Anda di halaman 1dari 51

Gall bladder malignant

tumor
Di Susun Oleh : dr. Mariah Ulfah
PROGRAM DOKTER INTERNSIP
Pembimbing : dr. Syahfreadi, Sp.B KBD RSU TANGERANG SELATAN
PERIODE 2019-2020
Identitas Pasien

 Nama : Ny. EJ
 Jenis Kelamin : Perempuan
 Usia : 36 tahun
 Alamat : Pondok Pucung, Pondok Aren, Tangerang Selatan
 Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
 Agama : Islam
 Tanggal masuk
IGD : 08 Juni 2019
Anamnesis

Keluhan Utama
Nyeri perut kanan Atas sejak 1 tahun sebelum masuk rumah sakit
Riwayat Penyakit Sekarang

 Pasien datang ke IGD Rsu Tangerang selatan dengan keluhan nyeri perut
kanan atas sejak 1 tahun yang lalu
 Keluhan disertai benjolan di perut kanan atas yang dirasakan sejak bulan
april 2019
 Mual (+), mutah (+), demam (+) sesekali pasien tidak mengukur suhu,
perubahan defekasi (-), penurunan berat badan (-), kulit dan mata terlihat
kuning (+) 1 tahun yang lalu, Saat ini tidak.
 Pasien datang ke IGD untuk rencana operasi benjolan di peut kanan atas
Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien datang ke poli bedah pada bulan
april 2019
Tahun 2018
pasien sempat
berobat ke RS
Pasien melakukan CT Scan Abdomen IMC bintaro
pada bulan mei 2019 dengan
keluhan nyeri
• Massa padat berkonglomerasi daera paraaorta yang perut kanan
menginfiltrasi kandung empedu, colon, bawah
• Multiple massa kistik di hepar dd/ kistik metastase

Pasien di konsultasikan sub spesialis


bedah digestif

• Pasien direncanakan operasi laparotomy + eksisi +


biopsi PA
Riwayat Penyakir Keluarga Riwayat Sosial Ekonomi

 Riw. Hipertensi (-)  Status ekonomi pasien : kurang


Mampu
 Riwayat diabetes melitus (-)
 Profesi : ibu rumah tangga
 Riwayat keganasan (-)
 Tinggal bersama suami dan kedua
anaknya
Riwayat Kebiasaan

 Riwayat merokok, kebiasaan memakan maknan yang dibakar,


mengkonsumis makanan yang berlemak dan berbahan pengawet
disangkal pasien
Pemeriksaan Fisik

Dilakukan di ruang rawat inap bedah pada tanggal 16 Juni 2019.


 Keadaan Umum : tampak sakit sedang
 Kesadaran : compos mentis

Tanda vital
 Tekanan darah : 120/80 mmHg
 Nadi : 80 x/menit
 Suhu : 36,5 ᵒC
 Respiratory Rate : 19 x/menit
 SpO2 : 98 %
Status Generalis

 Kepala : normocephali, distribusi rambut merata, tidak


mudah dicabut
 Mata : konjungtiva anemis -/- sklera ikterik -/-
 Telinga : normotia, nyeri tekan -/- sekret -/-
 Hidung : bentuk normal, septum ditengah, sekret -/-
 Mulut : bibir bentuk normal, tonsil T1-T1, hiperemis (-),
uvula ditengah, arkus faring simetris
 Leher : pembesaran KGB (-) tiroid tidak teraba
Thorax
 Inspeksi : bentuk normal, simetris, gerakan nafas simetris, ikterik (-)
 Palpasi : vocal fremitus hemithorax bilateral simetris
 Perkusi : kedua lapang paru sonor
 Auskultasi : suara nafas vesikuler +/+, ronki -/- wheezing -/- bunyi jantung 1 & 2
reguler, murmur (-) gallop (-)

Abdomen
 Inspeksi : perut buncit, ikterus (-)
 Auskultasi: bising usus (+) normal
 Palpasi : supel, nyeri tekan (+) hypocondrium kanan
 Perkusi : timpani
 St. Lokalis : teraba massa berukuran diameter -/+ 5-6 cm, imobile, reguler, keras,
nyeri pada pebanaan, warna kulit sama dengan sekitar

Genitalia : tidak dilakukan pemeriksaan


Extremitas : akral hangat, edema (-), CRT < 2 detik
Pemeriksaan Penunjang
 Ro Thoraks
- Kesan : tidak tampak kardiomegali, tidak tampak TB Paru Aktif
USG Abdomen
di IMC Bintaro pada bulan Mei 2018

