Anda di halaman 1dari 13

PERBEDAAN

BRONKITIS
BRONKIEKTASIS DAN
PERBEDAAN BROKITIS, BRONKIEKTASIS
DAN BRONKIOLITIS

CICILIA RAHAYU (71200891001)


RATNA JUWITA SARI (71200891003)

DOKTER PEMBIMBING

dr.Hapsah Sp.P
DEFINISI
Bronkitis
peradangan (inflamasi) pada selaput lendir (mukosa) bronkus (salauran pernapasan
dari trakea hingga saluran napas di dalam paru – paru)

Bronkiektasis
adalah kondisi ketika saluran bronkus yang terdapat di dalam paru-paru
mengalami kerusakan, penebalan, atau pelebaran secara permanen, dan dapat
terjadi pada lebih dari satu cabang bronkus
Bronkiolitis
Bronkiolitis adalah infeksi yang menyebabkan obstruksi aliran udara akibat
penyempitan saluran respiratorik kecil atau bronkiolus
EPIDEMIOLOGI

Prevalensi bronkiektasis
Studi di Amerika Serikat menunjukkan
prevalensi bronkeaktasis 4,2/100.000
orang pada orang yang berusia 18-34
tahun. Meningkat menjadi 271,8/100.000
pada orng berusia 75 tahun.

Prevalensi Bronkiolitis Prevalensi Bronkitis


Sebanyak 11,4% anak berusia di bawah 1
Di Amerika Serikat prevalensi rate untuk
tahun dan 6% anak berusia 1-2 tahun di AS
bronkitis kronik adalah berkisar 4,45%
pernah mengalami bronkiolitis, Penyakit ini
atau 12,1 juta jiwa dari populasi perkiraan
menyebabkan 90.000 kasus perawatan dan
yang digunakan 293 juta jiwa
menyebabkan 4500 kematian setiap
tahunnya
Etiologi

Bronchitis Bronkiektasis Bronkiolitis


rhinovirus, •Kelainan Sekitar 95 %
Respiratory kongenital dari kasus-kasus
Syncitial Virus tersebut secara
(RSV), virus •Kelainan serologis
influenza, virus didapat terbukti
par influenza, dan disebabkan oleh
Coxsackie virus. invasi RSV
Asap rokok dan
polusi udara
Patofisiologi

Bronkitis Bronkiektasis Bronkiolitis


GEJALA KLINIS
 batuk yang terus menerus  Sputum dapat mukoid,  pilek yang encer dan bersin
mukopurulen, kental
 berwarna kuning keabu-abuan  Suhu badan bisa normal atau
atau kehijauan  Hemoptisis, meningkat tinggi sampai 41⁰C
 sakit tenggorokan  nyeri dada  batuk paroksismal
 sakit kepala  bronkospasme  wheezing
 hidung berair atau tersumbat  sesak napas  sesak napas
 demam yang tidak terlalu  wheezing  Bayi-bayi akan menjadi rewel
tinggi, meriang dan menggigil
 peningkatan suhu badan  muntah serta sulit makan dan
 sesak napas atau mengi minum
 penurunan kemampuan fisik

BRONKITIS BRONKIEKTASIS BRONKIOLISIS


Diagnosis
• Anamnesis
• Pemeriksaan fisik : akan terdengar
bunyi ronkhi pada dada
• Pemeriksaan penunjang : dengan foto
Bronkitis rontgen akan ditemukan adanya bercak
• Anamnesis pada saluran napas
• Pemeriksaan fisik : suara nafas tambahan
crackles (70%), wheezing (34%), dan ronki
basah halus (44%)
• Pemeriksaan penunjang : Kultur sputum, Bronkiektasis
Rontgen thoraks, high resolution computed
tomography (HRCT), X-ray, Bronkografi dan • Anamnesis
CT-Scan thorak • Pemeriksaan fisik : Napas cepat merupakan
gejala utama, Retraksi dinding dada dan Apnia
dapat terjadi pada bronkiolitis,
Bronkiolisis • Pemeriksaan penunjang : Saturasi oksigen,
Analisis gas darah, Foto toraks, Pemeriksaan
virologi, Pemeriksaan bakteriologi dan high
resolution computed tomography (HRCT)
Pengobatan
Bronkitis

• Bronkitis : antinyeri, bronkodilator, steroid,


Bronkiektasis mukolitik (obat pengencer dahak) dan antibiotik2
• Bronkitis akut : dapat sembuh sendiri dengan
banyak minum air putih dan cukup beristirahat,
• Pengobatan konservatif
Bronkiolisis Pengelolaan umum
perlu dibantu dengan penggunaan obat anti radang
• Bronkitis kronik : Perubahan gaya hidup,
Pengolaan khusus
Pengobatan simtomatik
• umumnya tidak memerlukan
• Pengobatan pembedahan
pengobatan
• Terapi suportif
Prognosis

• Bila tidak ada komplikasi prognosis umumnya baik.


bronkitis • Pada bronkitis akut yang berulang dan disertai rokok terus
menerus secara teratur cenderung menjadi bronkitis kronik

• Kelangsungan hidup
Bronkiektasis • Kelangsungan organ

Prognosis sangat tergantung oleh ketepatan diagnosis, fasilitas yang


tersedia, ketepatan tatalaksana, dan kecermatan pemantauan, sehingga
Bronkiolosis sangat mungkin prognosis semakin jelek pada penyakit ini dan akan
meningkat di daerah perifer
DAFTAR PUSTAKA
1. Maria Rajunita Nuga. 2019. Bronkitis Di Ruang Kenanga Rsud Prof. Dr. W.Z. Johannes Kupang.
Kupang
2. http://klikpdpi.com/index.php?mod=article&sel=8596
3. La Ode Alifariki. Faktor Risiko Kejadian Bronkitis Di Puskesmas Mekar Kota Kendari. Fakultas
Kedokteran Universitas Halu Oleo. Kediri 
4. https://www.alodokter.com/bronkiektasis.PDIP.Lampung&Bengkulu.2018.
5. Vindy Nugraha Siampa. 2010. Bronkiektasis. Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin. Makassar.
6. Bilton D dan Jones AL. “Bronchiectasis epidemiology and causes” Biomedical Research Unit into
Advanced Lung Disease 2011.
7. Wahyuni Hariyanto, Helmia Hasan. 2016. Departemen Pulmonologi dan Ilmu Kedokteran Respirasi,
Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga/RSUD Dr. Soetomo. Surabaya.
8. Kurnia Dias Baskoro. 2014. Bronkiektasis. Fakultas Kedokteran Universitas Gajah Mada.Yogyakarta.
9. Diah nafia sari. 2009. Bronkiolitis . universitas trisakti . jakarta
10. Yuliana, ida bagus. 2014 .Hubungan antara persalinan seksio sesaria dan kejadian bronkilitis pada anak,
universitas udayana. Denpasar .
11. Rahajoe, Nastiti N., dkk, 2010, Bronkiolitis, dalam Buku Ajar Respirologi, Badan Penerbit IDAI,
Jakarta,
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai