Anda di halaman 1dari 12

D

I
S
U
S
U
N
OLEH : 1. FITRIA ANGGURA
2. FITRIANI
3. WAFUD AZIZAH
4. AL FIQRIN DARIN
5. YUDHA PRAMUDA
 I. PENDAHULUAN

 Pernikahan adalah ikatan lahir batin antara seorang pria dengan seorang wanita
sebagai suami istri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia
dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa. Dalam pelaksanaan pernikahan
harus memenuhi rukun dan syarat pernikahan yang ada. Akan tetapi jika salah satu
rukun atau syarat pernikahan tidak terpenuhi maka pernikahan itu tidak syah. Selain
tidak syahnya pernikahan secara langsung pernikahan itu juga batal (fasakh).

 Fasakh bisa juga terjadi karena hal lain yang melanggar aturan perkawinan. Misalnya
menikah dengan saudara kandung. Meskipun rukun dan syaratnya terpenuhi
pernikahan ini dianggap batal. Karena Islam telah mengatur beberapa perkawinan
yang dilarang. Salah satunya yaitu menikah dengan saudara kandung.

 Selain berbagai permasalahan urgent diatas, terdapat pula hal penting lainya yang
patut disorot. Yaitu mengenai zihar,khulu’,ila,dan tujuan pernikahan.
Oleh karena itu dalam makalah ini akan membahas lebih lanjut mengenai, batalnya
perkawinan dalam islam.
 Pengertian zihar

Zihar adalah ungkapan suami yang menyamakan istri dengan


ibu kandung atau mahramnya seperti adik atau kakak
perempuannya.
Kata Zihar berasal dari kata zahara-yazhara-zahrah yang berarti
punggung, jelas atau terang.
Secara terminologi, istilah zihar merupakan sebuah ungkapan
suami kepada isterinya yang bermaksud menyamakan anggota
tubuh isterinya dengan ibunya, misalnya : “punggungmu sama
dengan punggung ibuku”.
Sejak zaman Pra-Islam praktek zihar ini diartikan sebagai talak
kepada istri, maksudnya apabila seorang suami menzihar
istrinya maka artinya ia menjatuhkan talak kepada istrinya.
Setelah mengetahui dasar hukum dan akibat dari zihar
maka sebaiknya kita berhati-hati yaa untuk
mengungkapkan sesuatu. Berikut adalah contoh-contoh
dari ungkapan zihar :

 Punggungmu sama dengan punggung ibuku.

 Bagiku engkau seperti belakang ibuku, atau padaku


engkau seperti belakang ibuku.

 Bagiku engkau seperti ibu dan adik beradik perempuanku


atau, padaku engkau seumpama emak dan adik
perempuanku.
 Secara etimologi kata Khulu’ berasal dari bahasa
Arab, yang terdiri dari lafadz kha-la-’a yang berarti
menanggalkan. Khulu’ diartikan juga dengan
membuka pakaian, karena seorang wanita merupakan
pakaian bagi lelaki dan sebaliknya. Dalam bahasa
Indonesia juga dipakai istilah thalaq tebus, yaitu
perceraian atas permintaan pihak perempuan dengan
membayar sejumlah uang atau mengembalikan
maskawin yang diterimanya.
َ ‫أيُّما امرأةٍ سألت زو َجها طالقا ً فِي غَير َما بَأ ْ ٍس؛ فَ َح َرا ٌم َعلَ ْي َها ََاِِ َحُ ال‬
 ُِ ‫ََّة‬
“Wanita mana saja yang meminta kepada suaminya untuk dicerai tanpa kondisi
mendesak maka haram baginya bau surga” (HR Abu Dawud no 2226, At-
Turmudzi 1187).
Berikut beberapa kasus yang membolehkan sang istri
melakukan gugatan cerai

 Jika sang suami sangat nampak membenci sang istri, akan tetapi sang suami
sengaja tidak ingin menceraikan sang istri agar sang istri menjadi seperti
wanita yang tergantung.

 Akhlak suami yang buruk terhadap sang istri, seperti suka menghinanya atau
suka memukulnya.

