0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
73 tayangan4 halaman
1. Evaluasi dan penanganan awal pasien sindrom koroner akut dengan pemberian terapi MONA (Morfin, Oksigen, Nitrat, Aspirin) dan penggunaan EKG 12 saluran.
2. Terapi reperfusi segera wajib diberikan pada pasien STEMI dalam 12 jam pertama untuk mengurangi kerusakan jantung. Pilihan metode reperfusi meliputi terapi fibrinolitik, PCI atau CABG sesuai kondisi pasien dan hasil angiografi.
1. Evaluasi dan penanganan awal pasien sindrom koroner akut dengan pemberian terapi MONA (Morfin, Oksigen, Nitrat, Aspirin) dan penggunaan EKG 12 saluran.
2. Terapi reperfusi segera wajib diberikan pada pasien STEMI dalam 12 jam pertama untuk mengurangi kerusakan jantung. Pilihan metode reperfusi meliputi terapi fibrinolitik, PCI atau CABG sesuai kondisi pasien dan hasil angiografi.
1. Evaluasi dan penanganan awal pasien sindrom koroner akut dengan pemberian terapi MONA (Morfin, Oksigen, Nitrat, Aspirin) dan penggunaan EKG 12 saluran.
2. Terapi reperfusi segera wajib diberikan pada pasien STEMI dalam 12 jam pertama untuk mengurangi kerusakan jantung. Pilihan metode reperfusi meliputi terapi fibrinolitik, PCI atau CABG sesuai kondisi pasien dan hasil angiografi.
berubah •EKG serial Evaluasi utk •Petanda(-) •Ulang petanda 6-12 jam stlh reperfusi •Nyeri dada(-) onset nyeri dada* Rawat Terapi Pulang • Nitrat •Perubahan seg ST • ASA Risiko rendah Risko tinggi •Petanda (+) APTS/NSTEMI •Clopidogrel Periksa di Periksa •Nyeri dada •UFH/LMWH Rawat jalan segera •(+/- Antagonis menetap Receptor GPIIb/IIIa 1. Evaluasi dan penanganan awal • Penilaian ABC (Airway, Breathing Circulation), Pemasangan monitor, serta siapkan alat resusitasi dan defibrilasi. • Diberikan terapi sementara yang dapat disingkat MONA (Morfin, Oksigen, Nitrat, Aspirin). • Pasang EKG 12 sadapan. Bia ditemukan STEMI, rujuk atau persiapkan terapi reperfusi.
Terapi ini tidak harus diberikan bersamaan semua
atau bersamaan. MONA • Oksigenisasi 2-3 L/mnt dg kanul • Aspirin 160 – 300 mg dikunyah diberikan pada semua pasien SKA • Nitrogliserin (SL) 5 mg, jika sakit dada tetap berlanjut dapat diulang setiap 5 menit sampai 3 kali pemberian ” tidak boleh diberikan pada pasien dengan hipotensi”. • Morphine, dg dosis 2-4 mg IV Untuk mengurangi kecemasan dan kegelisahan, sakit karena iskemia, meningkatkan venous capacitance. Efek Samping : Mual, bradikardi, depresi pernafasan 2. Terapi Reperfusi Segera Wajib pada pasien STEMI dalam 12 jam pertama setelah awitan nyeri dada. Pilihan metode reperfusi berupa terapi fibrinolitik, maupun intervensi percutaneous coronary intervention (PCI) atau CABG, sesuai dengan risiko pasien, penyakit komorbid, serta berat dan banyaknya lesi berdasarkan angiografi koroner.