Anda di halaman 1dari 34

FAKTOR – FAKTOR

YANG MEMPENGARUHI
KEEFEKTIFAN KELOMPOK

DIYAH AYU AMALIA AVINA M.Si


DEWANTO PUTRA FAJAR M.Si
 Group effectiveness is the accomplishment
of recognized objectives of cooperative
action (Barnard in Rakhmat, 2005)
 2 tujuan yang hendak dicapai dalam
kelompok:
 Pelaksanaan tugas kelompok – ukuran:
performance
 Pemeliharaan moral anggota kelompok –
parameter: satisfaction
ukuran kelompok,

jaringan komunikasi,
situasional
kohesi kelompok,

Faktor
penentu Kepemimpinan.
efektivitas
kelompok kebutuhan
interpersonal,

Personal tindakan komunikasi,

peranan individu
FAKTOR SITUASIONAL
Faktor-faktor situasional dalam kelompok pada
dasarnya berhubungan dengan kondisi fisik kelompok
tersebut dan mekanisme kerja di dalamnya.

Jaringan
Ukuran kelompok komunikasi
Faktor
situasiona
l

Kohesi kelompok kepemimpinan


 UKURAN KELOMPOK

 Banyak orang atau sedikit orang ?


UKURAN KELOMPOK
 Hubungan antara ukuran kelompok dengan
performance kelompok bergantung pada jenis
tugas yang harus diselesaikan kelompok
 Tugas koaktif -- masing-masing anggota
bekerja sejajar dengan yang lain, tidak
berinteraksi. Jumlah anggota berkorelasi
positif dengan pelaksanaan tugas
 Tugas interaktif -- anggota saling berinteraksi
secara terorganisir untuk menghasilkan
sesuatu. Tidak ada korelasi secara positif
 Hubungan antara ukuran kelompok dengan
performance kelompok juga dipengaruhi oleh
tujuan kelompok
 Tujuan konvergen – mencapai satu pemecahan;
maka kelompok kecil jauh lebih produktif
 Tujuan divergen – menghasilkan berbagai
gagasan kreatif ; dibutuhkan jumlah anggota yang
besar (namun punya ambang batas)
 Performance kelompok turut dipengaruhi oleh
distribusi partisipasi anggota-anggota kelompok
 Kelompok besar – partisipasi memusat pada individu
yang memberikan kontribusi terbanyak; anggota yang
tidak berkontribusi
 Kelompok kecil – partisipasi cenderung menyebar,
tidak hanya berpusat pada orang-orang tertentu saja
 Ukuran kelompok dan kepuasan anggota kelompok
 Semakin besar kelompok semakin berkurang kepuasan
anggota-anggotanya (Hare, 1952; Slater, 1958 dalam
Rakhmat, 2005)
JARINGAN KOMUNIKASI

Rantai

A B C D E

seseorang (A) berkomunikasi pada seseorang


yang lain (B) dan seterusnya ke (C), ke (D),
dan ke (E).
C B
A
Y:

Tiga anggota
berhubungan dgn
D
seorang disamping,
namun ada juga yang
dikiri dan kannanya
E
 Roda

E A C

Pola Roda sesorang (A) berkomunikasi pada


banyak orang yaitu: B,C,D,E.
 Pola Lingkaran

A
E B

D C

Hampir sama dengan pola rantai, namun orang


terakhir (E) berkomunikasi pula kepada orang
pertama (A)
 Pola Bintang
 All channels, comcon, saluran
komunikasi terbuka
 Merupakan pola komunikasi yang
paling efektif sebab tidak terpusat
hanya pada satu orang, dan
memberikan kepuasan paling tinggi,
paling cepat menyelesaikan tugas jika
tugas tsb sulit
 KOHESI KELOMPOK

 Kekuatan yang mendorong anggota kelompok untuk


tetap tinggal didalam kelompok, dan mencegahnya
meninggalkan kelompok
(Collin dan raven, 1964)

Batas di mana anggota kelompok bersedia bekerja sama


(West dan Turner, 2007)

 Kohesive akan menekan anggota yang devian (berbeda)


Cara mengukur kohesivitas
kelompok
• Ketertarikan anggota secara interpersonal satu
sama lain
• Ketertarikan anggota pada kegiatan dan fungsi
kelompok
• Sejauh mana anggota kelompok tertarik pada
kelompok sebagai alat untuk memuaskan
kebutuhan interpersonalnya

Kohesivitas dan konformitas

• Pada kelompok kohesif, anggota kelompok


terikat kuat dengan kelompoknya  menjadi
mudah untuk melakukan konformitas
KEPEMIMPINAN
 Gaya kepemimpinan yang berlaku pada
kelompok berpengaruh pada efektivitas
kelompok sesuai dengan kondisi yang
berlaku

 Merupakan komunikasi yang secara positif


mempengaruhi anggota kelompok untuk
bergarah ke arah tujuan kelompok (detil di
manajemen)
 Tiga Gaya Kepemimpinan

Otoriter Keputusan dan kebijakan ada di tangan


pemimpin

Demokratis Pemimpin mendorong dan membantu


anggota kelompok untuk membicarakan dan
memutuskan semua kebijakan

Laissez faire Memberikan kebebasan penuh bagi


kelompok untuk mengambil keputusan
indiidual dengan antisipasi pemimpin yang
minimal.
FAKTOR PERSONAL
Kelompok tidak dapat dilepaskan dari peranan
interpersonal dan faktor-faktor pribadi yang
mendukung kelompok tersebut.

Tindakan
komunikasi

Kebutuhan
Peranan
interpersona
individu
l

Faktor
personal
PERSONAL FACTORS (1) :
INTERPERSONAL NEEDS
 Pengaruh kebutuhan
interpersonal terhadap
efektivitas kelompok dapat
dilihat dari pengukuran inclusion,
melalui teori FIRO
 FIRO (Fundamental
Interpersonal Relations Interpersonal
control
Orientation) – William C. needs
Schultz (in Rakhmat, 2005)
 Individu masuk dalam
kelompok karena didorong affection
oleh 3 kebutuhan
interpersonal – inclusion,
control and affection
 KEBUTUHAN INTERPERSONAL
Orang menjadi anggota kelompok didorong
oleh 3 kebutuhan interpersonal

Inklusi Ingin masuk, ingin menjadi bagian dari kelompok

Contoh : mahasiswa baru ingin menjadi anggota kelompok PA

Control Ingin mengendalikan orang lain dalam suatu hierarkis

Contoh : Cindy menjadi anggota OSIS karena ingin mengontrol /


mendapatkan kekuasaan disekolah
affection Ingin memperoleh keakraban emosional dari anggota kelompok
lain

Contoh : beberapa orang menjadi sahabat di kampus


Inclusion

 Keinginan menjadi bagian dari kelompok, dilihat


dari bagaimana individu melibatkan diri dengan
kelompok
 3 continuum of inclusion

Under- Over-
Social
social social
Control

 Keinginan mengendalikan orang lain dalam suatu


tatanan hierarkis
 3 continuum of control

Abdicrate Democrate Otocrate


Affection

 Keinginan memperoleh keakraban emosional


dari anggota kelompok
 Identifikasi individu  3 continuum of affection

Under- Over-
Personal
personal personal
Affection

 Underpersonal  membuat jarak dari semua


orang; tampak menolak dan tidak memerlukan
kontak personal untuk menyelesaikan pekerjaannya
 Personal (ideal)  mampu membuat jarak yang
tepat sehingga pengerjaan tugas dapat dilakukan
secara produktif
 Overpersonal  tampak tidak dapat menyelesaikan
pekerjaan jika tidak ada ikatan kasih sayang yang
kuat yang menghubungkannya dengan anggota
kelompok
PERSONAL FACTORS (2):
COMMUNICATION ACT (TINDAK KOMUNIKASI)

Melalui perhitungan terhadap satuan


communication act, maka dapat
diketahui tingkat kepuasan anggota
dalam kelompok serta produktivitas
kelompok dalam mencapai tujuan

(Rakhmat, 2005)
 TINDAK KOMUNIKASI

Interaction Process Analysis (IPA) Positif

Hubungan
Netral
Tugas

negatif
Tindak
komunikasi
Positif

Hubungan
Netral
emosional

negatif
PERSONAL FACTORS (3): ROLES

Peranan yang dimainkan anggota kelompok


dapat membantu penyelesaian tugas kelompok
(called group task roles), memelihara suasana
emosional yang baik (called group building and
maintenance roles) atau hanya menampilkan
kepentingan individu saja (called ‘individual’
roles)

(Rakhmat, 2005)
 PERANAN

Group Task Roles Memecahkan masalah atau melahirkan


gagasan-gagasan baru
Group building and Memelihara hubungan emosional di antara
maintenance roles anggota-anggota kelompok
Individual roles Usaha anggota kelompok untuk
memuaskan kebutuhan individual yang
tidak relevan degnan tugas kelompok,
yang berpusat pada individu
BENTUK
KOMUNIKASI
KELOMPOK
Diyah Ayu Amalia Avina M.Si
Bentuk
komunikasi
kelompok

Deskriptif preskriptif
DESKRIPTIF VS PERSKRIPTIF
DESKRIPTIF PERSKRIPTIF
Klasifikasi kelompok dengan melihat Klasifikasi kelompok menurut langkah-
proses pembentukannya secara langkah rasional yang harus dilewati
alamiah oleh anggota kelompok untuk
mencapai tujuan
Komunikasi deskriptif lebih terfokus Kelompok preskriptif lebih
pada penggambaran aspek dan menekankan pada fungsi-fungsi
perhatian semua individu dalam suatu kelompok yang dapat membangkitkan
kelompok. kesadaran diri hingga dapat
melakukan perubahan sosial.

Hal itu membuat kelompok deskriptif Komunikasi kelompok tipe ini biasanya
dapat dilihat dari bagaimana lebih bersifat netral dengan gerakan
kelompok tersebut bertindak. yang lebih teratur.

Kelompok-kelompok massa yang


berperilaku dengan solidaritas tinggi
dapat dimasukkan dalam kelompok
deskriptif.
Kelompok tugas (model fisher)
Ex : mahasiswa dibagi jadi 3 kelompok
untuk melakukan penyulluhan KB

Kelompok pertemuan
(medel bennis dan sheperd)
DESKRIPTIVE
Ex : kelompok rehabilitasi narkoba

Kelompok penyadar
(model chesebro, cragan dan
McCullough)

Ex:Kelompok JIL yg berusaha


menyadarkan pentingnya toleransi
beragama
pertemuan (terapi), kel
belajar, panitia, rapat
Private

Komunikasi
kelompok
preskriptif

Public Publik : panel , forum


(ceramah), simposium,
koloqueum,public interview
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
KELOMPOK
Collective decision making
proses dimana lebih dari satu orang yang
berpengaruh dalam proses pegnambilan
keputusan

misal :
a. untuk foto prewedding – bride and groom
memutuskan akan menggunakan jasa fotografer
apa, penentuan lokasi etc

b. untuk membeli bahan baku produk X ada


beberapa orang berdiskusi untuk memutuskan
seperti apa dan dimana bahan baku tersebut
dibeli

Anda mungkin juga menyukai