KEDOKTERAN GIGI
N. Trigeminus (N.V)
1. N. Nasopalatinus
Jalan keluar : foramen incicivum
Mensuplai mucoperiosteum palatal sampai
gigi anterior atas atau dari gigi C atas kanan-
kiri
2. N. palatinus mayor
Jalan keluar : foramen greater palatina
Mensuplai mucoperiosteum palatal sampai
gigi molar dan premolar atas
b. N. Infraorbitalis
1. N. Alveolaris superior posterior
- Melalui fissure orbitalis inferior
- Mensuplai gingival bagian bukal dan
semua akar gigi M3, M2, akar distobukal
dan palatinal M1 atas
2. N. Alveolaris Superior media
- Melalui canal infraorbitalis
- Mensuplai gigi P1,P2, akar mesiobukal
M1 atas, mukosa sinus maksilaris
3. N. Alveolaris Superior anterior
- Mensuplai gigi anterior atas, membran mukosa l
labial, periosteum dan alveolaris
4. N. Labialis superior bibir atas
5. N. nasalis lateralis sisi hidung
6. N. palpebral inferior kelopak mata bawah
c. N. Zygomatikum
berhubungan dengan the postganglionic
parasympathetics fibers dari gl pterygopalatina ke
glandula lacrimalis dan n. lacrimal
3. N. Mandibularis (V/3)
Jalan keluar : foramen ovale
Memiliki cabang :
a. N. Long buccal
• Keluar dari foramen ovale melewati 2
otot pterygoideus eksterna melewati
depan ramus memasuki pipi melalui
otot buccinator, bukal.
• Mensuplai membran mukosa bukal dan
mukoperiosteum molar bawah
b. N. Lingual
1. Infiltrasi supraperiosteal
Sterilkan daerah yang akan dianestesi
Jarum diinsersikan pada lipatan
mukolabial/mukobukal (fornik) sehingga
menyentuh periosteum sekitar apex akar gigi yang
akan diekstraksi. Bevel jarum menghadap tulang,
jarum sejajar dengan lapisan tulang.
Aspirasi
Anestetikum dideponir 0,5-1 cc secara perlahan
2. Blok Infraorbitalis
Indikasi :
Terdapat inflamasi/infeksi yang menghalangi penggunaan
infiltrasi supraperiosteal
Pembukaan antrum
Ekstraksi beberapa gigi
Anestesi dideponir ke dalam canal infraorbitalis yang akan
menganestesi cabang-cabang n. infraorbitalis
Teknik :
Posisi maksila 45 dan pandangan pasien lurus ke depan
Raba infraorbital notch dengan telunjuk, dimana terdapat
pada garis lurus antara pupil-fossa orbitalis-P
Tarik pipi , injeksi pada lipatan mukobukal regio P sampai
masuk ke foramen infraorbitalis
Aspirasi
Anestetikum dideponir 1 cc secara perlahan
3. Blok nasopalatinus
~ inervasi jaringan lunak 1/3 palatum anterior berasal
dari N. nasopalatinus
~ untuk ekstraksi, prosedur bedah, dan kadang-kadang
untuk OD bila infiltrasi supraperiosteal atau blok
infraorbitalis tidak efektif
~ Teknik :
Insersikan jarum di papila incicivum yang letaknya di
garis median ke arah posterior (0,5 cm) dari gigi
Iatas dan aspirasi
Anestetikum dideponir 0,25-0,5 cc
~ Simptom :
Subyektif : palatum mati rasa bila diraba dengan
lidah
Obyektif : instrumentasi
B. Premolar
Teknik anestesi :
1. infiltrasi supraperiosteal
2. blok infraorbitalis
Indikasi :
1. preparasi kavitas
2. pulp surgery
3. surgical procedures
+ infiltrasi palatal
Ket: infiltrasi palatal
insersikan jarum 0,5 cm dari gingival margin
ke arah median
aspirasi
anestetikum dideponir 0,5 cc
C. Molar
Teknik anestesi :
1. Infiltrasi supraperiosteal
2. Blok n. Alv. Sup. Post
Indikasi :
1. preparasi kavitas
2. pulp surgery
3. surgical procedures
+ infiltrasi palatal (1 gigi)
+ blok n. palatinus mayor
Teknik anestesi :
1. Blok n. alv sup post
Posisi maksila 45
Raba lipatan mukobukal (fornik) untuk mencari
tuberositas maksila ( regio akar distobukal M atas
blok tuberositas/zygomatic)
Arahkan jarum langsung ke atas (foramen PSA)
dengan kedalaman ½-¾ inci. Penting untuk
menjaga ujung jarum dekat dengan periosteum agar
tidak masuk ke plexus venosus pterygoideus
hematom
Aspirasi, anestetikum dideponir 0,5 cc
Seluruh molar atas teranestesi kecuali akar
mesiobukal M infiltrasi supraperiosteal
2.Blok n. palatinus mayor
Di antara M dan M maksila (jangan
terlalu ke belakang gagging dan
disphagia)
Jarum diinsersikan 1 cm dari tepi
gingival palatal M ke median line
Aspirasi dan deponir anestetikum 0,5 cc
Simptom :
~ subyektif : palatum mati rasa bila diraba
dengan lidah
~ obyektif : instrumentasi
Blok N. Maksilaris
Indikasi :
1. Bedah pada area maksila yang luas
2. Infeksi yang luas
3. Diagnosis dan perawatan neuralgia
Teknik anestesi :
1. Teknik tuberositas tinggi = blok n alv.sup.post
~ jarum diinjeksi sampai 1,25 inci
~ deponir anestetikum 2-4 cc
2. Teknik kanalis palatinus mayor = blok n. palatinus mayor
~ masuk dalam kanalis palatinus mayor
~ injeksi sampai 1,5 inci
~ deponir anestetikum 2 cc
Simptom :
Subyektif : tingling dan numbness
Obyektif : instrumentasi