Anda di halaman 1dari 32

dr Asral Hasan, MPH

Plt. Kasubdit Pelayanan Gawat Darurat Terpadu


DIREKTORAT PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN

Disampaikan pada :
Workshop Case Managament Covid-19
Jakarta, 5 Maret 2020
LATAR BELAKANG

• OUTBREAK COVID-19 SEJAK


31 DESEMBER 2020
• KESIAPANSIAGAAN
RS RUJUKAN PIE
• MUTU PELAYANAN
RUMAH SAKIT
Penyebaran ke seluruh Dunia
RUJUKAN PENYAKIT
dan PHEIC
INFEKSI
EMERGING

100 RS RUJUKAN FLU


BURUNG
(KMK 414 Tahun
2007
• Definisi : penyakit infeksi yang bersifat
cepat menyebar pada suatu populasi
Penyakit Infeksi manusia, dapat berasal dari virus, bakteri,
atau parasit
Emerging (PIE) • Dibagi atas : new emerging
infectious disease dan re-emerging
infectious disease

Penyakit Infeksi Adalah penyakit baru/penyakit


infeksi yang berpotensi
g. demam kuning;
menjadi pandemi

Emerging a. poliomielitis; h. demam lassa;


b. penyakit virus ebola; i. demam congo;
c. penyakit virus MERS; j. meningitis
Tertentu d. influensa A (H5N1)/Flu
burung;
meningokokus; dan
k. penyakit infeksi emerging
e. penyakit virus hanta; baru (ditetapkan
f. penyakit virus nipah; Menkes).
TUGAS DAN FUNGSI RS RUJUKAN
PENYAKIT INFEKSI EMERGING (PIE)

 Rujukan Nasional, RS Rujukan Provinsi


dan RS Rujukan Regional diharapkan
mampu melakukan upaya
kesiapsiagaan, kewaspadaan, dan
respon terhadap kemungkinan
2 0 RS Rujukan masuknya penyakit emerging
melalui peningkatan surveilans dan
1 4 RS Rujukan Provinsi dan 1 0 0 RS penyiapan SDM terutama di pintu
masuk Negara dan wilayah.
Nasional 11 0 RS Rujukan  RS Rujukan memiliki kemampuan
Rujukan PIE untuk penanganan segala bentuk
infeksi yang termasuk dalam PIE dgn
Regional me laksanakan Program Pencegahan
dan Pengendalian Infeksi (PPI) di RS
KEMENTERIAN
KESEHATAN
100 RS RUJUKAN FLU BURUNG
REPUBLIK INDONESIA
(KMK No.414 TAHUN 2007)

Rencana Revisi :
RS Rujukan di Papua Barat & Sulawesi
Barat
Kondisi krisis k e s e h a t a n → terjadi peristiwa dimana
banyak rumor atau informasi → dapat memberi pengaruh
buruk terhadap reputasi, citra, dan kredibilitas rumah sakit

Rumah Sakit
Strategi Komunikasi yang baik

informasi dapat disampaikan SATU PINTU, CEPAT dan TEPAT.


sehingga mengurangi risiko dengan cara memperbaiki kesalahan
informasi dan membantu mengurangi kerusakan yang ditimbulkan
oleh krisis.
Implementasi
• Melakukan Komunikasi dengan

Rancangan segera di lokasi yang ditentukan


• Memperkirakan skala krisis yang
• Persiapan
t e r j a d i → update holding
• Briefing statement
• Holding Statement • Siapkan deadline

• Menyiapkan daftar jawaban kemunculan informasi


publik
• Menyiapkan strategi media perantara :
• Penjadwalan berkesinambungan
pers release, website
pers release yang harus diterbitkan
• Lengkapi dengan profil RS
TATA KELOLA RUMAH SAKIT MENURUT UNDANG-UNDANG RS

PENERAPAN
PASAL 3 6 GOOD FUNGSI-
“SETIAP RUMAH CORPORAT
SAKIT HARUS FUNGSI
MENYELENGGARAK
E MANAJEMEN
A N GOVERNAN RUMAH
TATA KELOLA CE SAKIT
RUMAH SAKIT DAN
TATA KELOLA KLINIS PENERAPAN
YANG BAIK” GOOD FUNGSI-
CLINICAL FUNGSI
GOVERNA MANAJEMEN
N CE KLINIS
PENGUATAN STANDARISASI PELAYANAN RUMAH SAKIT
DALAM MENGHADAPI PENYAKIT INFEKSI EMERGING

KOMPETENSI RUMAH SAKIT

Sistem Rujukan

Sarana Prasarana
Alat Kesehatan Sistem
Pelayanan

Sumber Daya
Manusia
DISTRIBUSI

KOMPETENSI KOMPETENS KOMPETENSI


PROFESIONAL I INTERPROFESIONA
MANAJERIAL L
r t
te a
k • Dokter
w
a • Terlatih PPI M• Terlatih PPI
r T • Terlatih
e

ANALI
D

• Sp. Paru • Terlatih PIE


o

A
L
pengambilan

S
• Sp. PD
spesimen
• Sp.A
PIE
• Terlatih PPI
• Terlatih PIE
Zona Paparan Primer/ Paparan
Perawatan Isolasi (Isolation
1.Tinggi
a. udara
Room ) masuk dengan Open Circulation System
b. udara keluar melalui Vaccum Luminar Air Suction System
c. Air Sterilizer System dengan Burning & Filter
e. Modular minimal = 3 x 3 m 2

Zona Paparan Sekunder / Paparan Sedang


1. Ruang Kamar Mandi / WC Perawatan Isolasi (Isolation Rest Room)
a. udara masuk dengan Open Circulation System
b. udara keluar melalui Vaccum Luminar Air Suction System
c. Modular minimal = 1,50 x 2,50 m 2
2. Ruang Bersih Dalam (Ante Room / Foyer Air Lock)
a. Pengkondisian udara masuk dengan AC Open Circulation System
b. Pengkondisian udara keluar ke arah inlet saluran buang ruang rawat isolasi
c. Modular minimal = 3 x 2,50 m 2

Zona Paparan Tersier / Paparan Rendah / Tidak Terpapar


1. Area Sirkulasi (Circulation Corridor)
a. Pengkondisian udara masuk dengan AC Open Circulation System
c. Pengkondisian udara keluar dengan sistem exhauster
d. Modular minimal lebar = 2,40 m
2. Ruang Stasi Perawat (Nurse Station)
a. Pengkondisian udara masuk dengan AC Open Circulation System
c. Pengkondisian udara keluar dengan sistem exhauster
2 0 15 d. Modular minimal = 2 x 1,5 m 2 / petugas (termasuk
Tata Udara Pada Kelas N (Tekanan Negatif)

Untuk menciptakan ruangan


isolasi tekanan negatif harus
mengikuti parameter :
Suhu dan Kelembaban,
Aliran Udara,
Tekanan udara,
Ventilasi Udara,
Kualitas Udara sekitar ,
Jalur Penyebaran Infeksi,
Kontaminasi partikel dan
mikroba.
No. Nama Alat I APD
I Alat Kedokteran/Keperawatan/Kesehatan 1. Baju Operasi
1. Bronchoscopy 2. Gown/Jas Operasi
2. TT 3 Posisi + matras 3. Sepatu Boot
3. Ventilator 4. Sarung Kaki
4. Bed Side Monitor
5. Topi Bedah/Tutup Kepala
5. Blood Gas Analyse
6. Masker Bedah
6. Mobile X Ray
7. Masker N95
7. UV light
8. APD (Alat Perlindungan Diri) 8. Sarung Tangan Panjang
9. Nebulizer 9. Sarung Tangan Biasa/Bedah
10. Intubasi set 10. Goggles/Kaca Mata Pelindung
11. Oxgen Concentrator Complete with Accessories 11. Apron Plastik
12. Infusion Pump III Alat Rumah Tangga
13. Syringe pump 1. Lemari Alat Tenun
14. EKG 12 Channel
2. Lemari Pakaian
15. Defribilator
3. Ember Besar
16. Automatic Film Processor
17. Vena Sectie 4. Tempat Sampah Medis
18. Sterilasator Kering 5. AC / Kipas Angin
19. Suction Pump 6. Sikat Cuci Tangan
20. Central Monitor IV Alat Habis Pakai
21. Stretcher 1. Desinfektan
22. Manometer O2 central 2. Sabun Sumber :
23. Tensimeter
3. Tissue Pedoman Tatalaksana
24. Stethoscope
4. Plastik Sampah Flu Burung (H5N1) di
25. Termometer
RS
Pasien
STANDAR TATALAKSANA
PASIEN
KKP, RS Rujukan
Poli/IGD Infeksi  Transportasi Rujukan
Puskesmas/ Emerging  Tatalaksana Di Poliklinik
Rumah  Tatalaksana Di IGD
Sakit
Poli/ IG
 Tatalaksana Di Rawat Isolasi
D  Tatalaksana Di ICU
 Pemulasaran Jenazah
Kamar
Isolasi ICU Rawat Isolasi Jenaza
h
 Rujukan Pasien
Fasyankes non rujukan PIE → apabila
mendapatkan orang dalam pengawasan
PIE SESEGERA mungkin merujuk pasien ke
RS Rujukan PIE yang telah
d i t e t a p k a n →  sarana, fasilitas dan
peralatan khusus untuk perawatan pasien
PIE.

 Rujukan Spesimen
Mengambil dan mengirimkan
spesimen klinis sesuai standar ke
Laboratorium Rujukan Nasional (BDTK
Balitbangkes)
Ambulans Gawat Darurat Untuk Penyakit Infeksi

1. Petugas dan pengemudi


ambulans menerapkan
Kewaspadaan Standard dan
Kewaspadaan Transmisi
melalui Kontak dan Droplet
2. Pasien tetap menggunakan
masker selama transportasi
menggunakan ambulans,
3. Semua petugas mengenakan
sarung tangan, masker bedah
atau respiratoir N95
Ambulans Gawat Darurat : Penyakit
Infeksi
Kabin
• Kabin pasien kedap udara dengan satu pintu
masuk dan keluar •
• Pintu dapat dibuka ke atas atau ke samping
• Jendela yang kedap udara dan dilapisi film
berwarna gelap

Sistem sirkulasi udara dan ventilasi khusus


(heating, ventilation and air conditioning –
HVAC) dan dilengkapi dengan peralatan filtrasi
udara berupa High-Efficiency Particulate Air
(HEPA) filter 3 layer plus germicidal Ultra Violet

Interkom : alat komunikasi interkom antara


kabin depan dan belakang
Prosedur kendaraan setelah
mengantar/merujuk pasien :
 Dibersihkan dengan detergen
kemudian dibilas dengan air
mengalir dan dikeringkan
 Bersihkan dengan desinfektan
tutup selama 10 menit
 Jemur / lap kering.

 Pekerjaan ini dilakukan di RS rujukan oleh petugas ambulans dengan


APD lengkap menggunakan apron pelindung, sarung tangan rumah
tangga sebatas siku dan sepatu boot.
 Setelah selesai, petugas mandi dan sedapat mungkin berganti
pakaian.
TATALAKSANA DI IGD
1. Dokter yang merujuk berkonsultasi
TALAKSANA DI → dokter jaga IGD dan tim PIE di RS
POLIKLINIK rujukan mengenai gejala dan hasil
Anamnesis gejala dan pemeriksaan
kemungkinan terdapat 2. Pasien (suspek) segera dikirim ke RS
dalam kelompok yang rujukan bila layak transpor.
beresiko tinggi 3. Jika tidak layak transpor → stabilisasi
→  ruang dan isolasi sesuai dengan buku
triase PIE (evaluasi pedoman dan konsultasi dengan Tim PIE
lebih lanjut) RS Rujukan
4. Pasien tanpa rujukan lakukan anamnesis
dan pemeriksaan di tempat terpisah /
triase khusus PIE.
5. Pasien kategori suspek → isolasi PIE
6. Pasien anak yang didampingi orang
tuanya maka orang tuanya harus tetap
memakai APD sesuai protap
NEGARA TERJANGKIT
(human to human transmission)

China USA
Singapura Jerman
Jepang Perancis
Korea Selatan UK
Malaysia Spanyol
Vietnam Thailan
EVAKUASI KE RUANG ISOLASI
Pasien dipindahkan dengan brankar atau
kursi roda dan memakai masker bedah.
Petugas
kesehatan memakai APD (lihat Bab VII.
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi)

TATALAKSANA DI RUANG ISOLASI


&/ICU
1. Penilaian Klinis
2. Pemeriksaan penunjang
3. Terapi definitif (antiviral)
4. Terapi suportif dan
simptomatik
5. Terapi lainnya
Tatalaksana Limbah Medis / Sampah
Linen  Petugas kebersihan memakai APD
 Petugas laundry lengkap,
m enggunakan APD  Semua limbah dari ruang isolasi
lengkap dan kontak
dianggap infeksius.
m in im al unt u k
mencegah penularan dan  Tempat sampah → kantong plastik
penyebaran warna kuning
mikroorganisme.  Sediakan wadah tahan tembus dan
 Semua bahan kain yang tahan air untuk pembuangan benda
telah dipakai dianggap tajam
sebagai infeksius,  Menggunakan plastik atau wadah
 Bawa dalam kontainer besi
tertutup atau kantong dengan tutup rapat.
plastik & batasi linen  Gunakan wadah sekali pakai. wadah
kotor itu dalam area daur u l a n g → cuci secara teratur,
t er t entu saja dengan disinfektan (klorin 0,5%) dan
bilas dengan air mengalir
Tatalaksana terhadap jenazah 1. Seluruh petugas pemulasaraan jenazah
pasien PIE dilakukan secara khusus menggunakan APD lengkap, Gunakan sepatu
sesuai dengan Undang – Undang boot
2. Sebelum dan sesudah menggunakan sarung
Nomor 4 Tahun 1 9 8 4 tentang tangan petugas mencuci tangan dengan sabun
Wabah Penyakit Menular : cair
dan air mengalir
• Memperhatikan norma agama 3. Perlakuan terhadap jenazah : luruskan
atau kepercayaan dan tubuh, tutup mata, telinga dan mulu t
perundangan yang berlaku. dengan
• Pemeriksaan terhadap jenazah kapas / plester kedap air, lepaskan alat
kesehatan yang terpasang, setiap luka harus
dilakukan oleh petugas diplester dengan rapat.
kesehatan. 4. Jika diperlukan untuk memandikan jenazah
• Perlakuan terhadap jenazah dan (air pencuci dibubuhi bahan desinfektan)
penghapus-hamaan bahan dan
alat yang digunakan dalam
tatalaksana jenazah dilakukan
oleh petugas kesehatan.
Tempat Pemakaman Umum :
Pada perlakuan khusus terhadap jenazah : 1. Setelah semua prosedur
1. Hanya dapat di laku kan oleh pet ugas jenazah dilaksanakan dengan
khusus dengan Kewaspadaan baik, maka pihak keluarga
Standar
dapat turut dalam
2. Jenazah tidak boleh dibalsem, atau
penguburan jenazah tersebut.
disuntik pengawet.
2. Penguburan dapat
3. Diperlakukan sesuai
masing, kemudian dimasukkan keyakinan
dalam kantong dilaksanakan di tempat
masing (plastik yang tidak tembus air)
jenazah pemakaman umum.
4. Dim asukkan dalam pet i jenazah dan
diberi lakban/lem kayu sekelilingnya
5. Jenazah yang sudah dibungkus tidak
boleh
dibuka lagi
6. Jenazah sebaiknya hanya diantar /
diangkut
dengan mobil jenazah.
7. Jenazah tidak lebih dari 4 jam disemayamkan
Pemantauan Kesehatan
• Petugas
Pemantauan petugas terhadap gejala
panas dilakukan selama 1 minggu
setelah kontak
dengan pasien PIE
• Petugas dengan gejala demam harus
segera berobat dan harus tinggal
dirumah sampai 24jam setelah panas
hilang.
• Apabila disertai batuk dan pilek, yang
bersangkutan harus menerapkan
kebersihan.
pernapasan dan etiket batuk
• Perlunya vaksinasi bagi petugas RS
Peningkatan kasus-kasus penyakit infeksi (New Emerging, Emerging
dan Reemerging) dan infeksi terkait pelayanan kesehatan (HAIs)

P PI
PENERAPAN KEWASPADAAN ISOLASI, DAN PENERAPAN PENCEGAHAN INFEKSI
(PPI) DAN PENGGUNAAN ANTIMIKROBA BIJAK (PPRA) , TERKAIT PELAYANAN
KESEHATAN
DIDUKUNG OLEH:
1. SURVEILANS HAI’S
2. PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PPI 27
• Meningkatkan mutu layanan RS dan fasilitas pelayanan
kesehatan lainnya → cost effective
• Melindungi nakes & masyarakat dari penularan penyakit
menular
(Emerging Infectious Diseases)
• Mencegah terjadinya HAIs (Healthcare Associated Infections)

28
IMPLEMENTASI PMK
59/2016

PEMBEBASAN BIAYA PASIEN PIE


Sumber : Kriteria pasien yg
HANYA berlaku bagi dpt diklaim :
DIPA Kemenkes
pasien yang dirawat - selain kejadian wabah
(Dit. PKR di thn 2019 di - dim ulai sej ak pasien
Pemmebnigaayloaka : dinyatakan suspek/tersangka
sampai konfirmasi lab keluar
PaansgigeanraPnE I 1.d - RS rujukan nasional
a
n - dan/atau dimulai sejak pasien
dklisaikaK
n ima
l kiamsuskPeIE, - RS rujukan propinsi
dinyatakan positif menderita
2 tjeMdnuanYttkkaonrbkaens
Dia
TKIB
p a -- RS rujukan
RS regional
lain PIE tertentu (brdsrkan hasil
yg ditetapkan lab) sampai dinyatakan
Menteri sembuh sesuai kri t eria/
Ct eqr.daYmapnakk meninggal
ebsencana - Tidak Ada Sumber Pembiayaan lain
(tidak Klaim ganda)

Rudu
j ankaaknsi terror)
Pemulasaran Adm inist rasi Pelayanan &
jenazah (kantong Pelayanan
jenazah, peti perawatan di
jenazah, IGD, ruang
transportasi & isolasi, ruang
penguburan ICU & jasa
dokter
KOMPONEN
YG DAPAT
DIKLAIM
Pemeriksaan
penunjang
diagnostik (lab Rujukan
& radiologi Obat,
sesuai indikasi
alkes
dan BHP
cq: Direktur Pelayanan Kesehatan
Rujukan Gedung Kementerian
Permohonan Klaim pelayanan
dari
Kesehatan
Lantai IV Blok B Ruang 409
Dir RS ---> Kemkes cq.Dir
PKR Jl. HR Rasuna said X5 Kav 5 -
9
Jakarta selatan 12950
Telepon/fax : 021-5279516, 0 21 -
Verifikasi
Berkas oleh
Isi f or m Rekap
Pasien - - - >
PROSEDU
52 9 01 48 6

Kemenkes ttd Dir RS


R
LENGKAP DAN
KLAIM
SESUAI - - - > 1. Kuitansi Asli
Surat Pertnggung 3. Daftar Obat, Alkes dan BHP yang
BAYAR via
Melengkapi
Rekening RS Jawaban Mutlak 2. digunakan
FC Resume Medis dan IC
(SPJM) - - - > td persetujuan Prosedur
4. Pemeriksaan Penunjangpembebasan
(Lab,
Berkas-Berkas :
tangan Dir RS biaya
radiologi)
5. Biaya Rujukan (nilai wajar) 31
Kontak :
TERIMA
KASIH
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
dr. Asral Hasan MPH Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan
Plt. Kasubdit Pel. Gadar
Direktorat Pelayanan Kesehatan Rujukan
Terpadu 0811631491
asralh@yahoo.com Jl. HR. Rasuna Said Blok X5 Kav 4- Jakarta
Selatan

www.yankes.kemkes.go.id www.facebook.com/ditjen.yankes @ditjenyankes @ditjenyankes

Anda mungkin juga menyukai