Anda di halaman 1dari 29

Bed Side Teaching

KATARAK
Frishia Dida Saraswati
Identitas Pasien
Inisial : Ny. R
Usia : 89 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Alamat : Sorosutan, Umbulharjo, Yogyakarta
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Tanggal periksa : 16 November 2017
ANAMNESIS
KELUHAN UTAMA
Mata kanan tidak dapat melihat jelas

RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG


Pasien datang ke Poli Mata dengan keluhan mata kanan kabur untuk melihat dan terasa
mengganjal Keluhan sudah dirasakan sejak lama tapi memberat sejak 2 minggu terakhir.
Keluhan dirasakan makin parah perlahan-lahan. Tidak ada riwayat trauma, mata merah, mata
bengkak, mata nyeri. Jika terkena sinar pasien masih dapat melihat.

RIWAYAT PENYAKIT DAHULU


Pasien memiliki riwayat
katarak pada mata sebelah kanan dan sudah dioperasi pada tahun 2011. Selain itu pada tahun
2011 pasien juga didiagnosis dengan glaukoma dan rutin memakai obat Timolol 0,5%.
Riwayat Hipertensi (+) kurang lebih sudah 10tahun
Riwayat Penyakit Mata (+) Operasi katarak pada mata kiri tahun 2011

RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA


Riwayat Penyakit Serupa (-)
Riwayat DM dan Hipertensi (+)
PEMERIKSAAN FISIK

Keadaan umum : Baik


Kesadaran : Compos Mentis
Tekanan Darah : 140/100
PEMERIKSAAN FISIK

OD PEMERIKSAAN OS
Tenang Keadaan sekitar mata Tenang
Tenang Keadaan umum mata Tenang
Simetris Posisi bola mata Simetris
Bebas ke segala arah Pergerakan bola mata Bebas ke segala arah

PEMERIKSAAN OD OS
Visus 6/30 -> phtm 6/30 -> phtm
Refraksi - -
Koreksi - -
Proyeksi sinar Normal Normal
Proyeksi warna Normal Normal
PEMERIKSAAN FISIK

Pemeriksaan OD OS
1. Gerakan bola mata Ke segala arah Ke segala arah
2. Palpebra Superior dan Inferior
a. Kesimetrisan N N
b. Gerakan Ptosis (-) Ptosis (-)
Spasme (-) Spasme (-)
c. Kulit Blefaritis (-) Blefaritis (-)
d. Tepi Kelopak Distrikiasis (+) Normal
PEMERIKSAAN FISIK

3. Konjungtiva OD OS
a. Hiperemis - -
b. Folikel - -
c. Papil
d. Sikatriks - -
e. Injeksi Konjungtiva - -
f. Injeksi Siliar - -
g. Injeksi Pericorneal - -
h. Perdarahan Subkonjungtiva - -
i. Pterigium - -
4. Kornea OD OS
a. Kejernihan Jernih Jernih
b. Edema Tidak ada Tidak ada
c. Limbus Arkus Senillis (+) Arkus Senillis (+)
d. Permukaan Licin Licin
e. Uji Flurosensi Tidak dilakukan Tidak dilakukan
f. Placido Tidak dilakukan Tidak dilakukan
5. Kamera Oculi Anterior
a. Kedalaman Dalam Dalam
b. Isi Jernih Jernih
6. Iris
a. Warna Coklat kehitaman Coklat kehitaman
b. Bentuk Bulat Bulat
7. Pupil OD OS
a. Ukuran Ø3mm Ø3mm
b. Bentuk Bulat Bulat
c. Tempat Sentral Sentral
d. Tepi Reguler Reguler
e. Reflek direct + +
f. Reflek indirect + +
10. Lensa
a. Ada/tidaknya lensa Ada IOL (+)
b. Kejernihan Keruh Jernih
c. Letak Sentral, di belakang iris Sentral, di belakang iris
d. Shadow test + -
10. Fundus Oculi OD OS
a. Refleks Fundus Tidak dilakukan Tidak dilakukan
b. Papil Tidak dilakukan Tidak dilakukan
c. C/D ratio Tidak dilakukan Tidak dilakukan
11. Palpasi
a. Nyeri tekan Tidak ada Tidak ada
b. Tensi okuli Normal Normal
c. TIO digital 17,0 10,7
12. Kampus Visi
a. Tes Konfrontasi Tidak dilakukan Tidak dilakukan
DOKUMENTASI

OD OS
DIAGNOSIS

OD Katarak Senilis Imatur + Glaukoma


OS Pseudofakia

DIAGNOSIS BANDING
Glaukoma Kronik
Kelainan Refraksi
Age-Related Macular Degeneration
TINJAUAN
PUSTAKA
Anatomi Lensa
Lensa adalah suatu struktur bikonveks, avaskular, tidak berwarna dan
hampir transparan sempurna.

Lensa terletak di belakang iris dan di depan korpus vitreous. Posisinya


ditopang oleh Zonula Zinni, terdiri dari serabut-serabut kuat yang
melekat ke korpus siliaris
Anatomi Lensa

1. Kapsul (sifat elastis)

2. Epitel (merupakan asal


serabut lensa)

3. Subtansi lensa (terdiri


dari cortex lensa dan
nucleus lensa)
Fisiologi Lensa
TINJAUAN PUSTAKA
Katarak adalah setiap kekeruhan pada lensa, terjadi hidrasi (penambahan
cairan) lensa , denaturasi protein lensa, atau keduanya.

Biasanya kekeruhan megenai kedua mata dan berjalan progresif.


Klasifikasi Katarak

Tipe Katarak Kausa Penderita


Katarak Senil Proses penuaan/ degeneratif Usia lanjut (>50th)

Katarak Trauma Trauma pada kapsul lensa Pekerja di tempat


berbahaya
Katarak Kompliakata Penyulit penyakit khusus Pasien diabetes, asma,
sistemik menahun emfisema
Katarak Kongenital Kehamilan ibu dengan Bayi baru lahir
tampek
Katarak Toksik Pemakaian obat lama atau Pemakaian steroid tetes
bahan kimia bersifat racun mata atau perokok
Katarak Senilis
Katarak Senil adalah semua kekeruhan lensa yang terdapat pada usia lanjut
Epidemiologinya 90% dari semua jenis katarak

Perubahan lensa pada usia lanjut:


1. Kapsul
- Menebal dan kurang elastis
- Mulai presbiopia
- Bentuk lamel kapsul berkurang atau kabur
- Terlihat bahan granular
2. Epitel
- Makin tipis
- Bengkak dan vakuolisasi mitokondria yang nyata
3. Serat lensa
- Lebih ireguler
- Kerusakan serat lensa pada korteks
- Brown scleotic nucleus
- Korteks tidak berwarna
Stadium Katarak Senil
Pemeriksaan Fisik Oftalmologis
• Visus menurun
• Refleks pupil & TIO normal
• Tidak ditemukan kekeruhan kornea
• Terdapat kekeruhan lensa yang tampak lebih jelas setelah
dilakukan dilatasi pupil dengan tetes mata
• Pemeriksaan iris shadow test (+)
Penatalaksanaan

Non bedah
– Memperbaiki visual sementara

– Mencari penyebab katarak, bila ada penyakit predisposisi,


lakukan tindakan terhadap penyakit tsb. Ex: kontrol gula pada
pasien DM, hentikan obat2 kortikosteroid, pengobatan uveitis

– Memperlambat pertumbuhan katarak (↓sorbitol, aspirin,


vit C dan E)
Bedah

EKIK (Ekstraksi Katarak Intrakapsular)

dengan membuang lensa dan kapsul secara keseluruhan


(dapat dilakukan tanpa mikroskop)
Indikasi : Katarak tak stabil, menggembung, hipermatur,
terluksasi
Kontra Indikasi : Absolut: anak, rupturkapsul krn trauma.
Relatif : miopi tinggi, marfan sindrom, morgagni, vitrous ke
COA
Setelah operasi diberikan kacamata +10 dioptri
EKEK (Ekstraksi Katarak Ekstrakapsuler)

Yakni dengan membuang nukelus dan korteks lensa melalui kapsula anterior. Kapsul ditinggal
kan sebagai tempat diletakkannya lensa
tanam
Kontraindikasi: kekuatan zonulla lemah atau tidak cukup kuat untuk membuang nukleus dan k
orteks lensa

SICS (Small Incision Cataract Surgery)


Cara :
Irisan sangat kecil, hampir tdk butuh jahitan
Baik untuk sklerosis nukleus derajat 2 dan 3, subkapsular posterior, awal kortikalis

FAKOEMULSI
Menggunakan suatu alat “tip” untuk dikendalikan secara ultrasonik
untuk memecah nukleus dan mengaspirasi lensa
Keuntungan: luka operasi lebih ringan, penyembuhan lebih cepat, astigmatisme pasca
operasi dapat diabaikan
Kerugian: tekhnik sulit, biaya mahal, komplikasi pasca operasi lebih serius
Permenkes No 5 tahun 2014

Katarak pada pasien dewasa


Tingkat Kemampuan : 2
Kriteria rujukan :
Indikasi sosial jika pasien merasa terganggu
Jika katarak telah matur dan membutuhkan
tindakan operasi
Jika timbul komplikasi
Prognosis

Quo ad vitam : dubia ad bonam


Quo ad fungsionam : dubia ad malam
(bila tdk dilakukan operasi)
Quo ad sanationam : dubia ad malam
(bila tdk dilakukan operasi)
Daftar Pustaka

Ilmu Kesehatan Mata Edisi Ketiga. 2017. Bagian Ilmu Kesehatan Mata
FK UGM.

Ilmu Penyakit Mata Edisi Kelima. 2017. Fakultas Kedokteran Universitas


Indonesia.

Vaughan & Asbury. Oftalmologi Umum Edisi-17 edition. EGC: Jakarta.


2013

Anda mungkin juga menyukai