Reguler Pagi B
TOXOPLASMOSIS
AMOEBIASIS
TAXOPLASMOSIS
A. DEFINISI
Toksoplasmosis adalah infeksi pada
manusia yang ditimbulkan oleh parasit
protozoa (organisme bersel satu) Toxoplasma
gondii (T. gondii). Parasit ini seringkali terdapat
pada kotoran kucing atau daging yang belum
matang.
TAXOPLASMOSIS
C. TAKSONOMI
Toxoplasma gondii
Phylum: Apicomplexa
Class: Conoidasida
Order: Eucoccidiorida
Family: Sarcocystidae
Subfamily: Toxoplasmatinae
Genus: Toxoplasm
TAXOPLASMOSIS
D. PATOFISIOLOGIS
Patofisiologi toxoplasmosis pada
populasi imunokompeten bersifat
asimtomatik akibat adanya proteksi dari
sistem imun. Pada bayi dan pasien
imunokompromais, toxoplasmosis akan
menyebabkan terjadinya abses dan
inflamasi dari jaringan lokal.
TAXOPLASMOSIS
F. DIAGNOSIS
Dilakukan tes darah guna mengetahui
kadar anti bodi tubuh terhadap parasite
T.gondii
Pemindaian MRI guna memastikan
apakah infeksi sudah menjelar ke otak
atau tidak
TAXOPLASMOSIS
G. TUJUAN TERAPI
Untuk melindungi janin dari penularan
organisme Toxoplasma pada ibu yang
terinfeksi aktif
Monoterapi spiramisin hanya efektif jika
diberikan selama tahap awal kehamilan
dan pada prinsipnya merupakan
tindakan pencegahan
TAXOPLASMOSIS
I. TERAPI FARMAKOLOGI
Pyrimethamine / Sulfadoxine
Indikasi : antiparasit, antimalaria
Mekanisme kerja : membunuh parasit yang
berada pada aliran darah
Dosis : Awal 20 mg dalam dosis
terbagi/hri, dilanjutkan dengan 75-100
mg selama sekurang kurangnya 6
minggu.
Dosis pemeliharaan: 25-50 mg.
Dapat digunakan dalam kombinasi
dengan sulfadiazine 6-8 mg dalam 4
dosis terbagi selama 4-6 minggu
TAXOPLASMOSIS
Efek samping :
rasa tidak enak pada perut
Alergi
Supresi sumsum tulang
TAXOPLASMOSIS
ALGORITMA
TAXOPLASMOSIS
STUDI KASUS
Toxoplasma gondii pada tahun 1908 pertama kali ditemukan
pada binatang
mengerat, yaitu Ctenodactylus gundi, di suatu laboratorium di
Tunisia dan
pada seekor kelinci di suatu laboratorium di Brazil. Pada tahun
1973 parasit
ini ditemukan pada neonatus dengan ensefalitis. Walaupun
transmisi
intrauterin secara transplasental sudah diketahui, tetapi baru pada
tahun 1970
daur hidup parasit ini menjadi jelas, ketika ditemukan daur
seksualnya pada
kucing. Setelah dikembangkan tes serologi yang sensitif oleh Sabin
dan
Feldman (1948), zat anti Toxoplasma gondii ditemukan kosmopolit,
terutama
di daerah dengan iklim panas dan lembab
AMOEBIASIS
A. DEFINISI
Amoebiasis adalah infeksi usus besar
dan terkadang infeksi hati. Parasit yang
menyebabkan kondisi ini
adalah Entamoeba histolytica.
AMOEBIASIS
C. TAKSONOMI
Entamoeba histolytica
Domain: Eukaryota
Kingdom: Amoebozoa
Filum: Archamoebae
Subfilum: Conosa
Kelas: Tubulinea
Ordo: Amoebida
Famili: Entamoebidae
Genus: Entamoeba
Spesies: E. histolytica
AMOEBIASIS
D. PATOFISIOLOGIS
Patofisiologi amebiasis, dikenal juga
sebagai amubiasis, amoebiasis, atau
disentri ameba, berkaitan dengan
terjadinya infeksi oleh Entamoeba
histolytica, transmisi parasit, dan respon
imun .
AMOEBIASIS
F. DIAGNOSIS
Radiological examination
G. TUJUAN TERAPI
I. TERAPI FARMAKOLOGI
Obat antibiotik
metronidazole
tinidazole
Mekanisme kerja :
Dosis :
Dosis untuk pasien dewasa : 500-750 mg tiap 8 jam sekali
(selama 5-10 hari).
Dosis untuk anak-anak : 35-50 mg/kgBB, dosis dibagi tiap 8
jam sekali (selama 10 hari)
Indikasi :
Menangani infeksi akibat bakteri atau parasit di sistem
reproduksi, saluran pencernaan, kulit, jantung, tulang, sendi,
paru-paru, darah, sistem saraf dan daerah tubuh lainnya.
AMOEBIASIS
Efek samping :
Sakit kepala
Mual &Muntah
Hilangnya nafsu makan
Diare
Sembelit
Rasa pahit di mulut
Perubahan warna urine menjadi lebih
gelap
AMOEBIASIS
Farmakodinamik
Konversi molekul menjadi bentuk radikal
bebas short lived (sitoplasma bakteri)
Obat aktif terhadap kuman
Obat bersifat sitotoksik dan dapat berinteraksi
dengan DNA, menghambat sintesis asam
nukleat (merusak DNA kuman)
Degradasi DNA dan kematian sel
AMOEBIASIS
ALGORITMA
AMOEBIASIS
STUDI KASUS
Sebagai salah satu penyebab diare, E.
histolytica pertama kali ditemukan oleh Losch
pada tahun 1875 dari tinja seorang penderita diare
di Leningrad, Rusia. Pada saat otopsi, Losch
menemukan E. histolytica bentuk trofozoit dalam
usus besar, namun Losch tidak mengetahui
hubungan kausal antara parasit ini dengan
kelainan ulkus usus tersebut. 6,7,8 Tahun 1890, Sir
William Osler melaporkan untuk pertama kali
adanya kasus amebiasis di Amerika Utara pada
tinja seorang pasien.
PUSTAKA
Eddy Soewandojo. 2002 . Amebiasis -- Buku Ajar
Ilmu Penyakit Dalam. Jilid I. Edisi Ketiga.
Jakarta : Balai Penerbit FK UJ.
Natadisastra D, Agoes R. 2009. Parasitologi
Kedokteran ditinjau dari Organ Tubuh yang
Diserang. Jakarta: EGC.
James Chin. 2006. Manual Pemberantasan
Penyakit Menular. Editor Penterjemah: INyoman
Kandun. Jakarta : Infomedika
Lacasse, Alexandre. 2009 . Amebiasis. Medscape
CME. University of Tennessee, Memphis