1
AGENDA PERTEMUAN
1. Konsep Dan Pentingnya Pendidikan Karakter
2. Pentingnya Pendidikan Karakter
3. Kebijakan Nasional tentang Karakter
4. Menyayangi Sesama
6. Bertanggung Jawab
7. Menegakan Disiplin
8. Berlaku Adil
9. Berkolaborasi Dan Bersatu
10. Meningkatkan Kreatifitas
11. Belajar dan Berilmu
12. Mencegah Kemungkaran
13. Menjaga Kedamaian
14. Mensyukuri Nikmat
15. Berlaku Sabar
BAHAN BAHASAN PRAKTIS
A. WHY:
Mengapa harus ada pendidikan karakter ?.
B. WHAT:
Apa karakter ?.
Apa pendidikan karakter ?.
C. WHEN:
Kapan pendidikan karakter tepat diberikan ?.
D. WHO:
Siapa yang harus diberi pendidikan karakter ?.
Siapa yang harus bertanggung jawab melakukan
pendidikan karakter ?.
E. HOW:
Bagaimana melakukan pendidikan karakter ?.
Qomari Anwar: qomari9@yahoo.com
APA KEUNTUNGAN BERBUAT BAIK
Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia
mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa
(dari kejahatan) yang dikerjakannya. (Mereka berdoa): "Ya Tuhan kami, janganlah
Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan kami, janganlah
Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan
kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan
kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri ma'aflah kami;
ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah
kami terhadap kaum yang kafir."( QS: 2. Al Baqarah:286)
Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan
melihat (balasan)nya. Asbabun nuzul. Dan barangsiapa yang mengerjakan
kejahatan sebesar dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula.
Asbabun nuzul (QS: 99. Al Zalzalah:7-8)
Dan sampaikanlah berita gembira kepada mereka yang beriman dan berbuat
baik, bahwa bagi mereka disediakan surga-surga yang mengalir sungai-sungai
di dalamnya. Setiap mereka diberi rezki buah-buahan dalam surga-surga itu,
mereka mengatakan : "Inilah yang pernah diberikan kepada kami dahulu."
Mereka diberi buah-buahan yang serupa dan untuk mereka di dalamnya ada
isteri-isteri yang suci dan mereka kekal di dalamnya. (QS :2. Al Baqarah:25)
I’TIBAR KEHIDUPAN
“Allah membuat perumpamaan sebuah negeri yang
dahulunya aman dan tenteram, rezeki datang kepadanya
melimpah ruah di semua penjuru, lalu penduduknya
mengingkari nikmat Allah, karena itu lalu Allah
membiarkan mereka merasakan pakaian kelaparan dan
ketakutan, disebabkan apa yang mereka perbuat” (Q.S.
An-Nahl:112).
AKIBATNYA:
DATA TIDAK AKURAT, KEBIJAKAN TIDAK TEPAT, TIDAK
RELEVAN, DLL
1. Transendensi: Menyadari bahwa manusia merupakan ciptaan Tuhan yang maha Esa. Darinya akan
memunculkan penghambaan semata-mata pada Tuhannya yang Esa. Kesadaran ini juga berarti
memahami keberadaan diri dan alam sekitar sehingga mampu memakmurkannya.
2. Humanisasi: Setiap manusia pada hakekatnya setara di mata Tuhan kecuali ilmu dan ketakwaan
yang membedakannya. Manusia diciptakan sebagai subjek yang memiliki potensi.
3. Kebinekaan: Kesadaran akan ada sekian banyak perbedaan di dunia. Akan tetapi, mampu
mengambil kesamaan untuk menumbuhkan kekuatan
4. Liberasi: Pembebasan atas penindasan sesama manusia. Olehnya, tidak dibenarkan adanya
penjajahan manusia oleh manusia.
5. Keadilan: Keadilan merupakan kunci kesejahteraan. Adil tidak berarti sama, tetapi proporsional.
1.Sadar sebagai makhluq ciptaan Tuhan. Sadar sebagai makhluq muncul ketika ia mampu memahami keberadaan dirinya, alam
sekitar, dan Tuhan YME. Konsepsi ini dibangun dari nilai-nilai transendensi.
2.Cinta Tuhan. Orang yang sadar akan keberadaan Tuhan meyakini bahwa ia tidak dapat melakukan apapun tanpa kehendak Tuhan.
Oleh karenanya memunculkan rasa cinta kepada Tuhan. Orang yang cinta Tuhan akan menjalankan apapun perintah dan
menjauhi larangan-Nya.
3.Bermoral. Jujur, saling menghormati, tidak sombong, suka membantu, dll merupakan turunan dari manusia yang bermoral.
4.Bijaksana. Karakter ini muncul karena keluasan wawasan seseorang. Dengan keluasan wawasan, ia akan melihat banyaknya
perbedaan yang mampu diambil sebagai kekuatan. Karakter bijaksana ini dapat terbentuk dari adanya penanaman nilai-nilai
kebinekaan.
5.Pembelajar sejati. Untuk dapat memiliki wawasan yang luas, seseorang harus senantiasa belajar. Seorang pembelajar sejati pada
dasarnya dimotivasi oleh adanya pemahaman akan luasnya ilmu Tuhan (nilai transendensi). Selain itu, dengan penanaman
nilai-nilai kebinekaan ia akan semakin bersemangat untuk mengambil kekuatan dari sekian banyak perbedaan.
6.Mandiri. Karakter ini muncul dari penanaman nilai-nilai humanisasi dan liberasi. Dengan pemahaman bahwa tiap manusia dan bangsa
memiliki potensi dan sama-sama subjek kehidupan maka ia tidak akan membenarkan adanya penindasan sesama manusia.
Darinya, memunculkan sikap mandiri sebagai bangsa.
Merubah sikap/
kepribadian menjadi lebih
baik & profesional,
sehingga dapat membe-
rikan manfaat besar dalam
mencerdaskan bangsa
(1)
Guru (2)
(8) Media Selibriti/
elektronik Artis
FAKTOR
(7) BERPENGARUH
Media (3)
DALAM
PEMBINAAN Pejabat
cetak
KARAKTER