Anda di halaman 1dari 8

MEMBANGUN KOMITMEN

1. Ima Noor Safitri 201860013


2. Uswatun Khasanah 201860020
3. Siti Ning Zulaikhah 201860044
4. Fida Febriyanti 201860045
KELOMPOK 2
A. Definisi Komitmen
Kata ‘komitmen’ merupakan kata serapan dari bahasa inggris
‘commitment’ dimana secara etimologis kata tersebut berasal dari bahasa
latin ‘committere’, yang artinya untuk menyatukan, menggabungkan, dan
mempercayai.
Seiring waktu, arti kata ‘committere’ berkembang dan mencakup
beberapa makna lainnya, seperti; janji, mempercayakan, keterikatan,
kewajiban, dan dedikasi untuk tindakan jangka panjang.
Sehingga menurut asal katanya tersebut, arti komitmen adalah suatu
sikap setia dan tanggung jawab seseorang terhadap sesuatu, baik itu diri
sendiri, orang lain, organisasi, tujuan, maupun hal tertentu lainnya, dan
kesediaan untuk terlibat.
B. Komitmen Dalam Pernikahan
Menurut Karney dan Bradburry (dalam Garcia & Gomez, 2014)
berkomitmen memiliki dua arti; pertama, seseorang menyukai hubungan
romantis yang sedang dijalani dan ingin melanjutkan ke jenjang berikutnya.
Kedua, seseorang yang berkomitmen akan melakukan apapun untuk
keberlangsungan hubungan tersebut. Hal ini berarti langkah seseorang untuk
melanjutkan hubungan ke tahap pernikahan memerlukan banyak perundingan
dan pengorbanan, penentuan arah dan tujuan hubungan yang akan dijalani
bersama.
Menurut Arriage dan Agnew (dalam McMahon, 2007) komitmen adalah
keadaan yang melibatkan tiga dimensi psikologis yaitu kognitif, afektif dan
konatif. Dimensi kognitif berupa rencana orientasi jangka panjang, dimensi
afektif berupa daya tarik secara psikologis dalam bentuk seksual dan
emosional, sedangkan dimensi konatif berupa sikap persisten dan motivasi
untuk melanjutkan hubungan.
Aspek Komitmen Pernikahan
Komitmen pernikahan dapat dikarakteristikkan beberapa aspek yang
membentuk komitmen pernikahan (Defrain & Asay, 2007), antara lain:
a. Kepercayaan
b. Kejujuran
c. Ketergantungan
d. Kesetiaan
e. Saling Berbagi
Faktor Komitmen Pernikahan
Rusbult (1998) mendefinisikan komitmen berdasarkan tiga faktor yang
terpisah, antara lain:
a. Kepuasan Hubungan
b. Kualitas Alternatif
c. Investasi Dalam Hubungan
C. Definisi Pernikahan
Kata nikah berasal daribahasa Arab yang didalam bahasa Iindonesia
sering diterjemahkan dengan perkawinan. Secara etimologi (harfiah) nikah
memiliki banyak arti yaitu “hubungan jenis kelamin”, “bergabung”,
“mengumpulkan”, dan juga “akad”.
Menurut Muhammad Rifa’i, nikah adalah suatu akad yang menghalalkan
pergaualan secara syah antara laki-laki dan perempuan yang bukan
muhrimdan menimbulkan hak dan kewajiban diantara keduanya.
Sedangkan menurut Sudarsono, nikah adalah akad untuk menghalalkan
hubungan serta membatasi hak dan kewajiban, tolong menolong antara
laki-laki dan perempuan dimana antara keduanya bukan muhrim.
D. Tujuan Pernikahan
1. Menyempurnakan Satu Sama Lain
2. Memiliki Keturunan
3. Meredam Naluri dan Nafsu
4. Menjalankan Ibadah
5. Dorongan Cinta
6. Mencapai Status Sosial Tinggi
7. Cara Mepasakan Diri Dari Keluarga
8. Kebahagiaan yang Panjang
9. Kepemilikan
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai