomunikatifan
Paragraf Karangan Ilmiah Berbahasa Indonesia
Mahasiswa Program S1“ (Tesis). FPS-IKIP Malang.

54
Martha, I Nengah. 2008. Pengantar Retorika. Singaraja:
Undiuksha.

---------------.2011. Buku Panduan Mengefektifkan Kalimat yang Tidak


Efektif dalam Karangan Ilmiah dengan Pendekatan Retorik.
Singaraja: Grafika Press.

Mills, Gordon H. and Walter, John A. 1978. Technical Writing.


New York: Holt Rinehart and Winston.

Sugono, D. 1986. Berbahasa Indonesia dengan Benar.


Jakarta: CV Kilat Grafika.

Syafi’ie, I. 1988. Retorika dalam Menulis. Jakarta: Depdikbud-


Dirjen Dikti,P2LPTK.

55
BAB IV
SUSUNAN KALIMAT YANG AMAT KOMPLEKS

A. Pendahuluan
Kalimat bisa menjadi kalimat yang tidak efektif, karena
beberapa kalimat dijejalkan penyusunannya menjadi sebuah
kalimat. Sambil menggabung, seraya dilakukan pula
penghilangan unsur-unsur inti kalimat, sehingga kalimat
tersebut menjadi kalimat yang kompleks. Kita harus mengurai
lagi kalimat yang kompleks tersebut menjadi kalimat-kalimat
pembentuk/penyusunnya, sambil mengembalikan lagi unsur
kalimat yang dihilangkan. Bab IV ini difokuskan untuk
membicarakan kalimat-kalimat kompleks.

B. Tujuan Pembelajaran
Tujuan pokok pembelajaran yang ingin dicapai pada
paparan materi ini, adalah:
1. dapat mengidentifikasi unsur kalimat penyusun yang
dihilangkan.
2. dapat mengurai kalimat kompleks ke kalimat-kalimat
penyusunnya.

56
3. dapat memperbaiki kalimat yang tidak efektif karena
susunannya yang kompleks, menjadi kalimat efektif.
4. dapat menyusun (ordering) kalimat efektif dengan
urutan: pokok pembicaraan + penjelas + pelengkap
(topic + comment + complement).

C. Indikator Pencapaian Hasil Belajar


Indikator pencapaian hasil belajar mengenai materi ini
akan diukur melalui kemampuan:
1. mengidentifikasi unsur kalimat penyusun yang
dihilangkan.
2. mengurai kalimat kompleks ke kalimat - kalimat
penyusunnya.
3. memperbaiki kalimat yang tidak efektif karena
susunannya yang kompleks, menjadi kalimat efektif.
4. menyusun (ordering) kalimat efektif dengan urutan:
pokok pembicaraan + penjelas + pelengkap (topic +
comment + complement).

D. Uraian/Pemaparan Materi
Kalimat-kalimat tidak efektif dalam uraian ini, diambil
dari skripsi mahasiswa S-1 Universitas Pendidikan Ganesha
Singaraja pada semua jurusan yang tamat tahun 2007, 2008,
dan 2009. Materi ini digunakan sebagai fokus dalam

57
membahas kalimat tidak efektif karena susunannya yang
kompleks .
Contoh:
Kasus: 1
Mengingat kurikulum satuan pendidikan merupakan hal
baru, sehingga dalam pelaksanaannya masih
mengalami berbagai kendala, terbukti dari banyaknya
keluhan guru maupun siswa.

Penjelasan
Kalimat pada kasus 1 ini amat kompleks.
Topik/masalah yang dibicarakan tidak jelas. Oleh karena itu
lakukan segmentasi, dan perjelas topiknya. Pada kasus ini,
kita perjelas topiknya, yakni: “kurikulum”, dan “hal tersebut”
Selanjutnya, lakukan pemilihan dan penulisan kata yang tepat,
misalnya: kata “mengingat” diganti dengan kata “karena”,
huruf awal untuk “ kurikulum tingkat satuan pendidikan” ditulis
dengan huruf besar, karena menunjuk nama dokumen resmi.
Jadi dokumen resmi itu harus ditulis “Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan”. Kalimat kompleks di atas sebenarnya disusun
dari kalimat-kalimat berikut.

- Karena Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan me-


rupakan hal baru, maka dalam pelaksanaannya,
kurikulum ini masih mengalami berbagai kendala.

58
- Hal tersebut dapat dibuktikan dari banyaknya keluhan
guru dan siswa.

Dengan demikian kalimat pada kasus ini dapat


diperbaiki seperti berikut.

Perbaikannya
Karena Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
merupakan hal baru, maka dalam pelaksanaannya,
kurikulum ini masih mengalami berbagai kendala. Hal
tersebut dapat dibuktikan dari banyaknya keluhan guru
dan siswa.

Kasus: 2
Penutup sering disebut dengan pendinginan (Coling
down) bertujuan untuk mengembalikan keadaan fisik
dan mental siswa pada keadaan yang sesungguhnya,
sehingga siswa siap untuk menerima pelajaran yang
lain.

Penjelasan
Kalimat agak kompleks, karena itu perlu disegmentasi.
Munculkan kata “pendinginan” sebagai topik di depan kata
“bertujuan”. Ganti kata “sesungguhnya” dengan kata yang
lebih tepat, yakni kata “semula”. Kalimat kompleks pada kasus
2 di atas, sesungguhnya tersusun dari 2 kalimat, yakni:

59
- Penutup sering disebut dengan pendinginan (colling
down).
- Pendinginan bertujuan untuk mengembalikan
keadaan fisik dan mental siswa pada keadaan semula,
sehingga siswa siap menerima pelajaran yang lain.

Dengan demikian kalimat pada kasus 2 ini dapat


diperbaiki seperti berikut.

Perbaikannya
Penutup sering disebut dengan pendinginan (colling
down). Pendinginan bertujuan untuk mengembalikan
keadaan fisik dan mental siswa pada keadaan semula,
sehingga siswa siap menerima pelajaran yang lain.

Kasus: 3
Berdasarkan tabel 4.3, dapat dilukiskan secara diagram
batang proporsi siswa yang mengalami miskonsepsi,
siswa yang memiliki konsepsi ilmiah, dan siswa yang
tidak memberikan jawaban terhadap pokok bahasan
Kalor untuk kelompok kontrol yaitu gambar 4.1 dan
untuk kelompok eksperimen gambar 4.2 berikut ini.

Penjelasan
Kalimatnya sangat kompleks. Lakukan segmentasi.
Lakukan pengurutan topik dan penjelas secara tepat. Lakukan

60
pemilihan kata yang tepat. Hilangkan kata “berdasarkan”
karena mengaburkan topik. Segmentasi kalimat yang dapat
dilakukan adalah:

- Data tabel 4.3, yakni proporsi siswa yang mengalami


miskonsepsi, siswa yang memiliki konsepsi ilmiah, dan
siswa yang tidak memberikan jawaban terhadap
pokok bahasan kalor; dapat dilukiskan dengan
diagram batang.

- Kelompok kontrol dilukiskan dengan diagram 4.1, dan


kelompok eksperimen dilukiskan dengan diagram 4.2
berikut ini.

Dengan demikian kalimat pada kasus 3 ini dapat


diperbaiki seperti berikut.

Perbaikannya

Data tabel 4.3, yakni proporsi siswa yang mengalami


miskonsepsi, siswa yang memiliki konsepsi ilmiah, dan
siswa yang tidak memberikan jawaban terhadap pokok
bahasan kalor; dapat dilukiskan dengan diagram
batang. Kelompok kontrol dilukiskan dengan diagram
4.1, dan kelompok eksperimen dilukiskan dengan
diagram 4.2 berikut ini.

E. Soal/Tugas

61
Perhatikan kalimat di dalam kolom, kemudian jawab
soal yang ada di bawahnya!
1.
Akibat ketidaksenangan siswa pada pelajaran Fisika,
maka ……..membawa pengaruh yang buruk terhadap
mutu lulusan siswa.

Unsur kalimat penyusun yang dihilangkan pada kutipan


nomor 1 adalah:
a. pokok pembicaraan/topik
b. penjelas/komen
c. pelengkap/komplemen
d. topik dan komen

2. Dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan diperlukan


modal guru dimana selain mempunyai kemadirian
akademik, guru juga harus memiliki kemampuan
profesional yang merupakan kemahiran seorang
guru dalam melaksanakan tugas-tugasnya.

Kalimat kompleks pada kutipan nomor 2 di atas, dapat


diurai ke dalam kalimat - kalimat penyusunnya, seperti berikut:
a. -Dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan, maka
diperlukan guru, yang selain mempunyai
kemampuan akademik.
-Juga harus memiliki kemampuan profesional dalam
melaksanakan tugas-tugasnya.

62
b. - Dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan,
diperlukan guru yang mempunyai kemampuan
akademik.
-Selain itu, guru juga harus memiliki kemampuan
profesional untuk melaksanakan tugas-tugasnya.

c.-Dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan, maka


diperlukan guru.
-Yang selain mempunyai kemampuan akademik,
juga harus memiliki kemampuan profesional dalam
melaksanakan tugas-tugasnya.

d.-Upaya meningkatkan mutu pendidikan diperlukan


guru, yang selain mempunyai kemampuan
akademik.
-Harus memiliki kemampuan profesional dalam
melaksanakan tugas-tugasnya.

3 Selain itu, guru juga harus memiliki kemampuan


profesional untuk melaksanakan tugas-tugasnya.

Kalimat nomor 3 yang tersusun dengan urutan: pokok


pembicaraan + penjelas + pelengkap, yang paling
efektif tampak pada kalimat:

63
a. Untuk melaksanakan tugas-tugasnya, Selain itu, guru
juga harus memiliki kemampuan profesional.

b. Harus memiliki kemampuan profesional, guru untuk


melaksanakan tugas-tugasnya.

c. Kemampuan profesional, guru harus memiliki untuk


melaksanakan tugas-tugasnya.

d. Guru harus memiliki kemampuan profesional untuk


melaksanakan tugas-tugasnya.

F. Kunci Jawaban
Soal nomor 1: a. pokok pembicaraan/topik
Soal nomor 2: b. - Dalam upaya meningkatkan
mutu pendidikan, diperlukan
guru yang mempunyai
kemampuan akademik.
- Selain itu, guru juga harus
memiliki kemampuan
profesional untuk melaksanakan
tugas-tugasnya.
Soal nomor 3: d. - Guru harus memiliki kemam-
puan profesional untuk melak-
sanakan tugas-tugasnya.

G. Umpan Balik/Latihan

64
Perbaiki kalimat yang tidak efektif karena susunannya
yang kompleks, menjadi kalimat bagian/penyusunnya yang
efektif!

Menurut UU Kesehatan RI No. 23 tahun 1992 pada Bab


1.
1 pasal 1 memberikan batasan mengenai kesehatan
adalah keadaan kesejahteraan badan, jiwa dan sosial
yang memungkinkan setiap orang hidup produktif
secara sosial dan ekonomi.

2. Bandar Udara Soekarno-Hatta yang dibangun dengan


menggunakan teknik cakar ayam yang belum pernah
digunakan di mana pun di dunia sebelum ini karena
teknik itu memang dikembangkan dalam beberapa
tahun terakhir ini oleh para ahli rekayasa Indonesia
yang masih muda-muda dan yang baru saja lulus dari
pendidikannya yang mengagumkan.

H. DaftarPustaka
Keraf, Gorys. 1980. Komposisi. Ende-Flores: Nusa Indah.

Malik, A. 1988. “Keefektifan Kalimat dan Kekomunikatifan


Paragraf Karangan Ilmiah Berbahasa Indonesia
Mahasiswa Program S1“ (Tesis). FPS-IKIP Malang.

Martha, I Nengah. 2008. Pengantar Retorika. Singaraja:


Undiuksha.
---------------.2009.“Pendekatan Retorik untuk Mengefektifkan Kalima
Tak Efektif dalam KaryaTulis Ilmiah”. Laporan Penelitian
Fundamental, DP2M – Dikti Kemdiknas: Jakarta.

65
---------------.2010. “Pendekatan Retorik untukMengefektifkan Kalimat
tidak Efektif dalam Karya Tulis Ilmiah”. Jurnal IKA ISSN
1829-5282, Vol.8, No. 1, Februari 2010, hal. 1-14.

---------------.2011. Buku Panduan Mengefektifkan Kalimat yang Tidak


Efektif dalam Karangan Ilmiah dengan Pendekatan Retorik.
Singaraja: Grafika Press.

Mills, Gordon H. and Walter, John A. 1978. Technical Writing.


New York: Holt Rinehart and Winston.

Oka, IG.N. dan Basuki. 1990. Retorik: Kiat Bertutur. Malang:


YA 3 Malang.

Sugono, D. 1986. Berbahasa Indonesia dengan Benar.


Jakarta: CV Kilat Grafika.

Syafi’ie, I. 1988. Retorika dalam Menulis. Jakarta: Depdikbud-


Dirjen Dikti,P2LPTK.

Warriner’s 1965. Grammar and Composition. New York: Holt


Ronehart and Winston.

66
67
68
69
70

Anda mungkin juga menyukai