FAIZ IRYA GINAR (02) LUH MADE PUSPARANI (15) NI KADEK ARI JULIANTARI (21) NI KETUT TERESA (23) NI MADE HARI WIRAGAWI(27) JUST IN TIME (JIT ) SUATU SISTEM PRODUKSI YANG DIRANCANG UNTUK MENDAPATKAN JUST IN TIME KUALITAS, MENEKAN JIT BIAYA DAN MENCAPAI WAKTU PENYERAHAN SEEFISIEN MUNGKIN DENGAN MENGHAPUS SELURUH JENIS PEMBOROSAN SEHINGGA BARANG & JASA SAMPAI KE TANGAN KONSUMEN TEPAT WAKTU . ASPEK POKOK JIT 1. Menghilangkan semua aktifitas atau sumber daya yang tidak memberikan nilai tambah terhadap produk atau jasa yang dihasilkan perusahaan. 2. Komitmen terhadap kualitas prima. Menekankan pada kualitas produk yang dihasilkan. 3. Mendorong perbaikan berkesinambungan untuk meningkatkan efisiensi. Staff maintenance akan terus melakukan perbaikan dalam proses produksi sehingga dapat diaplikasikan oleh staff operator atas sistem produksi yang terbaik. 4. Memberikan tekanan pada penyederhanaan aktivitas dan peningkatan visibilitas aktivitas yang memberikan nilai tambah. TUJUAN UTAMA JIT 1.ZERO DEFFECT 2.ZERO SET-UP TIME 3.ZERO LOT EXCESS 4.ZERO HANDLING 5.ZERO QUEUES 6.ZEROLEAD TIME HAL YANG PERLU 1.ALIRAN MATERIAL DIPERHATIKAN DALAM YANG LANCAR PENERAPAN JIT 2.PENGURANGAN WAKTU SET –UP 3.PENGURANGAN LEAD TIME VENDOR 4.KOMPONEN ZERO DEFECT 5.KONTROL LANTAI PRODUKSI YANG DISIPLIN PEMASOK
SALAH SATU MITRA (ORANG ATAUPUN BADAN USAHA
) YANG MENYALURKAN BAHAN BAKU YANG DIBUTUHKAN PERUSAHAAN DALAM PRODUKSI BARANG MAUPUN JASA . CONTOH PERANAN PEMASOK 1.KEPATUHAN TERHADAP HUKUM SETEMPAT 2.MELAKSANAKAN TRANSAKSI YANG ADIL KEPADA SEMUA PENGECER 3.KEMUNGKINAN HARGA TERBAIK 4.TIDAK ADA KONFLIK KEPENTINGAN UNTUK PEMASOK PENERAPAN MANAJEMEN HUBUNGAN PEMASOK MEMBANGUN KERJASAMA YANG LANGGENG BERINVESTASI MELALUI TEKNOLOGI MELAKUKAN PEMBAYARAN KE PEMASOK TEPAT WAKTU PERJANJIAN PEMASOK YANG DISEDERHANAKAN TATA LETAK JIT (JIT LAYOUT)
PERPINDAHAN (MOVEMENT),TATA LETAK JIT (JIT
LAYOUT) MENGURANGI BENTUK LAIN PEMBOROSAN YAITU PERGERAKAN . PERSEDIAN (INVENTORY)
Bahan atau barang yang disimpan yang akan digunakan
untuk memenuhi tujuan tertentu. Setiap perusahaan yang melakukan kegiatan usaha umumnya memiliki persediaan. Apabila jumlah persediaan terlalu besar (overstock) mengakibatkan timbulnya dana menganggur yang besar, juga menimbulkan resiko kerusakan barang yang lebih besar dan biaya penyimpanan yang tinggi. Namun jika persediaan terlalu sedikit mengakibatkan resiko terjadinya kekurangan persediaan (stockout) karena seringkali barang tidak dapat didatangkan secara mendadak dan sebesar yang dibutuhkan, yang menyebabkan terhentinya proses produksi, tertundanya penjualan, bahkan hilangnya pelanggan. JENIS INVENTORY • PERSEDIAAN BAHAN BAKU (RAW MATERIAL INVENTORY)
• PERSEDIAAN BARANG SETENGAH JADI (WORKING
IN PROCESS INVENTORY)
• PERSEDIAAN PEMELIHARAAN ,PERBAIKAN ,DAN
OPERASI • PERSEDIAAN BARANG JADI (FINISHED GOODS INVENTORY) PENJADWALAN (SHEDULING)
Penjadwalan (Scheduling) atau membuat Jadwal adalah salah satu
kegiatan yang penting dalam proses produksi ataupun pekerjaan suatu proyek. Penjadwalan digunakan sebagai dasar untuk mengalokasikan sumber daya pabrik seperti mesin dan peralatan produksi, merencanakan sumber daya manusia yang akan digunakan, pembelian material dan merencanakan proses produksi. KUALITAS PRODUK Kualitas Produk (Product Quality) Kualitas Produk (Product Quality) adalah kemampuan suatu produk untuk melaksanakan fungsinya meliputi, daya tahan keandalan, ketepatan kemudahan operasi dan perbaikan, serta atribut bernilai lainnya. Untuk meningkatkan kualitas produk perusahaan dapat menerapkan program ”Total Quality Manajemen (TQM)”. Selain mengurangi kerusakan produk, tujuan pokok kualitas total adalah untuk meningkatkan nilai konsumen. 1.Performance (kinerja), berhubungan dengan karakteristik operasi dasar dari sebuah produk. 2. Durability (daya tahan), yang berarti berapa lama atau umur produk yang bersangkutan bertahan sebelum produk tersebut harus diganti. Semakin DIMENSI besar frekuensi pemakaian konsumen terhadap produk maka semakin besar KUALITAS pula daya produk. PRODUK 3. Conformance to specifications (kesesuaian dengan spesifikasi), yaitu sejauh mana karakteristik operasi dasar dari sebuah produk memenuhi spesifikasi tertentu dari konsumen atau tidak ditemukannya cacat pada produk. 4. Features (fitur), adalah karakteristik produk yang dirancang untuk menyempurnakan fungsi produk atau menambah ketertarikan konsumen terhadap produk. 5. Reliability (reliabilitas), adalah probabilitas bahwa produk akan bekerja dengan memuaskan atau tidak dalam periode waktu tertentu. Semakin kecil kemungkinan terjadinya kerusakan maka produk tersebut dapat diandalkan. 6. Aesthetics (estetika), berhubungan dengan bagaimana penampilan produk. 7. Perceived quality (kesan kualitas), sering dibilang merupakan hasil dari penggunaan pengukuran yang dilakukan secara tidak langsung karena terdapat kemungkinan bahwa konsumen tidak mengerti atau kekurangan informasi atas produk yang bersangkutan. 8. Serviceability, meliputi kecepatan dan kemudahan untuk direparasi, serta kompetensi dan keramahtamahan staf layanan. OPERASI RAMPING Operasi Ramping (lean operation) memasok sesuai dengan keinginan pelanggan ketika pelanggan mengingingkannya, tanpa pemborosan, dan melalui perbaikan berkelanjutan. Perbedaan antara ketiganya adalah: JIT menekankan pada penyelesaian masalah;
TPS menekankan pada pembelajaran pegawai dan
peningkatan lingkungan lini perakitan; operasi ramping menekankan pemahaman mengenai pelanggan. SEKIAN DAN TERIMAKASIH
Manajemen waktu dalam 4 langkah: Metode, strategi, dan teknik operasional untuk mengatur waktu sesuai keinginan Anda, menyeimbangkan tujuan pribadi dan profesional
Rencana akumulasi yang dibuat sederhana: Bagaimana dan mengapa berinvestasi di bidang keuangan dengan membangun rencana akumulasi otomatis yang disesuaikan untuk memanfaatkan tujuan Anda