Anda di halaman 1dari 15

Identifikasi salmonela

IDENTIFIKASI SALMONELLA
PITRI ANISA
1913353023
TINGKAT 2 SARJANA TERAPAN
KLASIFIKASI I

Klasifikasi Bakteri salmonella typhi


Kerajaan : Bakteria
Filum : Proteobakteria
Kelas : Gamma proteobakteria
Ordo : Enterobakteriales
Genus : Salmonella
Spesies : Salmonella typhi dan Salmonella enderitisid

Salmonella ada 3 spesies yaitu:


1.Salmonella choleraesuis
2. Salmonella typhi
3. Salmonella enteritidis dan kuman dengan tipe antigenik yang lain dimasukan kedalam serotip
dariSalmonella paratyphi enteriditis bukan sebagai spesies baru lainnya. Misalnya Salmonella paratyphi A
sekarang diklasifikasikan sebagai Salmonella enteritidisbiosero- tip paratyphi A
MORFOLOGI

Kuman berbentuk batang


Tidak berspora
pada pewarnaan gram bersifat negatif
 ukuran 1-3 um koloni rata-rata 2-4 mm
 mempunyai flagel peritrikh
 kecuali Salmonella pullorumdan Salmonella gallinarum.

Gram negatif (-)


FISIOLOGI
Fisiolog ikuman tumbuh pada suasana anaerob dan fakultatif
anaerob
pada suhu 15-41°C(suhu pertumbuhan optimum 37,5°C) dan
pH pertumbuhan 6-8
Pada umumnya isolat kuman Salmonella dikenal dengan sifat-
sirfat: gerak positif reaksif ermentasi terhadap manitol dan
surbitol positif dan
memberikan hasil negatif pada reaksi indol, DNase, fenilalanin
deaminase, urase voges proskauer reaksi fermentasi terhadap
sukrose, laktose, adonitol serta tidak tumbuh dalam larutan.
DAYA TAHAN TUBUH
 Kuman mati pada suhu 56°C juga pada keadaan kering
 Dalam air bisa tahan Selama 4 minggu
 Hidup subur pada medium yang mengandung garam empedu,tahan terhadap
zat warna hijau brilian dan senyawa Natrium tetrationat, dan Natrium
deoksikholat
 Senyawa-senyawa ini menghambat pertumbuhan kumankoriform sehingga
senyawa-senyawa tersebut dapat digunakan di dalam mediauntuk isolasi
kuman Salmonella dari tinja
 Salmonella choleraesuis dipakai Sebagai kontrol kuman terhadap preparat
feonol.
STRUKTUR ANTIGEN

 Antigen somatik serupa dengan antigen somatik kuman


enterobacteriaceaelainnya.
 Antigen ini tahan terhadap pemanasan 100°C alkohol dan asam ntibodi
yang dibentuk terutama IgM.
 Antigen flagel pada Salmonella antigen ini ditemukan dalam 2 fase :
a. fase Spesifik fase
b. Idak spesifik Antigen H rusak pada pemanasan diatas 60°C alkohol dan
asam Antibodi yang dibentuk bersifat IgG Antigen Via dalah polimer dari
polisakharida yang bersifat asam terdapat pada bagian yang paling luar
pada bagian kuman Dapat dirusak dengan pemanasan 60°C
FAKTOR-FAKTOR PATOGENESIS
ANTIGEN H
ANTIGEN H
ANTIGEN O ANTIGEN O ANTIGEN K
GRUP
Fs 1 Fs 2
Fs 2
Fs 1
S. enteritidis
bioserotip A 1,2, 12 a - _
paratyphi A
bioserotip B 1,4,5,12 b 1,2 _
paratyphi B

bioserotip C 6,7 c 1,5 vi


paratyphi C
S.TYPHI D 9,12 d - vi
ENDOTOKSIN DAN ENTEROTOKSIN
•Endotoksin yaitu Peranan pasti endotoksin yang mungkin ada di dalam infeksi Salmonella belum
jelas diketahui Pada binatang percobaan endotoksin Salmonella menyebabka nefek yang bervariasi
antara lain demam dan syok

•Enterotoksin yaitu Beberapa spesies Salmonella menghasilkan enterotoksin yang serupa dengan
enterotoksin yang dihasilkan oleh kuman Enterotoxigenic E.coli baik yang termolabil maupun
termostabil. S. typhimurium, S. enteritidis menghasilkan enterotoksin yang termolabil toksin diduga
berasal dari dinding sel/membranluar.
• Manifestasi klinik Salmonellosis pada manusia dapat dibagi dalam 4sindrom yakni:1.
Gastroenteritis atau yang dikenal sebagai keracunan makanan.
•2. Demam tifoid
•3. Bakteremia-septikemi
•4. Carrier yang asimptomatik.
PATOGENESIS

Gastroenteritis Walaupun disebut juga sindroma keracunan


makanan penyakit ini sebenarnyasuatu infeksi usus tidak
ditemukan toksin sebelumnya seperti pada keracunan makanan
karena Staphylococcus.
Masa inkubasi penyakit ini berkisar antara 12-48 jam atau lebih
Gejala yang timbul pertama kali adalah mual dan muntah yang
mereda dalam beberapa jam kemudian di ikuti dengan nyeri
abdomen demam , Diare merupakan gejala yang paling menonjol
pada kasus berat dapat berupa diare yang bercampur darah.
PENGOBATAN PENCEGAHAN

1. Obat-obat lain seperti ampisilin amoksisilin dan trimetoprim-sulfamet oksasole dapat digunakan untuk
pengobatan demam tifoid dimana strain
2. Dalam hal carrier tanpa batu empedu pengobatan dapat dilakukan dengan pemberian ampisilin atau
amoksilin
3. pembedahan selain antibiotika Imunisasi dengan vaksin monovalen
4. munisasi dengan vaksin monovalen kuman S. typhi memberikan proteksi yang cukup baik.
5. Vaksin akan merangsang pembentukan asam antibodi terhadapantigen Vi O dan H

 Carrier Semua individu dengan infeksi Salmonella mengekskreai kuman tersebut dalam tinja untuk
jangka waktu yang bervariasi mereka disebut carrier convalescent yang dalam bulan ketiga kira-kira 90%
penderita tidak lagi mengeksresi organisme tersebut individu yang mengeksresi kuman Salmonella 1 tahun
atau lebih disebut carrier kronik.
EPIDEMIOLOGI

Salmonellosis terutama demam tifoid masih merupakan masalah kesehatan diIndonesia.


Angka kesakitan demam tifoid di Indonesia masih tinggi berkisar antara 0,7-1%
Makanan dan minuman yang terkontaminasi merupakan mekanisme transmisi kuman
Salmonella termasuk S.typhi. Khususnya S.typhi, carrier manusia adalah sumber infeksi
S. typhi bisaberada dalam air, es, debu, sampah kering, yang bila organisme ini masuk
Ke dalam vehicle yang cocok daging karang yang akan berkembang
Biak mencapai dosis infektif
Maka perlu diperhatikan faktor kebersihan lingkungan, pembuangansampah dan khlorinasi
air minum di dalam pencegahan Salmonellosis khususnyademam tifoid
HASIL TABLE SPESIES SALMONELLA

Hasil penanaman dari media :


1.TSIASimmons cytrat agar,SIM agar , Urea agar ,MRVP
broth ,Glucosa, lactosa, manitol, maltosa.Sucrosa
2. Mac concey agar
3. EMB agar
Hasil1
Morfologi : Bentuk batang Gram (-), warna merah, susunan menyebar: Koloni tidak
berwarna, jernih , keping, sedang, bulatsmooth: Koloni tidak berwarna, sedang, keping,
smooth, bulat
4. Salmonella Shigella agar : Koloni tidak berwarna, kecil-kecil, keping, smooth,bulat, ada
hitam ditengah
5. Endo agar : Koloni tidak berwarna atau merah muda kecil sampai sedang keping
smooth
6. Selenit Broth : Keruh ( ada pertumbuhan )
HASIL TABLE SPESIES SALMONELLA
TEST S. serotype S. serotype S. serotype OTHER
choleraseuis Paratyphii Typhi
Arabinose _ + _ +
fermentation
Citrate v _ _ +
utilization
Glucose gas + + _ +
production
Hidrogen v _ + +
sulfide (TSI)
Lysine + _ + +
decarboxylase
Ornithine + + _ +
decarboxylase
Rhamnose + + _ +
fermentation
Trehalose _ + + +
fermentation
HASIL TABLE SPESIES SALMONELLA
TEST S. choleraseuis S. enteritidis S. Typhi
BIOKIMIA

Sitrat _ + _

Ortinin + + _
dekarboksilase

Gas dari + + _
fermentasi
glukosa

Fermentasi _ + +
trehalosa
dulsitol _ + _
THANK YOU
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai