Anda di halaman 1dari 42

LAPORAN PENILAIAN

KINERJA PUSKESMAS (PKP) PUBLIC HEALTH REPORT SESSION (PHRS)

PUSKESMAS PAAL MERAH II


KOTA JAMBI
TAHUN 2016

Isti Puji Lestari


G1A217006

KEPANITERAAN KLINIK SENIOR


BAGIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT/KOMUNITAS
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS JAMBI
2018
1.Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penulisan ini adalah bagaimana tingkat
kinerja puskesmas, apa saja permasalahan dan bagaimana alternatif
pemecahan masalah yang ditemukan berdasarkan laporan Penilaian
Kinerja Puskesmas Paal Merah II Kota Jambi Tahun 2016.
2. TUJUAN PENELITIAN
Tujuan Umum
Tujuan umum dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui tingkat kinerja Puskesmas Paal Merah II Kota Jambi
Tahun 2016
Tujuan Khusus
Adapun tujuan khusus Penilaian Kinerja Puskesmas Paal Merah II Kota Jambi adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui gambaran tingkat pencapaian hasil kinerja cakupan pelayanan Puskesmas Paal Merah II Kota Jambi tahun
2016
2. Mengetahui gambaran tingkat pencapaian hasil kinerja mutu kegiatan Puskesmas Paal Merah II Kota Jambi tahun 2016
3. Mengetahui gambaran tingkat pencapaian hasil kinerja manajemen Puskesmas Paal Merah II Kota Jambi tahun 2016
4. Mengetahui tingkat kinerja Puskesmas Paal Merah II Kota Jambi tahun 2016 berdasarkan urutan peringkat kategori
kelompok Puskesmas
5. Mengidentifikasi permasalahan pada hasil kinerja Puskesmas Paal Merah II Kota Jambi Tahun 2016.
6. Menemukan alternatif pemecahan masalah pada hasil kinerja Puskesmas Paal Merah II Kota Jambi Tahun 2016.
3. MANFAAT PENELITIAN
Adapun manfaat dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:

Bagi Mahasiswa Kepaniteraan Klinik Senior


– Sebagai tugas yang merupakan salah satu syarat pelaksanaan kepaniteraan klinik senior dan menambah wawasan di bagian Ilmu
Kesehatan Masyarakat.

Bagi Puskesmas Paal Merah II Kota Jambi


– Puskesmas dapat mengetahui tingkat pencapaian (prestasi) kunjungan dibandingkan dengan target yang harus dicapai.
– Puskesmas Paal Merah II Kota Jambi dapat melakukan identifikasi dan analisis masalah, mencari penyebab dan latar belakang, serta
hambatan masalah kesehatan di wilayah kerjanya berdasarkan adanya kesenjangan pencapaian kinerja puskesmas ( output dan outcome).

Bagi Dinas Kesehatan Kota Jambi


– Dinas kesehatan Kota Jambi dapat menetapkan tingkat urgensi suatu kegiatan untuk dilaksanakan segera pada tahun yang akan datang
berdasarkan prioritasnya.
– Dinas kesehatan Kota Jambi dapat menetapkan dan mendukung kebutuhan sumber daya puskesmas dan urgensi pembinaan puskesmas.
– Bagi Penulis Lainnya
– Dapat digunakan sebagai bahan acuan atau data untuk melakukan penulisan makalah terkait.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Pengertian Penilaian Kinerja Puskesmas

Penilaian Kinerja Puskesmas (PKP), sekarang disebut dengan Evaluasi Kinerja


Puskesmas (EKP) adalah suatu upaya untuk melakukan penilaian hasil kerja/
prestasi puskesmas.
Tujuan dan Manfaat Penilaian Kinerja Puskesmas

Tujuan dari Penilaian Kinerja Puskesmas, yaitu: 4


Umum
– Tercapainya tingkat kinerja puskesmas yang berkualitas secara optimal dalam
mendukung pencapaian tujuan pembangunan kesehatan kabupaten/kota.
Khusus
– Mendapatkan gambaran tingkat pencapaian hasil cakupan dan mutu kegiatan serta manajemen
puskesmas pada akhir tahun kegiatan.
– Mengetahui tingkat kinerja puskesmas pada akhir tahun berdasarkan urutan peringkat kategori
kelompok puskesmas.
– Mendapatkan informasi analisis kinerja puskesmas dan bahan masukan dalam penyusunan rencana
kegiatan puskesmas dan dinas kesehatan kabupaten/kota untuk tahun yang akan datang.
Tujuan dan Manfaat Penilaian Kinerja Puskesmas

Manfaat Evaluasi Kinerja Puskesmas, yaitu­: 4


1. Puskesmas mengetahui tingkat pencapaian (prestasi) kunjungan dibandingkan dengan
target yang harus dicapainya.
2. Puskesmas dapat melakukan identifikasi dan analisis masalah, mencari penyebab dan latar
belakang serta hambatan masalah kesehatan di wilayah kerjanya berdasarkan adanya
kesenjangan pencapaian kinerjaPuskesmas (out put dan out come).
3. Puskesmas dan dinas kesehatan kabupaten/kota dapat menetapkan tingkat urgensi suatu
kegiatan untuk dilaksanakan segera pada tahun yang akan datang berdasarkan prioritasnya.
4. Dinas kesehatan kabupaten/kota dapat menetapkan dan mendukung kebutuhan
sumberdaya puskesmas dan urgensi pembinaan puskesmas.
Ruang Lingkup Penilaian Kinerja Puskesmas

Secara garis besar lingkup penilaian kinerja puskesmas tersebut berdasarkan pada upaya-upaya puskesmas dalam menyelenggarakan: 2,4

1. Pelayanan kesehatan yang meliputi:


• Upaya Kesehatan Wajib sesuai dengan kebijakan nasional, dimana penetapan jenis pelayanannya disusun oleh dinas kesehatan
kabupaten/kota.
• Upaya Kesehatan Pengembangan antara lain penambahan upaya kesehatan atau penerapan pendekatan baru (inovasi) upaya kesehatan
dalam pelaksanaan pengembangan program kesehatan di puskesmas.
2. Pelaksanaan manajemen puskesmas dalam penyelenggaraan kegiatan, meliputi:
• Proses penyusunan perencanaan, pelaksanaan lokakarya mini dan pelaksanaan penilaian kinerja,
• Manajemen sumber daya termasuk manajemen alat, obat, keuangan, dll.

3. Mutu pelayanan Puskesmas, meliputi :


 Penilaian input pelayanan berdasarkan standar yang ditetapkan.
 Penilaian proses pelayanan dengan menilai tingkat kepatuhannya terhadap standar pelayanan yang telah ditetapkan.
 Penilaian output pelayanan berdasarkan upaya kesehatan yang diselenggarakan. Dimana masing-masing program/ kegiatan mempunyai
indikator mutu tersendiri, sebagai contoh angka drop out pengobatan pada program penanggulangan TBC.
 Penilaian outcome pelayanan antara lain melalui pengukuran tingkat kepuasan pengguna jasa pelayanan puskesmas.
Pelaksanaan Penilaian Kinerja Puskesmas

Pelaksanaan penilaian kinerja puskesmas meliputi serangkaian kegiatan yang


dimulai sejak awal tahun anggaran pada saat penyusunan rencana pelaksanaan
kegiatan puskesmas.
1. Penetapan target Puskesmas
2. Pengumpulan data hasil kegiatan
3. Pengolahan data
4. Analisis hasil dan langkah pemecahan
5. Pelaksanaan penilaian
6. Pelaksanaan Evaluasi
Pedoman Pengumpulan Data

– Kepala Puskesmas bertanggung jawab dalam proses pengumpulan data.


Pelaksanaan pengumpulan data dilakukan oleh penanggung jawab masing-
masing kegiatan/program dibantu oleh staf puskesmas lainnya dengan tetap
memegang prinsip kerjasama tim. Pengumpulan data dilaksanankan dengan
memasukkan data hasil kegiatan puskesmas tahun 2016 (Januari s/d Desember
2016) dengan variabel dan sub variabel yang terdapat dalam forum penilaian
kinerja puskesmas tahun 2016.
a. Cara pengumpulan data
Sesuai dengan fungsi Puskesmas, maka data untuk penilaian kinerja puskesmas dapat berasal
dari puskesmas dan jaringannya maupun data yang dikumpulkan dari lintas sector terkait serta
masyarakat. Pelaksanaan pengumpulan data dibahas dalam forum lokakarya mini Puskesmas
maupun pertemuan lintas sektor kecamatan untuk mendapatkan masukan dan dukungan dari
unit terkait.
Adapun cara pengumpulan data, antara lain melalui:
1. Data dalam pencatatan dan pelaporan puskesmas (SP2TP / SP3)
2. Pemeriksaan/pengecekan catatan/notulen
3. Pengumpulan data melalui survei sederhana
b. Jenis data
Data yang dikumpulkan untuk perhitungan adalah hasil kegiatan yang dilaksanakan
oleh puskesmas dalam penyelenggaraan upaya kesehatan di puskesmas dan
jaringannya, yang terdiri atas :
1. Data pencapaian hasil kegiatan puskesmas
2. Data pelaksanaan manajemen puskesmas
3. Data hasil pengukuran atau penilaian mutu pelayanan puskesmas
Data tentang keadaan dan kondisi di masyarakat, dimana puskesmas tidak sepenuhnya
berperan dalam pencapaian keberhasilannya, tidak diperhitungkan dalam penilaian
kinerja puskesmas, misalnya :
Ketersediaan sarana air bersih, jamban keluarga dan jumlah pemakai air bersih
Sumberdaya (tenaga, dana, gedung, sarana transportasi dan peralatan) yang tersedia
di puskesmas
Kondisi lingkungan fisik dan non fisik antara lain geografis, luas wilayah, kondisi jalan,
keadaan penduduk
c. Sumber Data
Sumber utama data yang dikumpulkan adalah catatan hasil
kegiatan puskesmas sesuai dengan sistem pencatatan
pelaporan yang berlaku (SP2TP), catatan hasil kegiatan
program inovatif maupun hasil pengumpulan data lainnya.
d. Variabel Penilaian
Ruang lingkup penilaian kinerja puskesmas dikelompokkan dalam 3 komponen penilaian, yaitu :
• Komponen pelaksanaan pelayanan kesehatan yang terdiri dari :
Upaya Kesehatan Wajib
Khusus untuk upaya kesehatan wajib, kegiatan utamanya sudah baku yaitu :
1. Upaya Promosi Kesehatan
2. Upaya Kesehatan Lingkungan
3. Upaya Kesehatan Ibu dan Anak termasuk Keluarga Berencana
4. Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat
5. Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular
6. Upaya Pengobatan
Upaya Kesehatan Pengembangan
Upaya Kesehatan Pengembangan ditetapkan puskesmas bersama Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota sesuai dengan permasalahan, kebutuhan dan kemampuan puskesmas.
Upaya Kesehatan Pengembangan yang ada di Puskesmas Paal Merah II Tahun 2016 terdiri dari
kesehatan jiwa, kesehatan olahraga, gigi, indera, lansia, pusling, kesehatan tradisional, dan
bina kesehatan kerja.
c. Sumber Data
Sumber utama data yang dikumpulkan adalah catatan hasil
kegiatan puskesmas sesuai dengan sistem pencatatan
pelaporan yang berlaku (SP2TP), catatan hasil kegiatan
program inovatif maupun hasil pengumpulan data lainnya.
Pengolahan Data Penilaian Kinerja Puskesmas
Kegiatan pengolahan data meliputi: 4
1. Kegiatan untuk meneliti kelengkapan dan kebenaran data yang dikumpulkan
(cleaning and editing)
2. Kegiatan perhitungan khususnya untuk mendapatkan nilai keadaan dan pencapaian
hasil kegiatan puskesmas (calculating)
3. Kegiatan memasukan data dalam suatu tabulasi yang akan menjadi suatu informasi
yang berguna dalam pengambilan keputusan (tabulating).
Pengolahan Data Penilaian Kinerja Puskesmas
Metoda Pengolahan Data
Penghitungan pencapain kinerja puskesmas memiliki tiga komponen penilaian beserta kegiatan utama
dan variabel–variabel yang perlu diolah, yaitu4 :
1. Komponen hasil pelaksanaan pelayanan kesehatan puskesmas
Pada penghitungan hasil dalam kelompoknya masing-masing, perlu dihitung hasil rata-rata secara
bertingkat, sebagaimana tercantum dalam format pengumpulan data dan perhitungannya.
2. Komponen manajemen puskesmas
Penilaian manajemen disesuaikan dengan kondisi masing masing variabel yang sudah ditetapkan
berdasarkan skala sumber daya.
3. Komponen mutu pelayanan Puskesmas
Penghitungan penilaian mutu pelayanan berdasarkan hasil cakupan yang dikelompokkan pada skala-
skala yang ditetapkan pada setiap variabel. Untuk memperhitungkan cakupan maka angka target (T)
merupakan pembagi (denominator) terhadap pencapaian hasil kegiatan (H) dalam proses pengolahan
data. Cakupan diperoleh dengan menghitung pencapaian hasil kegiatan dibagi dengan target (H/T)
untuk setiap variabel.
Pengolahan Data Penilaian Kinerja Puskesmas
 
Cara menghitung :
a. Evaluasi Penilaian Cakupan Kegiatan Yankes Cakupan sub variabel dan variabel.
Cakupan sub variabel (SV) dihitung dengan membagi hasil pencapaian (H) dengan target sasaran (T)
dikalikan 100 atau

Cakupan variabel (V) dihitung dengan menjumlah seluruh nilai sub variabel ( ∑ SV ) kemudian dibagi
dengan jumlah variabel (n) atau

Jadi nilai cakupan kegiatan Yankes adalah rerata per jenis kegiatan. Kinerja cakupan pelayanan di
kelompokkan sebagai berikut :
Kelompok I (kinerja baik) : Tingkat pencapaian hasil ≥ 91 %
Kelompok II (kinerja cukup) : Tingkat pencapaian hasil 81 – 90 %
Kelompok III (kinerja kurang) : Tingkat pencapaian hasil ≤ 80 %
Pengolahan Data Penilaian Kinerja Puskesmas
Cara menghitung :
b. Evaluasi Kegiatan Manajemen Puskesmas
1. Evaluasi kegiatan manajemen puskesmas dikelompokkan menjadi 4 kelompok: 4
2. Manajemen Operasional Puskesmas
3. Manajemen alat dan obat
4. Manajemen keuangan
5. Manajemen ketenagaan
Penilaian kegiatan manajemen puskesmas dengan mempergunakan skala nilai sebagai berikut:
Skala 1 nilai 4
Skala 2 nilai 7
Skala 3 nilai 10
Nilai masing-masing kelompok manajemen adalah rata-rata nilai kegiatan masing-masing
kelompok manajemen.
Skala 1 nilai 4
Skala 2 nilai 7
Skala 3 nilai 10
Pengolahan Data Penilaian Kinerja Puskesmas
Cara menghitung :
c. Cara Penilaian Mutu Pelayanan Puskesmas4 :
Nilai mutu dihitung sesuai dengan hasil pencapaian puskesmas dan dimasukkan kedalam
kolom yang sesuai
Hasil nilai skala di masukkan ke dalam kolom nilai akhir tiap variabel
Hasil rata-rata nilai variabel dalam satu komponen merupakan nilai akhir mutu.
d. Nilai mutu pelayanan dikelompokkan menjadi :
Baik : Nilai rata-rata ≥ 8,5
Cukup : Nilai 5,5 – 8,4
Kurang : Nilai ≤ 5,5
Pengolahan Data Penilaian Kinerja Puskesmas
Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota untuk mengetahui tingkat kinerja puskesmas di
wilayahnya, maka kinerja puskesmas akan dikelompokkan menjadi 3 kelompok
puskesmas.
1. Kelompok I : Puskesmas dengan tingkat kinerja baik
2. Kelompok II : Puskesmas dengan tingkat kinerja cukup
3. Kelompok III : Puskesmas dengan tingkat kinerja kurang
Hasil Penilaian kinerja puskesmas dikirim ke Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota untuk
ditindak lanjuti dan dibahas secara mandiri oleh puskesmas pada mini lokakarya. 4
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil Kinerja Cakupan Upaya Pelayanan Kesehatan Puskesmas Paal Merah II
Kota Jambi Tahun 2016

NO JENIS KEGIATAN CAKUPAN (%)


1 PROMOSI KESEHATAN 100,00
2 KESEHATAN LINGKUNGAN 120,73
3 KESEHATAN IBU DAN ANAK TERMASUK KB 85,12
4 UPAYA PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT 73,35
5 UPAYA PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN PENYAKIT MENULAR 98,50
6 UPAYA PENGOBATAN 100,00
7 UPAYA KESEHATAN PENGEMBANGAN 72,27
NILAI RERATA 92,85
KRITERIA BAIK
Kriteria
Tingkat pencapaian hasil ≥ 91% = Baik
Tingkat pencapaian hasil 81-90% = Cukup
Tingkat pencapaian hasil ≤ 80% = Kurang
Hasil Kinerja Cakupan Upaya Pelayanan Kesehatan Puskesmas Paal Merah II
Kota Jambi Tahun 2016
Gambar 1. Grafik Cakupan Kegiatan Utama dan Gambar 2. Grafik Sarang laba-laba Rekapitulasi
Pengembangan Puskesmas Paal Merah II Kota Jambi Cakupan Kegiatan Utama dan Pengembangan
Tahun 2016 Puskesmas Paal Merah II Kota Jambi Tahun 2016
Hasil Kinerja Kegiatan Manajemen Puskesmas Paal Merah II Kota Jambi Tahun 2016

NO JENIS VARIABLE NILAI HASIL


I MANAJEMEN OPERASIONAL PUSKESMAS 10,0

II MANAJEMEN ALAT DAN OBAT 9,4

III MANAJEMEN KEUANGAN 10,0

IV MANAJEMEN KETENAGAAN 10,0

NILAI RERATA 9,9

KRITERIA BAIK
Hasil Kinerja Kegiatan Manajemen Puskesmas Paal Merah II Kota Jambi Tahun 2016

Gambar 3. Grafik Hasil Kinerja Kegiatan Manajemen Puskesmas Paal Merah II Kota Jambi Tahun 2016
Hasil Kinerja Mutu Pelayanan Kesehatan Puskesmas Paal Merah II Kota Jambi Tahun
2016
Gambar 3. Grafik Hasil Kinerja Kegiatan Manajemen Puskesmas Paal Merah II Kota Jambi Tahun 2016

CUKUP NILAI = NILAI


NO JENIS VARIABLE KURANG NILAI = 4 BAIK NILAI = 10
7 HASIL

1 Drop Out pelayanan ANC ( K1 - K4 ) > 20 % 11 - 20 % ≤ 10 % 10,0


2 Persalinan oleh Tenaga Kesehatan ≤ 70 % 71 - 80 % > 80 % 10,0
3 Penanganan Komplikasi Obstetri < 20 % 21 - 50 % > 50 % 10,0
4 Error rate pemeriksaan BTA > 10 % 6 - 10 % ≤5% 10,0
5 Error rate pemeriksaan darah malaria > 10 % 6 - 10 % ≤5% 10,0
6 Kepatuhan terhadap standar ANC ≤ 50 % 51 - 80 % 81 - 100 % 10,0
Kepatuhan terhadap standar pemeriksaan TB
7 ≤ 50 % 51 - 80 % 81 - 100 % 10,0
Paru

Tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan


8 ≤ 50 % 51 - 80 % 81 - 100 % 10,0
Puskesmas
9 Penanganan Komplikasi Neonatal < 20 % 21 - 50 % > 50 % 10,0
NILAI RERATA 10,0
KRITERIA BAIK
Hasil Kinerja Mutu Pelayanan Kesehatan Puskesmas Paal Merah II Kota Jambi Tahun
2016
Hasil Akhir Kinerja Puskesmas Paal Merah II Kota Jambi Tahun 2016
NO KOMPONEN KRITERIA NILAI

UPAYA PELAYANAN KESEHATAN BAIK CUKUP KURANG


1 1000
(BOBOT = ^3) NILAI = 10^3 NILAI = 7^3 NILAI = 4^3

KEGIATAN MANAJEMEN BAIK CUKUP KURANG


2 100
(BOBOT = ^2) NILAI = 10^2 NILAI = 7^2 NILAI = 4^2

MUTU PELAYANAN BAIK CUKUP KURANG


3 10
(BOBOT = ^1) NILAI = 10^1 NILAI = 7^1 NILAI = 4^1

NILAI AKHIR 1110


KRITERIA KINERJA PUSKESMAS BAIK
Kriteria:
Nilai akhir 1.020-1..110 = Baik
Nilai akhir 363-453 = Cukup
Nilai akhir 84-174 = Kurang
BAB IV
ANALISIS DATA
DAN PEMECAHAN MASALAH
1. Kesehatan Ibu dan Anak Termasuk KB (85%)
Hasil kinerja kesehatan ibu dan anak termasuk KB pada Puskesmas Paal Merah
II Kota Jambi Tahun 2016 hanya mencapai 85% dengan predikat “cukup” dari
target 100%. Hal ini disebabkan kurangnya pencapaian beberapa subvariabel
berikut, yaitu :
1. Peningkatan pelayanan kesehatan ibu yang hanya mencapai 85%
2. Peningkatan pelayanan kesehatan dan bayi yang hanya mencapai 74%
3. Peningkatan pelayanan keluarga berencana yang hanya 73,43%
1. Kesehatan Ibu dan Anak Termasuk KB (85%)
Permasalahan:
Kurangnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat khususnya ibu hamil mengenai antenatal care dan
persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan terlatih
Kurangnya kepercayaan masyarakat terhadap puskesmas
Banyaknya fasilitas kesehatan mandiri seperti praktik bidan ataupun praktik dokter umum di wilayah kerja
puskesmas yang tidak melaporkan data pencatatan pelayanan kesehatan ibu hamil, bersalin, dan nifas
yang merupakan warga di wilayah kerja puskesmas kepada pihak puskesmas yang bersangkutan.
Penanggung jawab program yang hanya menunggu dan tidak aktif mencari data kunjungan ibu hamil,
bersalin, dan nifas di klinik ataupun praktik bidan/dokter umum di wilayah kerjanya maupun puskesmas
terdekat dengan wilayahnya.
Kurangnya pemberian informasi dan edukasi kepada masyarakat terutama pada ibu hamil dan wanita usia
subur mengenai pentingnya antenatal care.
1. Kesehatan Ibu dan Anak Termasuk KB (85%)
Alternatif Pemecahan Masalah:
Membuat kegiatan yang menarik dan mudah dipahami untuk memberikan informasi dan edukasi kepada
msyarakat terutama ibu hamil mengenai pentingnya antenatal care.
Meninkatkan pelayanan dan mengedukasi pasien jika perawatan dapat dilakukan di puskesmas.
Selalu memberikan edukasi akan pentingnya antenatal care dan persalinan ditolong oleh tenaga
kesehatan terlatih tiap kali kunjungan ibu hamil ke puskesmas.
Membuat perjanjian dengan klinik atau tempat praktik di wilayah kerja puskesmas agar memberikan data
kunjungan ibu hamil ataupun ibu yang melahirkan agar dapat dilakukan pencatatan di puskesmas.
Penanggung jawab harus aktif untuk merangkul pihak-pihak yang bersangkutan guna tercapainya
pencatatan yang akurat.
2. Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat
Hasil kinerja upaya perbaikan gizi masyarakat pada Puskesmas Paal Merah II Kota Jambi Tahun 2016,
hanya mencapai 73,35% dengan predikat “cukup” dari target 100 %. Hal ini disebabkan kurangnya
pencapaian beberapa subvariabel berikut, yaitu :
Balita yang ditimbang berat badannya hanya 564 orang (45%) dari 1246 target.
Bayi usia 0-6 bulan yang mendapatkan ASI eksklusif
Ibu hamil yang mendapatkan 90 tablet Fe yaitu 38 (12%) dari 313 orang yang di targetkan
2. Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat

Permasalahan:
Masih banyak masyarakat yang berstatus ekonomi menengah kebawah
Kurangnya pengetahuan, kemauan, dan kesadaran orang tua akan pentingnya
pemantauan pertumbuhan dan perkembangan balita, serta kurangnya minat
orangtua untuk membawa balitanya secara rutin keposyandu.
Alasan ibu malas datang ke Posyandu karena tidak ada transportasi, kondisi
rumah yang tidak dapat ditinggal, pekerjaan rumah tangga yang harus
diselesaikan, dll.
Kurangnya kunjungan ibu hamil untuk memeriksakan kehamilannya ke
puskesmas sehingga dapat diberikan tablet Fe
 
2. Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat
Alternatif Pemecahan masalah:
Mengedukasi ibu hamil khususnya yang datang untuk melakukan pemeriksaan K1 atau K4/ mengikuti
senam hamil tentang pentingnya mengkonsumsi Fe dan membawa bayi untuk ditimbang di posyandu.
Semua balita berkunjung selalu ditimbang berat badannya
Memberikan tablet Fe kepada Ibu hamil dan menjelaskan cara pemakaian tablet FE setiap Ibu hamil
berkunjung ke Posyandu atau Puskesmas
Meninjau dan mengevaluasi kembali kinerja kader posyandu dalam mensosialisasikan kegiatan posyandu
Petugas puskesmas sebaiknya lebih giat dalam membimbing dan melatih serta memfasilitasi kader
posyandu sehingga kegiatan posyandu lebih menarik ibu dan anak untuk mengunjunginya.
Memberikan penyuluhan langsung kepada orang tua atau bekerjasama dengan kader dan tokoh
masyarakat setempat untuk memberikan penyuluhan tentang pentingnya pemantauan pertumbuhan dan
perkembangan balita, terutama dalam program posyandu.
Menggiatkan informasi mengenai jadwal posyandu kepada orangtua agar orangtua mengingat kapan
balitanya harus dipantau pertumbuhan dan perkembangannya. Misalnya : meminta bantuan tokoh
masyarakat setempat untuk mengajak dan mengingatkan tidak hanya ibu saja tetapi juga suami/orangtua
untuk datang ke posyandu saat ada kegiatan arisan ibu-ibu, atau ada acara syukuran kelahiran anak
(ayunan), atau kegiatan kelompok masyarakat, atau juga dapat diumukan di masjid tentang jadwal
posyandu.
 
Untuk kinerja kegiatan manajemen puskesmas Paal Merah II Kota Jambi tahun
2016 ditemukan masalah pada manajemen alat dan obat yaitu pada
pelaksanaan updating daftar inventaris alat yaitu hanya 7 kali dalam setahun.
Alternatif pemecahan masalah dapat berupa penjadwalan untuk melaksanakan
updating daftar inventaris alat oleh kepala puskesmas sebanyak 10 kali dalam
satu tahun secara teliti.
5.1 Kesimpulan

Hasil penilaian kinerja Puskesmas Paal Merah II Kota Jambi Tahun 2016 adalah, sebagai berikut :

1. Kinerja cakupan upaya kesehatan utama dan pengembangan dengan nilai 92,85% termasuk kategori kinerja Baik.
2. Kinerja kegiatan manajemen Puskesmas dengan nilai 99% (9,9) termasuk kategori kinerja Baik.
3. Kinerja mutu pelayanan kesehatan dengan nilai 100% (10) termasuk kategori kinerja Baik.
4. Berdasarkan gambaran di atas, hasil kinerja Puskesmas Paal Merah II Kota Jambi Tahun 2016 dapat dikategorikan berdasarkan jenis kegiatan, sebagai
berikut :
a. Kategori Kinerja Baik
1. Promosi Kesehatan
2. Kesehatan Lingkungan
3. Upaya pengobatan
BAB V
a. Kategori Kinerja Cukup PENUTUP
1. Kesehatan Ibu dan Anak Termasuk KB
2. Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular
a. Kategori Kinerja Kurang
1. Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat
2. Upaya Kesehatan Pengembangan
3. Hasil akhir kinerja puskesmas Paal Merah II Kota Jambi Tahun 2016 adalah baik dengan nilai akhir 1110
4. Diidentifikasinya masalah pada upaya kesehatan ibu dan anak termasuk KB serta masalah pada upaya perbaikan gizi masyarakat yang tidak memenuhi
target dan diberikan alternatif penyelesaiannya.
BAB V
PENUTUP

5.2 Saran
Dengan disusunnya makalah ini diharapkan kepada Puskesmas Paal Merah II untuk dapat meningkatkan
kinerjanya di masa yang akan dating sehingga akan meningkatakan angka pencapaian kinerjanya, serta lebih
diperhatikan dan disusun secara lebih baik tentang pengolahan data pada laporan penilaian kinerja
puskesmasnya.
Selain itu, Dinas Kesehatan Kota Jambi diharapkan juga dapat membantu Puskesmas Paal Merah untuk
meningkatkan kinerjanya di masa yang akan datang
DAFTAR PUSTAKA

1. Permenkes RI No. 44 Tahun 2016 Tentang Pedoman Manajemen Puskesmas.


2. Permenkes No. 75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat
3. Atiningtyas, Dwi Septi. Pengukuran Kinerja Puskesmas Berdasarkan
Kepmenkes RI No828/Menkes/SK/IX/2008 di Kabupaten Bojonegoro.
Surabaya: 2011
4. Direktorat Jendral Bina Kesehatan Masyarakat .Pedoman Penilaian Kinerja
Puskesmas. 2006. Jakarta : Departemen Kesehatan RI.
TERIMAKASIH 

Anda mungkin juga menyukai