Anda di halaman 1dari 9

Hubungan hakikat Shofia Nurun Alanur S, S.Pd.,M.

Pd

manusia dengan Disampaikan pada Mata Kuliah


pendidikan Filsafat Pendidikan Semester 3
2 pokok bahasan

• Mengapa manusia harus/perlu dididik


• Mengapa manusia mungkin/dapat dididik
Manusia adalah makhluk yang sangat
memerlukan pendidikan(homo educandum),
mengandung 3 pengertian:
• Homo educandee also (makhluk terdidik)
• Homo educabile( makhluk yang dapat
dididik)
Asas-asas Perlunya pendidikan
bagi manusia
• Manusia sebagai makhluk yang belum
selesai
• Tugas dan tujuan manusia adalah menjadi
manusia
• Perkembangan manusia bersifat terbuka
Manusia sebagai makhluk yang belum
selesai
• Manusia disebut sebagai “Homo Sapiens”, artinya
makhluk yang mempunyai kemampuan untuk
berilmu pengetahuan.
• Salah satu insting manusia adalah selalu cenderung
ingin mengetahui segala sesuatu di sekelilingnya yang
belum diketahuinya
• Manusia tidak mampu menciptakan dirinya sendiri,
beradanya manusia di dunia bukan pula sebagai hasil
evolusi tanpa Pencipta sebagaimana diyakini penganut
Evolusionisme, melainkan sebagai ciptaan Tuhan.
• istilah Martin Heidegger benda-benda di sebut sebagai
"yang berada", dan bahwa benda-benda itu hanya
"vorhanden", artinya hanya terletak begitu saja di
depan orang, tanpa ada hubungannya dengan orang itu;
benda-benda baru berarti sebagai sesuatu, misalnya
sebagai kursi jika dihubungkan dengan manusia yang
membuatnya, yang memeliharanya atau
menggunakannya
• Manusia bereksistensi di dunia, artinya ia bertanggung
jawab atas dirinya mau jadi apa dan siapa dirinya
sebagai bentuk tanggung jawab terhadap Tuhannya.
Tugas dan tujuan manusia
adalah menjadi manusia
• manusia bersifat otonom, ia bebas
menentukan pilihannya ingin menjadi
apa atau menjadi siapa di masa
depannya.
• Karl Jaspers menyatakannya dalam
kalimat: "to be a man is to become
a man", ada sebagai manusia adalah
menjadi manusia
Perkembangan manusia bersifat
terbuka
 Manusia berkembang sesuai kodrat dan martabat kemanusiaannya
atau mampu menjadi manusia, sebaliknya mungkin pula ia
berkembang ke arah yang kurang sesuai atau bahkan tidak sesuai
dengan kodrat dan martabat kemanusiaannya.
 kemampuan berjalan tegak di atas dua kaki, kemampuan berbicara,
dan kemampuan berperilaku lainnya yang lazim dilakukan manusia
yang berkebudayaan, tidak dibawa manusia sejak kelahirannya.
Demikian halnya dengan kesadaran akan tujuan hidupnya,
kemampuan untuk hidup sesuai individualitas, sosialitasnya, tidak
dibawa manusia sejak kelahirannya, melainkan harus diperoleh
manusia melalui belajar, melalui bantuan berupa pengajaran,
bimbingan, latihan, dan kegiatan lainnya yang dapat dirangkumkan
dalam istilah pendidikan.
Kesimpulan
• Immanuel Kant dalam teori pendidikannya
menyatakan “Man can become man through
education only“
• Sejalan dengan M. J. Langeveld bahwa
manusia dengan sebagai Animal Educandum,
maknanya manusia pada hakikatnya adalah
makhluk yang dapat dididik dan “home
educandus” artinya manusia adalah makhluk
yang bukan saja harus dan dapat dididik tetapi
juga harus dan dapat mendidik.

Anda mungkin juga menyukai