Anda di halaman 1dari 5

BAB VI

PENGEMBANGAN ALAT
DAN MESIN PERTANIAN
Kegiatan-kegiatan mendasar yang perlu dilakukan sekaligus menjadi orientasi baru

dalam pembangunan pertanian diantaranya adalah :

 Perencanaan yang terpusat/sentralisasi menjadi desentralisasi,


 Pendekatan komoditas menjadi pendekatan sumber daya,
 Orientasi pendapatan menjadi kesejahteraan,
 Orientasi pertanian skala subsistem menjadi skala komersial,
 Peningkatan produktivitas sumber daya manusia melalui
peningkatan peranan alat dan mesin pertanian,
 Penanganan komoditas primer perlu ditingkatkan nilai tambahnya,
 Peningkatan pendayagunaan potensi sumber daya di Kawasan Timur
Indonesia agar serasi dengan di Kawasan Barat Indonesia,
 Mendorong potensi sumber pertumbuhan masing-masing subsektor
agar dapat bersaing dan berorientasi pasar (ekspor), dan
 Peranan/keikutsertaan masyarakat akan lebih diaktifkan di samping
tetap menjaga peran pemerintah untuk menciptakan iklim berusaha.
  
KERAGAAN DAN KENDALA
PENGEMBANGAN ALSINTAN
 Aspek Kebutuhan Petani dalam
Usahatani
 Aspek Bengkel/Industri Alsintan
 Aspek Wujud Alsintan
 Aspek Pengawasan dan Pengendalian
Mutu Standar
KEBIJAKSANAAN PENGEMBANGAN
ALSINTAN

 Prastawa dkk. (1991) pengembangan alat


dan mesin pertanian (alsintan) hendaknya
mempertimbangkan
 (1) jenis alat dan mesin yang akan
dikembangkan,
 (2) partisipasi petani/pemakai,
 (3) dukungan suku cadang, dan
 (4) standard dan mutu alat/mesin
PELUANG PENGEMBANGAN ALSINTAN

 Upaya Peningkatan Efisiensi dan


Produktifitas
 Upaya Peningkatan Nilai Tambah Hasil
Pertanian
 Upaya Pengendalian Limbah dan
Pemanfaatannya

Anda mungkin juga menyukai