Anda di halaman 1dari 22

IDOPATHIC THROMBOCYTOPENIC

PURPURA(ITP)

ASRIANDINI
201801008
DEFINISI ITP
ITP adalah suatu keadaan perdarahan berupa
petekie/ekimosis di kulit maupun selaput lendir dan berbagai
jaringan dengan penurunan jumlah trombosit karena sebab
yang tidak diketahui. Purpura Trombositopenia Idiopatika
adalah suatu kelainan yang didapat, yang ditandai oleh
trombositopenia, purpura, dan etiologi yang tidak jelas
Thrombocytopenic berarti darah yang tidak cukup memiliki
keping darah (trombosit).
ETIOLOGI

ITP penyebab pasti belum diketahui (idiopatik) tetapi


kemungkinan akibat dari:
 Hipersplenisme,

 Infeksi virus,

 Intoksikasi makanan/obat (asetosal para amino salisilat


(PAS). Fenil butazon, diamokkina, sedormid).
 Bahan kimia,

 Pengaruh fisi (radiasi, panas),

 Kekurangan factor pematangan (malnutrisi),

 Autoimnue.
PATOFISIOLOGI
 trombosit dapat dihancurkan oleh pembentukan antibodi yang
diakibatkan oleh obat (seperti yang ditemukan pada kinidin dan
senyawa emas) atau oleh autoantibodi (antibodi yang bekerja melawan
jaringnnya sendiri). Antibodi tersebut menyerang trombosit sehingga
lama hidup trombosit diperpendek. Seperti kita ketahui bahwa
gangguan –gangguan autoimun yang bergantung pada antibodi
manusia, palling sering menyerang unsur-unsur darah, terutama
trombosit dan sel darah merah. Hal ini terkait dengan penyakit ITP, yang
memiliki molekul-molekul IgG reaktif dalam sirkulasi dengan trombosit
hospes.
 Meskipun terikat pada permuakaan trombosit, antibodi ini tidak

menyebabkan lokalisasi protein komplemen atau lisis trombosit dalam


sirkulasi bebas. Namun, trombosit yang mengandung molekul-molekul
IgG lebih mudah dihilangkan dan dihancurkan oleh makrofag yang
MANIFESTASI KLINIS
1. ITP akut :
 Perdarahan dapat didahului oleh infeksi, pemberian obat-obatan atau
menarche.
 Pada permulaan perdarahan sangat hebat selain terjadi trombositopenia
rusaknya megakariosit, juga terjadi perubahan pembuluh darah.
 Sering terjadi perdarahan GIT, tuba falopi dan peritoneum, Kelenjar
lymphe, lien dan hepar jarang membesar
2. ITP menahun :
 Biasanya pada dewasa, terjadi beberapa bulan sampai beberapa tahun,
kadang menetap.
 Permulaan tidak dapat ditentukan, ada riwayat perdarahan menahun,
menstruasi yang lama
 Perdarahan relatif lebih ringan, Jumlah trombosit 30.000-80.000/mm3.
 Biasanya tanpa anemi, lekopeni dan splenomegali.
 Penghancuran trombosit lebih dari normal.
 Sering terjadi relaps dan remisi yang berulang-ulang
3. ITP recurrent
 Diantaranya episode perdarahan, trombosit normal dan tak
ada purpura/petechiae dan masa hidup trombosit normal.
 Hasil pengobatan dengn kortikosteroid baik.

 Kadang tanpa pengobatan, dapat sembuh sendiri.

 Remisi berkisar beberapa minggu sampai 6 bulan

4. ITP siklik
Menstruasi hebat pada wanita. Secara umum, gambaran klinis
ITP adalah :
 Adanya petechiae, echymose atau perdarahan .

 Trombositopenia.

 Megakariosit dalam sumsum tulang normal / bertambah

 Splenomegali
KLASIFIKASI
Akut:
 Awalnya dijumpai trombositopenia pada anak.

 Jumlah trombosit kembali normal dalam 6 bulan setelah


diagnosis (remisi spontan).
Kronik
 Trombositopenia berlangsung lebih dari 6 bulan setelah
diagnosis.
 Awitan tersembunyi dan berbahaya, Jumlah trombosit tetap
di bawah normal selama penyakit,
 Bentuk ini terutama pada orang dewasa

Kambuhan
 Mula-mula terjadi trombositopenia, Relaps berulang.

 Jumlah trombosit kembali normal diantara waktu kambuh.


PENCEGAHAN
 Lindungi diri anda dari hal-hal yang dapat
menyebabkan cedera
 Menghindari aktivitas yang mempunyai peluang
mengalami perdarahan atau memar
 Berehenti menggunakan obat yang dapat
mempengaruhi kadar trombosit dan meningkatkan
resiko perdarahan, contohnya asipirin atau
ibuprofen
PENATALAKSAAN
ITP Akut
 Ringan: observasi tanpa pengobatan → sembuh spontan.

 Bila setelah 2 minggu tanpa pengobatan jumlah trombosit belum


naik, maka berikan kortikosteroid.
 Bila tidak berespon terhadap kortikosteroid, maka berikan
immunoglobulin per IV.
 Bila keadaan gawat, maka berikan transfuse suspensi trombosit.

ITP Menahun
 Kortikosteroid diberikan selama 5 bulan.

Misal: prednisone 2 – 5 mg/kg BB/hari peroral. Bila tidak berespon


terhadap kortikosteroid berikan immunoglobulin (IV).
KOMPLIKASI
Komplikasi yang mungkin terjadi, antara lain :
 Hemorrhages (perdarahan)

 Penurunan kesadaran

 Splenomegali (pembesaran limpa)


PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Pemeriksaan laboratorium
Pada pemeriksaan darah lengkap
Pada pemeriksaan ini ditemukan bahwa:
 Hb sedikit berkurang, eritrosit normositer, bila anemi berat

hypochrome mycrosyter..  
2. Aspirasi sumsum tulang
ASUHAN KEPERAWATAN
1. PENGKAJIAN
a. Asimtomatik sampai jumlah trombosit menurun di bawah 20.000.
b.Tanda-tanda perdarahan.
 Petekie terjadi spontan.

 Ekimosis terjadi pada daerah trauma minor.

 Perdarahan dari mukosa gusi, hidung, saluran

pernafasan.
 Menoragie (jumlah darah yang keluar berlebihan saat haid)

 Hematuria (ditandai dengan adanya darah diurin)

 Perdarahan gastrointestinal.

c. Perdarahan berlebih setelah prosedur bedah.


d. Aktivitas / istirahat.
 Gejala :  Keletihan, kelemahan, malaise umum. Toleransi terhadap latihan
rendah.
 Tanda :Takikardia(nadi diatas normal) ,dispnea(sesak) pada
beraktivitas / istirahat. Kelemahan otot dan penurunan kekuatan.
2. DIAGNOSA KEPERAWATAN
 Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan mual muntah
 Ketidakseimbangan perfusi jaringan perifer berhubungan
dengan penurunan kadar oksigen dalam tubuh
 Intoleran aktivitas berhubungan dengan kelemahan umum

 Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera


biologis(splenomegali)
INTERVENSI DAN RASIONAL
1. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan
tubuh berhubungan dengan mual muntah
 Kaji kemampuan mengunyah, merasakan dan

menelan
Rasional: lesi mulut,tenggorokan dan esophagus
dapat menyebabkan disfagia,penurunan
kemampuan pasien mengelolah makanan dan
mengurangi keinginan untuk makan
 Berikan perawatan mulut yang terus
menerus,awasi tindakan pencegahan sekresi hindari
obat kumur yang mengandung alkohol
Rasional:mengurangi ketidaknyamanan berhubungan
dengan mual muntah,lesi oral,mulut yang bersih
meningkatkan nafsu makan
 Batasi pemasukan cairan dengan makanan
kecuali jika cairan memiliki nilai gizi
Rasional:lambung yang penuh akan mengurangi
nafsu makan
 Berikan fase istirahat sebelum makan dan hindari

prosedur melelahkan saat mendekati waktu makan


Rasional:mengurangi rasa lelah, meningkatkan
ketersediaan energi untuk aktivitas makan
 dorong pasien untuk duduk pada waktu makan

Rasional:mempermudah proses menelan dan


mempengaruhi resiko aspirasi
 Catat pemasukan kalori

Rasional:mengidentifikasi kebutuhan terhadap suplem


Atau alternatif metode pemberian makanan
 Kolaborasi konsultasi dengan dengan tim
pendukung/ahli gizi
Rasional:menyediakan diet berdasarkan
kebutuhan individu dengan rute yang tepat
2. Ketidakseimbangan perfusi jaringan perifer berhubungan
dengan penurunan kadar oksigen dalam tubuh
 Anjurkan pasien untuk menghentikan aktivitas

Bila palpitasi,nyeri dada,napas,pendek,kelemahan


dapat terjadi
Rasional:regangan/stres kardiopulmonal berlebih
dapat menimbulkan dekompensasi/kegagalan
 Berikan cairan yang adekuat

Rasional:meningkatkan keseimbangan cairan dan


mencegah komplikasi akibar kadar cairan abnormal dan
tidak diinginkan
 Awasi turgor kulit,TD,nadi,pernapasan,selama dan sesudah aktivitas
Rasional:menifestasi kardiopulmonal dari upaya jantung dan paru
Untuk membawa jumlah oksigen adekuat kejaringan
 Kaji kehilangan/gangguan keseimbangan gaya jalan,kelemahan otot

Rasional:menunjukan perubahan neurologi karena defesiensi vitamin


B12 mempengaruhi keamanan pasien/resiko cedera
3. Intoleran aktivitas berhubungan dengan kelemahan umum
 Tingkatkan tirah baring/duduk pada pasien berikan lingkungan yang

tenang dengan cara batasi pengunjung sesuai keperluan


Rasional:meningkatkan istirahat dan ketenangan,
menyediakan energi yang digunakan untuk Posisi duduk tegak diyakini
Untuk menurunkan aliran darah kekaki.
 Ajarkan pasien melakukan aktivitas yang tepat dan sesuai
toleransi
Rasional:meningkatkan dan memulihkan gerak tubuh yang
terkontrol.
 Bantu melakukan latihan rentang gerak sendi pasif/aktif

Rasional:mempertahankan atau memperbaiki fleksibilitas sendi


 Berikan aktivitas hiburan seperti nontonTV,radio,membaca

Rasional:meningkatkan relaksasi dan penghemat


energi,memusatkan kembali perhatian dan meningkatkan koping.
4. Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera
biologis(splenomegali)
 Selediki keluhan nyeri,catat losaki dan

intensitas(skala 0-10) catat faktor yang


mempercepat dan tanda-tanda rasa sakit non
verbal
Rasional:membantu dalam menentukan
kebutuhan menejemen nyeri dan keefektifan Program
 Berikan matras/kasur keras,bantal kecil,tinggikan linen

Tempat Tidur sesuai kebutuhan


Rasional:matras yang lembut/empuk,bantal yang besar akan
Mencegah pemeliharaan kesejajaran tubuh yang
tepat,menempatkan stress Pada sendi yang sakit. Peninggian
linen tempat tidur menurunkan tekanan pada daerah yang
terinflamasi/nyeri
 Kolaborasi berikan obat-obatan sesuai petunjuk

Rasional:sebagai anti inflamasi dan efek analgesik ringan


dalam
mengurangi kekuatan dan meningkatkan mobilitas
 Kolaborasi berikan obat-obatan sesuai petunjuk
Rasional:sebagai anti inflamasi dan efek analgesik
ringan dalam mengurangi kekuatan dan
meningkatkan mobilitas
LANJUTAN…..
 Implementasi
Tindakan yang dilakukan harus sesuai dengan yang
direncanakan yang telah disusun. Tindakan yang dilakukan
berdasarkan prosedur yang telah lazim diikuti dan dilakukan.
Didalam tahap ini harus melakukan obseravasi sesuai dengan
kriteria yang telah direncanakan dan dilakukan sesuai dengan
prosedur yang berlaku
 Evaluasi

Tahap ini menentukan tingkat keberhasilan dari tindakan bila


tindakan yang dilakukan mencapai tujuan
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai