Anda di halaman 1dari 7

KRITISISME & POSITIVISME

(Filsafat Modern)

OLEH KELOMPOK 6:
1. Khotibul umam : 19106011143
2. Mukhamar farrstiando : 19106011113
3. Nur maksudi : 19106011140
KRITISISME

A.Sejarah Kritisisme
Filsafat Kritisisme muncul pada abad ke-18 oleh seorang filsuf
Jerman Immanuel Kant (1724-1804) yang mengkritik pertentangan
antara aliran rasionalisme dengan emperisme yang telah berkembang
sebelumnya. Zaman ini disebut zaman pencerahan (Aufklarung).
B. Pengertian Kritisisme
Kata kritik secara harfiah berarti “pemisahan”. Kritisisme
adalah filsafat yang menjembatani dan mempersatukan
pandangan rasionalisme dan empirisisme, disini kekuatan
kritis filsafat sangatlah penting agar bisa menghindari
kemungkinan ilmu pengetahuan menjadi sebuah dogma.
Filsafat kritisisme mengkritik terhadap filsafat rasionalisme
dan empirisme yang berlawanan.
C. Metode Pemikiran Kritisisme
Metode pemikiran kritisisme dikenal dengan metode
induksi, yaitu dari data-data terkecil baru mencapai
kesimpulan universal.
POSITIVISME
A.Sejarah Positivisme
Prinsip filsufik tentang positivisme dikembangkan pertama kali oleh
seorang filsuf berkebangsaan Inggris yang bernama Francis Bacon yang
hidup di sekitar abad ke-17. Ia berkeyakinan bahwa tanpa adanya pra
asumsi, komprehensi-komprehensi pikiran dan apriori akal tidak boleh
menarik kesimpulan dengan logika murni maka dari itu harus melakukan
observasi atas hukum alam. Kemudian muncullah Auguste Comte (1798-
1857), seorang filsuf social/sosiolog berkebangsaan Perancis,
menggunakan istilah ini kemudian mematoknya secara mutlak sebagai
tahapan paling akhir sesudah tahapan-tahapan agama dan filsafat.
Lanjutan sejarah

Ajaran positivisme muncul pada abad 19 dan termasuk


jenis filsafat abad modern. Kelahirannya hampir
bersamaan dengan empirisme. Kesamaan diantara
keduanya antara lain bahwa keduanya mengutamakan
pengalaman. Perbedaannya, positivisme hanya
membatasi diri pada pengalaman-pengalaman batiniah
atau pengalaman yang subjektif.
B. Pengertian Postivisme
Positivisme adalah suatu aliran filsafat yang menyatakan ilmu alam
sebagai sumber pengetahuan yang benar dan menolak aktifitas yang
berkenan dengan metafisik. Tidak mengenal adanya spekulasi, semua
didasarkan pada data empiris. Aliran ini menolak adanya spekulasi
teoritis sebagai suatu sarana untuk memperoleh pengetahuan.

C. Metode Postivisme
Filsafat posi­tivisme menggunakan metode pengamatan,
percobaan dan per­bandingan, kecuali dalam menghadapi
gejala dalam fisika sosial, digunakan metode sejarah.
TERIMAKASIH


Anda mungkin juga menyukai