Anda di halaman 1dari 21

Kelompok 1 :

1. Adam Wahyu Siregar


2. Ade Indriani
3. Ade Oktaviani S
4. Adinda Rizki Amalia
5. Agus Diana Pakpahan
6. Agustina Tampubolon
LAPORAN KASUS 7. Badya Wanda Sinaga
8. Bella Putri Zenida N
KEPERAWATAN 9. Beny Surya Lubis
10. Chairi Annisa
“ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN GASTRITIS” 11. Christiani Br Pinem
12. Deliana Siahaan
Dosen Pembimbing : Sri Siswati,SST,M.Psi
13. Desi Christiani S
I. PENGKAJIAN
a. Biodata Pasien dan Penanggung Jawab

NAMA : Ny. E NAMA : Tn. P


JENIS KELAMIN : Perempuan HUBUNGAN    
UMUR : 42 tahun DENGAN KLIEN
: Anak
STATUS KAWIN : Menikah
AGAMA : Islam PEKERJAAN : Belum Bekerja
PENDIDIKAN : SMA ALAMAT : Jl. Melati Raya I, No. 06, Tanjung
PEKERJAAN : Ibu Rumah Tangga Sari.
ALAMAT : Jl.Melati Raya I, No.06, Tanjung Sari.
GOL.DARAH : O  

TGL.PENGKAJIAN : 01 Mei 2020


DIAGNOSA MEDIS : Gastritis
b. Keluhan Utama

Klien mengeluh nyeri pada ulu hati, dengan skala nyeri


5 disertai mual muntah, klien juga mengatakan tidak
nafsu makan.
c. Riyawat Kesehatan Sekarang

PROVOKATIVE : QUANTITY / RELIGION :


Klien mengatakan bahwa QUALITY : -Klien mengatakan nyeri
penyakitnya kambuh -Klien mengatakan nyeri dibagian ulu hati.
karena telat makan dan didaerah ulu hati. -Nyeri hanya dirasakan
mengkonsumsi makanan -Skala nyeri bisa sampai 5 dibagian ulu hati saja dan
pedas. (Skala 0-10). tidak menyebar.

TIME : SEVERITY :
Klien mulai mengalami sakit Klien mengatakan bahwa
sejak satu hari yang lalu. Saat
berbuka puasa klien langsung
nyeri yang ditimbulkan
mengkonsumsi makanan pedas, sangat mengganggu aktivitas
sehinngga menyebabkan fisiknya, dan menyebabkan
penyakitnya kambuh. pola istirahat terganggu.
d. Riwayat Kesehatan Masa Lalu

Obat-obatan yang pernah


digunakan  : Obat-obatan yang Tindakan (operasi) : Klien
Klien mengatakan memiliki
sering digunakan ketika di mengatakan belum pernah
riwayat penyakit gastritis
rumah biasanya obat dari  melakukan operasi.
warung.

Imunisasi : Keluarga 
Alergi  : Klien mengatakan tidak mengatakan klien di imunisasi
memiliki alergi makanan pada saat masih kecil.
maupun alergi obat-obatan.
e. Pemeriksaan Fisik

• Keadaan umum

klien tampak lemas karna mual dan muntah. Klien juga tampak
menahan nyeri pada ulu hati.

Suhu : 38,8︒celcius

Tekanan darah : 91/61 mmHg


TB/BB : 160 cm /70 Kg

Nadi : 95 x /menit
RR : 32 x /menit
f. Hasil Pemeriksaan Diagnostik
• Diagnosa medis
Gastritis
• Pemeriksaan diagnostik/penunjang
a) darah, urine, feses
b) Pemeriksaan Rontgen

  Tanggal Jenis Pemeriksaan Hasil Pemeriksaan Nilai Normal


HB 14,1 12-16 gram/ dl

Leukosit 9800 4500-10000 sel/mm


Hematokrit 42 40-48%
Trombosit 302.000 150.000-400.000 sel/mm
Eritrosit 4,42 4,6-6,2juta sel/mm
g. Penatalaksanaan Terapi Medis

NO. NAMA OBAT DOSIS INDIKASI TERAPI

1. Omeprazole inj 2 x 1 amp Pengobatan anti

emetic

2. Ondansentron inj 3 x 1 amp Pengobatan anti


mual

3. Paracetamol 3 x 500 mg Pengobatan anti


piretik

4. Sukralfat 3 x 1 cth Pengobatan anti


tukak duo denum
II. ANALISA DATA
No. Data Etiologi Masalah
1. Ds : - Intake yang tidak adekuat dan output Defisit volume
Do : cairan yang berlebih cairan kurang
-Klien tampak lemas (mual & muntah) dari kebutuhan tubuh
-TD : 91/61 mmHg
-HR : 95 x/menit
-RR : 32 x/menit
2. Ds : Penurunan intake asupan gizi Perubahan nutrisi kurang
-Klien mengeluh tidak nafsu makan dari kebutuhan tubuh
-Kadang pasien mengeluh mual dan
ingin muntah
Do :
-Anak pasien mengatakan, selama
sakit nafsu makan pasien menurun.
Makan 3x/hari namun sedikit sedikit
dan tidak habis. Minum hanya
sedikit, 3-4 gelas/hari
3. Ds : - Kelemahan fisik Intoleransi aktivitas
Do : Klien tampak lemas
4. Ds : Nyeri akut : iritasi mukosa Perubahan kenyamanan
-Pasien mengatakan nyeri di ulu hati gaster
-Anak pasien mengatakan selama
sakit kebutuhan tidur pasien
terganggu.Pasien sering merasa
gelisah,
tidurnya tidak nyenyak, dan sering
terjaga pada malam hari karna nyeri
pada perutnya.
Do :
Keadaan umum : lemah , gelisah,
wajah terlihat menahan nyeri.
RR : 32 x/menit
Irama nafas irregular
P : nyeri timbul saat makan.
Q : nyeri terasa seperti mau muntah
R : nyeri di ulu hati
S:4
T : hilang timbul
Nyeri tekan pada daerah ulu hati
Leukosit 18.100/cmm
III. Intervensi Keperawatan
1. Defisit volume cairan kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan den
gan intake yang tidak adekuat dan output cair yang berlebih (mual da
n muntah).
Tujuan :
• Mencegah output yang berlebih dan mengoptimalkan intake cair.

Kriteria hasil :

• Mempertahankan volume cairan yang adekuat dengan dibuktikan


oleh mukosa bibir lembab, turgor kulit baik, pengisian kapiler ber
warna merah muda, input dan output seimbang
Intervensi Keperawatan :

1. Penuhi kebutuhan individual. Anjurkan klien untuk minum (Dewasa : 40-6


0 cc/kg/jam)

2. Berikan cairan tambahan intravena sesuai indikasi.

3.Awasi TTV, evaluasi turgor kulit, pengisian kapiler dan membrane mukosa.

4. Kolaborasi pemberian cimetidine dan ranitidine. Intake cairan yang adekua


t akan mengurangi resiko dehidrasi pasien.
2. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan penurunan intake
asupan gizi.

Tujuan :

Gangguan nutrisi teratasi.

Kriteria Hasil:

-Antropoemetri : berat badan, lingkar lengan atas kembali normal.

-Albumin hemoglobin normal.

-Klinis : terlihat segar.

-Porsi makan habis.


Intervensi Keperawatan

1. Reduksi stress dan farmakoterapi seperti cytoprotective agent, pengham


bat pompa proton, antasida.

2. Kolaborasi tranfusi albumin.


3. Konsultasi dengan ahli diet untuk menentukan kalori/kebutuhan nutrisi.

4. Tambahkan vitamin seperti B12.

5. Batasi makanan yang menyebabkan peningkatan asam lambung berlebi


h, dorong klien untuk menyatakan perasaan tentang makan diet.
6. Berikan nutrisi melalui intravena sesuai indikasi.
3. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan fisik.
Tujuan :

Intoleransi aktivitas akibat kelemahan fisik teratasi.

Kriteria hasil :
-Klien tampak lebih mudah aktivitas.

-Klien merasa nyaman dengan posisinya.


-Klien tidak dibantu oleh keluarga dalam aktivitasnya

Intervensi Keperawatan

1. Tingkatkan tirah baring atau duduk dan berikan obat sesuai indikasi.

2. Berikan lingkungan yang tenang dan nyaman.


3. Ajarkan klien metode penghematan energi untuk aktivitas (lebih baik duduk
daripada berdiri saat melakukan aktivitas).
4. Perubahan kenyamanan; Nyeri akut berhubungan dengan iritasi mukosa gaste
r
Tujuan :

Pasien mengatakan rasa nyeri berkurang.

Kriteria hasil :
Tidak terjadi iritasi berlanjut.

Intervensi Keperawatan

1. Anjurkan puasa pada pasien pada 6 jam pertama.

2. Berikan makanan lunak sedikit demi sedikit dan beri minum yang hangat.

3. Identifikasi dan batasi makanan yang menimbulkan ketidaknyamanan.


4. Observasi keluhan nyeri, catat lokasi, lamanya, intensitasnya (skala 0-10),
serta perubahan karakteristik nyeri.
IV. Catatan Perkembangan
• Diagnosa 1 dan 2

Implementasi Keperawatan :

1. Memenuhi kebutuhan individual. Menganjurkan klien untuk minum (Dewasa : 40-60 cc/kg/jam).

2. Melakukan pemeriksaan TTV, evaluasi turgor kulit, pengisian kapiler dan membrane mukosa.

3. Berkolaborasi memberikan cimetidine dan ranitidine.

4. Berkonsultasi dengan ahli diet untuk menentukan kalori / kebutuhan nutrisi.

5. Membatasi makanan yang menyebabkan peningkatan asam lambung berlebih, mendorong klien

untuk menyatakan perasaan masalah tentang makan diet.

6. Berikan nutrisi melalui intravena sesuai indikasi.


Evaluasi :

S:

-Klien merasa lebih baik dan tidak dehidrasi lagi.

-Setelah obat diminum klien merasa tidak nyeri kembali.


O:

-Turgor kulit membaik, TTV normal.

-Nafsu makan klien kembali normal.


A : Defisit volume cairan kurang dari kebutuhan tubuh teratasi.

P : Intervensi dihentikan.
• Diagnosa 3

Implementasi Keperawatan :
1. Membantu meningkatkan tirah baring atau duduk dan berikan obat sesuai indikasi.

2. Mengajarkan klien metode penghematan energi untuk aktivitas


Evaluasi :
S:

-Klien mampu bergerak tanpa bantuan.


-Klien dan keluarga klien bersedia menerima edukasi yang diberikan.
O:
-Klien tampak lebih leluasa beraktivitas.
-Klien menguasai pengetahuan yang telah diberikan
A : Intoleransi aktivitas teratasi.

P : Intervensi dihentikan.
• Diagnosa 4

Implementasi keperawatan :
1. Menganjurka puasa pada pasien pada 6 jam pertama.

2. Memberikan makanan lunak sedikit demi sedikit dan memberi minum yang hangat.

3. Mengindentifikasi dan membatasi makanan yang menimbulkan ketidaknyamanan.

4. Mengobservasi keluhan nyeri, mencatat lokasi, lamanya, intensitasnya dengan menggunaka


n (skala 0-10).
Evaluasi :

S : Klien tidak merasakan nyeri kembali.

O : Iritasi di lambung hilang


A : Masalah teratasi.

P : Intervensi dihentikan.
Terimakasih…

Anda mungkin juga menyukai