 Agama sang suami yang buruk, seperti sang suami yang terlalu sering
melakukan dosa-dosa, seperti minum khomr, berjudi, berzina, atau sering
meninggalkan sholat, suka mendengar musik, dll

 Jika sang suami tidak menunaikan hak utama sang istri, seperti tidak
memberikan nafkah kepadanya, atau tidak membelikan pakaian untuknya,
dan kebutuhan-kebutuhan primer yang lainnya, padahal sang suami mampu.

 Jika sang suami ternyata tidak bisa menggauli istrinya dengan baik, misalnya
jika sang suami cacat, atau tidak bisa melakukan hubungan biologis, atau tidak
adil dalam mabit (jatah menginap), atau tidak mau atau jarang memenuhi
kebutuhan biologisnya karena condong kepada istri yang lain.
 Ila’artinya “Sumpah Si Suami Tidak Akan Mencampuri Istrinya Dalam
Masa Lebih Dari 4 Bulan Atau Dengan Tidak Menyebut Jangka
Waktunya.”

 Apabila Seorang Suami Bersumpah Sebagaimana Sumpahnya


Tersebut,Hendaklah Ditunggu Sampai 4 Bulan.
Kalau Dia Kembali Baik Kepada Istrinya Sebelum Sampai 4 Bulan,Dia
Diwajibkan Membayar Denda Sumpah (Kafarat) Saja.

 Tetapi Kalau Sampai 4 Bulan Dia Tidak Kembali Baik Kepada


Istrinya,Hakim Berhak Menyuruhnya Memilih Diantara Dua Perkara:
Memebayar Kafarat Sumpah Serta Kembali Baik Kepada Istrinya,Atau
Menalak Istrinya.

 Kalau Suami Itu Tidak Mau Menjalankan Salah Satu Dari Dua Perkara
Tersebut,Hakim Berhak Menceraikan Mereka Dengan Paksa.
Sebagian Ulama Berpendapat,Apabila Sampai 4 Bulan Suami Tidak
Kembali (Campur), Maka Dengan Sendirinya Kepada Istri Itu Jatuh
Talak Bain,Tidak Perlu Dikemukakan Kepada Hakim.
1. Menikah untuk menjauhi perbuatan maksiat
Tujuan utama dari menikah adalah menjauhkan diri dari perbuatan
maksiat. Manusia, makhluk yang tak lepas dari khilaf, bisa saja terjebak dalam
nafsu syahwat. Demi menjaga diri dari perbuatan maksiat, maka menikahlah.
Jika belum mampu, berpuasalah untuk menahan hawa nafsu

2. Menikah sebagai penyempurna agama

Dalam Islam, menikah merupakan penyempurna agama. Menikah bahkan


setara dengan separuh agama. Jadi dengan menikah, separuh agama yang
belum terpenuhi kemudian menjadi sempurna serta semakin kuatlah ibadah
seorang muslim.
3. Menikah demi memiliki keturunan
Niatkan untuk meneruskan garis keturunan sebagai tujuan menikah. Miliki
garis penerus yang berpendidikan baik dan berakhlak mulia. Perbanyaklah
generasi penerus yang berkualitas dan mampu membawa kebaikan bagi
bangsa.

4. Menikah sebagai penegak syari'at agama


Sudah seharusnya sebagai umat muslim untuk menjunjung tinggi syari'at
Islam. Oleh karena itu, jalankan kehidupan pernikahan yang sesuai syari'at
agama, patuhi segala perintah-Nya serta jauhi segala larangan-Nya. In shaa
Allah, pernikahan akan terasa lebih damai dan membahagiakan.

5. Menikah untuk saling memberikan kenyamanan pada pendamping


Sesungguhnya pria dan wanita diciptakan untuk saling memberikan
rasa aman dan nyaman. Apapun itu baik suka maupun duka, bagilah
pada pendamping agar suami dan istri saling merasa nyaman satu sama
lain.
TERIMA KASIH 

Mamang Tamvan

Anda mungkin juga menyukai