Anda di halaman 1dari 3

Nama : Bay Dowi

NIM : 857964906

Kelas : PGSD 2

Mata Kuliah : Pengantar Pendidikan MKDK4001

1. Asas-asas keharusan atau perlunya pendidikanbagi manusia:


a. Manusia sebagai makhluk yang belum selesai
Manusia tidak bisa menciptakan dirinya sendiri, beradanya manusia di dunia bukan
juga karena hasil evolusi tanpa Pencipta sebagaimana diyakini penganut
Evolusionisme, melainkan sebagai ciptaan Tuhan. Manusia bereksistensi di dunia.
Artinya, manusia secara aktif “mengadakan” dirinya, tetapi bukan dalam arti
menciptakan dirinya sebagaimana Tuhan menciptakan manusia, melainkan manusia
harus bertanggung jawab atas keberadaan dirinya, ia harus bertanggung jawab
menjadi apa atau menjadi apa nantinya. Berinteraksi berarti merencanakan,
berbuat, dan menjadi sehingga dengan demikian setiap manusia dapat menjadi lebih
atau kurang dari keadaannya. Dalam kalimat lain dapat dinyatakan bahwa manusia
bersifat terbuka, manusia adalah makhluk yang belum selesai “mengadakan”
dirinya.
b. Tugas dan tujuan manusia adalah menjadi manusia
Sejak kelahirannya manusia memang adalah manusia, tetapi tidak secara otomatis
menjadi manusia dalam arti dapat memenuhi dalam berbagai aspek hakikat
manusia. Sebagai individu atau pribadi, manusia bersifat otonom, ia bebas
menentukan pilihannya, tetapi bahwa bebas itu selalu berarti terikat pada nilai-nilai
tertentu yang menjadi pilihannya dan dengan kebesan itulah seseorang pribadi
wajib bertanggung jawab serta akan diminta pertanggungjawabannya. Sebab itu,
tiada makna lain bahwa berada sebagai manusia adalah mengemban tugas dan
mempunyai tujuan untuk menjadi manusia, atau bertugas mewujudkan berbagai
aspek hakikat manusia. Karl Jaspers menyatakan dalam kalimat: “ to be a man is to
become a man”, ada sebagai manusia adalah menjadi manusia (Fuad Hasan,1973).
Implikasinya jika seseorang tidak selalu berupaya untuk menjadi manusia maka ia
tidaklah berada sebagai manusia.
c. Perkembangan manusia bersifat terbuka
Manusia dilahirkan ke dunia dengan mengemban suatu keharusan untuk menjadi
manusia, ia diciptakan dengan susunan yang baik dan berbagai potensial untuk
menjadi manusia. Namun demikian, dalam kenyataan hidupanya, perkembangan
manusia bersifat terbuka atau mengandung berbagai kemungkinan. Manusia
mungkin berkembang menjadi manusia yang sesuai kodrat dan martabat
kemanusiaannya atau sebaliknya mungkin pula ia berkembang ke arah yang kurang
sesuai bahkan tidak sesuai dengan kodrat dan martabat kemanusiaannya. Jadi
kemampuan berjalan dengan dua kaki, kemampuan berbicara,kemampuan
berperilaku lainnya yang lazim dilakukan manusia yang berkebudayaan, tidak di
bawa manusia sejak kelahirannya. Demikian halnya dengan kesadaran akan tujuan
hidupnya, kemampuan hidup sesuai individualitas, sosialitasnya, tidak di bawa
manusia sejak kelahirannya, melainkan harus diperoleh manusia melalui belajar,
melalui bantuan berupa pengajaran, bimbingan, latihan, dan kegiatan lainnya yang
dapat dirangkum dalan istilah pendidikan. “ Man can become man through
education only”, demikian pernyataan Immanuel Kant dalam teori pendidikannya.
2. Proses mencapai tujuan pendidikan untuk menghasilkan manusia yang unggul baik
secara pribadi maupun penguasaan ilmu pengetahuan tidak hanya tergantung tentang
bagaimana sistem pendidikan dijalankan oleh lingkungan pendidikan formal. Namun
juga dipengaruhi oleh lingkungan keluarga serta lingkungan masyarakat. Hubungan dari
