DEFINISI OBSESIF • Pikiran, perasaan, ide yang mengganggu. • Suatu pikiran yang tidak diinginkan, terus- menerus dan menganggu. KOMPULSIF • Perilaku yang disadari, dibakukan dan rekuren seperti menghitung, memeriksa dan menghindar. • Tindakan berulang-ulang yang dirasakan seseorang sebagai hal yang harus dilakukan dan orang tersebut tidak berdaya mengatasinya; perilaku rutinitas. GANGGUAN OBSESIF-KOMPULSIF Kondisi psikologis yang dikategorikan gangguan cemas karena ada pikiran obsesif, meningkatnya kecemasan dan ketidaknyamanan, juga ada kompulsi yang merupakan usaha untuk menetralisasi obsesi dan mengurangi rasa tidak nyaman. PREVALENSI Prevalensi gangguan obsesif-kompulsif berdasarkan Health Maintenance Organizations (HMOs) adalah sekitar 84/100,000 (<1%) Prevalensi 12 bulan gangguan obsesif-kompulsif berdasarkan diagnosis DSM-IV di Australia sekitar 0,6%. Gangguan obsesif-konvulsif mengenai 2-3% populasi (perempuan:laki-laki=1:1). Penelitian epidemiologi menyebutkan onset gangguan obsesif-kompulsif terjadi pada usia antara 20-25 tahun dan hanya 15% yang terjadi setelah usia 35 tahun PREDISPOSISI Faktor biologis Penelitian menunjukkan pengaruh serotonin pada gangguan obsesif kompulsif Pencitraan otak peningkatan aktivitas di lobus frontalis, ganglia basasil dan singulum Genetik kembar monozigot lebih tinggi kemungkinan mengalami gangguan obsesif kompulsif daripada dizigot Familial Riwayat keluarga dengan gangguan obsesif- konvulsif. Faktor perilaku Obsesif terjadi apabila sebuah stimulus yang relatif netral diasosiasikan dengan rasa takut atau cemas dihubungkan dengan peristiwa yang menimbulkan rasa cemas/tidak nyaman. Ketika seseorang sadar bahwa suatu perbuatan dapat mengurangi kecemasan akibat obsesif mengembangkan strategi penghindaran aktif dalam bentuk kompulsi atau ritual. Karena manfaatnya dalam mengurangi kecemasan, strategi penghindaran ini menjadi suatu pola tetap dalam kompulsi. Faktor psikososial Kepribadian 15-35% pasien gg. obsesif kompulsif memiliki sifat obsesional premorbid. GEJALA KLINIS POLA GEJALA UTAMA 1. Obsesi terhadap kontaminan diikuti oleh penghindaran terhadap objek yang kemungkinan terkontaminasi 2. Obsesi keragu-raguan diikuti oleh pengecekan yang kompulsi 3. Pola dengan semata-mata pikiran obsesional yang mengganggu tanpa suatu kompulsi 4. Kebutuhan akan kesimetrisan dan ketepatan GEJALA KLINIS Obsesi Ketakutan atau rasa jijik terhadap sampah atau sekresi tubuh, kotoran, kuman, toksin lingkungan. Rasa takut bahwa sesuatu yang menakutkan akan terjadi Kebutuhan akan simetrisitas, urutan, atau ketepatan Ketelitian Angka beruntung dan angka sial Pikiran, bayangan atau impuls seksual yang terlarang atau jahat Kompulsi Mencuci tangan, mandi, berendam, menggosok gigi atau berdandan yang berlebihan atau diritualkan Ritual berulang Memeriksa pintu, kunci, pagar, peralatan, rem kendaraan, dll Membersihkan dan ritual lain untuk menghilangkan kontak dengan kontaminan Mengurutkan dan menyusun Tindakan untuk mencegah bahaya bagi diri sendiri atau orang lain Menghitung Menimbun dan mengumpulkan TANDA KLINIS Pemeriksaan status mental 50% pasien gangguan obsesif kompulsif menunjukkan gangguan depresi Beberapa pasien menunjukkan kepribadian obsesif kompulsif Pemeriksaan status neurologis dalam keadaan normal KRITERIA DIAGNOSIS Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders, Fourth Edition, Text Revision (DSM- IV-TR) 300.3 A. Salah satu obsesi atau kompulsi B. Pada suatu waktu selama perjalanan gg., orang telah menyadari bahwa obsesi atau kompulsi adalah berlebihan atau tidak beralasan. C. Obsesi atau kompulsi menyebabkan penderitaan yang jelas; menghabiskan waktu (>1 jam sehari) atau secara bermakna mengganggu rutinitas normal orang, fungsi pekerjaan (akademik) atau aktivitas atau berhubungan sosial yang biasanya. D. Jika terdapat gg. AXIS I lainnya, isi obsesi atau kompulsi tidak terbatas pada gg. tsb. E. Tidak disebabkan oleh efek langsung suatu zat atau kondisi medis umum PPDGJ 1. Gejala-gejala obsesif atau tindakan kompulsif atau kedua-duanya harus ada hampir setiap hari selama sedikitnya 2 minggu berturut-turut. 2. Hal tersebut merupakan sumber penderitaan (distress) atau mengganggu aktivitas penderita. 3. Gejala-gejala obsesif harus mencakup hal-hal berikut: Harus disadari sebagai pikiran atau impuls diri sendiri Sedikitnya ada satu pikiran atau tindakan yang tidak berhasil dilawan meskipun ada lainnya yang tidak lagi dilawan oleh penderita Pikiran untuk melakukan tindakan tersebut di atas bukan merupakan hal yang memberi kepuasan atau kesenangan (sekedar perasaan lega dari ketegangan atau anxietas), tidak dianggap sebagai kesenangan seperti dimaksud di atas Gagasan, bayangan pikiran, atau impuls tersebut harus merupakan pengulangan yang tidak menyenangkan (unpleasantly repetitive) 4. Diagnosis ditegakkan hanya apabila tidak ada gangguan depresif pada saat gejala obsesif kompulsif tersebut timbul 5. Gejala obsesif sekunder yang terjadi pada gg. Skizofrenia, sindrom Tourette atau gg. mental organik harus dianggap sebagai bagian dari kondisi tersebut PEMBAGIAN PPDGJ F42.0 Predominan Pikiran Obsesif atau Pengulangan F42.1 Predominan Tindakan Kompulsi F42.2 Campuran Pikiran dan Tindakan Obsesif F42.8 Gangguan Obsesif – Kompulsif Lainnya F42.9 Gangguan Obsesif – Kompulsif Yang Tidak Tergolongkan PENATALAKSANAAN Farmakoterapi Trisiklik (Clomipramine) SSRI (fluoxetine, sertralin) Obat lain: MAOI (phenelzine) Terapi perilaku Psikoterapi Terapi lain Terapi keluarga Terapi kelompok ECT dan psycosurgery DAFTAR PUSTAKA Anthony P. Weiss, M.D., Michael A. Jenike, M.D. Late- Onset Obsessive-Compulsive Disorder: A Case Series. The Journal of Neuropsychiatry and Clinical Neurosciences 2000; 12:265–268 PPDGJ-III Rita L. Atkinson, Richard C. Atkinson. Pengantar Psikologi. Penerbit Erlangga, Indonesia Saddock BJ, Saddock VA. Gangguan Obsesif-Kompulsif. Dalam : Kaplan & Sadock’s Synopsis of Psychiatry, Edisi ketujuh. Binarupa Aksara, Indonesia, 1997. Ulrike Buhlmann, et. Al. Physiologic Responses To Loud Tones In Individuals With Obsessive-compulsive Disorder. Psychosomatic Medicine 69:166–172 (2007) William M Greenberg, MD. Obsessive-Compulsive Disorder. Emedicine.com