Anda di halaman 1dari 7

MAQASHID AS-SYARIAT

NAMA KELOMPOK 14

ADINDA REFFANI ARIIBAH


FITRIA RIYANJANI
LAURA SEPTIFANNY
PENGERTIAN MAQASHID AS-
SYARIAT

MAQASHID SYARIAT

Syari’ah secara
Maqashid adalah bahasa ‫حدر لاــي‬‫لاــمواـضعـ تــــ‬
bentuk jama’ dari ‫ لاــماء‬Yang berarti
maqshud yang ”jalan yang menuju
berarti kesengajaan sumber air”./ jalan
atau tujuan kearah sumber pokok
kehidupan
Cara Memahami Maqashid As-
Syariat
 Penjelasan yang diberikan oleh Nabi, baik secara langsung
atau tidak langsung. Untuk itu seluruh Hadis Nabi berkenaan
dengan penjelasan ayat al-Qur’an, harus ditelusuri untuk
menemukan kalau ada penjelasan Nabi tentang Allah dalam
ayat ini.
 Melalui ashabun nuzul. Ashabun nuzul itu ditemukan dalam
uraian mufasir yang merujuk kepada kejadian yang berlaku
pada waktu turunya ayat. Kesulitannya adalah tidak semua ayat
disebutkan asbabun nuzul-nya dan yang disebutkan belum
tentu disepakati para ulama’.
 Melalui penjelasan ulama mujtahid atas penelitian atau
pamahamannya terhadap firman Allah yang berkaitan dengan
hukum.
Melalui kaidah kebahasaan yang menjelaskan tanda-tanda atau
indikasi yang menjelaskan sebab dan akibat seperti yang
dipahami dari tanda untuk ta’lil.
Pro dan Kontra Maqashid As-
Syariat
Beberapa pendapat ulama tentang maslahah diantaranya :

Kelompok pertama

“yang hanya memegang zahir al-nash (tekstual), tanpa


memperkirakan adanya maslahah apa pun dibalik penetapan
nash tersebut. Termasuk dalam gologan kelompok ini yaitu
mazhab zahiriyah”.
Kelompok kedua

“yang mencari nash dengan cara mengenali maqashid


(tujuan) hokum dari illatnya. Mereka mengqiyas kan semua
objek yang membuat maslahah secara nyata dengan objek
yang memuat maslahah secara nyata dengan objek yang
memiliki mashlahah berdasarkan nash (teks). Kelompok ini
memandang adanya suatu mashlahah ketika ada suatu
bukti yang menguatkannya, yaitu dari dalil yang khusus.
Sehingga tidak tercampur antara hawa dan nafsu
mashlahah yang hakiki. Dengan demikian, mashlahah
hakiki haruslah didukung oleh nash khusus ataupun dalil
khusus. Biasanya batasan-batasan yang bisa mewujudkan
mashlahah ini dikenal dengan sebutan ‘illah qiyas.
Kelompok ketiga

“yang menegaskan bahwa semua kemashlahatan yang


termasuk mashlahah yang diakui oleh syara’ yaitu dalam
rangka bertujuan untuk penjagaan lima hal, tapi tidak
didukung oleh dalil khusus. Hal ini merupakan dalil
hukumyang mandiri dan biasa disebut dengan ishtilahah
ataupun mashalih al-mursalah. Terlepas dari pendapat
ketiga kelompok diatas, jumhur fukaha (sebagian besar
ulama fikih) sepakat bahwa mashlahah merupakan dalil
hukum dalam fikih islam. Dan semua mashlahah wajib
diambil selama tidak merupakan hawa nafsu dan tidak
bertentangan dengan nash sehingga dikhawatirkan akan
bertentangan dengan maqashid al-syari’( tujuan Allah )
Sekian dan Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai