Anda di halaman 1dari 59

ANATOMI FISIOLOGI SISTEM

REPRODUKSI

Ferdinandus S. Hoda,S.Kep.,M.Kes.
Anatomi Sistem Reproduksi Pria
Struktur luar dari sistem reproduksi pria
PENIS

Penis dibagi menjadi dua bagian, yaitu batang dan kepala penis. Pada bagian
kepala terdapat kulit yang menutupinya, disebut preputium. Kulit ini diambil
secara operatif saat melakukan sunat(sirkumsisi). Penis tidak mengandung
tulang dan tidak terbentuk dari otot. Ukuran dan bentuk penis bervariasi,
tetapi jika penis ereksi ukurannya hampir sama. Kemampuan ereksi sangat
berperan dalam fungsi reproduksi. Pada bagian dalam penis terdapat saluran
yang berfungsi mengeluarkan urine. Saluran ini untuk mengalirkan sperma
keluar. Jadi, fungsi penis sebagai alat sanggama, saluran pengeluaran sperma,
dan urine.
Badan penis terdiri dari 3 rongga silindris (sinus) jaringan erektil:
 2 rongga yang berukuran lebih besar disebut korpus kavernosus, terletak
bersebelahan.
 Rongga yang ketiga disebut korpus spongiosum, mengelilingi uretra. Jika rongga
tersebut terisi darah, maka penis menjadi lebih besar, kaku dan tegak
(mengalami ereksi).
Skrotum

Skrotum adalah kantong kulit yang melindungi testis dan berfungsi sebagai
tempat bergantungnya testis. Skrotum berwarna gelap dan berlipat-lipat. Skrotum
mengandung otot polos yang mengatur jarak testis ke dinding perut. Dalam
menjalankan fungsinya, skrotum dapat mengubah ukurannya. Jika suhu udara
dingin, maka skrotum akan mengerut dan menyebabkan testis lebih dekat dengan
tubuh dan dengan demikian lebih hangat. Sebaliknya pada cuaca panas, maka
skrotum akan membesar dan kendur. Akibatnya luas
permukaan skrotum meningkat dan panas dapat dikeluarkan.
Struktur dalam dari sistem reproduksi pria
Testis

Testis berbentuk lonjong/oval, agak gepeng dengan panjang sekitar 4 cm dan


diameter sekitar2.5 cm sebesar buah zaitun dan terletak di dalam skrotum.
Biasanya testis kiri agak lebih rendah dari testis kanan. Dan ukuran testis kanan
lebih besar dari testis kiri.Testis menghasilkan Follicle Stimulating Hormone (FSH)
dan Luteinizing Hormone (LH) juga hormon testosterone.
Fungsi testis, terdiri dari :

 Membentuk gamet-gamet baru yaitu spermatozoa, dilakukan di


Tubulus seminiferus.
 Menghasilkan hormon testosteron, dilakukan oleh sel interstial (sel
leydig).
Saluran Genital intratestikular
Duktus
Efferentes

Duktus Efferentes
Penghubung rete testis dengan epididymis, Mempunyai lapisan otot polos
dibawah lamina basal
Epitelnya 2 macam
Sel kuboid tanpa siliar
Sel kolumnar dengan siliar

Fungsi reabsopsi cairan dari semen


Duktus
Epididmis

Duktus Epididmis
Dibentuk dari beberapa duktus efferentes
Mempunyai lapisan otot polos sirkular yang dapat berkontraksi membantu
penyaluran sperma ke ductus vas deferens
Lumen dilapisi epitel bertingkat dengan 2 jenis sel
Sel-sel basal : sel prekursor untuk sel prisipal
Sel prinsipal : mengandung stereosilia
Epididimis

 Epididimis dibentuk oleh saluran yang berlekuk-lekuk secara tidak


teratur yang disebut duktus epididimis

 Panjang duktus epididimis sekitar 600 cm. Duktus ini berawal dari
puncak testis (kepala epididimis) dan berjalan berliku-liku, kemudian
berakhir pada ekor epididimis yang kemudian menjadi vas deferens.
Epididimis merupakan tempat terjadinya maturasi akhir sperma/
tempat pematangan sperma.
Dibentuk dari beberapa duktus efferentes, Mempunyai lapisan otot
polos sirkular yang dapat berkontraksi membantu penyaluran
sperma ke ductus vas deferen
Lumen dilapisi epitel bertingkat dengan 2 jenis sel
Sel-sel basal : sel prekursor untuk sel prisipal
Sel prinsipal : mengandung stereosilia
Saluran Genital Ekstra-testikular
vas deferens

Vas deferens adalah sebuah tabung yang dibentuk dari otot. Vas
deferens membentang dari epididimis ke uretra. Vas deferens
berfungsi sebagai tempat penyimpanan sperma sebelum
dikeluarkan melalui penis. Saluran ini bermuara dari epididimis.
Saluran vas deferens menghubungkan testis dengan kantong
sperma. Kantong sperma ini berfungsi untuk menampung sperma
yang dihasilkan oleh testis.
Kelenjar Aksesoris
vesicula seminalis

Merupakan sepasang struktur berongga dan berkantung-kantung pada dasar kandung


kemih di depan rectum. Masing-masing vesicular memiliki panjang 5 cm dan menempel
lebih erat pada kandung kemih daripada pada rectum. Pasokan darah ke vas deferens
dan vesikula seminalis berasal dari arteri vesikulkaris inferior. Arteri ini berjalan bersama
vas deferens menuju skrotum beranastomosis dengan arteri testikukar, sedangkan aliran
limfatik berjalan menuju ke nodus iliaka interna dan eksterna. Vesikula seminalis
memproduksi sekitar 70 % dari total volume cairan semen. Komponen penting pada
semen yang berasal dari vesukula seminalis adalah fruktosa dan prostaglandin.

Alat ini berfungsi sebagai penampung spermatozoa dari testis.


Vesicula seminalis
Struktur Histologis
Epitel
Epitel bertingkat dengan ketinggian sel tergantung pada kadar testosteron
Mukosa berlipat-lipat
Lamina propria
Mengandung jaringan ikat fibroelastik dikelilingi oleh lapis otot polos sirkular
disebelah dalam dan longitudinal disebelah luar
Tunika Adventisia
Disusun oleh jaringan ikat fibroelastik
Fungsi
Menghasilkan cairan bewarna kekuningan agak kental Mengandung substansia untuk
mengaktifkan sperma (misalnya fruktosa) Penyusun 70% cairan semen
Prostat
Kelenjar prostat merupakan organ  dengan sebagian strukturnya merupakan kelenjar
dan sebagian lagi otot. Organ ini mengililingi uretra pria, yang terfiksasi kuat oleh
lapisan jaringan ikat di belakang simpisis pubis. Lobus media prostat secara histologis
sebagai zona transisional berbentuk baji, mengelilingi uretrra dan memisahkannya
dengan duktus ejakulatorius. Saat terjadi hipertropi, lobus media dapat menyumbat
aliran urin. Hipertropi lobus media banyak terjadi pada pria usia lanjut.

Kelenjar prostat sebagai penghasil cairan basa untuk melindungi sperma dari
gangguan luar.
kelenjar
bulbouretral

Kelenjar Bulbouretra (Cowper) adalah sepasang kelenjar eksokrin


kecil yang merupakan bagian dari sistem reproduksi pria. Kelenjar
ini terletak di belakang samping bagian uretra dasar dan dibawah
kelenjar prostat. Kelenjar Bulbouretra homolog dengan kelenjar
bartholin pada wanita. Saluran dari kelenjar ini memiliki panjang
sekitar 2,5 cm. 
Fungsi utama dari kelenjar Bulbouretra (Cowper) adalah untuk
menghasilkan cairan seperti mukus sebelum ejakulasi. Cairan
yang dihasilkan keluar sebelum keluarnya cairan semen, mukus
ini berfungsi untuk melubrikasi bagian uretra, menetralkan
saluran uretra dari cairan urin dan melindungi sperma dalam
cairan semen. Cairan mukus tersebut transparan, tidak
berwarna dan kental.
Spermatogenis
Proses pembentukan dan pemasakan sperma disebut
spermatogenis.
Spermatogenis terjadi di tubulus seminiferus testis.
Dalam tubulus tersebut terdapat sel sperma, yang disebut
spermatogonium.
Spermatogonium kemudian membelah secara mitosis
menghasilkan spermatogonium yang haploid.
Spermatogonium ini kemudian membesar membentuk
spermatosit primer.
Spermatosit primer seterusnya akan membelah secara meiosis I
untuk menghasilkan dua spermatosit sekunder yang haploid.
Kemudian setiap spermatosit sekunder akan membelah secara
meiosis II untuk menghasilkan dua spermatid yang hapolid.
Sel-sel spermatid akan berdiferensiasi menjadi spermatozoa atau
sperma.
Anatomi Sistem Reproduksi wanita
Sistem reproduksi wanita
Mengalami perubahan pada masa pubertas, Diinisiasi oleh menarche /Haid pertama
Mengalami siklus bulanan (siklus menstruasi) hingga akhir masa reproduksi dikenal
sebagai menopause
 terjadi setiap 28-35 hari
 perubahan struktur dan kegiatan setiap organ terutama ovarium dan uterus
 dikendalikan oleh hormon hipofisis
 FSH (‘Folikel Stimulating Hormone’) dan LH (‘Luteinizing Hormone’).
• mempengaruhi ovarium
• mengatur pertumbuhan dan perkembangan folikel
 Mengatur produksi hormon estrogen dan progesteron yang mengendalikan
siklus haid mempengaruhi produksi gonadotrophin (hormon hipofisis yang
memicu pertumbuhan dan kegiatan gonad, yaitu FSH dan LH) melalui
mekanisme umpan balik negatif
RONGGA
PELVIS

Terletak di bawah,berhubungan dengan rongga


abdomen, dibentuk oleh os iski dan os pubis pada sisi
samping dan depan, os sakrum dan os koksigis
membentuk batas belakang dan pinggiran pelvis
dibentuk oleh promontorium sakrum di belakang
iliopektinal sebelah sisi samping dan depan dari tulang
sakrum (Syaifudin,1997).
ALAT GENITALIA LUAR (VULVA
Genitalia Eksterna
Mons
veneris/pubis

Bagian yang menonjol berupa tonjolan lemak


yang besar terletak di di atas  simfisis pubis. Area
ini mulai ditumbuhi bulu pada masa pubertas
Labia Mayora
(bibir besar)

Dua lipatan dari kulit diantara kedua paha bagian atas.


Labia mayora banyak mengandung urat syaraf
(Syaifudin, 1997). Labia mayora merupakan struktur
terbesar genetalia eksterna wanita dan mengelilingi
organ lainnya, yang berakhir pada mons pubis.
Labia Minora
(bibir kecil)

Berada di sebelah dalam labia mayora. Jadi


untuk memeriksa labia minora, harus membuka
labia mayora terlebih dahulu.
Klitoris
(Kelentit)

Sebuah jaringan ikat erektil kecil kira-kira sebesar biji


kacang hijau yang dapat mengeras dan tegang
(erectil) yang mengandung urat saraf (Syaifudin,
1997), jadi homolog dengan penis dan merupakan
organ perangsang seksual pada wanita.
Vestibulum
(serambi)

Merpakan rongga yang berada di antara bibir kecil (labia


minora), muka belakang dibatasi oleh klitoris dan
perineum. Dalam vestibulum terdapat muara-muara dari :
liang senggama (introitus vagina),urethra,kelenjar
bartolini, dan kelenjar skene kiri dan kanan (Syaifudin,
1997).
Hymen

Lapisan/membran tipis yang menutupi sebagian besar dari liang


senggama, ditengahnya berlubang supaya kotoran menstruasi dapat
mengalir keluar, letaknya mulut vagina pada bagian ini, bentuknya
berbeda-beda ada yang seperti bulan sabit. Konsistensinya ada yang
kaku, dan ada yang lunak, lubangnya ada yang seujung jari, ada yang
dapat dilalui satu jari (Syaifudin,1997). Himen mungkin tetap ada
selama pubertas atau saat hubungan seksual pertama kali.
Perineum

Merupakan bagian terendah dari badan berupa sebuah garis


yang menyambung kedua tuberositas iski, daerah depan segitiga
kongenital dan bagian belakang segitiga anal, titik tengahnya
disebut badan perineum terdiri dari otot fibrus yang kuat di
sebelah depan anus
Terletak diantara vulva dan anus, panjangnya lebih kurang 4 cm
(Syaifudin, 1997).
ALAT GENITALIA DALAM
Genitalia interna
Ovarium

Ovarium menghasilkan ovum. Ovarium disebut juga dengan


indung telur. Letak ovarium di sebelah kiri dan kanan rongga
perut bagian bawah. Ovarium berhasil memproduksi sel telur
jika wanita telah dewasa dan mengalami siklus menstruasi.
Setelah sel telur masak, akan terjadi ovulasi yaitu pelepasan sel
telur dari ovarium. Ovulasi terjadi setiap 28 hari. Sel telur
disebut juga dengan ovum.
Tuba fallopi

Tuba fallopi disebut juga dengan saluran telur. Saluran telur adalah sepasang
saluran yang berada pada kanan dan kiri rahim sepanjang +10 cm. Saluran ini
menghubungkan rahim dengan ovarium melalui fimbria. Ujung yang satu dari
tuba fallopii akan bermuara di rahim sedangkan ujung yang lain merupakan
ujung bebas dan terhubung ke dalam rongga abdomen. Ujung yang bebas
berbentuk seperti umbai dan bergerak bebas. Ujung ini disebut fimbria dan
berguna untuk menangkap sel telur saat dilepaskan oleh
ovarium. Dari fimbria, telur digerakkan oleh rambut-rambut halus yang
terdapat di dalam saluran telur menuju ke dalam rahim.
Uterus

Rahim disebut juga uterus. Alat ini memiliki peranan yang besar dalam
reproduksi wanita. Rahim berperan besar saat menstruasi hingga melahirkan.
Bentuk rahim seperti buah pear, berongga, dan berotot. Sebelum hamil
beratnya 30-50 gram dengan ukuran panjang 9 cm dan lebar 6 cm kurang lebih
sebesar telur ayam kampung. Tetapi saat hamil mampu membesar dan beratnya
mencapai 1000 gram. Rahim berfungsi sebagai tempat untuk perkembangan
embrio menjadi janin. Dinding rahim memiliki banyak pembuluh darah sehingga
dindingnya menebal ketika terjadi pertumbuhan janin.
Rahim terdiri atas 3 lapisan, yaitu:
1. Lapisan parametrium, merupakan lapisan paling luar dan yang berhubungan dengan
rongga perut.
2. Lapisan miometrium merupakan lapisan yang berfungsi mendorong bayi keluar pada
proses persalinan (kontraksi).
3. Lapisan endometrium merupakan lapisan dalam rahim tempat menempelnya sel
telur yang sudah dibuahi. Lapisan ini terdiri atas lapisan kelenjar yang berisi
pembuluh darah.
Serviks

Serviks disebut juga dengan mulut rahim. Serviks ada pada bagian terdepan dari
rahim dan menonjol ke dalam vagina, sehingga berhubungan dengan bagian
vagina. Serviks memproduksi cairan berlendir. Pada sekitar waktu ovulasi,
mukus ini menjadi banyak, elastis, dan licin. Hal ini membantu spermatozoa
untuk mencapai uterus. Saluran yang berdinding tebal ini akan menipis dan
membuka saat proses persalinan dimulai.
Vagina

Vagina adalah saluran yang elastis, panjangnya sekitar 8-10 cm, dan berakhir pada
rahim. Vagina dilalui darah pada saat menstruasi dan merupakan jalan lahir. Karena
terbentuk dari otot, vagina bisa melebar dan menyempit. Kemampuan ini sangat hebat,
terbukti pada saat melahirkan vagina bisa
melebar seukuran bayi yang melewatinya. Pada bagian ujung yang terbuka, vagina
ditutupi oleh sebuah selaput tipis yang dikenal dengan istilah selaput dara. Bentuknya
bisa berbeda-beda setiap wanita. Selaput ini akan robek
pada saat bersanggama, kecelakaan, masturbasi/onani yang terlalu dalam, olah raga
dan sebagainya.
Oogenesis
Proses pembentukan ovum disebut oogenesis dan terjadi di
ovarium. Pembentukan ovum diawali dengan pembelahan
mitosis lapisan luar ovarium untuk membentuk oogonium yang
diploid. Setiap oogonium dilapisi oleh sel folikel. Keseluruhan
struktur ini disebut folikel primer. Ketika folikel tumbuh, oosit
primer membelah secara meiosis I menghasilkan satu oosit
sekunder dan badan kutub. Oosit sekunder kemudian
berkembang menjadi ovum haploid yang siap untuk dibuahi oleh
sperma.

Anda mungkin juga menyukai