Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL)

K3 MEKANIK DI PROYEK PEMBANGUNAN KELAS BERSAMA UNIVERSITAS AIRLANGGA (PT SASMITO)


DAN K3 PESAWAT UAP BEJANA TEKAN DI RUMAH SAKIT UNIVERSITAS AIRLANGGA
Deti Rachmawati

Rafiqah Rana
Febrianti

Shabrina Firsta
Aulia
Merry Andrianti

Ita Riyana
Limbong Nesya Shera
Iksani

Tazkia Salsabila Riska Ayu Y.

Anggota Kelompok 2
K3 Mekanik di Proyek Pembangunan Kelas
Bersama Universitas Airlangga (PT Sasmito)
Temuan
 PT Sasmito mempergunakan
excavator jenis diesel sejumlah 1
unit pesawat yang saat ini
sedang beroperasi untuk
pembangunan gedung kuliah
bersama.
 PT Sasmito mengoperasikan
pesawat angkat dan angkut jenis
excavator yang tidak memiliki
nameplate pada alat tersebut.
Dasar Hukum
 Berdasarkan ketentuan sebagaimana tertuang
dalam Undang Undang nomor 1 tahun 1970
tentang keselamatan kerja yang tertera pada pasal 3
mengenai syarat syarat keselamatan kerja ayat (1)
huruf (a) yang berbunyi “mencegah dan
mengurangi kecelakaan” yang berkaitan dengan
poin pada huruf n yang berbunyi “ mengamankan
dan memperlancar pengangkutan orang, binatang
tanaman atau barang. dan yang berkaitan dengan
peraturan lainnya yaitu Peraturan Mentri Tenaga
Kerja Nomor 5 Tahun 1985 tentang pesawat angkat
dan angkut yang berbunyi bahwa “ beban
maksimum yang diizinkan dari pesawat angkat dan
angkut harus ditulis pada bagian yang mudah
dilihat dan dibaca dengan jelas”.
Sanksi  Atas pelanggaran tersebut diatas, Saudara dapat
dikenakan sanksi sebagaimana tertuang dalam Pasal
143 Ayat (1) Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor 5
Tahun 1985 tentang Pesawat Angkat dan Angkut

“Pengurus yang melanggar ketentuan tersebut Pasal


142 diancam dengan hukuman kurungan selama-
lamanya 3 (tiga) bulan atau denda setinggi-tingginya
Rp.100.000,- (seratus ribu rupiah) sesuai dengan Pasal
15 Ayat (2) dan (3) Undang-undang No. 1 Tahun 1970
tentang Keselamatan Kerja.”
Saran Tindak
Lanjut

Pada Pasal 142 berbunyi “Pengurus


harus bertanggungjawab terhadap
ditaatinya Peraturan Menteri ini.”
K3 PESAWAT UAP BEJANA TEKAN DI RUMAH SAKIT
UNIVERSITAS AIRLANGGA
Temuan
 Bahwa institusi Rumah Sakit
Pendidikan Universitas Airlangga
mempergunakan Bejana Bertekanan
jenis Air Receiver Tank sejumlah 1
(satu) unit dengan kapasitas volume
6000 liter.

 Memiliki tekanan kerja 8 bar, merk


VRV Asia Pacific nomor seri 12T0610
tahun pembuatan 2012 dimana pesawat
tersebut belum memiliki dokumen
pemeriksaan dan pengujian.
Dasar Hukum
 Berdasarkan ketentuan sebagaimana tertuang dalam
Undang-undang No. 1 Tahun 1970 Pasal 3 Ayat (1)
huruf
a.”Dengan peraturan eprundangan ditetapkan
syarat-syarat keselamatan kerja untuk: Mencegah
mengurangi kecelakaan, Jo. Huruf
c. mencegah dan mengurangi bahaya peledakan,

 Jo Pasal 68 Peraturan Menteri Ketenagakerjan


Republik Indonesia Nomor: 37 tahun 2016 Tentang
Keselamatan dan kesehatan kerja Bejana tekanan
dan tangka timbun dinyatakan “Setiap kegiatan
perencanaan, pembuatan, pemasangan, pengisian,
pengangkutan, pemakaian, pemeliharaan, perbaikan,
modifikasi, dan penyimpanan Bejana Tekanan dan
Tangki Timbun harus dilakukan pemeriksaan dan/atau
pengujian.
•Sanksi Atas pelanggaran tersebut diatas saudara
dikenakan sanksi sebagaimana tertuang pada
pasal 15 ayat 2 undang undang nomor 1 tahun
1970 tentang keselamatan kerja “ peraturan
perundangan tersebut pada ayat 1 dapat
memberikan ancaman pidana atas pelanggaran
peraturannya dengan hukuman kurungan
selama – lamanya 3 (tiga) bulan atau denda
setinggi-tingginya Rp.100.000,- (Seratus ribu
rupiah).
Saran Tindak
Lanjut
Atas pelanggaran tersebut diatas
Saudara dapat diberikan sanksi
sebagaimana tertuang dalam pasal 87
dinyatakan “Pengusaha dan/atau
pengurus yang tidak memenuhi
ketentuan dalam Peraturan Menteri ini
dikenakan sanksi sesuai dengan
Undang-Undang nomor 1 tahun 1970
tentang Keselamatan Kerja dan
Undang-Undang Nomor 13 Tahun
2003 tentang Ketenagakerjaan.
TerimaKasih

Anda mungkin juga menyukai