Anda di halaman 1dari 76

SISTEM SARAF

OLEH :
NURALIFAH, S. Farm.,M.Kes.,Apt
PENGERTIAN
• Merupakan salah satu sistem koordinasi yang bertugas
menyampaikan rangsangan dari reseptor untuk dideteksi dan
direspon oleh tubuh.

• Sistem saraf adalah sistem yang mengatur dan


mengendalikan semua kegiatan aktivitas tubuh kita seperti
berjalan, menggerakkan tangan, mengunyah makanan dan
lainnya.

• Sistem Saraf tersusun dari jutaan serabut sel saraf (neuron) yang
berkumpul membentuk suatu berkas (faskulum). Neuron adalah
komponen utama dalam sistem saraf.
TIGA KOMPONEN YANG HARUS DIMILIKI
OLEH SISTEM SARAF, YAITU:

• Reseptor, adalah alat penerima rangsangan atau impuls.


Pada tubuh kita yang bertindak sebagai reseptor adalah
organ indera.
• Penghantar impuls, dilakukan oleh saraf itu sendiri. Saraf
tersusun dari berkas serabut penghubung (akson). Pada
serabut penghubung terdapat sel-sel khusus yang
memanjang dan meluas. Sel saraf disebut neuron.
• Efektor, adalah bagian yang menanggapi rangsangan yang
telah diantarkan oleh penghantar impuls. Efektor yang
paling penting pada manusia adalah otot dan kelenjar
FUNGSI SARAF ADALAH SEBAGAI BERIKUT
:

1.Menerima rangsangan (oleh indera)


2. Meneruskan impuls saraf ke sistem saraf
pusat (oleh saraf sensorik)
3.Mengolah rangsangan untuk menentukan
tanggapan (oleh sistem saraf pusat)
4.Meneruskan rangsangan dari sistem saraf
pusat ke efektor (oleh saraf motorik).
STRUKTURAL SISTEM SARAF

a. Sistem saraf pusat (SSP). Terdiri dari otak dan


medulla spinalis yang dilindungi tulang kranium dan
kanal vertebral.

b. Sistem saraf perifer meliputi seluruh jaringan saraf


lain dalam tubuh. Sistem ini terdiri dari saraf cranial
dan saraf spinal yang menghubungkan otak dan
medulla spinalis dengan reseptor dan efektor.
Secara fungsional sistem saraf perifer
terbagi menjadi sistem aferen dan
sistem eferen.

a) Saraf aferen (sensorik) mentransmisi


informasi dari reseptor sensorik ke SSP

b) Saraf eferen (motorik) mentransmisi


informasi dari SSP ke otot dan kelenjar.
Sistem eferen dari sistem saraf perifer memiliki dua
sub divisi :
• Divisi somatic (volunter) berkaitan dengan perubahan
ϑ lingkungan eksternal dan pembentukan respons
motorik volunteer pada otot rangka.
• Divisi otonom (involunter) mengendalikan seluruh
respon involunter pada otot polos, otot jantung dan
kelenjar dengan cara mentransmisi impuls saraf
melalui dua jalur:
o Saraf simpatis berasal dari area toraks dan
lumbal pada medulla spinalis
o Saraf parasimpatis berasal dari area otak dan
sacral pada medulla spinalis.
NEURON/SEL SARAF
• Merupakan satuan dasar sistem saraf
• Mempunyai ciri struktur tertentu yang membedakan
dengan sel tubuh lainnya
• Pada bagian tengah neuron ada serabut tipis
menjulur : Akson melalui serabut inilah neuron
melaksanakan fungsinya
• Fungsi serabut/akson : menyampaikan isyarat ke & dari
otak, serta sumsum tlg belakang
• Isyarat disampaikan dari neuron ke neuron lain
disebelahnya melalui sinapsis
• Pasokan energi untuk neuron berasal dari penguraian
oksidatif glukosa dan benda2 keton
ANATOMI SEL SARAF

• Akson
• Badan Sel
• Dendrit
STRUKTUR FUNGSIONAL
NEURON
• Badan sel
• Terdapat nukleus dan organel-organel sel, sehingga memiliki
informasi genetik dan perlengkapan untuk sintesis protein.
• Dendrit
• Merupakan cabang-cabang yang keluar dari badan sel 
memperluas permukaan badan sel.
• Berfungsi menerima impuls-impus listrik dari neuron lain.
• Axon
• Merupakan satu cabang panjang yang keluar dari badan sel.
• Berfungsi membawa output impuls saraf ke sel target.
• Axon hillock  pembentukan sinyal listrik
• Axon terminal
• Merupakan bagian yang mengeluarkan neurotransmiter dari
axon.
STRUKTUR FUNGSIONAL NEURON

• Selubung myelin
• Menyelubungi sebagian besar akson, kecuali Nodus Ranvier
(NR).
• Proteolipid  kolesterol, fosfolipid, serebrosida, asam
lemak dan protein.
• Mempunyai resistensi listrik yg tinggi  isolator  aktifitas
listrik membran hanya terjadi di Nodus Ranvier  konduksi
Saltatoris (meloncat).
• Sinaps
• Merupakan bagian untuk komunikasi interseluler dengan
pengeluran neurotransmiter.
• Tiap neuron memiliki presinaps dan postsinaps.
SEL GLIA

• Menyelubungi badan sel, axon, dan dendrit.


• Di SSPusat : oligodendrosit, astrosit, mikroglia.
• Di SSPerifer : sel Schwan.
• Berfungsi menyokong fungsi sel neuron secara
metabolik :
- Oligodendroglia : membentuk selubung myelin pada axon
neuron di SSpusat.
- Astroglia : regulasi komposisi ECF di SSPusat, membentuk
blood-brain barrier.
- Mikroglia : berperan sebagai makrofag.
- Sel Schwann : membentuk selubung myelin pada axon
neuron di SSPerifer.
BADAN SEL

• Ukuran dan bentuk yang beragam


• Badan sel disebut juga nuklei berada di
SSP
• Ganglia berada di SST kecuali basal
ganglia(nuklei) yang berada di serebrum
AKSON

• Serabut panjang pada sel


saraf/neuron yang bekerja membawa
keluar pesan (efferent)
• Neuron2 mengirim impuls listrik dari
dalam sel melalui akson ke sel
sasaran/target
• Setiap sel saraf memiliki 1 akson,
panjang + 20 cm
• Struktur menyerupai tabung &
bercabang di ujung akhir 
berhubungan dengan dendrit sel lain
DENDRIT

• Dendrit memiliki struktur yang sama


dengan akson hanya lebih pendek dan
bercabang
• Fungsinya menerima dan membawa
impuls yang datang ke badan sel
SELAPUT MYELIN

• Lapisan lemak
berwarna putih
melapisi akson
• Sebagai isolator
elektrik
• Tidak semua sel
mengandung myelin
• Fungsi : meningkatkan
kecepatan sinyal saraf
akson
IMPULS SARAF (POTENSIAL
AKSI)
• Pergerakan ion menyebrangi membran
sel saraf
• Pertukaran impuls saraf disebut
depolarisasi
• Pertukaran impuls saraf yang berulang
disebut repolarisasi
PENGHANTARAN IMPULS

• Sinyal kimia  neurotransmiter


Adrenalin, noradrenalin, dopamin,
asetilkolin
• Sinyal listrik
Potensial aksi  sel saraf untuk
menghantarkan impuls sepanjang
akson
JENIS SEL SARAF
• Terdapat 4 (empat) jenis sel saraf
berdasarkan bentuk, yaitu:
• Unipolar neuron
• Bipolar neuron
• Interneuron
• Pyramidal cell
NEURON
Jenis neuron
1. Neuron unipolar : mempunyai 1 kaki pada soma
 berkembang menjadi bipolar dengan 2 kaki
2. Neuron bipolar : mempunyai 2 kaki (ada di
retina, mukosa penciuman, telinga dalam & alat
pengecap)
3. Neuron multipolar : mempunyai 1 kaki panjang
dan banyak kaki pendek. Somanya terdapat di
bagian tengan zat abu2 sistem saraf tulang
belakang
TERDAPAT 3 (TIGA) JENIS SEL SARAF
BERDASARKAN FUNGSI, YAITU:
• Sel Saraf Sensorik (saraf Aferen)
• Berfungsi menghantarkan rangsangan dari reseptor
(penerima rangsangan) ke sumsum tulang belakang.
• Sel Saraf Motorik (saraf Eferen)
• Berfungsi menghantarkan impuls motorik dari susunan
saraf pusat ke efektor.
•  Sel Saraf Penghubung/ intermediet/ asosiasi
• Merupakan penghubung sel saraf yang satu dengan sel
saraf yang lain.
BAGAIMANA NEURON2
BERKOMUNIKASI?

• Neuron2 berkomunikasi melalui sinyal :


potensial aksi
Potensial aksi : muatan listrik yang dihasilkan o/
perubahan keseimbangan kimia dari cairan di
dalam & sekeliling neuron  bergantung pada
pergerakan ion2 bag luar dan bag dalam sel
• Jika potensial aksi terjadi pada neuron  pesan
molekular dikirimkan ke neuron di sebelahnya
Cont...

• Terjadi jika impuls yang masuk adalah


depolarisasi yang mencapai ambang
tertentu  pada pangkal akson timbul
potensial aksi  sel terstimulasi

• Potensial diteruskan  ujung neuron


mem-bebaskan neurotransmiter
Cont...
• Neuron membawa informasi ke neuron lain atau
ke otot
• Terjadinya komunikasi antara sel-sel saraf
dengan sel efektor diperantarai oleh sinaps (-
is)

Sinaps terdiri atas:


• Ujung saraf
• Membran pasca-sinaptik sel yang kontak
• Celah sinapsis yang terletak di antara keduanya
GERAKAN IMPULS
MEMBRAN SEL SEMIPERMEABEL

K+ Na+ Cl-
Outside of Cell

Cell Membrane at rest

Na+ - 70 mV
K+ A-
Cl-
Inside of Cell
Result - inside is
Potassium (K+) can Sodium and
negative relative to
pass through to Chloride cannot
outside
equalize its pass through
concentration
POTENSIAL ISTIRAHAT

• Pada kondisi istirahat, akson mengandung cairan bermuatan


negatif, sedangkan disekelilingnya ion positif  polarisasi
• Potensial di bagian dalam -65 sampai -70 mV
• Muatan ke daerah dendrit lebih positif
• Jika potensial istirahat meningkat melampaui ambang suatu
potensial aksi mulai berjalan dr badan sel ke akson
DEPOLARISASI MENGAWALI PA

• Jika terjadi stimulasi, PA membuka pintu


aksonmembran  ion muatan + (Na+) masuk ke
akson  depolarisasi
• Bagian dalam sel dg cepat berubah menjadi lebih
positif dibandingkan bag. luar
REPOLARISASI

• Berlanjut sampai nilai ambang tercapai  impuls dihantarkan dari


akson ke dendrit neuron berikutnya  kembali ke posisi istirahat
• Sth depolarisasi ion K+ bergerak keluar, menjaga kondisi di dalam
menjadi bertegangan negatif  repolarisasi
HIPERPOLARISASI

• Repolarisasi mengakibatkan tegangan di bawah


potensial istirahat
• Sel saraf pada saat ini tidak menghasilkan potensial
aksi lagi Disebut periode refraktori
BAGAIMANA JALANNYA IMPULS?

• Impuls mencapai akson akhir/terminal 


prasinapsis akhir

• Potensial aksi mencapai terminal

• Neurotransmiter dilepaskan ke celah sinaps

• Neurotransmiter berikatan dengan membran


pascasinaps

• Impuls melintasi sinaps dengan bantuan


neurotransmiter  menuju reseptor di dendrit 
pintu/kanal terbuka
NEUROTRANSMITER (1)

• Suatu senyawa kimia endogen yang


menyampaikan, memperkuat, memodulasi sinyal
antara neuron dengan sel lainnya
• Berada pada vesikel sinaps yang berkelompok di
bawah membran presinaps dari sinaps & dilepaskan
ke celah sinaps  yang berikatan dg reseptor di
bagian pascasinaps
• Pelepasannya biasanya diikuti dg sampainya
potensial aksi pada sinaps
NEUROTRANSMITER (2)

• Ujung saraf mensintesis neurotransmiter khas u/


neuron ybs  disimpan dalam vesikel

• Pada saat potensial aksi terjadi, ion Ca2+


ekstrasel  ke akson  neurotransmiter
dibebaskan ke celah sinapsis

• Neurotransmiter berdifusi mengaktifkan reseptor


neurotransmiter pd membran pascasinaps sel
yang berkontak
TRANSMISI MELALUI CELAH SINAPSIS

• Potensial aksi neuron prasinapsis mencapai ujung


terminal  vesikel bergerak ke ujung aksi
(bantuan dari gerakan ion Ca2+)  transmiter
dibebaskan, kontak dengan membran
pascasinapsis  permeabilitas berubah
Jika permeabilitas thdp ion Na+ meningkat,
potensial istirahat menjadi kurang –
• Jika nilai ambang tercapai  terjadi potensial
aksi pada neuron pascasinapsis  impuls
ditransmisikan
TRANSMISI MELALUI CELAH SINAPSIS
SISTEM SARAF
• Berdasarkan letak kerjanya Sistem Saraf terdiri atas 3
bagian yaitu :
1. Sistem Saraf Pusat
• Otak
• Sumsum Tulang Belakang
2. Sistem Saraf Perifer/ tepi
• 12 pasang saraf serabut otak (saraf cranial)
• 31 pasang saraf sumsum tulang belakang (saraf spinal)
3. Sistem Saraf Autonom/ saraf tak sadar
• Susunan saraf simpatik
• Susunan saraf parasimpatik
OTAK

• Otak terbagi menjadi 3 bagian


yaitu :
• Otak besar (Cerebrum)
• Otak kecil (Cerebellum)
• Otak tengah (Mesencephalon)
OTAK
ANATOMI OTAK
• Otak besar (Serebrum)
• Berfungsi untuk untuk pengaturan semua aktivitas
mental yaitu berkaitan dengan kepandaian
(intelegensi), ingatan (memori), kesadaran, dan
pertimbangan. Otak besar terletak di bagian depan
otak.
• Terdiri atas :
• Bagian belakang (oksipital) →pusat penglihatan.
• Bagian samping (temporal) →pusat pendengaran.
• Bagian tengah (parietal) →pusat pengatur kulit dan otot
terhadap panas, dingin, sentuhan, tekanan.
• Antara bagian tengah dan belakang →pusat perkembangan
kecerdasan, ingatan, kemauan, dan sikap.
• Otak kecil (Cerebellum)
• Berfungsi untuk mengendalikan dan
mengkoordinasikan gerakan-gerakan
otot tubuh serta menyeimbangkan
tubuh.
• Letak otak kecil terdapat tepat di atas
batang otak.
• Otak Tengah (Mesensefalon)
• Terletak di depan otak kecil dan jembatan varol
(menghubungkan otak kecil bagian kiri dan kanan,
juga menghubungkan otak besar dan sumsum
tulang belakang).
• Di depan otak tengah (diencephalon)
• Talamus (Pusat pengatur sensoris)
• Hipotalamus (Pusat pengatur suhu, Mengatur
selera makan, Keseimbangan cairan tubuh).
Bagian atas ada lobus optikus (pusat refleks
mata).
PELINDUNG OTAK

• TENGKORAK.
• RUAS-RUAS TULANG BELAKANG.
• TIGA LAPISAN SELAPUT OTAK (MENINGEN).
• DURAMETER : Bersatu dengan tengkorak (melekat pada
tulang)
• ARACHNOID : Bantalan untuk melindungi otak dari bahaya
kerusakan mekanik, berisi cairan serobrospinal (cairan
limfa)
• PIAMETER : Penuh dengan pembuluh darah, di permukaan
otak, suplai oksigen dan nutrisi, mengangkut sisa
metabolisme.
SUMSUM LANJUTAN
(MEDULLA OBLONGATA).

• Banyak mengandung ganglion otak.


• Pusat pengatur gerak refleks fisiologis (denyut
jantung, pernafasan, pelebaran dan
penyempitan pembuluh darah, bersin, batuk)
SUMSUM TULANG BELAKANG (MEDULLA SPINALIS)

• Fungsi :
(1) Penghubung impuls dari dan ke otak.
(2) Memungkinkan jalan terpendek pada gerak
refleks.
• Di bagian dalam ada (1) akar dorsal yang
mengandung neuron sensorik. (2) akar ventral
yang mengandung neuron motorik.
• Pada bagian putih terdapat serabut saraf
asosiasi.
SUMSUM TULANG BELAKANG
SARAF TEPI (SARAF PERIFER)

• Sistem saraf perifer dibagi menjadi 2 yaitu :


• 12 pasang saraf serabut otak (saraf cranial)
• 3 pasang saraf sensori.
• 5 pasang saraf motori.
• 4 pasang saraf gabungan.

• 31 pasang saraf sumsum tulang belakang (saraf spinal).


• 8 pasang → saraf leher (servikal).
• 12 pasang → saraf punggung (Torakal).
• 5 pasang → saraf pinggang (Lumbal).
• 5 pasang → saraf pinggul (Sakral).
• 1 pasang → saraf ekor (Koksigial).
31 PASANG SARAF SPINAL (1)
NERVUS CRANIALIS

• Nervus cranialis terbagi menjadi 12 nervus, diantaranya :


1. Nervus olfaktorius, mensarafi indera penciuman
2. Nervus optikus, mensarafi indera penglihatan, tajam penglihatan
3. Nervus okulomotorius, mensarafi gerakan bola mata dari dalam keluar
4. Nervus trochlearis, mensarafi gerakan bola mata ke bawah dan samping kanan
kiri
5. Nervus trigeminus, mensarafi kulit wajah, reflek kornea, kepekaan lidah dan gigi
6. Nervus abdusen, mensarafi gerakan bola mata ke samping
7. Nervus facialis, mensarafi otot wajah, lidah (pengecapan)
8. Nervus auditorius, mensarafi indera pendengaran, menjaga keseimbangan
9. Nervus glosofaringeus, mensarafi gerakan lidah, menelan
10. Nervus vagus, mensarafi faringe laring, gerakan pita suara, menelan
11. Nervus accecorius, mensarafi gerakan kepala dan bahu
12. Nervus hipoglosus, mensarafi gerakan lidah
NERVUS CRANIALIS
PERSARAFAN MS
SARAF OTONOM

• SSO meninggalkan korda spinalis dan mempersarafi


otot jantung dan polos serta kelenjar.
• SSO involunter (tidak disadari)
• System saraf autonom dibagi menjadi 2 yaitu :
• Sistim saraf simpatis
• Sistim saraf parasimpatis
SISTEM SARAF OTONOM

• Sistem saraf Simpatis --> mempersarafi


• jantung : kecepatan denyut dan kekuatan kontraksi jantung.
• arteri dan vena besar dan kecil : konstriksi
• otot polos saluran cerna : penurunan motilitas
• Otot polos sal nafas : relaksasi bronkus dan penurunan sekrei bronkus
• Merangsang kelenjar keringat
• Sistem saraf Parasimpatis mempersarafi:
• Jantung : memperlambat kecepatan denyut
• Sal cerna : meningkatkan motilitas
• Sal nafas : konstriksi jalan nafas
SISTEM SARAF SIMPATIS

• Terdiri dari 25 pasang simpul saraf.


• Terletak di sebelah kiri-kanan tulang belakang.
• Berpangkal pada medulla spinalis di daerah leher dan di
daerah pinggang sehingga disebut juga saraf torakolumbar.
• Pra ganglion pendek.
• Praganglion → urat saraf yang terdapat pada pangkal
ganglion.
• Post ganglion → urat saraf yang berada pada ujung ganglion.
Sistim Saraf Parasimpatis

• Urat praganglionnya panjang karena menempel


pada organ yang dibantu.
• Berpangkal pada medulla oblongata.
• Kerjanya berlawanan dengan kerja saraf
simpatis.
• Terbagi menjadi dua bagian : saraf otonom
kranial ( saraf kranial III, VII, IX, X) dan saraf
otonom sakral
SARAF KRANIAL (1)
• Saraf kranial I: olfaktorius
• Saraf kranial II: optikus
• Saraf kranial III: okulomotorius
• Saraf kranial IV : trokhlearis
• Saraf kranial V: trigeminalis
• Saraf kranial VI: abdusens
• Saraf kranial VII: fasialis
• Saraf kranial VIII: vestibulokohlear
• Saraf kranial IX: glosofaringeal
• Saraf kranial X : vagus
• Saraf kranial XI : asesorius
• Saraf kranial XII: hipoglosus
SARAF KRANIAL (2)

• I (olfaktorius) = serabut sensorik, menerima & menghantar


impuls pada sensasi penciuman
• II (optikus) = transmisi impuls dari dan ke retina mata
• III (okulomotorius), IV (trokhlearis), VI (abdusens) =
serabut motorik mensuplai otot ekstrinsik mata.
• III (okulomotorius) = mensuplai serabut otonom otot
siliaris intrinsik & otot sfingter iris
• V (trigeminalis) = saraf kranial terbesar, serabut campuran
• VII (fasialis) = serabut motorik & sensorik mempersarafi
otot wajah, kelenjar ludah & lakrimal
SARAF KRANIAL (3)
• VIII (vestibulokohlear) = saraf sensorik terdistribusi di
telinga dalam dan mempersarafi pendengaran &
keseimbangan
• IX (glosofaringeal) = saraf campuran, mempersarafi lidah
& farings
• X (vagus) = serabut campuran, terdistribusi paling luas,
mensuplai farings, larings, organ dalaman di rongga leher,
dada & abdomen
• XI (asesorius) = bergabung dan terdistribusi dengan
serabut vagus
• XII (hipoglosus) = saraf motorik, mensuplai otot intrinsil
dan ekstrinsik lidah
SISTEM SARAF OTONOM

Parasimpatis Simpatis
• Sistem adrenergik
• Sistem asetilkolin • Fight, Flight or Fright
• Rest, digest or repose • Saat tubuh aktif
• Saat tubuh tidak aktif • Mis. Berkeringat nafas
dalam , peningkatan denyut
• Mis. Digesti, ekskresi, urinasi jantung
• Menyimpan energi • Menggunakan energi
• Segmen spinal kraniosakral • Segmen spinal
(CN III, VII, IX, X & S2-4)
torakolumbal (T1-L2)
SISTEM SARAF OTONOM

Parasimpatis Simpatis

• Serabut preganglionik • Serabut praganglionik


panjang/pascaganglionik pendek/ pasca ganglionik
pendek panjang
• “D” division : Digestion, • “E” division : Exercise,
defecation & diuresis excitement, emergency &
embarrassment
NEUROTRANSMITER PADA SS OTONOM

• Neurotransmiter neuron simpatik praganglionik


: asetilkolin (Ach)  menstimulasi potensial
aksi neuron pascaganglionik
• Neurotransmiter yang dilepaskan oleh neuron
simpatik pascaganglionik :
noradrenalin/norepinefrin
• Neurotransmiter pada seluruh neuron
praganglionik dan sebagian besar neuron
pascaganglionik parasimpatik  asetilkolin
(ACh)
Target Organ Parasympathetic Effects Sympathetic Effects

Eye (Iris) Stimulates constrictor Stimulates dilator


muscles. Pupil muscles. Pupil dilates.
constriction

Eye (Ciliary muscle) Stimulates. Lens No innervation.


accommodates – allows
for close vision

Salivary Glands Watery secretion Mucous secretion

Sweat Glands No innervation Stimulates sweating in


large amounts
(Cholinergic)

Gallbladder Stimulates smooth Inhibits gallbladder


muscle to contract and smooth muscle
expel bile
Target Organ Parasympathetic Effects Sympathetic Effects

Cardiac Muscle Decreases HR Increases HR and force of


contraction

Coronary Blood Vessels Constricts Dilates

Urinary Bladder; Urethra Contracts bladder Relaxes bladder smooth


smooth muscle; relaxes muscle; contracts
urethral sphincter urethral sphincter
Lungs Contracts bronchiole Dilates bronchioles
(small air passage)
smooth muscle
Digestive Organs Increases peristalsis and Decreases glandular and
enzyme/mucus secretion muscular activity

Liver No innervation No innervation (indirect


effect)
Target Organ Parasympathetic Effects Sympathetic Effects

Kidney No innervation Releases the enzyme


renin which acts to
increase BP

Penis Vasodilates penile Smooth muscle


arteries. Erection contraction. Ejaculation.

Vagina; Clitoris Vasodilation. Erection Vaginal reverse peristalsis

Blood Coagulation No effect Increases coagulation


rate

Cellular Metabolism No effect Increases metabolic rate

Adipose Tissue No effect Stimulates fat breakdown


Target Organ Parasympathetic Effects Sympathetic Effects

Mental Activity No innervation Increases alertness

Blood Vessels Little effect Constricts most blood


vessels and increases BP.
Exception – dilates blood
vessels serving skeletal
muscle fibers
(cholinergic)

Uterus Depends on stage of the Depends on stage of the


cycle cycle

Endocrine Pancreas Stimulates insulin Inhibits insulin secretion


secretion

Anda mungkin juga menyukai