ketiganya disebut sebagai tripusat pendidikan. Pendidikan tidak dapat berdiri sendiri,
namun ada hubungan saling mempengaruhi diantara lingkungan pendidikan. Secara
umum fungsi lingkungan pendidikan adalah membantu peserta didik dalam interaksi
dengan berbagai lingkungan sekitarnya, utamanya berbagai sumber daya pendidikan
yang tersedia, agar dapat mencapai tujuan pendidikan yang optimal. Terdapat
hubungan timbal balik dan saling mempengaruhi antara lingkungan yang satu dengan
lingkungan yang lain. Lingkungan keluarga sebagai dasar pembentukan sikap dan sifat
manusia. Lingkungan sekolah sebagai bekal keterampilan dan ilmu pengetahuan,
sedangkan lingkungan masyarakat merupakan tempat praktek dari bekal yang diperoleh
di keluarga dan sekolah sekaligus sebagai tempat pengembangan kemampuan diri.
3. Unsur-unsur universal kebudayaan apa saja yang ada pada kebudayaan masyarakat
Minahasa adalah Bahasa. Terdapat delapan bahasa daerah yang dipergunakan oleh
delapan etnis seperti Tounsea, Toumbulu, Tountembuan, Toulour, Tounsawang, Pasan
Ratahan, Ponosukan Belang, dan Bantik. Selain Bahasa Indonesia, ada yang
menggunakan bahasa Belanda, khususnya para orangtua yang menguasai bahasa
Belanda. Bahasa Malayu Manado adalah bahasa umum yang dipergunakan dalam
komunikasi antara sub-sub etnik Minahasa maupun antara mereka dengan penduduk
dari suku lainnya terutama di kota orang menggunakan bahasa Malayu Manado sebagai
bahasa ibu.
4. Penyebab terjadinya perubahan sosial pada wacana tersebut adalah karena jumlah
penduduk yang terus bertambah, dimana kejadian itu membuat banyak perubahan
terutama pada alam dan juga sosial. Perubahan alam yang terjadi yaitu lahan yang
sudah diubah menjadi altivitas pembangunan membuat banyak bahaya dari alam yanv
terjadi misalnya banjir. Sedangkan perubahan pada sosial adalah kemiskinan. Terjadinya
pertumbuhan penduduk membuat banyak tingkat kemiskinan yang terjadi.
5. Faktor pendukung kemajuan inovasi pendidikan berdasarkan kegiatan Ibu Lilik adalah:
a. Guru. Sasaran utamanya adalah guru. Sebagai seorang pendidik, guru berada di
garda terdepan dalam memastikan kelangsungan belajar siswa di kelas. Keahlian
pendidikan guru pasti akan mengubah pengetahuan dan moral siswa.
b. Siswa. Siswa adalah tujuan utama pendidikan. Nilai siswa dapat dijadikan sebagai
tolak ukur keberhasilan proses pembelajaran. Namun, siswa perlu dilibatkan dalam
inovasi, meskipun hanya dilakukan dalam bentuk rujukan, seperti belajar dari inovasi
atau mengkomunikasikan pengetahuan yang diperoleh antar siswa.
c. Kurikulum. Kurikulum merupakan pedoman bagi guru untuk belajar. Oleh karena itu,
segala inovasi yang diterapkan di sekolah harus terlebih dahulu diselaraskan dengan
kurikulum. Tanpa kurikulum, inovasi tidak dapat mencapai tujuannya. Inovasi
kurikulum dapat diartikan sebagai gagasan untuk menciptakan kurikulum baru
dengan memaksimalkan potensi pemecahan masalah.
d. Fasilitas. Inovasi fasilitas sekolah tidak bisa diabaikan begitu saja. Tanpa peralatan
yang memadai, pembelajaran tidak akan bermanfaat.
e. Masyarakat. Masyarakat secara tidak langsung menjadi sasaran inovasi. Inovasi
memiliki dampak langsung pada siswa. Sekarang, para siswa yang berpartisipasi
dalam lingkungan masyarakat secara langsung. Oleh karena itu, masyarakat dapat
menjadi faktor yang perlu diperhatikan dalam inovasi.

Anda mungkin juga menyukai