PENGEMBANGAN KARIR
PEGAWAI
PERENCANAAN KARIR PEGAWAI
Karir adalah semua jabatan atau pekerjaan yang dimiliki atau dipegang selama kehidupan
kerja seseorang. Perencanaan karir adalah suatu perencanaan tentang kemungkinan
seseorang karyawan suatu organisasi atau perusahaan sebagai individu meniti roses
kenaikan pangkat atau jabatan sesuai dengan persyaratan dan kemmapuannya.
Terdapat piramida kepangkatan yang serasi sesuai dengan prinsip rentang kendali (span of
control) dalam suatu organisai atau perusahaan karena semakin tinggi pangkat, semakin
terbatas pula jum;ah personal yang menduduki kepangkatan tersebut.
Perencanaan jenjang jabatan atau pangkat karyawan memperhatikan faktor-faktor
diantaranya : sifat tugas, beban tugas dan tanggung jawab yang dipikul pejabat yang
bersangkutan.
b Perencanaan Tujuan-tujuan organisasi atau perusahaan
Tujuan – tujuan organisasi mulai dari tingkat teratas sampai dengan eselon-eselon
dibawahnya, akan menentukan jalur karir anggota organisasi bersangkutan. Disinilah
kemampuan intelektual maupun kepribadian kepimpinan akan diuji untuk dapat menili
karir tersebut.
Dari tujuan organisasi akan ditentukan beberapa hal, seperti : besar kecilnya misi
organisasi, berat ringannya tugas pekerjaan, spesipikasi pekerjaan yang perlu dirumuskan,
jenis kelompok pekerjaan yang perlu disusun, dan kuantitas dan kualitas personel yang
diperlukan.
Masa jabatan seseorang dalam organisasi sebaiknya ditentukan secara tegas dan tepat.
3. Pertimbangan dan Perencanaan Karir
Jika seseorang memangku jabatan cukup singkat akan mengakibatkan beberapa hal
berikut
1. Mereka belum mengenal dan menghayati pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya.
2. Belum terselesainya program kerja yang mungkin sudah ditetapkan.
3. Penghayatan pada jabatan sebelumnya belum mendalam, tetapi sudah menyiapkan diri
untuk tugas baru.
4. Menimbulkan pertanyaan yang tidak mudah untuk dijawab untuk mengetahui
penyebabnya.
Masa jabatan yang teralalu lama juga menimbulkan gejala yang tidak sehat, akibat –
akibatnya antara lain sebagai berikut :
1. Adanya rasa bosan karena kurang bervariasi
2. Sikap pasif dan apatis sehingga menurunnya motivasi dan inisiatif dalam bekerja.
3. Kurang munculnya ide-ide baru atau kreativitas karena kurangnya tantangan yang
berarti.
4. Menimbulkan iklim kerja yang statis.
c Keinginan Pindah Jabatan
Pengembangan karir adalah suatu kondisi yang menunjukkan adanya peningkatan status
seseorang dalam suatu organisasi pada jalur karir yang telah ditetapkan dalam organisasi
yang bersangkutan.
a. Karir Awal
karir awal atau tahap pembentukan merupakan tahap penekanan pada perhatian untuk
memperoleh jaminan terepnuhinya kebutuhan di tahun – tahun awal pekerjaannya.
Hambatan – hambatan dalam karir awal (early career) adalah sebagai berikut :
1. Frustasi dan ketidakpuasan disebabkan harpaannya tidak sesuai
2. Adanya penyelia yang tidak kompeten
3. Intensivitas terhadap aspek politis organisasi
4. Kegagalan dalam memantau lingkungan internal dan eksternal
5. Mengabaikan kriteria sesungguhnya untuk pengevaluasian kinerja dari karyawan yang
baru diangkat atau baru memulai berkarir.
6. Ketegangan antara profesional yang lebih muda dan yang tua serta manajer yang
diakibatkan oleh perbedaan pengalaman, kebutuhan dan minat.
7. Ketidakpuasan mengenai batasan loyalitas yang dituntut organisasi
8. Kegelisahan mengenai integritas, komitmen, dan dependensi.
b. Karir Pertengahan
Tahap karir pertengahan (middle career) kerap kali meliputi pengalaman baru, seperti
penugasan khusus, transfer dan promosi yang lebih tinggi, tawaran dari organisasi lain,
kesempatan vasibilitas untuk jenjang organisasi yang lebih tinggi, dan pembentukkan nilai
seseorang bagi organisasi.
c. Karir Akhir
Pemberian pelatihan kepada penerus, pengurangan ebban kerja, atau pendelegasian tugas-
tugas utama periode karir akhir (late career) adalah agar tetap produktif dan menyiapkan
diri untuk pensiun.
1. Prestasi Kerja
Kegiatan paling penting untuk memajukan karir adalah prestasi kerja yang baik, karena hal
ini mendasari semua kegiatan pengembangan karir lainnya. Kemajuan karir sangat
tergantung pada prestasi.
2. Eksposure
Kemajuan karir juga ditentukan oleh eksposure. Eksposure berarti menjadi dikenal oleh
orang-orang yang memutuskan promosi, transfer dan kesempatan-kesempatan karir lainnya.
Tanpa eksposure, karyawan yang berprestasi baik mungkin tidak memperoleh kesempatan
untuk mencapai sasaran-sasaran karirnya. Para manajemen mendapatkan eksposure
terutama melalui prestasi, laporan-laporan tertulis, presnetasi lisan, kerja panitia, pelayanan
masyarakat, dan bahkan lama jam kerja mereka.
3. Permintaan Berhenti
Bila seseorang karyawan melihat kesempatan karir yang lebih besar ditempat lain, per,intaan
berhenti mungkin merupakan suatu cara untuk mencapai sasaran-sasaran karir. Banyak
karyawan terutama pada manajer profeisonal berpindah-pindah perusahaan sebagai strategi
karir mereka.
Dalam banyak organisasi, orang-orang yang meletakkan kemajuan karir tergantung pada
kesetian organisasional. Kesetiaan organisasional yang rendah terdapat pada diri para sarjana
baru (yang mempunyai pengharapan tinggi, sehingga sering kecewa dengan perusahaan
pertama mereka). Dedikasi jangka panjang terhadap perusahan yang sama akan menurunkan
tingkat perputaran tenaga kerja.
5. Mentor dan Sponsor
Seorang mentor adalah orang yang menawarkan bimbingan karir informal. Karyawan atau
emntor dalam banyak perusahaan menyadari bahwa hubungan diantar amereka ada dan
berguna bagi pengembangan karir. Bila mentor dalam menominasi akryawan untuk
kegiatan-kegiatan pengembangan karir, seperti program-program latihan, transfer, atau
promosi maka dia sponsor. Seorang sponsor adalah orang dalam organisasi yang daoat
menciptakan kesempatan-kesempatan pengembangan karir bagi orang-orang lain. seorang
sponsor karyawan adalah atasan langsung.
Pengembangan karir seharusnya memang tidak tergantung pada usaha – usaha individual
saja, sebab hal itu kadang kala tidak sesuai dengan kepentingan organisasi, untuk
memungkinkan sinkronnya dengan kepentingan organisasi, maka pihak bagian yang
berwenang untuk itu, yakni departemen personalia, dapat menagtur perkembangan karir para
karyawan anggota organisasi. Sehingga dengan dmeikian pihak manajemen (pimpinan)
selalu well – informed mengenai upaya-upaya karir personalia dalam organisasinya. Proses
penyusnan jalur karir dalam sebuah organisasi disebut perencanaan karir organisasional.
sebagian besar organisasi mengarahkan program perencanaan akrir untuk emncapai satu atau
lebih tujuan seperti berikut ini :
1. Pengembangan tenaga berbakat yang tersedia secara lebih efektif.
2. Kesempatan penilaian diri bagi karyawan untuk memikirkan jalur-jalur karir tradisional
atau karir yang baru.
3. Pengembangan SDM yang lebih efisien di dalam dan diantara divis atau lokasi
geografis.
4. Meningkatkan kinerja melalui pengalaman on the job training yang diberikan oleh
perpindahan karir vertikal dan horisontal.
5. Peningkatan loyalitas dan motivasi karyawan menyebabkan merosotnya putaran
karyawan.
6. Sebuah metode penentuan kebutuhan pelatihan dan pengembangan.
c Pilihan Pengembangan Karir
1. Menjamin para karyawan yang tidak dipromosikan bahwa mereka masih bernilai dan
akan dipertimbangkan untuk promosi-promosi selanjutnya, bila mereka “qualified”.
2. Memperjelas mengapa mereka tidak terpilih.
3. Menunjukkan kegiatan-kegiatan pengembangan karir yang ahrus diambil
a. Pendekatan Tradisional
1. Pengembangan karir harus diterima bukan sekedar berarti promosi ke jabatan atau posisi
yang lebih tinggi.
2. Suskses karir yang dimkasud di atas berarti pekerja mengalami kemajuan dalam bekerja
berupa perasaan puas dalam suatu atau setiap jabatan atau posisi yang dipercaya oleh
organisasi karena dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien.
3. Sukses dalam mengembangkan karir yang berarti mengalami kemajuan dalam bekerja
adalah meningkatkan pengetahuan dan keterampilan atau keahlian, sehingga menjadi
lebih berprestasi atau produktif sebagai pekerja yang kompetitif.
4. Para pekerja harus emnyadari bahwa untuk emmeproleh kemajuan dalam bekerja
merupakan tanggung jawabnya sendiri.
a. Fase Perencanaan
Fase ini merupakan aktivitas yang menyelaraskan rancangan pekerja dan rancangan
organisasi mengenai pengembangan karir di lingkungannya. Tujuan dari fase ini adalah
untuk ,engidentifikaasi kelebihan dna kekurangan pekerja dalam emlaksanakan tugas-
tugasnya.
b Fase Pengarahan
Fase ini bermaksud untuk membantu para pekerja agar mampu mewujudkan perencananya
menjadi kenyataan, yakni dengan memantapkan tipe karir yang diinginkannya, dan
mengatur langkah-langkah yang harus ditempuh untuk mewujudkannya.
c Fase Pengembangan
Fase ini adalah tenggang waktu yang diperlukan pekerja untuk emmenuhi persyaratan untuk
emmenuhi persyaratan yang memungkinkannya melakukan gerak dari suatu posisi ke posisi
lain yang menginginkannya.
6. Karir Ganda
a. Diselenggarkannya jadwal kerja yang fleksibel agar karir ganda dilakukan pada waktu
yang berbeda.
b. Adanya program konseling dalam keluarga yang bekerja untuk menghindari tanggung
jawan pekerja oelh kedua belah pihak yang dapat merugikan organisasi.
c. Menyelenggarakan pelatihan supervisor untuk melakukan kosneling.
d. Menetapkan struktur organisasi yang menunjang dan mempermudah masalah karir ganda
adalah sebagai berikut :
1. Tidak mempekerjakan suami istri dalam suatu organisasi.
2. Jika suami dan istri sama pentingnya, maka dapat ditempatkan pada kantor yang
berbeda.
3. Tidak emngangkat suami – istri sebagai supervisor untuk menghindari pembagian
insentif yang tidak objektif.
7. Manfaat Pengembangan Karir
Dengan pengembangan karir melalui pendidikan dan latihan, akan lebih meningkat
kemampuan intelektual maupun keterampilan karyawan yang dapat disumbangkan kepada
organisasi.
Jumlah karyawan yang lebih tinggi kemampuannya dari sebelumnya akan menjadi
bertambah, sehingga memudahkan pihak pimpinan untuk menempatkan dalam job atau
pekerjaan yang lebih tepat. Dnegan demikian, supai karyawan yang berkemampuan
bertambah dan jelas akan dapat menguntungkan.
Pengembangan karir yang dilakukan karyawan adalah dengan mengikuti pelatihan yang
diberikan, menunggu kesempatan kenaikan jabatan, dan mengikuti ketentuan organisasi
untuk menduduki jabatan yang ditawarkan. Pengembangan karir yang bersofat vertikal,
dimungkinkan karena bentuk organisasi yang bersifat birokratis.
Dengan memberikan dukungan terhadap perencanaan dan pengembangan karir, manajer
sumber daya manusia dapat memeproleh sejumlah keuntungan seperti beriktu ini:
Selesai !