Anda di halaman 1dari 39

BAHAN TAMBAHAN

SEDIAAN TABLET
Devi Ratnasari, M.Farm., Apt
TABLET
Zat Aktif

Bahan Pengisi (Filler)

Bahan Pengikat (Binder)

Bahan Penghancur (Disintegran)

Bahan Pelicin (Lubricant)

Pelincir (Glidan)

Pewarna (Colouring) dan Perasa (Flavoring)


TUJUAN PENAMBAHAN EKSIPIEN
(BAHAN TAMBAHAN)
 Membantu selama proses pembuatan
 Melindungi, mendukung, dan meningkatkan
stabilitas dan bioavailabilitas bahan aktif
 Membantu dalam identifikasi produk

 Meningkatkan keamanan dan efektivitas


produk selama distribusi dan penggunaan
KRITERIA UMUM BAHAN TAMBAHAN
 Netral secara fisiologis
 Stabil secara fisika dan kimia

 Tidak mempegaruhi bioavailabilitas bahan


aktif
 Tidak mengandung mikroba patogen

 Tersedia cukup luas di pasaran dan harganya


relatif murah
Bahan
pengisi

 Berfungsi untuk membuat kesesuaian bobot


tablet (> 70 mg), memperbaiki
kompresibilitas dan sifat alir bahan
 Pada umumnya ditambahkan dalam rentang
5-80%
CONT...

KRITERIA BAHAN PENGISI YANG BAIK

 Tidak bereaksi dengan zat aktif dan bahan


tambahan yang lain
 Tidak memiliki aktivitas fisiologis dan farmakologis

 Memiliki kestabilan fisika dan kimia yang baik

 Tidak mempengaruhi disolusi dan bioavailabilitas


sediaan tablet
KLASIFIKASI BAHAN PENGISI

Bahan pengisi

Material
Kelarutan
penyusunnya

Larut air (laktosa,


Tidak larut air Anorganik
sukrosa, Organik
(Kalsium sulfat, (Kalsium fosfat
dektrosa, (Karbohidrat dan
Kalsium karbonat, dan kalsium
manitol, dan modifikasinya)
amilum, dan MC) karbonat)
sorbitol)
A. LAKTOSA
Terdapat bentuk α dan bentuk β
 Laktosa Monohidrat (berbentuk kristal dan
granul)
 Laktosa semprot kering

 Laktosa anhidrat (berbentuk amorf)


SIFAT UMUM DARI LAKTOSA
 Memberikan rasa yang dapat diterima di
mulut
 Tidak higroskopis

 Mudah dikeringkan pada saat granulasi


basah
 Memiliki kompresibilitas yang baik

 Tidak reaktif

 Memiliki titik leleh yang tinggi

 Sifat alir cukup baik


B. MIKROKRISTALIN SELULOSA (MC)

Penggunaan Tipe Produk Ukuran Partikel (µm) Kelembapan (%) Densitas Ruahan (g/mL)
Roller Compaction Avicel DG 45 < 5,0 0.25-0.40
Granulasi Basah Aicel PH-101 50 3,0-5,0 0,26-0,31
Avicel PH-102 100 3,0-5,0 0,28-0,33
Cetak Langsung
Avicel HFE-102 100 <5,0 0,28-0,33
Kompaktibilitas Sangat Bagus Avicel PH-105 20 <5,0 0,20-0,30
Avicel PH-102 SCG 150 3,0-5,0 0,28-0,34
Sifat Alir Sangat Baik
Avicel PH-200 180 2,0-5,0 0,29-0,36
Avicel PH-301 50 3,0-5,0 0,34-0,45
Densitas Tinggi
Avicel PH-302 100 3,0-5,0 0,35-0,46
Avicel PH-103 50 Tidak lebih dari 3 0,26-0,31
Avicel PH-113 50 Tidak lebih dari 3 0,27-0,34
Kelembapan rendah
Avicel PH-112 100 Tidak lebih dari 1,5 0,28-0,34
Avicel PH-200 LM 180 Tidak lebih dari 1,5 0,30-0,38
Memberikan rasa enak di mulut Avicel CE-15 75 Tidak lebih dari 8
SIFAT UMUM AVICEL
 Kemampuan absorbsi sangat tinggi
 Dapat disimpan dalam kondisi suhu dan
kelembapan normal, kelembapan diatas 3% tidak
menunjukan masalah elektrostatistika
 Mengalami deformasi plastik pada saat
dikompresi
 Memiliki bonding index yang tinggi dan brittle
fracture index yang rendah
 Sesuai untuk proses pembuatan cetak langsung

 Pada kondisi kelembapan meningkat, kekuatan


tablet akan turun karena rusaknya ikatan
hidrogen yang menyebabkan tablet menjadi lunak
KALSIUM FOSFAT DIBASIK
 Digunakan sebagai pengisi atau sumber
kalsium dan fosfat
 Kompresibilitas dan sifat alir yang baik

 Bersifat abrasif, sehingga diperlukan lubrikan


oada saat pencetakan
 Bersifat Basa

 Nama Dagang (Calstar, Di-Cafos, DI_TAB)


BAHAN PENGIKAT

 Membentuk ikatan antarpartikel supaya


terbentuk tablet yang baik yang memenuhi
persyaratan bobot tablet, kekerasan tablet,
dan kerapuhan tablet.
MEKANISME PERLEKATAN ANTAR
PARTIKEL
 Terbentuknya jembatan cair pada saat
penambahan bahan pengikat dalam bentuk
musilago maupun larutan
 Terbentuknya jembatan padat yang dapat
terjadi pada saat pengeringan granul basah
atau penambahan bahan yang memiliki titik
lebur rendah. Kekuatan jembatan kristal
bergantung pada kecepatan kristalisasi dan
jumlah material yang terdeposit
 Pada saat terjadi deformasi plastis
menyebabkan terbentuknya interlocking
 Adanya gaya elektrostatistika antar partikel
TAHAPAN YANG TERJADI PADA SAAT
PENAMBAHAN BAHAN PENGIKAT

(a) Pendular
(b) Funikular
(c) Kapiler
(d) Droplet
1. Pendular. Ruangan antarpartikel diisi
sebagian oleh zat pengikat dan membentuk
jembatan cair antar partikel
2. Funikular. Terjadi kenaikan tegangan
permukaan kurang lebih tiga kali tahap
pendular
3. Semua ruangan antar partikel diisi zat
pengikat
4. Droplet. Terjadi penutupan partikel oleh
tetesan cairan
KLASIFIKASI BAHAN PENGIKAT
 Berasal dari alam, misal: Akasia, Tragakan,
Gelatin, Amilum, Gum Guar, Gum Xanthan,
Gum Tara, dan Pektin
 Polimer sintetik/semisintetik, misal: HPMC,
PVP, PEG, dan CMC Na
 Golongan Gula, Misal: Sukrosa dan larutan
glukosa
SIFAT CAIRAN PENGIKAT DAN
PENGARUHNYA
1. Viskositas: Mempengaruhi interaksi
antargarnul
2. Tegangan permukaan: Mempengaruhi gaya
kapilaritas
3. Sudut kontak: Mempengaruhi proses
pembasahan.
BAHAN
PENGHANCUR

 Berfungsi menghancurkan tablet jika kontak


dengan cairan tubuh.
 Disinetegrasi merupakan peristiwa hilangnya
kohesi suatu bentuk sediaan padat (tablet)
karena pengaruh medium menjadi bentuk
granul atau partikel penyusun tablet
 Deagregasi adalah hancurnya granul menjadi
partikel halus
TEORI HANCURNYA TABLET
1. Mekanisme Pengembangan
Mekanisme yang umum dialamai oleh golongan
pati. Tejadi melalui mekanisme
 Tablet kontak dengan cairan tubuh

 Terjadi pembasahan tablet

 Penetrasi air ke dalam tablet

 Tablet mengembang dan hancur


Cont...
 Pengembangan (Swelling)

disintegran mengalami pengembangan apabila


bercampur dengan air atau kelembaban. Saat
mengembang dibutuhkan suatu ruang dan pada
tablet dengan porositas yang tidak cukup
banyak memberikan ruang bagi pengembangan
disintegran menyebabkan pendesakan berupa
tekanan pada granul sehingga tablet menjadi
pecah
2. POROSITAS DAN AKSI KAPILER (WICKING)

Ketika meletakkan tablet pada media yang


sesuai, media akan berpenetrasi ke dalam
tablet dan menggantikan udara yang berada
diantara partikel-partikel yang kemudian
memperlemah ikatan intermolekuler tablet dan
merusak tablet menjadi ukuran yang halus.
Penyerapan air oleh tablet tergantung dari sifat
hidrofilik dari tablet atau eksipien serta kondisi
saat pembuatan. Untuk tipe ini disintegran
menjaga struktur pori dan menurunkan
tegangan antar muka terhadap larutan cair
yang diperlukan untuk membantu proses
pemecahan dengan membentuk suatu jaringan
hidrofilik disekitar partikel obat.
Mekanisme Wicking
3. Disebabkan oleh perubahan
bentuk (deformasi)
Selama proses kompresi
tablet, partikel disintegran
mengalami perubahan dan
perubahan ini kembali lagi
ke bentuk normal apabila
partikel mengalami kontak
dengan air atau media cair
lainnya. Peningkatan
ukuran partikel yang
terdeformasi menyebabkan
terjadinya pemecahan
tablet.
4. Disebabkan oleh pemecahan
partikel/gaya repulsif partikel
Mekanismenya adalah
terjadi gaya repulsif listrik
antar partikel dan
diperlukan air untuk
menyebabkan hal tersebut.
Dari penelitian diperoleh
bahwa repulsi adalah akibat
dari aksi kapiler dalam
mengabsorbsi air.
FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI DISINTEGRASI

 Pengaruh bahan pengisi


 Pengaruh bahan pengikat

 Pengaruh pelicin (lubricant)

 Pengaruh Surfaktan
PENAMBAHAN BAHAN PENGHANCUR

 Penambahan secara ekstragranuler. Pada


cara ini, bahan penghancur terletak diantara
granul atau tidak ikut dalam proses
granulasi. Berfungsi untuk menghancurkan
tablet menjadi granul.
 Penambahan secara intragranuler. Bahan
penghancur berada didalam granul atau
mengalami proses granulasi. Berfungsi
menghancurkan granul menjadi partikel-
partikel halus.
 Amilum (Pati)
Mekanisme : Masuknya air ke dalam tablet
diikuti proses pengembangan dari amilum.
Jenis amilum dengan kandungan butiran
besar memiliki pori optimum dan
menyebabkan aksi kapiler.
 MCC (Mikrokristalin selulosa)

Memiliki porositas yang tinggi sehingga


mampu menarik air yang tinggi pula.
SUPERDISINTEGRAN (BAHAN PENGHACUR
DENGAN KERJA CEPAT)
Superdisintegran Nama Mekanisme Karakteristik
dagang

Kelompok Selulosa Ac-Di-Sol; L- Mengembang Sesuai untuk


HPC; menjadi 4-8 x cetak langsung,
Solutab dalam waktu < granulasi.
10 detik, dan
menarik air
Kelompok PVP Kollidon; Sedikit Tidak larut air,
terlarut silang Polyplasdon mengembang berpori
e dan kembali ke sehingga
bentuk semula, menghasilkan
aksi wicking tablet yang
porous
Amilum terlarut Explotab; Mengembang , Mengembang
silang Primogel 30 detik dan cocok
menjadi 7-12 sebagai matriks
kali lepas lambat
CONTINUE...

Asam alginat Alagilic Acid Mengemban Sesuai untuk


tertaut NF g dengan granulasi
silang cepat dalam kering dan
medium air granulasi
atau dengan basah
aksi menatik
air
Polisakarida Emcosoy Menarik air Tidak
kedelai mengandung
amilum atau
gula,
umumnya
digunakan
untuk produk
nutrisi
Bahan Pelicin,
Pelincir dan
Antilekat

Bahan pelicin berfungsi sebagai antigesekan pada


saat proses pentabletan. Gesekan yang terjadi
pada saat proses pentabletan ada tiga macam
1) Gesekan antara tablet dan dinding punch dan
antara tablet dengan dinding die Lubrikan
2) Gesekan antara dinding die dan dinding punch

3) Gesekan antara partikel-partikel yang dikempa


Glidan
MEKANISME PELINCIR
 Penutupan atau pengisian permukaan
partikel yang kasar atau berlekuk-lekuk
 Teradsorpsi pada permukaan partikel
membentuk lapisan tipis dan mencegah
timbulnya daya kohesi antar granul
FAKTOR YANG DIPERHATIKAN PADA
PENAMBAHAN GLIDAN
 Ukuran partikel dan distribusi glidan
 Kelembapan

Contoh glidan: Sukrosa monolaurat, Na lauril


sulfat, Na benzoat, gliseril triasetat, asam
adipat
CHARACTERIZATION OF FLOWABILITY
 Hausner ratio = tapped density / bulk
density
 Excellent 1.05–1.10
 Good 1.11–1.15
 Fair 1.15–1.20
 Passable 1.21–1.25
 Poor 1.26–1.31
 Very Poor 1.32–1.37
 Extremely Poor 1.38–1.45
ANTILEKAT (ANTIADHERENT)
Berfungsi mencegah melekatnya tablet pada
dinding die dan punch yang disebabkan bukan
karena efek gesekan. Contohnya Talk,
magnesium stearat, dan amilum jagung.
FAKTOR UTAMA DALAM PENGGUNAAN
LUBRIKAN
 Ukuran partikel bahan pelicin 800-100 mesh
 Lama pencampuran

 Konsentrasi bahan pelicin yang digunakan


BAHAN PEWARNA

 Fungsi : Memudahkan identifikasi dan


memperbaiki penampilan tablet
 Syarat: Tidak memiliki aksi terapeutik, tidak
memperbaiki bioavailabilitas dan stabilitas
sediaan tablet
KLASIFIKASI BAHAN PEWARNA
Karakteristik Lakes Dyes
Kelarutan Tidak larut hampir di Larut dalam air,
semua pelarut propilen glikol, dan
gliserin
Metode pewarnaan Dengan dispersi Dengan larutan
Kandungan zat warna 10-40 % 90-93%
murni
Rata-rata 0-0,3 % 0,01-0,03%
penggunaan
Ukuran partikel < 0,5 µm 12-200 mesh
Stabilitas Cahaya Sangat baik Baik
Stabilitas panas Sangat baik Baik
Bahan
Pembasah

 Ditambahkan dalam tablet yang


mengandung bahan aktif sukar larut dalam
air
 Contoh: Polisorbat, SLS.

Anda mungkin juga menyukai