Anda di halaman 1dari 11

SISTEM DISTRIBUSI & OPTIMALISASI DISTRIBUSI ZIS

SEBAGAI USAHA PRODUKTIF

KELOMPOK 8
1. Firda Rahma Yanti (1833018)
2. Nurlaila Sari (1833041)
 Mekanisme Pendistribusian ZIS
 Pendistribusian Zakat, Infak, dan
Sedekah (ZIS)
 Transparansi dalam Pendistribusian
dan Pendayagunaan
 Amil Zakat
 Optimalisasi Pengumpulan dan
Pendayagunaan
1. Mekanisme Pendistribusian ZIS
Apa sih Pendistribusian itu???

Penistribusian dapat diartikan sebagai pemasaran yang berusaha


memperlancar dan mempermudah penyampaian barang dan jasa
produsen kepada konsumen, sehingga penggunannya sesuai dengan
yang diperlukan.

Berdasarkan pengertian tersebut maka yang dimaksud pendistribusian


zakat adalah kegiatan mempermudah dan memperlancar penyaluran
(pembagian dan pengiriman) dana zakat, termasuk infak dan sedekah dari
muzzaki kepada mustahik, sehingga dana zakat dapat tersalurkan tepat pada
sasaran dan sesuai dengan yang di perlukan mustahik.
Larangan terhadap riba, bertujuan untuk menjauhkan
Larangan riba &
manusia dari tindakan mengambil harta atau hak milik
gharar
orang lain dengan jalan yang tidak baik menurut islam.
Gharar diartikan sebagai ketidakpastian dalam
transaksi. Islam melarang seseorang bertransaksi atas
suatu barang yang kualitasnya tidak diketahui kerena
kedua belah pihak tidak tahu pasti apa yang mereka
transaksikan
Keadilan dalam Keadilan dalam distribusi diartikan sebagai suatu
distribusi distribusi pendapatan dan kekayaan, secara adil sesuai
dengan norma-norma yang diterima secara universal.

Konsep kepemilikan Kepemilikan terhadap harta tidak menutup kewajiban


dalam Islam untuk tidak melupakan hak-hak orang miskin yang
terdapat pada harta tersebut.

Larangan menumpuk Mewajibkan bagi yang mendapatkan harta berlebih


harta untuk mengeluarkan zakat sebagai kompensasi bagi
penyucian dan pembersih harta atas hak orang lain.
2. Pendistribusian Zakat, Infak, dan
Sedekah (ZIS)
Pendistibusian zakat dalam Islam tercantum dengan jelas
sebagaimana yang tertuang dalam QS. At-Taubah ayat 60

“sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk


orang-orang kafir, orang-orang miskin, pengurus-
pengurus zakat, para mu’allaf yang di bujuk hatinya,
untuk (memerdekakan) budak, orang-orang yang
berhutuang, untuk jalan Allah, dan untuk mereka
yang sedang dalam perjalanan. Sebagai suatu
ketetapan kepada Allah, dan Allah Maha
Mengetahui lagi Maha Bijaksana.” (QS. At-Taubah
9:60)
Dari ayat tersebut pendistribusian zakat diberikan kepada delapan golongan
atau asnaf yaitu:

Fakir
Sedangkan
pendistribusian
Miskin
untuk infak dan
sedekah tidak
Amil terbatas pada 8
ansaf saja tetapi
lebih luas yaitu
Muallaf
siapa saja yang
kekurangan dan
Riqab membutuhkan
pertolongan, dan
diutamakan adalah
Gharim orang-orang di
sekitar.
Fii Sabilillah
Bentuk invasi distribusi
dikategorikan dalam empat bentuk:
 Distribusi bersifat konsumtif tradisional, yaitu dibagikan
kepada mustahiq untuk dimanfaatkan secara langsung, seperti
zakat fitrah atau zakat mal yang dibagikan kepada para korban
bencana alam.
 Distribusi bersifat konsumtif kreatif, yaitu diwujudkan dalam
bentuk lain dari barangnya semula. seperti diberikan dalam
bentuk alat-alat sekolah atau beasiswa.
 Distribusi bersifat produktif tradisional, diberikan dalam bentuk
barang-barang produktif seperti kambing, sapi, dan lainnya.
Pemberian dalam bentuk ini akan menciptakan suatu usaha
yang membuka lapangan kerja bagi fakir miskin.
 Distribusi dalam bentuk produktif kreatif, yaitu diwujudkan
dalam bentuk pemodalan baiknuntuk membangunkan proyek
sosial atau menambah pedagang pengusaha kecil.

Pola pendistribusian diatas juga dapat digunakan untuk pola


pendistribusian infak dan sedekah.
3. Transparansi dalam Pendistribusian
dan Pendayagunaan

Prisnsip penyaluran zakat adalah tabligh (menyampaikan


informasi yang benar/ transaparan).
Transparansi diartikan penyampaian laporan secara terbuka
kepada semua pihak.
Transparan merupakan sifat terbuka dalam suatu pengelolaan
melalui penyertaan semua unsur dalam pengambilan keputusan dan
proses dalam pelaksanaan kegiatan.

Artinya segala sesuatu pendistribusian dan


pendayagunaan zakat harus disampaikan secara
jujur, tidak menipu atau membodohi masyarakat.
Baik dalam penyebarluasan informasi maupun dari
segi pelaporan keuangan lembaga zakat
4. Amil Zakat
Amil zakat adalah petugas pengumpul zakat yang ditunjuk oleh
imam (pemerintah) untuk menarik zakat (dari wajib zakat) dan
membagikannya kepada yang berhak menerimanya.

Yusuf Qaradhawi (1996:551) mengemukakan beberapa persyaratan


yang harus dimiliki oleh amil zakat, yakni sebagai berikut:
1. Beragama Islam
2. Dewasa dalam berpikir dan bertindak (mukallaf)
3. Memiliki sifat jujur dan bertanggung jawab
4. Kemampuan untuk melaksanakan tugas
5. Optimalisasi Pengumpulan dan
Pendayagunaan
optimalisasi pengumpulan dan pendayagunaan ZIS adalah pada
peningkatan profesionalisme kerja (kesungguhan) dari amil zakat
yang amanah, jujur, dan mampu dalam melaksanakan tugas-tugas
keamilan.
Pada sisi penyaluran dan pendayagunaan ZIS perlu diperhatikan
kembali beberapa hal (Karnaen, 1996), yakni sebagai berikut:
1. Aspek pengumpulan dan pengolahan data mustahik perlu
diperhatikan terlebih dahulu
2. Untuk aspek penyaluran dan pendayagunaan ZIS perlu disusun
dan ditaati aturan yang menjamin adanya efisiensi dengan kriteria
yang jelas.

Anda mungkin juga menyukai