Kesan : tidak tampak tanda –


tanda cholecystitis saat ini
Dd/ skibala
Dd/ massa colon abdomen
CT Scan Abdomen
Kesan :

 Massa padat berkonglomerasi di daerah paraaorta setinggi intra pankreas


hingga bifurcatio yang menginfiltrasi kandung empedu, collon
ascendenbagian distal, colon transfersum, melingkupi vaskuler di
sekitarnya, menginfiltrasi mesentarium disekitarnya dd/ limfoma, massa
mesenterium
 Pembesaran KGB di parailiaka dan mesentarium dd/ limfadenoati
 Hepatomegali
 Multiple lesi kistik di hepar segmen VI dan VII dd/ kistik metastase, liver
involvement
Laboratorium
 DIAGNOSIS :
Intraabdominal tumor dd/ lymfoma, mesentarical tumor
 TERAPI :
- Ivfd Asserng 500cc 40 tpm
- Puasa 6 jam sebelum operasi
- Mandi bersih
- Inj. Hypobac 1 jam sebelum operasi
- D5% 400cc bolus 2 jam sebelum operasi
- Siapkan harmonic & steppler
Pemeriksaan Histopatologi

 Makroskopik :
- Diterima jaringan +/- 4x2x2 cm kecoklatan kenyal
- Sebagian cetak 2 cup 2 blok

 Mikroskopik :
- Sediaan menunjukan potongan jaringan hepar terdiri dari sel-sel hepatosit dengan
sinusoid hepar. Tampak pertumbuhan tumor yang terdiri dari proliferasi sel-sel dengan inti
bulat oval sampai dengan spindel, kesan moulding, pleomorfik, hiperkromatik, tersusun
lembaran dalam sarang – sarang motosis atipik mudah ditemukan. Pada sediaan biopsi
insisi gail bladder tampak potongan jaringan otot dengan infiltrasi sel tumor serupa
dengan sediaan hepar

 Kesan : tumor maligna dengan metastasis ke hepar dd/ neuroendocrine carcinoma dd/
sarkoma
Laporan operasi
 Laporan operasi, tanggal 17 Juni 2019 :
 Diagnosis pre operasi : Intraabdominal tumor dd/ lymfoma, mesentarical tumor
 Diagnosa post operasi : suggest gall bladder malignant tumor stad.IV (unresectable) +appendisitis
 Tindakan operasi : laparatomy + bypass gastroyeyunostomy+ braun anastomase + appendictoy +
biopsi
 Jenis anastesi : general anastesi
 Lama operasi : 7 jam
 Rincian laporan operasi :
- Pasien posisi supain dalam general anastesi
- Prosedur biasa desinfektas pasang duk steril kecuali pada daerah operasi
- Insisi midline diperdalam lapis demi lapis sampai cavum abdomen
- Identifikasi :
- Ditemuka massa tumor pada gallbladder dengan ukuran >5cm
- Gall bladder sulit diidentifikasi: anatomis tiddak jelas
- Massa tumor berinfiltrasi ke daerah hepar dan menutup saluran empedu
- Massa tumor konglomerasi pada paraaorta
- Ditemukan 2 nodul pada hepar kiri
- Massa tumor nebdesak pylori gasterdan duodenum D1-D2
- Ditemukan appendisitis terinfeksi kronis berisi fecalith
- Organ lain dalam batas normal
 Dilakukan :
- bypass dengan braun anastomosis (gastroyeyunostomy + jejunojejunostomy side to
side)
- Biopsi : - massa tomor, - metatasektomi nodul pada hepar
- Appendectomy double ligasi
- Kontrol perdarahan
- Cuci bersih dengan NaCl 0,9%
- Pasang intraabdominal drainmenggunakan rectal tube ukuran no.33, fiksasi drain
- Jahit luka lapis demi lapis
- Operasi selesai
Follow Up

17 Juni 2019 ICU


S O A P
Pasien post Op 1 jam TD : 130/108 mmHg Post relaparotomy + bypass O2 nk 3lpm
gastrojejunostomy braun’s
Kontak inadekuat komunikasi N : 74x/mnt Puasa sementara
anastomose + appendictomy a/i
inadekuat, mual (+), muntah
S : 35,9 C sugges. Gall bladder malignant tumor Ivfd RL 500 ml + tramadol
(+).
stad. IV (unresectable) + appendicitis 200mg + ketorolac 30mg/ 24
RR 17x/mnt
H+0 jam
SpO2 : 100% dengan O2 NK 3lpm
Tutoops 500ml/40 tpm
Hidung : terpasang NGT isi cairan coklat
Hypobac 2x300 mg IV (H+1)
kehijauan
Tramadol 3x100 mg iv
Abdomen : distensi (-), Bu lemah, defans
(-), luka operasi tertutup perban kering, Esoma 1x40 mg iv
rembes (-), darah (-),
Asam tranexamat 3 x 500mg
Drain intak isi hemoragic, teraba massa iv
abdomen konsistensi keras, permukaan
licin pada kuadran kanan bawah,
immobile.
Hemoglobin 13,0 g/dL L : 13,2-17,3 P : 11,7 – 15,5

Lab
Leukosit 14,9 10³/uL L : 3,8 – 10,6 P : 3,6 – 11
Hematokrit 41 % L : 40 – 52 P : 35 – 47

17/6/19
Trombosit 277 10³/uL 150 – 440
Eritrosit 5,2 10⁶/uL L : 4,4 – 5,9 P : 3,8 – 5,2
Hitung Jenis Leukosit
Basofil 0 % 0–1
Eusinofil 1 % 2–4
Neutrofil Batang 2 % 3–5
Neutrofil Segmen 85 % 50 – 70
Limfosit 9 % 25 – 40
Monosit 3 % 2–8
MCV 73 fL 80 – 100
MCH 25 Pg 26 – 34
MCHC 32 g/dL 32 – 36
Kimia Klinik
Glukosa sewaktu 142 Mg/dl < 140
Ureum 34 Mg/dl 10 – 50
Kreatinin 0,95 Mg/dl L : < 1,17 P : < 0,95
SGOT 575 u/l L : < 37 P : 31
SGPT 482 u/l L : < 41 P : < 31
Albumin 3,9 g/dl 3,4 – 4,8
Elektrolit
Natrium 136 Mmol/l 136 – 145
Kalium 4,5 Mmol/l 3,3 – 5,1
Chlorida 102 Mmol/l 98 – 106
Bilirubin total 7,0 mg/dL <1,0

Bilirubin direc 6,1 Mg/dL <0,2

Bilirubin indirec 0,9 Mg/dL <0,8


Follow Up

18 Juni 2019 ICU pkl. 08.00


S O A P
Mual (+), muntah (-), demam TD : 110/70 mmHg Post relaparotomy + bypass O2 nk 3lpm
(-), nyeri luka operasi (+), gastrojejunostomy braun’s
N : 81x/mnt Puasa sementara
kembung, anastomose + appendictomy a/i
S : 36,1 C sugges. Gall bladder malignant tumor Ivfd RL 500 ml + fentanyl
stad. IV (unresectable) + appendicitis 250mg/24 jam
RR 18x/mnt
H+1
Tutoops 1500ml/12 jam
SpO2 : 100% dengan O2 NK 3lpm
Infus kabiven +dipeptive /12
Hidung : terpasang NGT isi cairan hijau
jam
±230 cc/16 jam
Hypobac 2x300 mg IV (H+2)
Abdomen : distensi (-), Bu (+) lemah,
defans (-), luka operasi tertutup kassa, Tramadol 3x100 mg iv
rembes (-), darah (-),
Esoma 1x40 mg iv
Drain intak produksi hemoragic 20cc/16
Asam tranexamat 3 x 500mg
jam
iv
Terpasang urine kateter warna kuning
Diet 4 x 50 cc clear water via
pekat produksi 200cc/16 jam
Follow Up

19 Juni 2019 ICU pkl. 08.30


S O A P
Kontak kuat, nyeri luka TD : 132/95 mmHg Post relaparotomy + bypass O2 nk 3lpm
operasi minimal, mual +, gastrojejunostomy braun’s
N : 108x/mnt Tutoops 1500ml/12 jam
demam - anastomose + appendictomy a/i
S : 37,3 C sugges. Gall bladder malignant tumor Infus kabiven +dipeptive /12
stad. IV (unresectable) + appendicitis jam
RR 20x/mnt
H+2
Hypobac 2x300 mg IV (H+3)
SpO2 : 100% dengan O2 NK 3lpm
Tramadol 3x100 mg iv
Hidung : terpasang NGT isi cairan hijau
±50 cc/24 jam Esoma 1x40 mg iv

