Anda di halaman 1dari 17

Simulium /lalat

hitam

D4 ANALIS KESEHATAN / SEMESTER 4


KELOMPOK 1
1.

2.
Zahrotun Nisa’ (P27834118001)
Syafira Dwi Oktaviani (P27834118002)
Anggota Kelompok
3. Siti Khofifah (P27834118003)
4. Nadia Eka Sripuspita (P27834118004)
5. Gusti Naila (P27834118005)
6. Fauzan Rizqi (P27834118006)
7. Ardianyng Nur M (P27834118007)
8. Devayanti Eka S (P27834118008)
9. Salma Mardhiyah (P27834118009)
10. Ifana Rizkiyah(P27834118010)
11. Halimi Bidaimi (P27834118011)
12. Fadia Rakhmalia (P27834118012)
13. Ilham Maulana (P27834118013)
14. Annisa Syariefatus (P27834118014)
15. Armelia Gita (P27834118015)
16. Suci Kusuma Astuti (P27834118016)
17. Ibadia Nanda (P27834118017)
18. Laras Enik (P27834118018)
19. Novalinda (P27834118019)
PENDAHULUAN
 Lalat ini dikenal dengan istilah lalat punuk karena mempunyai daerah
toraks yang menonjol disebut juga black fly karena lalat ini berwarna
hitam

 Lalat ini juga dikenal dengan istilah no see um karena kecil (3-8mm)
dan tidak tampak jelas dilihat mata

 Penghisap darah seperti nyamuk


MORFOLOGI
KEPALA

 Mempunyai 100 mata (ommatidia),ommatidia betina (10-15µ) lebih kecil daripada


jantan (25-40µ)

 Antena kokoh seperti tanduk berjumlah 11 ruas

 Palpi berjumlah 5 ruas dan lebih panjang dari probocis. Ruas ketiga memiliki alat
sensoris

TORAKS

 Pada toraks terdapat sayap pendek berukuran (1,5 – 6 mm) berwarna transparan
dengan lobus anal yang besar

 Sayap pendek (1,5 – 6 mm),lebar,dan transparan,tidak bercabang dengan kosta


berambut seta (berduri,berambut halus)

 Tungkai belakang mempunyai lobus bulat (kalsipala)


LANJUTAN
ABDOMEN

 Perut terdiri dari 8 ruas dimana 3 ruas terakhir terdapat alat kelamin dan
tidak terlihat

 Ujung abdomen jantan lebih kompak dan relatif tidak tampak

 Betina mempunya 1 spermateka yang bentuknya membulat


SIKLUS HIDUP

TELUR

DEWAS
LARVA
A

PUPA
TELUR

 Diletakkan dalam kelompok berjumlah 200 -300 butir pada benda – benda
dialiran air/ permukaan air karena sangat sensitif terhadap kekeringan

 Telur yang baru diletakkan berwarna krem keputihan dan akan berubah
menjadi coklat gelap dalam waktu 24 jam

 Berukuran panjang (100-400 µm) dan bentuknya segitiga ovoid,permukaan


halus tertutup lapisan gelatin
LARVA

 Mempunyai kepala yang keras dan jelas,bentuk tubuh yang silinder dengan
toraks dan bagian posterior lebih lebar daripada anterior.Memiliki sepasang
kipas sefalik (labral)

 Mempunyai benang sutra yang berfungsi untuk mempertahankan diri dari


aliran air yang deras dan adanya gangguan lain

 Menelan makanan seperti bakteri,diatom,algae,dan endapan lumpur


PUPA

 Pupa tidak makan dan berubah warna menjadi gelap saat lalat dewasa
berkembang

 Pupa memintal kokon dalam waktu 1 jam dimana kokon berbentuk seperti sandal
dan sepatu

 Ujung kokon tertutup ke arah hulu ( atas ) dan terbuka ke arah hilir ( bawah )
dimana berfungsi untuk mencegah kokon terkoyak oleh aliran air

 Kepala dan toraks bergabung menjadi sefalotoraks yang memiliki insang


DEWASA

 Muncul pada siang hari. Pada S.damnomsum muncul tengah hari.


PERILAKU
KAWIN

 Melakukan perkawinan di tanah

 Jantan mengenali betina sejauh 50 cm untuk berpasangan

MAKAN

 Mencari makan diluar secara diurnal

 Memakan nektar yang disimpan di temboloknya

 Hanya lalat betina yang menghisap darah pada siang hari, sore atau menjelang
malam dimana darah berfungsi untuk mematangkan telurnya.Proses menghisap
darah berlangsung 4-5 menit
OVIPOSISI ( MELETAKKAN TELUR )

 S.damnosum meletekkan telur secara berkelompok pada sore hari dan


ditempat gelap

 S.callidum meletakkan telurnya sekali dalam satu waktu di permukaan batu


yang miring

 S.metallicum meletakkan telurnya pada daun di aliran deras

 S.argyreatum meletakkan telurnya di tempat kering selama musim gugur dan


dingin ketika temperature rendah

 S.pictipes meletakkan telurnya di musim salju dan menetas pada musim semi
TEMPAT PERINDUKAN

 Berkembang pada air mengalir mulai aliran kecil dipegunungan hingga aliran
sungai yang lambat di pedalaman

PERILAKU MENGGIGIT

 Jantan tidak memerlukan darah dan hanya makan nectar

 Betina menghisap darah,beberapa spesies menghisap darah unggas dan


mamalia termasuk manusia

 Makan pada situasi siang hari/ diurnal


RESPON TERHADAP BERBAGAI KONDISI

 Bertahan pada saat suhu rendah untuk mempertahankan aktivitas normal

 Larva musim dingin menghasilkan lalat dewasa lebih besar daripada larva
musim panas

 Pada iklim kering meletakkan telurnya di tanah berpasir yang lembab dipinggir
sungai
VEKTOR PENYAKIT

 Penyakit Onchocerciasis yang disebabkan oleh cacing Onchocerca volvulus


pada manusia di Afrika

 Penyakit Onchocerciasis yang disebabkan oleh cacing O.bovis, O,gutturosa,


O.linealis pada manusia di Amerika

 Penyakit Mansonellosis yang disebabkan oleh cacing Mansonella ozardi


PATOGENESIS
 Luka gigitan pada permulaan tidak nyeri

 Sering mengeluarkan darah terus menerus

 Timbul pembengkaan, gatal dan nyeri yang terus berlangsung untuk


beberapa hari

Anda mungkin juga menyukai