1307101030007
PEMBIMBING
dr. Nurrahmah Yusuf,M.Ked (Paru)Sp.P
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SYIAH KUALA
BAGIAN PULMONOLOGI DAN
ILMU KEDOKTERAN RESPIRASI
PENDAHULUAN
• Tuberkulosis di Indonesia merupakan salah satu masalah utama kesehatan
masyarakat, dimana jumlah penderita TB di Indonesia merupakan urutan ke-3
terbanyak di dunia setelah India dan China.Indonesia menyumbang sekitar 10%
dari seluruh kejadian TB di dunia. Pada tahun 2004, diperkirakan terdapat 539.000
kasus baru dengan angka kematian 101.000 orang
• Pleura dibentuk oleh jaringan yang berasal dari mesodermal. Pembungkus ini
dapat dibedakan menjadi pleura viseral yang nmelapisi paru dan pleura parietal
yang yang melapisi dinding dalam hemithorax
• Insiden dan prevalensi hidropneumotoraks berkisar antara 2,4 – 17,8 per 100.000
penduduk per tahun
Prevalence
Prevalence TB MDR
LAPORAN KASUS
Nama : Tn. H
Jenis kelamin : Laki-laki
Umur : 46 tahun
Status : Menikah
Suku : Aceh
Agama : Islam
Alamat : Pucok alue, Aceh Utara
Pekerjaan : Pedagang
No. RM : 1-08-20-45
Tanggal masuk : 26 Februari 2016
Tanggal pemeriksaan : 23 Maret 2016 (12.00 wib)
Anamnesis
Keluhan Utama
• sesak napas
Keluhan Tambahan
• Batuk berdahak
• Dada terasa berat
Anamnesis
Pasien datang dengan sesak nafas yang dialami sejak 1 minggu
sebelum masuk Rumah Sakit, sesak memberat dalam 3 hari terakhir.
Sesak tidak dipengaruhi oleh aktifitas atau cuaca. Sesak diperberat jika
pasien tidur dalam posisi berbaring dan ringan jika pasien tidur
berbaring ke sebelah kiri. Pasien rujukan dari rumah sakit Sigli
didiagnosis dengan Hidropneumothorak + TB paru. Pasien sudah sering
mengalami sesak dalam lebih kurang 4 tahun yang lalu, tetapi tidak
terlalu berat sehingga pasien tidak terlalu meghiraukannya. Nyeri dada
juga dikeluhkan pasien. Pasien merasakan dada terasa berat terutama
pada dada sebelah kiri.
Pasien juga mengeluhkan batuk yang berdahak sejak 4 tahun yang
lalu. Batuk berdahak berwarna kuning kehijauan dan memberat dalam 3
minggu terakhir, batuk berdahak bercampur darah (+) sejak 3 bulan
yang lalu, darah kemerahan, dengan volume ¼ aqua gelas dengan
frekuasi 4-5 kali. Pasien juga mengeluhkan berat badan yang terus
menurun dalam lebih kurang 2,5 tahun terakhir, berat bedan turun 7kg.
Penurunanan nafsu makan (+), berkeringat malan (+).
Pasien mengaku sudah pernah di diagnosis TB paru oleh dokter
dan sudah berobat secara tuntas selama 6 bulan sejak 2 tahun yang lalu.
Anamnesis
RPD
• DM disangkal, HT disangkal
• TB (+) 2 tahun lalu (OAT tuntas)
RPK
• Disangkal
RPS
• Pasien merupakan seorang pedagang di
Sigli, pasien seorang perokok aktif selama
lebih kurang 30 tahun, dengan 2 bungkus
rokok/hari (36 batang/hari), Sejak 1 tahun
yang lalu sudah berhenti merokok.
Minum kopi dan teh manis tidak ada.
Pemeriksaan Fisik
Vital Sign
Keadaan umum : Sakit berat
Kesadaran : Compos mentis
Tekanan darah : 120/70 mmHg
Frekuensi nadi : 96 kali/menit, regular,
cukup, dan kuat angkat.
Frekuensi nafas : 28 kali/menit, regular.
Suhu : 37,0 oC di axilla
Normochephali
Rambut distribusi
merata. Amenis dan ikterik (-)
Pupil isokor, RC (+/+)
Sianonis (-)
Tonsil dan faring
dalam batas normal Telinga normotia,
NCH (-)
retraksi suprasternal
(+)Pembesaran KGB
tidak ada Thoraks ant dan post :
Trakea di tengan I : terpasang WSD pada
hemitoraks kanan,
gerakan asimetris, paru
Soepel, H/L/R tidak kanan tampak tertinggal
BJ I > BJ II
teraba, peristaltik
kesan normal P : Sfka < Sfki
P : redup/ sonor
Edema (-/-), sianosis
(-/-), CRT <2 detik A : vesikuler ( / + ),rh(-/+),
wh (-/-)
Pemeriksan Fisik
Laboratorium RSUZA
Pemeriksaan Laboratorium Darah Lab RSUDZA tanggal 14 Maret 2016
Hematokrit 32 45-55 %
Eosinofil 11 0–6 %
Basofil 1 0–2 %
Netrofil Segmen 68 50 - 70 %
Limfosit 11 20 - 40 %
Monosit 9 2–8 %
SGPT 11 90 - 110
Ureum 14 13 – 43 mg/dl
IVFD RL 15 tetes/menit
Kultur sputum
SANACTI
ONAM
DUBIA AD MALAM
Pleura adalah suatu membran
Anatomi serosa yang melapisi permukaan
dalam dinding toraks kanan dan
kiri,melapisi permukaan superior
diafragma kanan dan kiri, melapisi
mediastinum kanan dan kiri yang
semuanya disebut pleura parietalis..
Diantara kedua pleura tadi
terbentuk ruang yang disebut
rongga pleura yang merupakan
ruang potensial. Pada keadaan
normal rongga pleura tersebut
berisi cairan pleura dalam jumlah
yang sedikit yang menyelimuti
kedua belah pleura yang
memisahkan pleura parital dan
pleura viseral. Penyakit penyakit
yang berhubungan dengan rongga
pleura seperti efusi pleura dan
pneumotoraks. Bila terdapat udara
disertai cairan di dalan rongga
pleura disebut hidropneumotoraks
Anatomi
Pleura berperan dalam sistem
pernapasan melalui tekanan
pleura yang ditimbulkan oleh
rongga pleura.
Jumlah cairan rongga pleura
diatur keseimbangan Starling
yang ditimbulkan oleh tekanan
pleura dan kapiler, kemampuan
sistem penyaliran limfatik
pleura serta keseimbangan
elektrolit.
Definisi Tuberculosis (TB) adalah penyakit
akibat kuman mycobakterium
tuberkulosis sistemis sehingga dapat
mengenai semua organ tubuh
dengan lokasi terbanyak di paru
paru yang biasanya merupakan
lokasi infeksi primer (Arif Mansyur,
2000). Tuberculosis paru merupakan
penyakit infeksi saluran napas bagian
bawah yang menyerang jaringan paru
atau atau parenkim paru oleh basil
mycobakterium tuberculosis. Tb dapat
mengenai hampir semua organ
tubuh
Tekanan intra
Robeknya Iatrogenik
Faktor infeksi alveolar yang Robeknya
dinding dada (post-
atau radang tinggi akibat pleura
dan pleura torakosintesi
paru batuk atau Visceralis
parietalis s)
mengejan.
Patofisiologi
Pecahnya
TB paru Kista
Kecil/Bleb
Hidropneum Akumulasi
othoraks Cairan
SIGNS SYMPTOMS
Gerakan
Sianosis dinding dada
Sesak Nafas
tertinggal (sisi
yang sakit)
Ct-Scan Thoraks
Foto Torako
Thoraks sintesis
USG Thoraks
PEMBAHASAN
KASUS TEORI
Keluhan sesak napas sejak Sesak dapat timbul karena
beberapa bulan ada cairan dan udara pada
belakangan dan semakin pleura
lama semakin memberat
sejak 3 hari sebelum Rangsangan pada pleura
masuk rumah sakit. oleh karena cairan pleura
Sesak yang dirasakan dan udara yang berlebihan
pasien terasa semakin sehingga paru sulit
memberat saat pasien mengembang
melakukan aktivitas
Nyeri pada dada dan dada
terasa berat
PEMBAHASAN
KASUS TEORI