Abdomen : suple, distensi (-), Bu (+), Asam tranexamat 3 x 500mg


defans (-), luka operasi tertutup kassa, iv
rembes (-), darah (-),
Inj. Ondancentron 4mg k/p
Drain intak produksi hemoragic 16cc/24
Diet 4 x 100 cc clear water
jam
Diet peptibrain 4x100cc
Terpasang urine kateter warna kuning
pekat produksi 800cc/24 jam
Follow Up
20 Juni 2019 ICU pkl. 08.30
S O A P
Kontak kuat, nyeri perut luka TD : 110/70 mmHg Post relaparotomy + bypass Tutoops 500ml/24 jam
operasi minimal, mual +, gastrojejunostomy braun’s
N : 88x/mnt Infus kabiven +dipeptive 1440 /12
demam -, muntah - anastomose + appendictomy a/i
jam
S : 36,4 C sugges. Gall bladder malignant tumor
stad. IV (unresectable) + appendicitis Hypobac 2x300 mg IV (H+4)
RR : 18x/mnt
H+3
Tramadol 3x100 mg iv
SpO2 : 100%
Esoma 1x40 mg iv
Hidung : terpasang NGT produksi ±
10cc/24 jam Asam tranexamat 3 x 500mg iv

Abdomen : suple, distensi (-), Bu (+), Inj. Ondancentron 4mg k/p


defans (-), luka operasi tertutup kassa,
Diet 4 x 200 cc clear water
rembes (-), darah (-),
Diet peptibrain 4x200cc
Drain intak produksi hemoragic 15cc/24
jam NGT aff

Terpasang urine kateter warna kuning DC aff


jernih produksi 800cc/24 jam
Pindah ruangan
Follow Up
21 Juni 2019 ICU pkl. 08.30
S O A P
Kontak kuat, nyeri perut luka TD : 120/80 mmHg Post relaparotomy + bypass Tutoops 500ml/24 jam
operasi minimal, mual +, gastrojejunostomy braun’s
N : 80x/mnt Infus kabiven +dipeptive 1440 /12
demam -, muntah - anastomose + appendictomy a/i
jam
S : 36,6 C sugges. Gall bladder malignant tumor
stad. IV (unresectable) + appendicitis Hypobac 2x300 mg IV (H+5)
RR : 20x/mnt
H+4
Tramadol 3x100 mg iv
SpO2 : 100%
Esoma 1x40 mg iv
Hidung : terpasang NGT produksi ±
10cc/24 jam Asam tranexamat 3 x 500mg iv

Abdomen : suple, distensi (-), Bu (+), Inj. Ondancentron 4mg k/p


defans (-), luka operasi tertutup kassa,
Diet peptibrain 4x200cc
rembes (-), darah (-),
Diet puding agar + putih telur 4
Drain intak produksi hemoragic 15cc/24
butir/hari
jam

Terpasang urine kateter warna kuning


jernih produksi 800cc/24 jam
Follow Up
22 Juni 2019 pkl. 08.30
S O A P
Kontak kuat, nyeri perut luka TD : 120/86 mmHg Post relaparotomy + bypass Tutoops 500ml/24 jam
operasi minimal, mual +, gastrojejunostomy braun’s
N : 90x/mnt Infus kabiven +dipeptive 1440 /12
demam -, muntah -, sulit bak anastomose + appendictomy a/i
jam
S : 36,8 C sugges. Gall bladder malignant tumor
stad. IV (unresectable) + appendicitis Hypobac 2x300 mg IV (H+6)
RR : 18x/mnt
H+5
Tramadol 3x100 mg iv
SpO2 : 100%
Esoma 1x40 mg iv
Abdomen : suple, distensi (-), Bu (+),
defans (-), luka operasi tertutup kassa, Asam tranexamat 3 x 500mg iv
rembes (-), darah (-),
Inj. Ondancentron 4mg k/p
Drain intak produksi serus 3cc/24 jam
Diet peptibrain 4x200cc

Diet puding agar + putih telur 4


butir/hari

Makan biasa

Pasang DC
Follow Up
23 Juni 2019 pkl. 08.30
S O A P
nyeri perut luka operasi TD : 140/90 mmHg Post relaparotomy + bypass Tutoops 500ml/24 jam
minimal, mual +, demam -, gastrojejunostomy braun’s
N : 78x/mnt Infus kabiven +dipeptive 1440 /12
muntah - anastomose + appendictomy a/i
jam
S : 36,1 C sugges. Gall bladder malignant tumor
stad. IV (unresectable) + appendicitis Hypobac 2x300 mg IV (H+6)
RR : 22x/mnt
H+6
Tramadol 3x100 mg iv
SpO2 : 100%
Esoma 1x40 mg iv
Abdomen : suple, distensi (-), Bu (+),
defans (-), luka operasi tertutup kassa, Asam tranexamat 3 x 500mg iv
rembes (-), darah (-),
Inj. Ondancentron 4mg k/p
Drain intak tidak produksi
Diet peptibrain 4x200cc

Diet puding agar + putih telur 4


butir/hari

Makan biasa

Aff DC

Rencana aff drain


Follow Up
24J uni 2019 pkl. 08.30
S O A P
nyeri perut luka operasi TD : 120/70 mmHg Post relaparotomy + bypass Tutoops 500ml/24 jam
minimal, mual -, demam -, gastrojejunostomy braun’s
N : 82x/mnt Infus kabiven +dipeptive 1440 /12
muntah -, mobilisasi + anastomose + appendictomy a/i
jam
S : 36,2 C sugges. Gall bladder malignant tumor
stad. IV (unresectable) + appendicitis Hypobac 2x300 mg IV (H+6)
RR : 20x/mnt
H+7
Tramadol 3x100 mg iv
SpO2 : 100%
Esoma 1x40 mg iv
Abdomen : suple, distensi (-), Bu (+),
defans (-), luka operasi tertutup kassa, Asam tranexamat 3 x 500mg iv
rembes (-), darah (-),
Inj. Ondancentron 4mg k/p

Diet peptibrain 4x200cc

Diet puding agar + putih telur 4


butir/hari

Makan biasa

Rencana pulang
Tinjauan pustaka
Tumor Abdomen
Tumor Intra Abdomen

 Adalah suatu massa yang padat  Klasifikasi :


dengan ketebalan yang
- Tumor hepar
berbeda-beda, yang disebabkan
oleh sel tubuh yang yang - Tumor limpa / lien
mengalami transformasi dan - Tumor lambung / usus halus
tumbuh secara autonom lepas
dari kendali pertumbuhan sel - Tumor colon
normal, sehingga sel tersebut - Tumor ginjal (hipernefroma)
berbeda dari sel normal dalam
bentuk dan strukturnya - Tumor pancreas
- Pada anak-anak dapat terjadi
Tumor wilms (ginjal)
ANATOMI
ETIOLOGI

 Karsinogen
- Kimiawi
- Fisik
- Viral
 Hormon
 Life style
 Parasit
 Genetik, infeksi, trauma, hipersensivitas terhadap obat.
GEJALA KLINIS

 American Cancer Society telah mengeluarkan peringatan tentang tanda


dan gejala yang mungkin disebabkan kanker. Tanda ini disebut “7-danfer
warning signals CAUTION”. Yayasan Kanker Indonesia menggunakan
akronim WASPADA sebagai tanda bahaya keganasan yang perlu
dicuraigai

C = Change in bowel or bladder habit


A = a sore that does not heal
U = unusual bleding or discharge
T = thickening in breast or elsewhere
I = indigestion or difficult
O = obvious change in wart or mole
N = nagging cough or hoarseness
TUMOR KANTUNG EMPEDU

 Tumor kandung empedu pada saat ini frekuensinya sudah meningkat,


sebagai konsekuensi dari perbaikan teknik pencitraan dan peningkatan
pemanfaatan studi ini
 Kanker kandung empedu jarang terjadi, meskipun itu adalah keganasan
gastrointestinal (GI) kelima yang paling umum
 Lesi jinak pada kandung empedu relatif sering terjadi, tetapi hanya polip
adenomatosa yang dianggap memiliki potensi ganas
 Meskipun USG dapat bermanfaat dalam mengevaluasi lesi ini, kesulitan
yang cukup besar dapat ditemukan dalam menegakkan diagnosis
sebelum operasi.
Anatomi
Etiologi

 Batu empedu hadir pada 75-90% kasus kanker kandung empedu


 penelitian tahun 2008 menemukan bukti bahwa kelebihan berat badan
pada wanita, khususnya peningkatan 5 kg / m2 dalam indeks massa tubuh
(BMI), sangat terkait dengan peningkatan risiko kanker kandung empedu
 Rasio perempuan-laki-laki untuk kanker kandung empedu adalah sekitar 3:
1; insidensi penyakit ini memuncak pada dekade ketujuh kehidupan
Patofisiologi

 Tumor jinak
- Polip kolesterol
- Polip inflamasi
- Adenomyomatosis → ditandai oleh perluasan sinus Rokitansky-Aschoff melalui
dinding otot kandung empedu
- Polip adenomatosa → neoplasma epitel jinak dengan potensi ganas, Adenoma
papiler tumbuh sebagai tumor bertangkai, kompleks, bercabang yang
memproyeksikan ke lumen kandung empedu
 Lesi ganas
Sejumlah penelitian telah menyelidiki kelainan genetik pada kanker kandung empedu
dan telah menunjukkan bahwa sekitar 39-59% dari kanker ini terkait dengan mutasi K-ras,
sedangkan lebih dari 90% dikaitkan dengan mutasi p53
Staging
TERAPI

MEDIKAMENTOSA TERAPI BEDAH


 kemoradioterapi berbasis  Kanker kandung empedu T1a
dapat diobati dengan
fluoropyrimidine kolesistektomi sederhana.
 kemoterapi agen tunggal  Pasien dengan T1b atau kanker
dengan fluoropyrimidine atau kandung empedu yang lebih
dalam biasanya diobati dengan
gemcitabine reseksi hati dan diseksi kelenjar
getah bening yang mencakup
portal, ligamentum gastrohepatik,
dan nodus retroduodenal.
 Reseksi segmen hati IVb dan V
sering memadai untuk mencapai
margin negatif
Prognosa
•Untuk lesi T1, banyak penelitian melaporkan

100%, tingkat kelangsungan hidup 5 tahun, terutama


ketika hepatektomi digunakan secara rutin untuk
T1b atau lesi yang lebih dalam

38-77%. •Tingkat kelangsungan hidup 5 tahun setelah


kolesistektomi diperpanjang untuk lesi T2.

25%.
•Diperlukan reseksi lanjutan untuk tumor stadium III
dan IV dan menghasilkan tingkat ketahanan 5
tahun.

• Pasien dengan penyakit yang tidak dapat

5% dioperasi memiliki angka harapan hidup


rata-rata 2-4 bulan dan angka
kelangsungan hidup 1 tahun
Pembahasan
• Keluhan nyeri perut kanan atas
sejak 1 tahun yang lalu, keluhan
disertai mual dan muntah. riw.ayat
Anamnesis ikterus 1 tahun yang lalu

• Status lokalis : pada regio


abdomen teraba massa berukuran
Pemeriksaan diameter ± 5-6 cm, imobile, reguler,
keras, nyeri pada pebanaan,
fisik warna kulit sama dengan sekitar
Rontgen thorax, USG
Pemeriksaan abdomen, CT Scan
penunjang abdomen, hingga
patologi anatomi
TEORI REALITA

 Faktor resiko usia, riwayat polip  Kurangnya informasi mengenai


kantung empedu, riw. GBC di faktor resiko pada pasien
keluarga sebelumnya, riw. membuat sulitnya mendiagnosis
Cholelitiasis sebelumnya awal.
 Gejala klinis sering tidak jelas,  Gejala klinis pada pasien sulit di
keluhan nyeri perut, riw. Kuning, identifikasi dalam penegakan
penurunan berat badan sering diagnosis, maka di di lakukan
terdapat pada koleisititis dan pemeriksaan penunjang
kondisi kandung empedu jinak
 Pada pasien sudah dilakukan USG,
lainnya serta pada keganasan
CT-Scan
perut lainnya
 Pemeriksaan penunjang yang di
lakukan → USG → CT-Scan → MRI
→ MRCP
 Uji CA242, CA15-3, CA19-9, dan  Tidak dilakukan, karena fasilitas
CA 125 adalah penanda yang terbatas
cukup baik.
 Pasien tidak tilakukan reseksi saat
 Tindakan operasi disarankan untuk operasi karena ditemukan
tumor T1-T4, tetapi pada stadium metastase yang lebih dalam
lanjut atau penyakit metastasis
 Pada pasien prognosis yang ada
bukan kandidat untuk reseksi
adalah lubia ad malam
radikal
 Pasien dengan penyakit yang
tidak dapat dioperasi memiliki
angka harapan hidup rata-rata 2-4
bulan dan angka kelangsungan
hidup 1 tahun sebanyak 5 %
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai