Anda di halaman 1dari 19

PEMERIKSAAN IVA

(INSPEKSI VISUAL DENGAN APLIKASI


ASAM ASETAT)

dr. Sy. Rugaiyah


Alkaff
IVA TEST
• Iva test adalah: suatu pemeriksaan yang bertujuan untuk melihat ada
atau tidaknya sel-sel yang tidak normal pada serviks menggunakan
olesan asam asetat.
SIAPA YANG HARUS MENJALANI TES ?
• Semua perempuan usia 30-50 tahun dan telah
berhubungan seksual

Kanker serviks menempati angka


tertinggi diantara wanita berusia
antara 40 dan 50 tahun
 Lesi prakanker 10-20 tahun lebih
awal
SYARAT MENJALANI TES IVA ?
• Wanita usia subur yang pernah melakukan hubungan
seksual
• Tidak sedang hamil
• Tidak sedang haid
• 24 jam sebelumnya tidak melakukan hubungan seksual

*Kunjungan ulang untuk tes IVA setiap 5 tahun


PENILAIAN KLIEN

Tanyakan riwayat singkat kesehatan reproduksinya,


antara lain:
• Riwayat menstruasi
• Pola pendarahan (mis., pasca coitus atau mens tak
teratur)
• Paritas
• Usia pertama kali berhubungan seksual
• Penggunaan alat kontrasepsi
Sarana IVA
Meja periksa

Sumber cahaya
(lampu sorot/senter)

spekulum
Wadah alat
Bahan-bahan IVA
• Kapas lidi besar
• Sarung tangan periksa yang baru atau sarung tangan
bedah yang telah di DTT
• Spatula dari kayu dan/atau kondom
• Larutkan cairan asam asetat (3–5%) (cuka putih dapat
digunakan)
• Larutan klorin 0.5% untuk dekontaminasi peralatan dan
sarung tangan
• Formulir catatan untuk mencatat temuan
Cara membuat asam asetat
• Dapat digunakan asam cuka 25% yang dijual di pasaran
kemudian diencerkan menjadi 5% dengan perbandingan
1:4 (1 bagian asam cuka dicampur dengan 4 bagian air)

• Contohnya: 10 ml asam cuka 25% dicampur dengan 40


ml air akan menghasilkan 50 ml asam asetat 5 %. Atau 20
ml asam cuka 25 % dicampur dengan 80 ml air akan
menghasilkan 100 ml asam asetat 5%
• Jika akan menggunakan asam asetat 3%, asam cuka 25
% diencerkandengan air dengan perbandingkan 1:7 (1
bagian asam cuka dicampur 7 bagian air)
• Contohnya : 10 ml asam cuka 25% dicampur dengan 70
ml air akan menghasilkan 80 ml asam asetat 3%
• Campur asam asetat dengan baik
• Buat asam asetat sesuai keperluan hari itu. Asam asetat
jangan disimpan untuk beberapa hari.
Pencegahan Infeksi pada Prosedur IVA

 Cuci tangan dengan sabun dan air ( sbl dan ssd)


Klien diminta membersihkan genitalnya sbl VT
Gunakan peralatan dan sarung tangan DTT (atau
steril). Sebagai alternatif, sarung tangan periksa yang
masih baru dapat digunakan.
Buang sampah dengan benar (kassa, kapas, sarung
tangan sekali pakai).
Dekontaminasi peralatan stl digunakan.
Langkah-langkah IVA
• Periksa alat kelamin luar
• Masukkan spekulumtampakkan portio
• gunakan kapas swab untuk membersihkan cairan yang
keluar, darah atau mukosa serviks
• identifikasi lubang mulut rahim, SSK, dan area sekitarnya
• basahkan kapas lidi ke dalam larutan asam asetat
kemudian oleskan pada mulut rahim
Langkah-langkah IVA
• Setelah dioleskan dengan larutan asam asetat, tunggu
minimal 1 menit agar dapat diserap dan sampai muncul
reaksi acetowhite

Pengolesan dengan asam asetat dapat diulang


jika hasil pemeriksaan meragukan

• Setelah selesai, lepaskan spekulum secara hati-hati, dan


letakkan spekulum dalam larutan klorin 0,5% selama 10
menit
Hasil Pemeriksaan
KLASIFIKASI
TEMUAN KLINIS
IVA
Hasil Tes-positif Plak putih yang tebal atau lesi putih,
biasanya dekat SSK

Hasil Tes-negatif Permukaan polos dan halus, berwarna


merah jambu; ektropion, polip,
gambaran
servisitis, peradangan, kista Naboti

Kanker Masa mirip kembang kol atau ulkus


Batasan klinis lesi putih
 Daerah putih dengan batas
jelas, warna putih padat dan opak,
lokasi di daerah transformasi
dekat dengan atau
bersinggungan dengan SSK
adalah tanda diagnosis Lesi
Putih (IVA positif)
 Lesi Putih sangat mungkin
suatu lesi Prakanker
IVA images

NORMAL CERVIX Cervix with


ACETO-WHITE lesion

Source: EngenderHealth, Wright TC, 1996


Keunggulan tes IVA
• Akurasi tes IVA pada beberapa penelitian terbukti cukup
baik
• Sensitivitas setara dengan tes Pap untuk mendeteksi lesi
derajat tinggi
• Pelatihan IVA untuk tenaga medis lebih cepat dan
sederhana dibandingkan sitoteknisi
• Hasil pemeriksaan dapat segera diketahui
• Murah dan sederhana
• Dapat dikerjakan pada fasilitas kesehatan dgn sumber
daya terbatas
Keterbatasan tes IVA
• Spesifisitas lebih rendah dari tes Pap (positif
palsu lebih tinggi)
• Terapi akan cenderung berlebihan pada kondisi
dimana dilakukan skrining dan terapi sekaligus
• Kemampuan yang amat terbatas untuk
mendeteksi lesi pada endoserviks
Kesimpulan
IVA merupakan salah satu cara deteksi dini kanker
leher rahim yang sederhana dan cukup efektif dan dapat
digunakan dalam program pencegahan kanker leher
rahim pada sumber daya yang terbatas.

Anda mungkin juga menyukai