Anda di halaman 1dari 10

Sosialisasi

penanggulangan
bencana gunung berapi

Nama : Fany Lahea

Nim : 17011104042

Kelas : A1
Bencana alam adalah bencana yang di akibatkan
oleh peristiwa atau serangkaian peristiwa yang
disebabkan oleh alam antara lain berupa gempa
bumi, tsunami, gunung meletus, banjir,
kekeringan, angin topan, dan tanah longsor.
Gunung berapi atau gunung api secara umum adalah istilah yang dapat didefinisikan
sebagai suatu sistem saluran fluida panas yang memanjang dari kedalaman sekitar 10
km di bawah permukaan bumi sampai ke permukaan bumi, termasuk endapan hasil
akumulasi material yang dikeluarkan pada saat meletus. 
BAHAYA LETUSAN
GUNUNG BERUPA
1. Kabut Beracun

2. Gempa Bumi

3. Aliran Lava

4. Semburan Abu dan Puing


Bebatuan

5. Longsoran Abu dan Gas


(aliran piroklastik)

6. Tsunami
DAMPAK YANG DITIMBULKAN DARI LETUSAN GUNUNG BERAPI

1. Gangguan pernafasan dan penglihatan 4. Rusaknya infrastruktur dan fasilitas umum


2. Pencemaran air bersih 5. Rusaknya tempat tinggal
3. Rusaknya lahan pertanian, kebun, dan 6. Rusaknya hutan, kerja mesin dan jatuhnya
ladang korban jiwa
Mengenal 4 Tingkatan Status Gunung Api di Indonesia

Siaga
Aktif Normal Pada status Siaga ada peningkatan
Waspada
Status aktif normal artinya pada seismik yang didukung dengan
Status Waspada menunjukkan mulai
gunung api yang diamati tidak ada pemantauan vulkanik lainnya, serta
meningkatnya aktivitas seismik dan
perubahan aktivitas secara visual, terlihat jelas perubahan baik secara
mulai muncul kejadian vulkanik. Pada
seismik, dan kejadian vulkanik. Ini visual maupun perubahan aktivitas
status ini juga mulai terlihat perubahan
menunjukan tidak ada letusan hingga kawah. Berdasarkan analisis data
visual di sekitar kawah. Mulai terjadi
kurun waktu tertentu. Pada status ini, observasi, kondisi itu akan diikuti
gangguan magmatik, tektonik, atau
berdasarkan pengamatan dari hasil dengan letusan utama. Artinya, jika
hidrotermal, namun diperkirakan tak
visual, kegempaan dan gejala vulkanik peningkatan kegiatan gunung api terus
terjadi erupsi dalam jangka waktu
lainnya, kegiatan gunung api tersebut berlanjut, kemungkinan erupsi besar
tertentu.
tidak memperlihatkan adanya mungkin terjadi dalam kurun dua
kelainan. pekan.

Awas
Status Awas adalah kondisi paling
memungkinkan terjadinya erupsi. Status
Awas merujuk letusan utama yang
dilanjutkan dengan letusan awal, diikuti
semburan abu dan uap. Setelah itu akan
diikuti dengan erupsi besar. Dalam
kondisi ini, kemungkinan erupsi besar
akan berlangsung dalam kurun 24 jam.
YANG HARUS DILAKUKAN

Sebelum erupsi.
1. Sadar jarak dan level kerawanan lokasi rumahmu dengan gunung berapi.
2. Tetap memantau berita tentang status gunung berapi yang berada di dekat
tempat tinggalmu.
3. Mempelajari tahapan proses gunung berapi ketika akan meletus sehingga kamu
lebih siaga dan tahu kapan harus mengevakuasi diri.
4. Simak dan ikuti arahan dari petugas berwenang tentang status dan radius aman
dari puncak gunung berapi.
5. Hapalkan jalur-jalur evakuasi dan tempat perlindungan yang biasanya sudah
ditentukan oleh pihak berwenang, jika sewaktu-waktu gunung meletus kamu tidak
panik dan kebingungan karena sudah tahu kemana harus menyelamatkan diri.
6. Jika status gunung berapi meningkat, ajak keluargamu untuk menyiapkan segala
keperluan penting sebelum terjadi letusan. Makanan, minuman, uang tunai, obat-
obatan P3K, senter dan radio yang menggunakan baterai, baterai ekstra, pakaian
hangat/selimut, masker, kantung tidur, dan kemas dalam satu tas ransel agar bisa
langsung dibawa saat proses evakuasi.
7. Gunakan masker sekali pakai, pilih yang kerapatannya tinggi seperti N95 yang
mampu menghalangi 95% partikel yang masuk ke hidung. Siapkan juga kacamata
pelindung.
8. Diskusikan dengan orang-orang di rumahmu rencana untuk tetap
berkomunikasi selama evakuasi saat erupsi terjadi.
Saat gunung berapi meletus.
1. Patuhi perintah evakuasi dari pihak berwenang, tinggalkan tempat yang tak
aman, segera menuju ke titik kumpul, jangan bandel untuk tidak mengikuti
petunjuk yang justru dapat merugikan diri sendiri.
2. Hindari arah angin yang searah dengan abu vulkanik agar tidak terkena
hujan abu.
3. Hindari daerah lereng gunung, sungai, aliran lahar dan lembah yang dapat
berisiko terkena material dari gunung berapi.
4. Pakailah masker, pakaian tertutup, topi, kacamata pelindung. Jika kondisi
mendesak tak ada masker, pakai kain (basah) untuk menutupi mulut dan
hidung agar terhindar dari menghirup debu vulkanik.
5. Hindari menggunakan lensa kontak.
6. Tetap berlindung di tempat aman, jangan beraktivitas di luar dalam waktu
lama.
7. Tetap dan pantau keluarga untuk tetap bersama saat evakuasi.
Setelah erupsi.
1. Pantau perkembangan kondisi terkini lewat radio.
2. Hindari tempat yang terkena hujan abu karena partikel-partikel dari abu tersebut
dapat merusak paru-paru.
3. Hindari aliran sungai saat baru selesai erupsi gunung berapi.
4. Saat kondisi telah aman, mulailah membersihkan atap rumah dari abu vulkanik
karena jika tertimbun di atap, dapat menjadi beban tambahan yang berisiko
merubuhkan rumah. Lakukan dengan hati-hati.
5.Hindari menyalakan AC jika ruangan rumah belum bersih dari abu vulkanik. 
Mesin mobil dapat rusak jika terkena paparan abu vulkanik, sebisa mungkin
menggunakan kendaraan lain saat keluar rumah.
Tetaplah waspada, pentingkan keselamatan diri dan keluarga, siapkan fisik dan
mental, lakukan segala persiapan dengan matang sebelum bencana datang.

Anda mungkin juga menyukai