Anda di halaman 1dari 16

OM SWASTYASTU

DISUSUN OLEH :KELOMPOK 6


FAIZ IRYA GINAR (02)
LUH MADE PUSPARANI (15)
NI KADEK ARI JULIANTARI (21)
NI KETUT TERESA (23)
NI MADE HARI WIRAGAWI(27)
JUST IN TIME (JIT )
SUATU SISTEM
PRODUKSI YANG
DIRANCANG UNTUK
MENDAPATKAN
JUST IN TIME KUALITAS, MENEKAN
JIT BIAYA DAN MENCAPAI
WAKTU PENYERAHAN
SEEFISIEN MUNGKIN
DENGAN MENGHAPUS
SELURUH JENIS
PEMBOROSAN
SEHINGGA BARANG &
JASA SAMPAI KE
TANGAN KONSUMEN
TEPAT WAKTU .
ASPEK POKOK JIT
1. Menghilangkan semua aktifitas atau sumber daya yang
tidak memberikan nilai tambah terhadap produk atau
jasa yang dihasilkan perusahaan.
2. Komitmen terhadap kualitas prima. Menekankan pada
kualitas produk yang dihasilkan.
3. Mendorong perbaikan berkesinambungan untuk
meningkatkan efisiensi. Staff maintenance akan terus
melakukan perbaikan dalam proses produksi sehingga
dapat diaplikasikan oleh staff operator atas sistem
produksi yang terbaik.
4. Memberikan tekanan pada penyederhanaan aktivitas dan
peningkatan visibilitas aktivitas yang memberikan nilai
tambah.
TUJUAN UTAMA JIT
1.ZERO DEFFECT
2.ZERO SET-UP TIME
3.ZERO LOT EXCESS
4.ZERO HANDLING
5.ZERO QUEUES
6.ZEROLEAD TIME
HAL YANG PERLU
1.ALIRAN MATERIAL
DIPERHATIKAN DALAM
YANG LANCAR
PENERAPAN JIT
2.PENGURANGAN
WAKTU SET –UP
3.PENGURANGAN LEAD
TIME VENDOR
4.KOMPONEN ZERO
DEFECT
5.KONTROL LANTAI
PRODUKSI YANG
DISIPLIN
PEMASOK

SALAH SATU MITRA (ORANG ATAUPUN BADAN USAHA


) YANG MENYALURKAN BAHAN BAKU YANG
DIBUTUHKAN PERUSAHAAN DALAM PRODUKSI
BARANG MAUPUN JASA .
CONTOH PERANAN PEMASOK
1.KEPATUHAN TERHADAP
HUKUM SETEMPAT
2.MELAKSANAKAN TRANSAKSI
YANG ADIL KEPADA SEMUA
PENGECER
3.KEMUNGKINAN HARGA
TERBAIK
4.TIDAK ADA KONFLIK
KEPENTINGAN UNTUK
PEMASOK
PENERAPAN MANAJEMEN
HUBUNGAN PEMASOK
 MEMBANGUN KERJASAMA YANG LANGGENG
 BERINVESTASI MELALUI TEKNOLOGI
 MELAKUKAN PEMBAYARAN KE PEMASOK TEPAT
WAKTU
 PERJANJIAN PEMASOK YANG DISEDERHANAKAN
TATA LETAK JIT (JIT LAYOUT)

PERPINDAHAN (MOVEMENT),TATA LETAK JIT (JIT


LAYOUT) MENGURANGI BENTUK LAIN
PEMBOROSAN YAITU PERGERAKAN .
PERSEDIAN (INVENTORY)

Bahan atau barang yang disimpan yang akan digunakan


untuk memenuhi tujuan tertentu. Setiap perusahaan yang
melakukan kegiatan usaha umumnya memiliki
persediaan.
Apabila jumlah persediaan terlalu besar (overstock)
mengakibatkan timbulnya dana menganggur yang besar,
juga menimbulkan resiko kerusakan barang yang lebih
besar dan biaya penyimpanan yang tinggi. Namun jika
persediaan terlalu sedikit mengakibatkan resiko
terjadinya kekurangan persediaan (stockout) karena
seringkali barang tidak dapat didatangkan secara
mendadak dan sebesar yang dibutuhkan, yang
menyebabkan terhentinya proses produksi, tertundanya
penjualan, bahkan hilangnya pelanggan.
JENIS INVENTORY
• PERSEDIAAN BAHAN BAKU (RAW MATERIAL
INVENTORY)

• PERSEDIAAN BARANG SETENGAH JADI (WORKING


IN PROCESS INVENTORY)

• PERSEDIAAN PEMELIHARAAN ,PERBAIKAN ,DAN


OPERASI
• PERSEDIAAN BARANG JADI (FINISHED GOODS
INVENTORY)
PENJADWALAN (SHEDULING)

Penjadwalan (Scheduling) atau membuat Jadwal adalah salah satu


kegiatan yang penting dalam proses produksi ataupun pekerjaan
suatu proyek. Penjadwalan digunakan sebagai dasar untuk
mengalokasikan sumber daya pabrik seperti mesin dan peralatan
produksi, merencanakan sumber daya manusia yang akan
digunakan, pembelian material dan merencanakan proses produksi.
KUALITAS PRODUK
Kualitas Produk (Product Quality)
Kualitas Produk (Product Quality) adalah
kemampuan suatu produk untuk melaksanakan
fungsinya meliputi, daya tahan keandalan,
ketepatan kemudahan operasi dan perbaikan,
serta atribut bernilai lainnya. Untuk
meningkatkan kualitas produk perusahaan
dapat menerapkan program ”Total Quality
Manajemen (TQM)”. Selain mengurangi
kerusakan produk, tujuan pokok kualitas total
adalah untuk meningkatkan nilai konsumen.
1.Performance (kinerja), berhubungan dengan karakteristik operasi dasar dari
sebuah produk.
2. Durability (daya tahan), yang berarti berapa lama atau umur produk yang
bersangkutan bertahan sebelum produk tersebut harus diganti. Semakin
DIMENSI besar frekuensi pemakaian konsumen terhadap produk maka semakin besar
KUALITAS pula daya produk.
PRODUK 3. Conformance to specifications (kesesuaian dengan spesifikasi), yaitu sejauh
mana karakteristik operasi dasar dari sebuah produk memenuhi spesifikasi
tertentu dari konsumen atau tidak ditemukannya cacat pada produk.
4. Features (fitur), adalah karakteristik produk yang dirancang untuk
menyempurnakan fungsi produk atau menambah ketertarikan konsumen
terhadap produk.
5. Reliability (reliabilitas), adalah probabilitas bahwa produk akan bekerja
dengan memuaskan atau tidak dalam periode waktu tertentu. Semakin kecil
kemungkinan terjadinya kerusakan maka produk tersebut dapat diandalkan.
6. Aesthetics (estetika), berhubungan dengan bagaimana penampilan produk.
7. Perceived quality (kesan kualitas), sering dibilang merupakan hasil dari
penggunaan pengukuran yang dilakukan secara tidak langsung karena
terdapat kemungkinan bahwa konsumen tidak mengerti atau kekurangan
informasi atas produk yang bersangkutan.
8. Serviceability, meliputi kecepatan dan kemudahan untuk direparasi, serta
kompetensi dan keramahtamahan staf layanan.
OPERASI RAMPING
Operasi Ramping (lean operation) memasok sesuai
dengan keinginan pelanggan ketika pelanggan
mengingingkannya, tanpa pemborosan, dan melalui
perbaikan berkelanjutan. Perbedaan antara
ketiganya adalah:
 JIT menekankan pada penyelesaian masalah;

 TPS menekankan pada pembelajaran pegawai dan


peningkatan lingkungan lini perakitan;
 operasi ramping menekankan pemahaman
mengenai pelanggan.
SEKIAN DAN TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai