Anda di halaman 1dari 16

Penyebab prenatal Penyebeb perinatal

• Kelainan kromosom  Prematuritas


• Kelainan genetic/  Asfiksia
herediter  Kernicterus
• Gangguan metabolic  Hipoglikemia
• Sindrom dismorfik  Meningitis
• Infeksi intrauterine  Hidrosefalus
• Intoksikasi  Perdarahan
intraventrikular
Penyebab postnatal
 Infeksi (meningitis,
ensefalitis)
 Trauma
 Kejang lama
 Intoksikasi (timah
hitam, merkuri)
 Kesulitan berbicara
 Lambat dalam mempelajari hal-hal penting seperti
berpakaian dan makan
 Kesulitan dalam pengendalian emosi, seperti mudah
marah
 Ketidakmampuan memahami konsekuensi atas
tindakan yang diambil
 Penalaran yang buruk dan sulit memecahkan suatu
masalah
 Daya ingat yang buruk.

Pasien yang tergolong sangat berat dapat


menunjukkan gejala lain, seperti kejang, gangguan
penglihatan, gangguan pengendalian gerak tubuh,
atau gangguan pendengaran.
Pengobatan

Konseling
Pendidikan
Psikoterapi
Medis
Tujuannya
Terdapat empat
Obat-obat
yakni
yang macam
untuk tipe
sring digunakan
Rumah sakit/ panti
menentukan ada khusus
atau mental
pendidikan
dalam
Walaupun untuk
pengobatan retardasi
tidak retardasi
dapat
tidaknya retardasi
adalah terutama
mental> untukmental
menekan dan
menyembuhkan
Penempatan
gejala-gejala
derajat retardasi retardasi
di mentalnya,
panti-panti
hiperkinetik. Imipramine,
Kelas khusus sebagai
dekstroamfetamin, klorpomazin,
mental
khusus
evaluasiperlutetapi
mengenai dengansustem
tambahan
flufenazin, dari
fluoksetin sekolah
kadang-kadang
psikoterapi
dipertimbangkan
kekeluargaan
dipergunakan oleh dan
dan obat-
atas dasar
pengaruh
psikiatri anak.
biasa
retardasi mental pada
sebagai
obatan
Untuk fasilitas
dapat
menaikkan untuk belajar
diusahakan
kemampuan
Sekolahdiberikan
keluarga,
umumnya luar biasa
kemungkinan C
tioridazin
membimbing
perubahan orangtua
sikap, dan
tingkah
Panti khususdi panti khusus,
penempatan
(melleril), metilfenidat, amfetamin,
sosialisasi
laku dan
asam glutamate, anak.
adaptasi
gamma
Pusat
konseling latihan
pranikah kerja
aminobutyric acid (GABA).
dan
sosialnya.
(sheltered workshop)
prenatal.
Pencegahan retardasi mental dapat
primer (mencegah timbulnya retardasi
mental), atau sekunder (mengurangi
manifestasi klinis retardasi mental). Sebab-
sebab retardasi mental yang dapat
dicegah antara lain infeksi, trauma,
komplikasi kehamilan, gangguan
metabolisme, kelainan genetic.
An.P usia 8 tahun dibawa konsultasi ke seorang
psikolog oleh ibunya dengan keluhan kesulitan belajar
terutama membaca dan menulis. Ibunya juga
mengatakan anaknya malu bertemu teman-temannya
dan saat diajak berkomunikasi respon An.P sangat
lambat dan jawabannya menyimpang. Klien mampu
merawat diri seperti mandi, tetapi dalam akademis
klien banyak mengalami masalah serta tertinggal kelas
karena nilai raportnya rendah jauh dibawah rata-rata.
Hasil test psikologis diperoleh nilai IQ 65, dimana
dikategorikan menyandang retardasi mental ringan.
Psikolog menyarankan mengikuti pendidikan SLB,
menurut keluarganya anak tidak cukup mendapat
asupan gizi dikarenakan ekonomi keluarga yang sangat
rendah sehingga tidak mampu membeli makan yang
bergizi untuk anak-anaknya.
Data Fokus Etiologi Problem

Ds : Factor genetik Resiko keterlambatan


- Ibu P mengatakan klien perkembangan
kesulitan belajar terutama
membaca dan menulis Kelainan jumlah dan bentuk
- respon An.P sangat lambat kromosom
saat diajak komunikasi dan
jawabannya menyimpang
- Klien tidak cukup Kerusakan fungsi otak
mendapat asupan gizi
dikarenakan ekonomi
keluarga yang rendah Asupan makanan zat gizi yang
Do: kurang
- Test psikologis
IQ 65
Keterlambatan perkembangan
Data fokus Etiologi Problem

Ds: Penurunan fungsi Hambatan interaksi


- Ibu P mengatakan sosial
klien malu bertemu
teman-temannya. Gangguan perilaku
- saat diajak adaptif
berkomunikasi respon
klien sangat lambat
dan jawabannya Gangguan komunikasi
menyimpang.
Do: -
 Resiko keterlambatan perkembangan
berhubungan dengan asupan makanan
zat gizi yang kurang.
 Hambatan interaksi social berhubungan
dengan gangguan komunikasi
Diagnosa keperawatan:
Resiko keterlambatan perkembangan

NOC:
Perkembangan anak: usia anak pertengahan
Indikator Awal Akhir

Bermain berkelompok 2 3

Menunjukkan kreativitas 2 3

Menunjukkan kemampuan 2 3
pada tingkat mampu
disekolah
NIC
 Peningkatan perkembangan: Anak
 Identifikasi kebutuhan unik setiap anak dan tingkat kemampuan adaptasi yang
diperlukan.
 Demonstrasikan kepada orangtua mengenai kegiatan yang mendukung
tumbuh kembang anak.
 Bantu integrasi anak dengan kelompoknya.
 Dukung anak untuk berinteraksi dengan teman-temannya melalui keterampilan
bermain peran.
 Sediakan aktivitas yang mendukung interaksi di antara anak-anak.
 Dukung anak untuk mengekspresikan diri melalui penghargaan yang positif
atau umpan balik yang baik.
 Ajarkan anak mencari bantuan dari orang lain ketika anak memang
memerlukan bantuan.
 Bantu anak untuk belajar mandiri (misalnya., makan, kekamar mandi, menyikat
gigi, mencuci tangan dan berpakaian)
 Ajarkan anak untuk mengikuti petunjuk
 Konsisten dan terstruktur dalam mengaplikasikan manajemen perilaku/
modifikasi strategi.
 Berikan perhatian tidak langsung, jika diperlukan.
 Berikan kesempatan dan mendukung aktivitas motoric.
 Sediakan kesempatan untuk bermain di area bermain.
Diagnosa keperawatan:
Hambatan interaksi social

NOC:
Keterlibatan sosial
Indicator Awal Akhir
Berinteraksi 2 3
dengan
teman
dekat
NIC:
Modifikasi Perilaku: Kecakapan Sosial
 Identifikasi keterampilan social yang spesifik
yang akan menjadi fokus latihan.
 Bantu pasien (anak) untuk mengidentifikasi
langkah-langkah dalam berperilaku dalam
rangka mencapai kemampuan keterampilan
social.
 Sediakan model yang menunjukkan langkah-
langkah dalam berperilaku dalam konteks
situasi yang berarti bagi anak.
 Bantu anak bermain peran dalam setiap
langkah dalam berprilaku.
 Sediakan umpan balik (penghargaan atau
reward) bagi anak jika anak mampu
menunjukkan kemampuan keterampilan social
yang ditargetkan.
Peningkatan Sosialisasi
 Anjurkan peningkatan keterlibatan dalam
hubungan yang sudah mapan.
 Anjurkan kegiatan social di masyarakat.
 Tingkatkan berbagi masalah umum dengan orang
lain.
 Anjurkan partisipasi dalam kelompok atau
kegiatan-kegiatan reminiscence individu.
 Bantu meningkatkan kesadaran anak mengenai
kekuatan dan keterbatasan-keterbatasan dalam
berkomunikasi dengan orang lain.
 Minta dan harapkan komunikasi verbal.
 Lakukan bermain peran dalam rangka berlatih
meningkatkan keterampilan dan teknik komunikasi.
 Berikan umpan balik positif saat anak bersedia
menjangkau orang lain.

Anda mungkin juga menyukai