Anda di halaman 1dari 21

ABSES PERIODONTAL

Dosen pengampu : Martina Amalia, drg., Sp.Perio(K)

2 DESEMBER 2020

SAVANA ERSA : PPDGS PERIODONSIA


ABSES PERIODONTAL

Abses periodontal
merupakan infeksi lokal
Abses ini terbentuk
bakteri yang terjadi di karena mikroorganisme
dalam jaringan piogenik endogen, atau
periodonsium
karena faktor toksik
yang terkandung pada
plak dan atau
menurunnya resistensi
host akibat faktor lokal
atau sistemik.
Klasifikasi abses periodontal menurut
kalasifikasi 2017
Jumlah Klasifikasi
gigi abses
course Lokasi etiologi
yang periodontal
terkena
Periodontal abses berdasarkan course
Kronik
Akut periodontal
periodontal
abses
abses
Abses berkembang dalam waktu Berkembang perlahan dan
singkat berlangsung lama
Berlangsung dalam beberapa hari Nasty taste/rasa tidak enak
atau minggu
Muncul sebagai nyeri tiba tiba saat Tidak nyaman
menggigit dan berdenyut
Nyeri dengan intensitas
rendah

Gingiva bengkak, merah


,lunak Pus keluar dari sulkus gingiva
pus keluar dari sulkus
gingiva
Klasifikasi abses berdasarkan jumlah gigi yang terkena

Abses
periodontal
Abses hanya terbatas pada satu gigi saja
tunggal

Abses terjadi lebih dari satu gigi Abses


periodontal
multiple
Bergantung pada lokasi

1 2
Abses Abses
periodontal periodontal
pada jaringan di dinding
periodontal jaringan
di sepanjang lunak poket
aspek lateral periodontal
akar yang dalam
Bergantung pada kriteria etiologi
Abses periodontal terkait Abses periodontal yang tidak
periodontitis berhubungan dengan periodontitis

Ketika infeksi akut berasal dari biofilm di Ketika infeksi akut berasal dari sumber
dalam kantong periodontal. lokal lain,

Misal : impaksi benda asing


Patofisiologi
Langkah pertama dalam perkembangan PA adalah
invasi bakteri ke
jaringan lunak yang mengelilingi poket periodontal,
yang akan berkembang menjadi proses inflamasi melalui faktor kemotaktik
dikeluarkan oleh bakteri yang menarik leukosit polimorfonuklear (PMN) dan
sel lainnya.
Ha Ini akan memicu pelepasan sitokin ;
menyebabkan penghancuran jaringan ikat;
enkapsulasi bacteri infeksi dan produksi pus.
Setelah abses terbentuk,
tingkat kerusakan dalam abses akan tergantung pada pertumbuhan
bakteri di dalam fokus; virulensinya, dan pH lokal
(pH lingkungan asam akan mendukung aktivitas enzim lisosom)
Etiologi /faktor risiko abses Periodontal

PA dapat berkembang

poket periodontal yang sudah ada sebelumnya


(misalnya, pada pasien dengan periodontitis)

tidak adanya poket periodontal sebelumnya


Mikrobiologi abses periodontal

= periodontitis
Porphyromonas gingivalis (50 ‐100%),
Prevotella intermedia, Prevotella
melaninogenica, Fusobacterium nucleatum,
Tannerella forsythia, spesies Treponema, Spesies
Campylobacter, spesies Capnocytophaga,
Aggregatibacter actinomycetemcomitans atau
batang enterik gram negatif .
Histopathologi abses periodontal
setelah mengamati lesi dari luar ke dalam:
epitel oral normal dan lamina propria;
peradangan akut difiltrat;
fokus peradangan yang intens, dengan adanya
neutrofil dan limfosit di jaringan ikat nekrotik;
dan epitel kantong yang hancur dan ulserasi.
Gambaran klinis abses periodontal
Gambaran klinis umum dari abses periodontal adalah adanya penyakit periodontal
umum dengan poket dan kehilangan tulang, biasanya berhubungan dengan gigi vital,
eritematosa gingiva di atasnya, nyeri tekan dan bengkak, keluarnya pus melalui poket
periodontal atau sinus .
gambaran ekstra-oral termasuk asimetri wajah, bengkak kemerahan, fluktuatif, sinus,
trismus dan limfadenopati regional
mobilitas 56,5% sampai 79%
Gejala dapat bervariasi dari sedikit ketidaknyamanan hingga nyeri parah dan bengkak ,
55% dari abses periodontal akut pada rahang atas, 48% pada aspek bukal, 24% pada
aspek distal, 13,8% pada lingual / palatal aspek dan 62% pada aspek mesial mengeluh
sakit parah .
Abses periodontal kronis umumnya berhubungan dengan saluran sinus.
Pasien biasanya asimtomatik meskipun dapat merujuk gejala ringan
nyeri , sedikit mengangkat gigi dan sehingga keinginan untuk menggigit dan
menggemeretakkan gigi .
DD abses periodontal

1) abses
gingiva, 3) lesi perio-
endo,
2) abses 4) lesiendo-
periapikal perio.
,
Perawatan abses periodontal

Perawatan
definitif
Penatalaksanaan
awal
Penatalaksanaan
segera
Perawatan abses periodontal
Penatalaksanaan
segera
Terapi AB

Antibiotik yang dapat digunakan yaitu

, Amoxycilin 250-500 mg, Metronidazole 200-400 mg.

Jika terdapat alergi terhadap penicillin maka dapat


digunakan Erytromycin 250-500 mg, Doxycyline 100
mg,Clindamycin 150-300 mg
Perawatan abses periodontal

Insisi drainase

Scaling dan root planing


pada daerah abses
Penatalaksanaan
Operasi periodontal
awal
Penggunaan AB secara
sitemik

Instruksi OH
Perawatan abses periodontal

Perawatan
definitif

dilakukan setelah perawatan awal


selesai untuk mengembalikan
fungsi, estetik, dan
mempertahankan kesehatan
jaringan periodonsium pasien.
Perawatan definitif dilakukan
tergantung dari kebutuhan pasien
DAFTAR PUSTAKA
1. Kumar singh A.The periodontal abscess: A review . Volume
14, Issue 11 Ver. III (Nov. 2015), PP 81-86. DOI:
10.9790/0853-141138186
2. Irawati A. Perawatan pasien dengan abses periodontal.
Bag periodonsia. UNHAS.
3. Punit vaibhav patel, sheela kumar g, amrita
patel.Periodontal Abscess: A Review. Journal of Clinical
and Diagnostic Research. 2011 Apr, Vol-5(2):404-409
4. Herrera D, valdes B.Acute periodontal lesions
(periodontal abscesses and necrotizing periodontal
diseases) and endo-periodontal lesions

Anda mungkin juga menyukai